Você está na página 1de 23

ANGGARAN DASAR MADANI ITERA

BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1 : Organisasi ini bernama Mahasiswa Peradaban Islam Institut Teknologi Sumatera
yang disingkat MADANI ITERA.
Pasal 2 : MADANI ITERA berkedudukan di Institut Teknologi Sumatera.
Pasal 3 : MADANI ITERA dirintis sejak 2012 dikampus ITB Jatinangor dan didirikan di
Bandung pada hari Kamis tanggal 04 Juni 2015 bertepatan dengan 17 Sya’ban 1436 Hijriah yang
kemudian ditetapkan sebagai unit kegiatan mahasiswa resmi di kampus Institut Teknologi
Sumatera pada 06 Oktober 2015 / 22 Dzulhijjah 1436 H sampai waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4 :MADANIITERA berstatus sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang berbasis agama
Islam di Institut Teknologi Sumatera
Pasal 5 : MADANI ITERA mempunyai lambang organisasi yang bentuk dan penggunaannya
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB II
AZAS, SIFAT, ORIENTASI DAN TUJUAN
Pasal 6 : MADANI ITERA berazaskan Islam
Pasal 7 :MADANI ITERA bersifat,
1. Persaudaraan,artinya senantiasa berusaha mewujudkan dan menjaga semangat
ukhuwah islamiyah dalam setiap aktivitasnya.
2. Moralis, artinya senantiasa menjunjung tinggi akhlak islam dalam setiap
aktivitasnya.
3. Cendekia, artinya menjadikan ilmu pengetahuan sebagai panduan dalam aktivitasnya.
4. Mandiri, artinya sebagai unit kegiatan mahasiswa berhak menentukan
arahkebijaksanaannya tanpa dipengaruhi organisasi manapun.
Pasal 8 : MADANI ITERA berorientasi pada pembinaan masa kampus dan pengurus
Pasal 9 :MADANI ITERA bertujuan,
1. Membentuk pribadi muslim yang kaaffah.
2. Menumbuhkan nilai‐nilai Islam di lingkungan Institut Teknologi Sumatera.
3. Terbina ukhuwah (persaudaraan) islamiyah di lingkungan Institut
TeknologiSumatera menuju kesatuan ummat.
4. Tercipta profesionalitas dan intelektualitas yang islami di kalangananggota.
5. Menjadikan kampus sebagai salah satu pendukung da’wah Islam.

BAB III
USAHA
Pasal 10 :Untuk mencapai tujuannya, organisasi ini melakukan usaha :
1. Melakukan pembinaan terhadap Aktivis Da’wah Kampus.
2. Membangun kondisi yang kondusif untuk perkembangan nilai‐nilai Islam.dengan
melaksanakan syiar‐syiar Islam secara konsisten.
3. Membangun ukhuwah (persaudaraan) islamiyah melalui proses saling mengenal,
saling memahami dan saling tolong menolong serta saling mengutamakansatu
dengan lainnya.
4. Membangun kesadaran masa kampus untuk pemberdayaan/kontribusi pada
masyarakat sekitar kampus sehingga dapat memberikankontribusi nyata bagi
perbaikan masyarakat.

BAB IV
ORGANISASI
Pasal 11 :Objek Da’wah MADANI ITERA adalah,
1. Secara khusus masyarakat lingkungan kampus yang meliputi mahasiswa, dosen, dan
karyawan.
2. Secara umum masyarakat Indonesia dan dunia Internasional.
Pasal 12:Struktur Organisasi,
1. Struktur Organisasi terdiri dari Pembina,Majelis Syuro’ (MS)dan Pengurus.
2. Ketentuan‐ketentuan tentang struktur organisasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 14 :Kepengurusan,
1. KetuaMADANI ITERA menetapkan struktur LDP sesuai kebutuhan.
2. Lembaga Da’wah Puasat (LDP) merupakan kepengurusan MADANI ITERA tingkat
Pusat
3. Lembaga Da’wah Fakultas (LDF) merupakan kepengurusan MADANI ITERA
tingkat Fakultas
4. Lembaga Da’wah Program Studi (LDPS) merupakan kepengurusan MADANI
ITERA tingkat Program Studi.
5. Syarat‐syarat menjadi pengurus organisasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 15 :Anggota,
1. Keanggotaan MADANI ITERA terbuka bagi setiap mahasiswa muslim Strata 1.
2. Mahasiswa/i Institut Teknologi Sumatera yang terdaftar pada Biro Administrasi
Akademik Institut Teknologi Sumatera.
3. Syarat‐syarat keanggotaan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
MADANI ITERA.
Pasal 16 :Kategori Keanggotaan,
1. Anggota MADANI ITERA terdiri dari :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Kehormatan
c. Pengurus
d. Anggota Purna
 Definisi anggota selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga MADANI ITERA

Pasal 17 Hak dan Kewajiban Anggota:


 Hak dan Kewajiban anggota diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga MADANI ITERA

BAB VI MUSYAWARAH DAN RAPAT


Pasal 18 Jenis-jenis Permusyawaratan :
 Musyawarah Umum
 Musyawarah Istimewa
 Musyawarah Majelis Syuro’ (MS)

Tugas, wewenang dan mekanisme permusyawaratan yang belum diatur dalam Anggaran
Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 19 Hierarki Ketetapan :
 Ketetapan Musyawarah Majelis Syuro’ (MS)
 Ketetapan Musyawarah Umum dan Musyawarah Istimewa
 Keputusan Ketua Madani ITERA
BAB VII KEKAYAAN
Pasal 20 Keuangan :
 Kepengurusan MADANI ITERA pada permulaan masa tugasnya
berkewajiban menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja
MADANI ITERA yang disetujui oleh Majelis Syuro’ (MS)
MADANI ITERA
 Perubahan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja MADANI
ITERA dapat dilakukan oleh pengurus dengan persetujuan Majelis
Syuro’ (MS) MADANI ITERA
 Anggaran Pendapatan dan Belanja MADANI ITERA harus
dilaporkan secara transparan berupa laporan keuangan kepada
seluruh massa kampus

Pasal 21 Aset : Meliputi seluruh inventaris yang bersumber dari pembeliaan dan sumbanganyang
halal
Pasal 22 Sumber keuangan :
 Sumber keuangan terdiri dari infaq anggota, usaha-usaha halal dan
sumbangan‐sumbangan lain yang halal

BAB VIII ANGGARAN RUMAH TANGGA


Pasal 24 Aturan :
 Hal‐hal yang tidak diatur di Anggaran Dasar akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga yang merupakan perincian pelaksanaan
Anggaran Dasar
 Anggaran Rumah Tangga dan peraturan‐peraturan pelaksanaan
lainnya tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan As sunah
serta Anggaran Dasar

BAB IX PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 25 Perubahan : Perubahan Anggaran Dasar (AD) hanya dapat dilakukan oleh Majelis
Syuro’ (MS) MADANI ITERA melalui mekanisme MusyawarahMajelis Syuro’ (MS) MADANI
ITERA

BAB X PEMBUBARAN
Pasal 26 Pembubaran :Pembubaran organisasi ini hanya dapat dilakukan berdasarkan
kesepakatan bersama yang disetujui oleh seluruh Majelis Syuro’ (MS), LDP, LDF, dan LDPS.

BAB XI PENUTUP
Pasal 27 Penutup : Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA MADANI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

BAB I ORGANISASI MADANI ITERA


Pasal 1 Perihal Organisasi MadaniITERA :
 Organisasi Madani ITERA merupakan salah satu Unit
Kegiatan Mahasiswa yang berbasis Agama Islam
 Madani ITERA mempunyai peran sebagai Lembaga
Da’wah Kampus ITERA dalam ruang lingkup Nasional dan
Internasionalyang bersifat independen.
BAB II LAMBANG
Pasal 2 Lambang Lembaga Da’wah tingkat Pusat (LDP) :
1. Lima garis hijau sebagai bingkai lambang menunjukkan
lima rukun Islam.
2. Enam garis kuning vertikal menunjukkan rukum iman.
3. Warna garis hijau menunjukkan bahwa da’wah Madani
ITERAadalah da’wah yang harmoni dan moderat
4. Warna garis kuning menunjukkan da’wah Madani sebagai
pencerah umat
5. Bentuk rumahmenunjukkan Madani berbasis kekeluargaan
dan Ukhuwah Islamiyah.
6. Tulisan kapital MADANI yang berwarna hijau
menunjukkan identitas Madani ITERA yang teguh dan
tegas.
Pasal 3 Lambang Lembaga Da’wah tingkat Fakultas (LDF) :
1. Lambang LDF dibuat oleh masing-masing LDF dengan
mencantumkan Lambang Madani ITERA di pusat
Lambang LDF
2. Lambang LDF dicantumkan pada dokumen resmi dan/atau
media publikasi untuk kegiatan yang diselenggarakan LDF
3. Posisi lambang LDF pada dokumen resmi dan/atau media
publikasi berada di kanan dan posisi lambang LDP berada
di kiri untuk kegiatan yang diselenggarakan LDF

Pasal 4 Lambang Lambang Da’wah tingkat Program Studi :


1. Lambang LDPS dibuat oleh masing-masing LDPS dengan
mencantumkan Lambang Madani ITERA di pusat
Lambang LDPS
2. Lambang LDPS dicantumkan pada dokumen resmi
dan/atau media publikasi untuk kegiatan yang
diselenggarakan LDPS
3. Posisi lambang LDPS pada dokumen resmi dan/atau media
publikasi berada di kanan dan posisi lambang LDP berada
di kiri untuk kegiatan yang diselenggarakan LDPS
BAB III IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 5 Dokumen
1. Dokumen meliputi perihal surat, proposal, laporan
2. Posisi lambang LDP berada di kiri dokumen, untuk kegiatan
yang diselenggarakan oleh LDP
3. Posisi lambang LDP berada di kiri dokumen dan posisi
lambang LDF di kanan, untuk kegiatan yang dibuat oleh LDF
4. Posisi lambang LDP berada di kiri dokumen dan posisi
lambang LDPS di kanan, untuk kegiatan yang dibuat oleh
LDPS
Pasal 6 Media Publikasi
1. Media publikasi meliputi poster, pamplet, liflet, baliho, banner,
mading, iklan media cetak, iklan media elektronik, video
publikasi
2. Media publikasi kegiatan yang diselenggarakan oleh LDF atau
LDPS wajib mencantumkan lambang LDP
3. Posisi lambang LDP berada di kiri dari posisi lambang LDF
pada media publikasi kegiatan yang diselenggarakan oleh LDF
4. Posisi lambang LDP berada di kiri dari posisi lambang LDPS
pada media publikasi kegiatan yang diselenggarakan oleh
LDPS
Pasal 7 Jaket Organisasi
1. Disain dan bahan jaket yang digunakan pengurus (LDP, LDF,
LDPS) dan bukan pengurus adalah seperti gambar dengan
rincian:
Font ……….; …………… (Terlampir)
2. Gambar jaket Madani (Terlampir)
Pasal 8 Slogan Organisasi
1. Slogan Madani Itera adalah “Kita Saudara Satu Keluarga”

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI


Pasal 5 Majelis Syuro’ (MS) :
Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA merupakan struktur tinggi yang setara dengan Ketua
Madani dalam struktur organisasi Madani ITERA.

Pasal 6 Anggota Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA:


1. Anggota Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
adalah pengurus purna, pengurus pengurus yang
mempunyai kompetensi secara keorganisasian
dan/atau ilmu syariah untuk menangani
keorganisasian Madani ITERA
2. Anggota Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
dipilih dan ditetapkan oleh Majelis Syuro’ (MS)
Madani ITERA periode kepengurusan sebelumnya
3. Masa keanggotaan Majelis Syuro’ (MS) Madani
ITERA adalah 1 (satu) kali periode kepengurusan
dan maksimal 2 (dua) kali periode kepengurusan
4. Apabila anggota Majelis Syuro’ (MS) Madani
ITERAmengundurkan diri sebelum periode
kepengurusan berakhir maka dilakukan mekanisme
penggantian anggota yang diatur dalam
pemusyawaratan yang dilakukan oleh Majelis
Syuro’ (MS) Madani ITERA
5. Jumlah anggota Majelis Syuro’ (MS) Madani
ITERA sekurang-kurangnya terdiri dari lima orang
(3 ikhwan dan 2 akhwat)

Pasal 7 Ketua Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA:


1. Pernah menjadi pengurus (LDP atau LDF atau
LDPS)
2. Ketua Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA dipilih
melalui mekanisme musyawarah anggota Majelis
Syuro’ (MS) Madani ITERA terpilih dengan
pertimbangan anggota Majelis Syuro’ (MS) Madani
ITERA periode sebelumnya
3. Ketua Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
merupakan pimpinan Majelis Syuro’ (MS) Madani
ITERA
4. Ketua Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERAdapat
membentuk struktur dalam Majelis Syuro’ (MS)
Madani ITERAsesuai kebutuhan
5. Ketua Majelis Syuro’ (MS) Madani
ITERAbertanggungjawab terhadap kinerja anggota
Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
Pasal 8 Syarat-syarat Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA:
1. Beragama islam
2. Mahasiswa ITERA jenjang strata 1 (S1)
3. IPK ≥2,75 dari skala 4
4. Hafal minimal 1 juz
5. Sudah pernah menjadi pengurus (LDP atau LDF
atau LDPS) dan/atau memiliki kemampuan dan
pengetahuan terkait ilmu syari’ah meliputi :
- Hafal minimal 10 hadist
- Aktif mengikuti kajian/thalabul ‘ilmi
- Ibadah maghdoh terjaga
- Hafal minimal 2 juz
6. Belum dan bukanpengurus/anggota aktif organisasi
eksternal kampus yang berbasis agama islam
Pasal 8 Tugas dan Wewenang Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA :
1. Mengingatkan, menasehati, memberi saran kepada Ketua
Madani
2. Wadah aspirasi pengurus Madani ITERA
3. Menyusun dan menetapkan program kerja Majelis Syuro’
(MS)
4. Mengkaji masalah-masalah syari’ah yang terjadi dalam
dinamika organisasi Madani ITERA
5. Melakukan penjaringan aspirasi kepada mahasiswa
muslim/muslimah ITERA
6. Mengawasi jalannya organisasi agar sesuai dengan
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (ADART)
Madani ITERA
7. Melakukan evaluasi ADART pada acara Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ) akhir kepengurusan LDP
8. Menetapkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) MADANI ITERA
9. Memberi pertimbangan kepada kepengurusan MADANI
ITERA baik diminta maupun tidak diminta
10. Melaksanakan Musyawarah Umum sekurang‐kurangnya
dua kali dalam satu periode kepengurusan dan Musyawarah
Istimewa bila diperlukan
11. Memilih dan menetapkan calon-calon ketua LDP sebagai
KetuaMADANI ITERA
12. Memilih dan menetapkan Ketua LDP dengan
mempertimbangkan aspirasi dari kepengurusan inti LDP
sebelumnya
13. Memilih dan menetapkan kepengurusan inti LDP bersama
ketua LDP yang terpilih
14. Memilih dan menetapkan ketua LDF dan LDPS bersama
ketua LDP yang terpilih
15. Mempunyai wewenang meminta laporan
pertanggungjawaban kepengurusan MADANI ITERA
melalui KetuaMADANI ITERA
16. Mempunyai wewenang untuk mengawasi penyusunan
Rancangan Garis Besar Program Kerja
17. Menetapkan GBPK MADANI ITERA

Pasal 9 Kepengurusan MADANIITERA :


 Kepengurusan MADANI ITERA dibagi menjadi
kepengurusan tingkat pusat (LDP), kepengurusan tingkat
fakultas (LDF) dan kepengurusan tingkat program studi
(LDPS)
 Pengurus adalah setiap pengurus yang memenuhi syarat
keorganisasian dan ditetapkan oleh KetuaMADANI ITERA
 Masa kerja pengurus adalah selama 1 (satu) kali periode
kepengurusan dan sesudahnya dapat dipilih kembali
 Apabila pengurus tidak dapat menjalankan kewajibannya,
maka KetuaMADANIITERA berhakmemberikan surat
peringatan sebagai peringatan pertama, jika tidak
dihiraukan maka ketua Madani berhak meminta surat
pengunduran diri dari pengurus tersebut.
Pasal 10Hak dan Kewajiban Pengurus MADANIITERA :

Setiap pengurus berhak:


 Menyampaikan pendapat, kritik, saran, dan atau pertanyaan baik secara lisan dan tulisan
 Berpartisifasi aktif dalam kegiatan MADANIITERA
 Mendapatkan ilmu-ilmu agama islam sesuai dengan al-quran dan sunah
Setiap pengurus berkewajiban:
 Menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan sesuai syari’at Islam
 Menjunjung tinggi nama baik organisasi dan almamater
 Menaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan-keputusan
MADANI ITERA
 Menjadi pribadi yang menyeru dan mengajak kepada kebaikan serta
mencegah/mengingkari kemungkaran kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun
 Berpartisifasi aktif dalam kepengurusanMADANIITERA
 Mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap islam dan organisasi.

Pasal 11Struktur kepengurusanMADANIITERA :


 Struktur kepengurusan MADANI ITERA minimal terdiri
dari Ketua umum, Sekretaris, Bendahara, Divisi
Pengurusisasi, Divisi Syi’ar, dan Divisi Keputrian.

Pasal 12Pengurus intiMADANIITERA :


 Pengurus yang berhak menjadi Pengurus Inti harus memenuhi syarat sebagai berikut :
(1) Telah lulus TPB
(2) Tidak sedang memiliki kasus atau sanksi
akademik
(3) Telah melewati masa magang selama 1 (satu)
periodekepengurusan sebelumnya
(4) Aktif terlibat dalam kepengurusan selama masa
magang yang dibuktikan dengan sertifikat lulus magang yang ditandatangani oleh Ketua Madani
ITERA.
(5) Memelihara hapalan Al Qur’an
(6) Disetujui oleh Majelis Syuro’ (MS) Madani
ITERA
(7) Belum dan bukan pengurus/anggota aktif
organisasi eksternal kampus yang berbasis agama islam

 Masa kerja pengurus inti adalah selama 1 (satu) periode kepengurusan (2 semester)
 Apabila pengurus inti tidak dapat menjalankan kewajiban maka Majelis Syuro’ (MS)
Madani ITERAberhak memberikan surat peringatan sebagai peringatan pertama, jika
tidak dihiraukan maka Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA berhak meminta surat
pengunduran diri dari pengurus tersebut.

 Tugas dan wewenang Pengurus Inti

1. Membentuk struktur dan susunan kepengurusan MADANI ITERA


2. Menjalankan GBPK yang telah ditetapkan
3. Menjalankan kebijakan dalam tataran organisasi Madani ITERA dan hubunganorganisasi
Madani ITERA denganlembaga‐lembaga lain
4. Melakukan restrukturisasi dan rasionalisasi dalam kepengurusan bila
dianggap perlu
5. Melaksanakan rapat kerja pengurus inti minimal 2 minggu sekali
6. Mengkoordinir pelaksanaan program kerja dalam 1 (satu) periode
kepengurusan
7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan dalam
Musyawarah Umum setiap 6 bulan sekali (akhir semester)

Pasal 13 Lembaga Da’wah Pusat (LDP)

1. Lembaga Da’wah Pusat (LDP) merupakan kepengurusan MADANI ITERA


tingkat pusat
2. Ketua LDP adalah ketuaMADANI ITERA
Pasal 14 Lembaga Da’wah Fakultas(LDF)

1. KetuaLDF ditetapkan oleh Ketua LDP berdasarkan hasil musyawarah pengurus inti LDP
denganpertimbangan dari Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA.
2. Ketua LDF bertanggung jawab kepada KetuaMADANI ITERA
3. Pada akhir masa jabatan, Ketua LDF harus menyampaikan dan menyerahkan laporan
pertanggungjawaban kerja kepengurusan LDF kepada KetuaMADANI ITERA
4. Pengurus yang berhak menjadi Ketua LDF harus memenuhi syarat‐syarat
sebagai berikut :
1) Telah lulus TPB
2) Pernah menjadi pengurus aktif pada 1 (satu) periode kepengurusan
MADANI sebelumnya
3) Belum dan bukan pengurus/anggota aktif organisasi eksternal kampus yang berbasis
agama islam
4) Berasal dari fakultas terkait
5) Memelihara hapalan Al Qur’an
5. Ketua LDF bertugas membentuk struktur dan susunan kepengurusan
LDF sesuai dengan kebutuhan
6. Struktur kepengurusan MADANI ITERA minimal terdiri dari Ketua LDF, Sekretaris,
Bendahara, Divisi Pengurusisasi, Divisi Syi’ar.
7. Ketua LDF bertugas untuk melakukan koordinasi dan pengawasan
kegiatan da’wah di fakultas terkait dengan LDPS di fakultas tersebut
8. KetuaLDF bertugas melakukan koordinasi dengan ketua LDF lain dan Ketua Umum Madani
ITERA.
9. LDF dapat memiliki nama khusus yang mencerminkan identitas danperkembangan da’wah di
fakultas terkait.

Pasal 15 Lembaga Da’wah Program Studi (LDPS)


1. Ketua LDPS diangkat dan ditetapkan oleh ketua LDF berdasarkan persetujuan dari ketua LDP
dengan pertimbangan Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
2. Ketua LDPS bertanggung jawab kepada ketua LDF
3. Pada akhir masa jabatan, ketua LDPS harus menyampaikan dan menyerahkan laporan
pertanggungjawabankerja kepengurusan LDPS kepada ketua LDF
4. Pengurus yang berhak menjadi Ketua LDPS harus memenuhi syarat‐syarat
sebagai berikut :
1) Telah lulus TPB
2) Pernah menjadi pengurus aktif pada 1 (satu) periode kepengurusan
MADANI sebelumnya
3) Belum dan bukan pengurus/anggota aktif organisasi eksternal kampus yang berbasis
agama islam
4) Berasal dari program studi terkait.
5) Memelihara hapalan Al Qur’an
5. Ketua LDPS bertugas membentuk struktur dan susunan kepengurusan
LDPS sesuai dengan kebutuhan
6.Struktur kepengurusan MADANI ITERA minimal terdiri dari Ketua LDPS, Sekretaris,
Bendahara, Divisi Pengurusisasi, Divisi Syi’ar.
7. Ketua LDPS bertugas untuk melakukan koordinasi dan pengawasan
kegiatan da’wah di lingkungan program studi terkait.
8. Ketua LDPS bertugas untuk melakukan koordinasi kegiatan da’wah di program studi terkait
dengan LDPS di fakultas tersebut.
9. Ketua LDPS bertugas untuk melakukan koordinasi kegiatan da’wah di program studi terkait
dengan seluruh ketua LDPS Madani ITERA.
10. KetuaLDPS bertugas melakukan koordinasi dengan ketua LDF terkait dan Ketua Umum
Madani ITERA
11. LDPS dapat memiliki nama khusus yang mencerminkan identitas danperkembangan da’wah
di program studi

BAB IV KEANGGOTAAN

Pasal 17 Kategori anggota


1. Anggota Biasa.
2. Anggota Kehormatan.
3. Pengurus.
4. Anggota Purna

Pasal 18 Persyaratan Keanggotaan


1. Anggota Biasa
(1) Beragama Islam
(2) Terdaftar di Biro Administrasi Akademik Institut TeknologiSumatera sebagai mahasiswa
jenjang S‐1
2. Anggota Kehormatan
(1) Beragama Islam
(2) Memiliki kompetensi secara organisasi dan / atau ilmu syar’i
(3) Sukarela membantu MADANIITERA
(4) Ditetapkan dan diangkat ketuaMADANI ITERA
(5) Bukan mahasiswa ITERA.
3. Pengurus
(1) Anggota biasa yang mendaftarkan diri dan menyatakankesediaan menjadi pengurus.
(2) Telah mengikuti salah satu tahapan kaderisasiMADANI ITERA.
(3) Ditetapkan sebagai pengurus oleh Kepala MADANI ITERA.
4. Anggota Purna
(1). Pernah menjadi pengurus
(2). Alumni Strata 1 Institut Teknologi Sumatera yang tercatat secara resmi.

Pasal 19 Hak Anggota

1. Anggota Biasa mempunyai hak :


(1) Menyampaikan pendapat, kritik, saran, dan atau pertanyaan baik secara lisan dan tulisan
(2) Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh MADANI ITERAuntuk seluruh mahasiswa
Islam ITERA
(3) Mendapatkan ilmu-ilmu agama islam sesuai dengan al-quran dan sunah
(4) Menjadi pengurusMADANI ITERA sesuai dengan persyaratan yangberlaku.
2. Anggota Kehormatan mempunyai hak :
(1) Menyampaikan pendapat, kritik, saran, dan atau pertanyaan baik secara lisan dan tulisan
(2) Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh MADANI.. ITERA
(3) Mendapatkan ilmu-ilmu agama islam sesuai dengan al-quran dan sunah
3. Pengurus mempunyai hak:
(1) Menyampaikan pendapat, kritik, saran, dan atau pertanyaan baik secara lisan dan tulisan
(2) Terlibat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan olehMADANI.. ITERA
(3) Mendapatkan ilmu-ilmu agama islam sesuai dengan al-quran dan sunah

Pasal 20 Kewajiban Anggota

1. Anggota Biasa mempunyai kewajiban mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) Madani ITERA
2. Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban :
(1) Mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
(2) Menjaga nama baik organisasi dan almamater
(3) Berperan aktif dalam keorganisasian Madani ITERA
3. Pengurus mempunyai kewajiban :
(1) Mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
(2) Menjaga nama baik organisasi dan almamater
(3) Berperan aktif dalam keorganisasian Madani ITERA

Pasal 21 Pelanggaran dan sanksi keanggotaan

Setiap perbuatan anggota kehormatan danpengurus yang menodai citra MADANI ITERA atau
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga adalah pelanggaran
yang dapat dikenakan sanksi hukum yang ditetapkan oleh Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA.

Pasal 22 Akhir Keanggotaan


1. Keanggotaan Anggota Biasa berakhir bila :
(1) Anggota tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa S‐1 di Biro Administrasi Akademik Institut
Teknologi Sumatera
(2) Murtad dari agama Islam
(3) Meninggal dunia
2. Keanggotaan Anggota Kehormatan berakhir bila :
(1) Murtad dari agama Islam
(2) Meninggal dunia
(3) Mengundurkan diri
(4) Dicabut status anggota kehormatan
(5) Setelah 1 (satu) kali periode kepengurusan
3. Pengurus berakhir bila:
(1) Pengurus tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa S‐1 di Biro Administrasi Akademik Institut
Teknologi Sumatera
(2) Murtad dari agama Islam
(3) Meninggal dunia
(4) Mengundurkan diri
(5) Dicabut status kepengurusannya
4. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kehormatan atau pengurus dapat
menyebabkan pencabutan status keanggotaan di MADANI ITERA
5. Pencabutan status keanggotaan dilakukan oleh Majelis Syuro’ MADANI ITERA

BAB V PEMBINAAN ANGGOTA


Pasal 23 Jenis Pembinaan
1. Pembinaan untuk anggota biasa berupa mentoring dan kegiatan MADANI ITERA yang
bersifat kontinyu
2. Pembinaan pengurus berupa ta’lim, halaqoh Al‐Qur’an, Usroh, Dauroh pengurus, mabit,
mukhayam, tasqif, dan rihlah.

BAB VI MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 24 Musyawarah Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA


1. Musyawarah Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA merupakan musyawarah yang dilaksanakan
Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA.
2. Musyawarah Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA merupakan bentuk permusyawaratan
tertinggi pada organisasi MADANI ITERA sesuai dengan Anggaran Dasar
3. Keputusan yang diambil oleh Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA merupakan keputusan
tertinggi dalam organisasi MADANI ITERA dan tidak dapat diganggu gugat, kecuali dengan
mekanisme musyawarah lagi yang dilakukan oleh Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
4. Dilakukan sesuai dengan tugas dan wewenang Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
5. Dapat mengundang Pengurus Inti MADANI ITERA dan pihak lain jika diperlukan

Pasal 25 Musyawarah Umum

1. Musyawarah Umum adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pengurus inti pada tingkat
LDP atau LDF atau LDPS.
2. Anggota Musyawarah Umum adalah seluruh pengurus inti dan anggota-anggota divisi pada
tingkat LDP atau LDF atau LDPS.
2. Musyawarah Umum sah bila dihadiri oleh seluruh pengurus inti pada tingkat LDP atau LDF
atau LDPS dan lebih dari 50% anggota tiap divisi.
3. Apabila Musyawarah tidak dihadiri sesuai dengan jumlah kourum maka Musyawarah ditunda
maksimal selama 3 (tiga) hari
4. Apabila telah dilakukan penundaan sebanyak 2 kali maka Musyawarah Umum tetap
dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah anggota yang hadir
5. Musyawarah dipimpin oleh:
- Ketua Madani ITERA
- Apabila Ketua Madani tidak dapat memimpin musyawarah, maka Ketua Madani ITERA
berhak menunjuk seorang pimpinan musyawarah
- Apabila ketua Madani ITERA tidak dapat memimpin musyawarah dan tidak dapat menunjuk
seseorang, maka pimpinan musyawarah dapat dipilih berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
6. Keputusan yang diambil merupakan keputusan yang harus ditaati oleh organisasi Madani
ITERA
7. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat
8. Apabila pasal 7 tidak tercapai, maka pimpinan musyawarah berhak mengambil keputusan
hasil musyawah tersebut.

Pasal 26 Musyawarah Istimewa

1. Musyawarah istimewa yang bersifat khusus dan mendesak diusulkan oleh minimal 2/3 dari
pengurus LDP atau seluruh Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
2. Anggota Musyawarah Istimewa adalah perwakilan Majelis Syuro’ (MS), LDP, LDF.
3. Musyawarah Istimewa sah bila dihadiri 2 orang dari masing-masing perwakilan Majelis
Syuro’ (MS), LDP, LDF.
4. Keputusan yang diambil merupakan keputusan yang harus ditaati oleh organisasi MADANI..
ITERA
5. Musyawarah dipimpin oleh Majelis Syuro’ (MS) atau seorang yang ditunjuk oleh Majelis
Syuro’ (MS).
6. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat

Pasal 27 Rapat Kerja Pengurus Inti

1. Dilakukan sesuai dengan tugas dan wewenang Pengurus Inti


2. Dapat melibatkan Majelis Syuro’ (MS) Madani ITERA
3. Dilakukan minimal 1 bulan sekali
4. Mekanisme rapat kerja pengurus inti ditentukan oleh pengurusan inti.

Pasal 28 Rapat Kerja Pengurus Divisi

1. Dilakukan sesuai dengan tugas dan wewenang pengurus tiap divisi


2. Harus melibatkananggotadivisi terkait.
3. Dilakukan minimal 2 minggu sekali
4. Mekanisme rapat kerja divisi ditentukan oleh kepengurusan terkait

BAB VII PERTEMUAN DAN KERJASAMA

Pasal 29 Pertemuan

1. Pertemuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan kerjasama dan/atau


silaturahim
2. Pertemuan yang dilakukan oleh organisasi MADANIITERA berada dalam ruang lingkup
internal kampus dan eksternal kampus (lokal, nasional dan internasional)
3. Pertemuan dapat bersifat terbuka dan tertutup.

Pasal 30 Kerjasama

1. Kerjasama merupakan hubungan yang dilakukan oleh MADANIITERA dengan pihak‐pihak


tertentu untuk mencapai tujuan organisasi MADANI ITERA
2. Kerjasama yang dilakukan oleh organisasiMADANIITERA berada dalam ruang lingkup
internal kampus dan eksternal kampus (lokal, nasional dan internasional)
3. Kerjasama yang dilakukan dengan organisasi ekternal kampus yang berbasis islam dilakukan
jika dibutuhkan dan untuk mencapai tujuan organisasi MADANI ITERA
4. Kerjasama dapat bersifat terbuka dan tertutup
5. Kerjasama yang dilakukan MADANI ITERA tidak melanggar syariat Islam
6. Kerjasama bersifat mengikat dan tertulis
7. Kerjasama harus dibatalkan oleh organisasi MADANI ITERA jika terjadi pelanggaran
kerjasama..

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 31 Perubahan ART

Perubahan Anggaran Rumah Tangga (ART) dilakukan pada Musyawarat Majelis Syuro’
(MS) Madani ITERA dengan melibatkan minimal 75% pengurus LDP yang disepakati
oleh semua peserta yang hadir.

Pasal 32 Pembubaran Organisasi

1. MADANIITERA dibubarkan jika tujuan menyimpang dari AD/ART organisasi


2. Kekayaan MADANI ITERA setelah dibubarkan harus diserahkan kepada setiap LDF
atau LDK pengganti sesuai musyawarah umum atau musyawarah Istimewa.

Pasal 34 penetapan

Anggaran Rumah Tangga (ART) MADANI ITERA ini berlaku sejak tanggal disahkan.

Lampung Selatan, 26 November 2016

Ketua MS

Você também pode gostar