Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Dalam penelitian ini limbah ampas tebu dimanfaatkansebagai bahan bakar dengan cara
mengubahnya menjadi briket bioarang. Tujuan pembuatan briket bioarang untuk mengetahui briket
yang baik dan mengetahui perbandingan jenis briket bioarang limbah ampas tebu dan arang kayu
ditinjau dari pengujian proksimat dan nilai kalor. Manfaat pembuatan briket dapat mengurangi
penimbunan sampah yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Hasil penelitian menunjukan
persentase kadar air briket ampas tebu pada perekat damaradalah 3,36-1,47 %, kadar asapadalah
36,91-30,15 %, kadar abuadalah 8,05-6,10 %,dan nilai kalor 3683,68-4520,88 kJ/kg. Sedangkan
untuk briket arang kayu diperoleh persentase kadar air 3,25-1,36 %, kadar asap 34,55-26,53 %,
kadar abu 6,36-5,37 %, dan nilai kalor 3934,84-5274,36kJ/kg.
ABSTRACT
In this study, waste of bagasse and wood charcoal was converted into charcoal briquettes
to be used as an alternative fuel. The bagasse and wood charcoal were selected as raw material to
produce briquette due to these two materials was abundantly available and because they have not
been used in any application. Moreover, the use of them as briquette and alternative energy will
reduce the accumulation of waste that causes environmental pollution. Analysis of proximate test
and heating value test showed that the percentage of moisture content of bagasse briquettes
withdammar as adhesive is 3.36 to 1.47%, the amount of volatile matter is 36.91 to 30.15%, the ash
content is 8.05 to 6.10 % and heating value is 3683.68 to 4520.88 kJ / kg. As for the charcoal
briquettes was obtained that percentage of moisture content is 3.25 to 1.36 %, content of volatile
matter is 34.55 to 26.53%,ash content is 6.36 to 5.37%, and heating value is 3934.84 to
5274.36kJ/kg.
Persiapan Bahan
Pengeringan dan
Penjemuran
Pengaranga
n
Penggilingan
n
Pencetaka
n gadonan
Pencetaka
n gadonan
Pengujian
kgadonan
Analisa Proksimat
- Moisture content Uji Nilai Kalor
- Volatile matter
- Ash content
Pembahasan
Kesimpula
n
Gambar 1. Diagram alir penelitian.
perhitungan proksimat pada masing-masing briket seperti yang dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisa proksimat briket ampas tebu dan briket arang kayu.
Briket ampas tebu Briket arang kayu
Tekanan
No Perekat Kadar air Kadar asap Kadar abu Kadar air Kadar asap Kadar abu
(MPa)
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Kanji 3,15 5,10 39,49 9,55 4,40 35,22 7,55
2 Kanji 6,29 2,68 37,58 7,38 2,03 31,08 6,76
3 Kanji 7,86 1,49 30,60 7,16 1,37 28,77 5,96
4 Damar 3,15 3,36 36,91 8,05 3,25 34,55 6,36
5 Damar 6,29 2,05 35,62 6,51 1,99 29,80 5,63
6 Damar 7,86 1,47 30,15 6,10 1,36 26,53 5,37
Persentase(%)
40
Kadar 40
Kadar
30 air air
30
20 Kadar
zat 20
Kadar
10 10 zat
Kadar
0 abu
0 Kadar
K. 3,15 K. 6,29 K. 7,86 D. 3,15 D. 6,29 D. 7,86 K. 3,15 K. 6,29 K. 7,86 D. 3,15 D. 6,29 D. 7,86
MPa MPa MPa MPa MPa MPa MPa MPa MPa MPa MPa MPa abu
Jenis Briket
Jenis Briket
Gambar 2. Grafik nilai proksimat briket ampas tebu (a) dan briket arang kayu (b).
Untuk mendapatkan gambaran yang briket arang kayu, maka hasil analisa untuk
lebih jelas tentang perbandingan hasil analisa kedua jenis briket tersebut dibandingkan
proksimat antara briket ampas tebu dengan dalam grafik seperti terlihat pada Gambar 3.
1,3
Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau Page 61
2
Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Pasir Pengaraian
6 45
40
5
35
Kadar air (%)
4 30
Briket ampas tebu Briket arang kayu Briket ampas tebu Briket arang kayu
12
10
8
Kadar abu (%)
6
4
2
0
K. 3,15 K. 6,29 K. 7,86 D. 3,15 D. 6,29 D. 7,86
MPa MPa MPa MPa MPa MPa
Jenis briket
Briket ampas tebu Briket arang kayu
Gambar 3. Grafik perbandingan nilai proksimat briket ampas tebu dan briket arang kayu, yang
meliputi persentase kadar air (a), kadar asap (b) dan kadar abu (c).
Dari tabel perhitungan analisa grafik nilai proksimat briket ampas tebu dan
proksimat briket arang kayu di atas, kadar air arang kayu.
tertinggi terdapat pada briket dengan perekat Berdasarkan Gambar 3, diketahui
kanji dan tekanan 3,15 MPa yaitu sebesar 4,4 bahwa secara umum persentase kadar air,
% sedangkan kadar air terendah terdapat pada kadar asap dan kadar abu pada briket ampas
briket dengan perekat damar dan tekanan 7,86 tebu memiliki nilai yang lebih tinggi
MPa yaitu sebesar 1,36 %. Kadar asap dibanding pada briket arang kayu. Kadar air
tertinggi terdapat pada briket dengan perekat untuk briket dengan perekat damar tidak jauh
kanji dan tekanan 3,15 MPa yaitu sebesar berbeda antara briket ampas tebu dengan
35,52 % sedangkan kadar asap terendah briket arang kayu. Hal ini menunjukan bahwa
terdapat pada briket dengan perekat damar kandungan air dalam briket pada dasarnya
dan tekanan 7,86 MPa yaitu sebesar 26,53 %. berasal dari perekat. Analisa proksimat juga
Kadar abu tertinggi terdapat pada briket menunjukan bahwa kenaikan tekanan akan
dengan perekat kanji dan tekan 3,15 MPa menurunkan persentase kandungan air,
yaitu sebesar 7,55 % sedangkan kadar abu kandungan asap dan kandungan abu.
terendah terdapat pada briket dengan perekat
damar dan tekanan 7,86 MPa yaitu sebesar
5,37 %. Gambar 2 (a) dan 2 (b) menunjukan
Page 62 JURNAL APTEK Vol. 6 No. 1 Januari 2014
Analisa Proksimat Dan Nilai Kalor Briket Bioarang Ampas Tebu Dan Arang Kayu
Tabel 2. Nilai LHV dan HHV briket ampas tebu dan briket arang kayu.
Briket ampas tebu Briket arang kayu
Tekanan
No Perekat LHV HHV (kJ/kg) LHV HHV
(MPa)
(kJ/kg) (kJ/kg) (kJ/kg)
1 Kanji 3,15 3181,36 6421,36 3516,24 6756.24
2 Kanji 6,29 3432,52 6672,52 4269,72 7509.72
3 Kanji 7,86 3767,40 7007,40 4688,32 7928.32
4 Damar 3,15 3683,68 6923,68 3934,84 7174.84
5 Damar 6,29 4269,72 7509,72 4939,48 8179.48
6 Damar 7,86 4520,88 7760,88 5274,36 8514.36
Dari tabel perhitungan nilai kalor untuk briket arang kayu, LHV (lowest
briket ampas tebu di atas, LHV (lowest heating value) tertinggi terdapat pada briket
heating value) tertinggi terdapat pada briket dengan perekat damar dan tekanan 7,86 MPa
dengan perekat damar dan tekanan 7,86 MPa yaitu sebesar 5274,36 kJ/kg sedangkan LHV
yaitu sebesar 4520,88 kJ/kg, sedangkan LHV (lowest heating value) terendah terdapat pada
(lowest heating value) terendah terdapat pada briket dengan perekat kanji dan tekanan 3,15
briket dengan perekat kanji dan tekanan 3,15 MPa yaitu sebesar 3516,24 kJ/kg.
MPa yaitu sebesar 3181,36 kJ/kg. Sedangkan
8000 9000
7000 8000
7000
Nilai kalor (kJ/kg)
6000
6000
5000
5000
4000
4000
3000 3000
2000 2000
1000 1000
0 0
K. 3,15 K. 6,29 K. 7,86 D. 3,15 D. 6,29 D. 7,86 K. 3,15 K. 6,29 K. 7,86 D. 3,15D. 6,29 D. 7,86
MPa Mpa MPa MPa MPa MPa MPa Mpa MPa MPa MPa MPa
Gambar 4. Grafik nilai kalor briket ampas tebu (a) dan briket arang kayu (b).
Gambar 4 menunjukan bahwa nilai kalor nilai kalor yang ditunjukan oleh briket arang
yang ditunjukan dengan nilai LHV dan HHV, kayu lebih tinggi dibandingkan briket ampas
akan meningkat dengan kenaikan tekanan. tebu.
Pada kedua jenis briket ampas tebu dan arang
kayu, penggunaan perekat damar juga 4. KESIMPULAN
memberikan hasil yang lebih baik pada nilai Hasil penelitian dan pengujian briket
kalor dibandingkan briket dengan perekat bioarang ampas tebu dan arang kayu terhadap
kanji. Seperti juga hasil analisa proksimat,
1,3
Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau Page 63
2
Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Pasir Pengaraian
pengujian proksimat dan nilai kalor dapat Ismun, “Teknologi Tepat Guna, Membuat
disimpulkan sebagai berikut: Briket Bioarang”, Kanisius, Yogyakarta
1. Nilai proksimat yang rendah 1998.
ditunjukan pada briket yang terbuat Komoditas Dian Aksara, “Energi
dari arang kayu dengan tekanan paling Alternatif”, Yudhistira, Ciawi, Bogor
tinggi yaitu 7,86 MPa dan 2007.
menggunakan perekat damar. Kurniawan, “Superkarbon, Bahan Bakar
2. Nilai kalor paling tinggi juga Alternatif Pengganti Minyak Tanah
ditunjukan oleh briket yang terbuat Dan Gas”, Penebar Swadaya,
dari arang kayu dengan tekanan 7,86 Cimanggis, Depok 2008.
MPa dan menggunakan perekat Rislima Sitompul, “Manual Pelatihan,
damar. Teknologi Terbarukan yang Tepat
3. Tekanan dan jenis perekat Untuk Aplikasi di Masyarakat
berpengaruh pada nilai proksimat dan Perdesaan”, PNPM, Jakarta 2011.
nilai kalor. Setiawan, “Memanfaatkan Kototran Ternak,
4. Briket dengan kualitas yang paling Solusi Masalah Lingkungan Dan
baik adalah terbuat dari arang kayu Pemanfaatan Energi Alternatif”,
dengan perekat damar dan ditekan Penebar Swadaya, Cimanggis, Depok
pada tekanan 7,86 MPa. 2007.
5. Dibandingkan dengan briket arang Winaya, Suprapta, “Prospek Energi Dari
kayu, kualitas briket ampas tebu lebih Sekam Padi dengan Teknologi Fluidized
rendah, tetapi tetap dapat Bed Combustion”, 2008.
dimanfaatkan sebagai bahan bakar Yokoyama, S., “Buku panduan biomassa
alternatif karena masih memiliki nilai asia”, The Japan Institute Of Energy,
kalor yang cukup baik. Japan 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Nur, A,S, “Biodiesel Jarak Pagar,
Bahan Bakar Alternatif Yang Ramah
Lingkungan”, Agromedia Pustaka,
Jakarta 2006.
ASTM D 3173, 2003, Standar Test Method
for Moisture in the Analysis Sampel of
Coal and Coke.
ASTM D 3174, 2004, Standar Test Method
for Ash in the Analysis Sampel of Coal
and Coke from Coal.
ASTM D 3175, 2002, Standar Test Method
for Volatile matter in the Analysis Sampel
of Coal and Coke.
Dani Sucipto, SKM., M.Sc., “Teknologi
Pengolahan Daur Ulang Sampah”,
Gosyen Publishing, Yogyakarta 2012.
Hambali, E., “Jarak Pagar Tanaman
Penghasil Biodiesel”, Penebar Swadaya,
Bogor 2006.
Page 64 JURNAL APTEK Vol. 6 No. 1 Januari 2014