Você está na página 1de 1

Kenali Mata Minus Lebih Dekat

dr. I Wayan Ardy Paribrajaka, S.Ked

Mata minus adalah satu dari kelainan refraksi. Kelainan refraksi adalah kelainan di mana sinar
yang datang tidak dibiaskan oleh media refraksi dengan sempurna sehingga tidak jatuh di pusat
penglihatan yang menyebabkan pandangan menjadi kabur. Kelainan refraksi terdiri dari tiga
jenis, yaitu miopia, hipermetropia, dan astigmatisme. Miopia adalah kelainan refraksi di mana
penderita tidak bisa melihat benda yang letaknya jauh karena media refraksi yang terlalu besar
dan atau diameter bola mata yang terlalu panjang sehingga cahaya yang masuk dibiaskan di
depan retina. Penderita miopia memerlukan bantuan kacamata dengan lensa sferis negatif atau
lensa minus sehingga kelainan ini sering disebut dengan mata minus. Miopia dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu miopia ringan (minus < -3 dioptri), miopia sedang (minus > -3 dan < -6 dioptri),
dan miopia berat (minus > -6 dioptri). Penderita miopia berat berisiko memiliki lapisan retina
yang tipis serta mudah lepas atau robek, terutama dipicu oleh adanya aktivitas mengangkat
beban berat, batuk keras, mengedan dengan keras saat buang air besar dan saat persalinan
normal sehingga memerlukan evaluasi setidaknya enam bulan sekali untuk menilai kondisi
pada lapisan retinanya sedangkan penderita miopia ringan dan sedang dianjurkan setidaknya
satu tahun sekali untuk melihat progesivitas miopia tersebut. Salah satu operasi bedah refraktif,
yaitu laser assisted in situ keratomileusis (LASIK), merupakan tindakan untuk meringankan
miopia dengan memodifikasi ketebalan kornea. LASIK umumnya dapat dikerjakan pada
pasien yang berusia di atas 17 tahun.

Você também pode gostar