Você está na página 1de 4

PROFIL PERUSAHAAN ENRON

Perusahaan Enron merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri energi, yang didirikan pada
tahun 1985 oleh Kenneth Lay melalui merger antara Houston Natural Gas dan InterNorth. Enron
menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan
perusahaan energi terbesar di AS.

KASUS ENRON SECARA SINGKAT

Secara fakta berdasarkan sumber terpercaya dari berbagai informasi yang berkaitan dengan penyebab
hancurnya Enron,dapat diuraikan sebagai berikut:

Ø Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total
atas fungsi internal audit perusahaan. Pihak-pihak yang terlibat didalam kasus Enron adalah :

1. Kenneth Lay adalah seseorang yang telah mendirikan Enron, tetapi dia membangun Enron dengan
banyak hutang kepada pihak lain. Dia juga termasuk orang yang licik karena diam-diam telah menjual
saham yang ia miliki.

2. Jeffrey Skilling (Mantan Presiden, dan COO). Jeffrey Skilling ini adalah seorang yang sangat pintar. Ia
bersama Andrew Fastow memanipulasi laporan keuangan Enron. Skilling merekrut Andrew Fastow,
seorang ahli keuangan, untuk bekerja sama membujuk Komisi Bursa Saham dan Surat Berharga (SEC) AS
untuk membolehkan mereka memakai metode “menilai pada harga pasar” (mark to market) untuk
diberlakukan untuk perusahaannya.

3. Andrew Fastow (Mantan CFO). Dia memanipulasi untuk membentuk anak perusahaan yang hanya
dipakai oleh Enron untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank. Sehingga dalam laporan keuangan
yang dimiliki oleh Enron tidak mengalami penambahan hutang. Dia jugalah yang mencoba memecat
Sherron Watkins karena mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek akuntansi perusahaan.

4. Board of Directors. Dewan Direksi Enron telah gagal dalam melidungi pemegam saham Enron dan
memberikan konstribusi pada kejatuhan perusahaan publik terbesar ketujuh di AS,dengan membiarkan
Enron terlibat dalam praktik akuntansi beresiko. Padahal Dewan mengetahui hal ini tetapi lebih memilih
untuk menutup mata dan merugikan pemegang saham, karyawan, dan bagian lain yang menyangkut
didalam perusahaan Enron.

5. Karyawan Enron. Enron memaksa karyawannya untuk mengelola dana pensiun, dimana
diharuskanpembelian saham perusahaan sebagai dana pensiun, karyawan percaya atas reputasi
perusahaan. Tujuan Enron adalah menaikan harga saham perusahaan dengan cara ini. Banyak sekali
kerugian yang dialami para karyawan. Baik financial maupun moral. Karyawan Enron juga banyak yang
tidak diterima di perusahaan lain.

6. Sheron Wattkins.Sherron adalah seorang akuntan profesional yang kompeten dan telah bekerja untuk
Arthur Andersen selama bertahun-tahun sebelum bergabung dengan Enron. Dia mengeluhkan praktik
akuntansi agresif yang dilakukan oleh Enron.
Ø Dalam laporan keuangan Enron disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat naik $100 juta
dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, tidak menjelaskan secara detail tentang
pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang
sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Pada tanggal 2
Desember 2001 terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari
satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini, nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning)
berkurang dalam jumlah yang sama. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam
bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron
(penghambatan terhadap proses peradilan). Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam
bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus merosot sampai hampir tidak ada nilainya.
Dan akhirnya Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.

Sekilas tentang KAP Arthur Andersen

KAP Arthur Andersen didirikan pada tahun 1913 oleh Arthur Andersen dan Clarence Delany sebagai
Anderse Delany & Co. Perusahaan tersebut berubah nama menjadi Arthur Andersen & Co. pada tahun
1918.Andersen memimpin perusahaan sampai kematiannya pada tahun 1947, beliau adalah aktivis
pembentukan standar dalam industri akuntansi. Ketika munculnya opsi saham dalam bentuk
kompensasi, Arthur Andersen adalah KAP pertama yang mengusulkan ke FASB bahwa opsi saham harus
disertakan pada laporan biaya sehingga berdampak pada laba bersih seperti kompensasi dalam bentuk
tunai. Setelah konsultasi IT ditetapkan pada tahun 1980, Arthur Andersen pun mengembangkan praktek
konsultasi di bidang IT tersebut, sementara KAP lain masih berfokus pada konsultasi jasa audit. Pada
akhir tahun 1990-an, Arthur Andersen telah berhasil mengali-tigakan pendapatan per saham para
partnernya.

Munculnya World.Com

Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu terlalu besarnya kapasitas
telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi
sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada
pendapatan WorldCom yang menurun drastis sehingga pendpatan ini jauh dari yang diharapkan. Padahal
untuk biaya akuisisi dan untuk membiayai investasi infrastruktur WorldCom menggunakan sumber
pendanaan dari luar atau utang.

Nilai pasar saham perusahaan WorldCom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari 2000) menjadi
hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini membuatan pihak manajemen berusaha melakukan
praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut. Dalam laporannya pada 25 Juni
WorldCom mengakui bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan
sebagai pengeluaran modal. Beben jaringan adalah beban yang dibayar oleh WorldCom kepda
perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi
WorldCom. Dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah salah diklasifiksi pada tahun 2001, sementara sisanya
sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama tahun 2002.berdasarkan data WorldCom $14,7 milyar pad
tahun 2001 disajikan sebagai biaya.

Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, WorldCom mampu menaikkan pendapatan atau
laba. WorldCom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset
dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi.

Pada 25 Juni 2002, saham WorldCom dari $64,5 pada pertengahan 1999 menjadi kurang dari $2 per
saham. Dan turun lagi hingga kurang dari $1 yang akhirnya nilai sahamnya kurang dari 1 sen. Para
pegawai WorldCom yang mempunyai saham perusahaan sebagai bagian dari dana pensiun mereka juga
mengalami kerugian. Pada akhir tahun 2000 sekitar 32 % atau $642,3 juta dana pensiun mereka berupa
saham.Dan mengumumkan akan memberhentikan 17.000 karyawan dari total 85 ribu karyawan.

Pada 21 Juli 2002, WorldCom mengikuti program proteksi kebangkrutan sementara dari departemen
kehakiman Amerika serikat. WorldCom melaporkan aset sebesar $103 milyar dengan total utang $41
milyar. Kebangkrutan WorldCom merupakan kebangkrutan yang paling besar di Amerika Serikat

Pada tahun 2004 WorldCom berubah nama menjadi MCI, dan CEO WorldCom diganti dari Ebbers
menjadi John Sidgemore. Scott D. Sullivan didakwa dengan hukuman penjara maksimum 25 tahun
penjara sedangkan Ebbers didakwa dengan hukuman penjara lebih dari 25 tahun.

Disahkannya SOX

Pengumuman oleh WorldCom tentang manipulasi laba akuntansi secara besar-besaran telah memukul
pasar modal, media dan juga politisi. Maka pada 30 juli 2002 disahkanlah Sarbanes-oxley act, yaitu
undang-undang baru yang mengatur reformasi tata kelola. Nama Sarbanes-oxley sendiri diambil dari dua
orang politisi.

SOX adalah hukum keamanan AS yang paling jauh jangakauannya, yang berlaku semenjak US security Act
of 1933 dan Securities Exchange Act of 1934, yang mendorong SEC pada tahun 1934 untuk menjalankan
undang-undang tersebut. Banyak ketentuan SOX memerlukan implementasi tindakan SEC, dan studi
lebih lanjut untuk memperoleh jalan yang terbaik sebagai pedoman masa depan.

SOX telah menciptakan sebuah kerangka kerja peraturan internasional bagi perusahaan dalam mencari
akses ke pasar modal AS dan auditornya. SOX menetapkan standar baru pada tata kelola yang akan
diterapkan pada semua perusahaan perusahaan yang telah terdaftar di SEC, yaitu yang terdaftar dibursa
saham AS termasuk perusahaan-perusahaan asing besar yang terdaftar di bursa AS. Lebih dari 200
perusahaan terbesar di Kanada, dan banyak perusahaan internasional besar lainnya, harus mematuhi
peraturan ini.

Demikian juga SOX menetapkan kerangka kerja baru untuk profesi akuntansi AS yang menggantikan
pengaturan diri oleh profesi dengan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). PCAOB akan
mengawasi semua KAP yang mengaudit perusahaan yang terlah terdaftar di SEC, seperti halnya perturan
akuntansi dan pengungkapan perusahaan-perusahaan tersebut.
Bencana keuangan sebelumnya, termasuk kegagalan tata kelola Enron, Arthur Andersen, dan WorldCom,
meningkatkan kesadaran di AS, Kanada, Australia dan Inggris bahwa kerangka tata kelola harus
diperbaiki. Secara khusus, dalam rangka menghadapi krisis kredibilitas tata kelola dan mengembalikan
kepercayaan dalam system pasar modal perusahaan saat ini.

DAMPAK AKIBAT KASUS ENRON DAN WORLDCOM

Kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di
Amerika Serikat antara lain yaitu Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk
melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan
perusahaan publik. Perubahan-perubahan yang terdapat dalam SOX antara lain:

• KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit.

• KAP membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit.

• Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut
selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.

• KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan praktik akuntansi yang
sesuai standar ketentuan akuntansi.

• KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien sebelumnya
bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.

Kesimpulan dari Kasus Enron & World.Com

Dari kasus tersebut saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik
yang seharusnya menjadi pedoman dan standar ketentuan dalam melaksanakan tugas dan bukan untuk
dilanggar dengan memanipulasi laporan keuangan dengan berbagai macam kesalahan yang terus
menerus dilakukan dengan secara sistematis baik dari pihak Enron maupun KAP Athur Andersen. Peran
auditor sangatlah penting dalam pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan.
Auditor seharusnya bisa bersikap independen, menjungjung tinggi independensi, profesionalisme dan
tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun
masyarakat. Pihak manajemen Enron dan WorldCom telah melakukan berbagaimacam pelanggaran
praktik bisnis yang sehat dan keluar dari prinsip good corporate governance.Dan keduanya harus
mengalami suatu kehancuran yang sangat tragis.Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya
mendatangkan keuntungan bagi pihak Enron dan World.Com, akan tetapi akhirnya dapat menjatuhkan
kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen dan juga Wolrd.Com.

https://asnamaulida.wordpress.com/2013/02/19/enron-and-
worldcom/https://ampundeh.wordpress.com/2014/03/30/analisis-prinsip-good-corporate-governance-
kasus-enron-katarina-utama/

Você também pode gostar