Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Indikator Sosial
adalah HDI (Human Development Index) dan PQLI (Physical Quality Life Index) atau indeks
mutu hidup.
a. Indikator Sosial sebagai alternatif indicator pembangunan
GNP per kapita sebagai ukuran tingkat kesejahteraan mempunyai banyak kelemahan.
Kelemahan umum yang sering dikemukakan adalah tingkat memasukkan produksi yang tidak
melalui pasar seperti dalam perekonomian subsisten, jasa ibu rumah tangga, transaksi barang
bekas, kerusakan lingkungan, dan masalah distribusi pendapatan. Akibatnya bermunculan
upaya untuk memperbaiki maupun menciptakan indicator lain sebagai pelengkap ataupun
alternatif dari indicator kemakmuran yang tradisional.
Daftar indicator kunci pembangunan sosial-ekonomi versi UNRISD
· Harapan hidup
· Persentase penduduk di daerah sebanyak 20.000 atau lebih
· Konsumsi protein hewani per kapita per hari
· Kombinasi tingkat pendidikan dasar dan menengah
· Rasio pendidikan luar sekolah
· Rata-rata jumlah orang per kamar
· Sirkulasi surat kabar per 1000 penduduk
· Persentase penduduk usia kerja dengan listrik, gas, air, dsb
· Produksi pertanian per pekerja pria di sector pertanian
· Persentase tenaga kerja pria dewasa di pertanian
· Konsumsi listrik, kw per kapita
· Konsumsi baja, kg per kapita
· Konsumsi energi, ekuivalen kg batubara per kapita
· Persentase sector manufaktur dalam GDP
· Perdagangan luar negeri per kapita
· Persentase penerima gaji dan upah terhadap angkatan kerja.
b. Indeks Mutu Hidup (PQLI)
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, Morris D. Morris memperkenalkan
Physical Quality Life Index (PQLI), yang lazim diterjemahkan sebagai indeks Mutu Hidup
(IMH). PQLI merupakan indeks komposit (gabungan) dari 3 indikator yaitu :
· Harapan hidup pada usia satu tahun
· Angka kematian
· Tingkat melek huruf.
Untuk masing-masing indicator, kinerja ekonomi suatu Negara dinayatakan dalam skala 1
hingga 100, di mana 1 merupakan kinerja terjelek, sedang 100 adalah kinerj terbaik.
1. Ibukota : Jakarta
2. Luas Wilayah : 2.042.034 Km2
3. Jumlah Penduduk : 240.559.900 (tahun 2008)
4. Pertumbuhan penduduk per tahun : 1,49 persen (tahun 1990-2000)
5. GNI per capital : US$570 (data tahun 200)
6. GNP per capital (PPP) : US$2.840 (data tahun 200)
7. Pertumbuhan PDB : 6,3 % (tahun 2007)
8. Sumbangan sektor pertanian /GDP : 13,8 % (data tahun 2007)
9. Sumbangan Ekspor bagi GDP : 40,7 % (data 1999)
10. Indeks Pembangunan Manusia : 0.677 menengah (yahun 1999)
11. Utang Dalam Negeri : 65,0 triliun Rp(1,5 GDP, 2008)
12. Utang Luar Negeri : 29,1 triliun Rp(o,7 % GDP, 2008)
13. Subsidi (energy + non) :208 triliun Rp (49 % GDP, 2008)
14. Tingkat pengangguran terbuka : 9,1 % (tahun 2007)
15. % penduduk miskin (US1/hari) : 16,6 % (tahun 2007)
16. DSR (Debt Service Ratio) :19,2 % (tahun 2007)
17. Cadangan Devisa : 5,7 bulan impor dan pembayarn uutang
Luar Negeri
Djamin, Zulkarnain. 1993. Perekonomian indonesia edisi dua. Jakarta. lembaga penerbitan
fe-ui.
Arndt, Heinz W (penyunting), 1994: pmbangunan dan pemerataan indonesia dimasa orde
baru. Jakarta. LP3ES.
http://perekonomian%20indo/Sejarah%20Perekonomian%20Indonesia%20%20%20Online%
20Buku.htm. Di akses pada tanggal 11-09-2013. Pada jam 09.30.