Você está na página 1de 8

No

32 Kerusakan Integritas Jaringan NOC NIC


Prssure ulcer prevention wound care
Definisi : Kerusakan jaringan membram  Tissue integrity : skin mucous
mukosa, kornea , integumen atau subkutan  Wound healing : primary and secondary - Anjurkan pasien untuk
intention menggunakan pakaian yang
Batas Karakteristik longgar
 Kerusakan jaringan (mis., kornea, Kriteria hasil : - Jaga kulit agar tetap bersih dan
membran mukosa, kornea,  Perfusi jaringan normal kering
integumen atau subkutan)  Tidak ada tanda - tanda infeksi - Mobilisasi pasien (ubah posisi
 Kerusakan jaringan  Ketebalan dan tekstur jaringan normal pasien, setiap dua jam sekali)
 Menunjukan pemahaman dalam proses - Monitor kulit akan adanya
Faktor yang berhubungan perbaikan kulit dan mencegah kemarahan
 Gangguan sirkulasi terjadinya cidera berulang - Oleskan lotion atau minyak
 Iritan zat kimia  Menunjukan terjadinya proses baby/oil pada daerah yang tertekan
 Defisit cairan penyembuhan luka - Monitor aktivitas dan mobilisasi
 Kelebihan cairan pasien
 Hambatan mobilitas fisik - Monitor status nutrisi pasien
 Kurang pengetahuan - Memandikan pasien dengan sabun
 Faktor mekanik (mis., tekanan, dan air hangat
koyakan/robekan, friksal) - Observasi luka : lokasi, dimensi,
 Faktor nutrisi (mis., kekurangan atau kedalaman luka, jaringan nekrotik,
kelebihan) tanda - tanda infeksi lokal, formasi
 Radiasi traktus
 Suhu ekstrem - Ajarkan keluarga tentang luka dan
perawatan luka
- Kolaborasi ahli gizi pemberian diet
TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
- Cegah kontaminasi fese dan urin
- Lakukan tehnik perawatan luka
dengan steril
- Berikan posisi yang mengurangi
tekanan pada luka
- Hindari kerutan pada tempat tidur

45 Nyeri Akut NOC NIC


Pain Management
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional  Pain Level
yang tidak menyenangkan yang muncul  Pain Control - Lakukan pengkajian nyeri secara
akibat kerusakan jaringan yang aktual atau  Comfort Level komprehensif termasuk lokasi,
potensial atau digambarkan dalam hal karakteristik, durasi, frekuensi,
kerusakan sedemikian rupa (International Kriteria Hasil : kualitas dan faktor presipitasi
Association for the study of Pain):awitan  Mampu mengontrol nyeri (tahu - Observasi reaksi nonverbal dari
yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas penyebab nyeri, mampu menggunakan ketidaknyamanan
ringan hingga berat dengan akhir yang dapat tehnik nonfarmakologi untuk - Gunakan teknik komunikasi
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung mengurangi nyeri, mencari bantuan) terapeutik untuk mengetahui
<6 bulan  Melaporkan bahwa nyeri berkurang pengalaman nyeri pasien
dengan menggunakan manajemen - Kaji kultur yang mempengaruhi
Batasan karakteristik : nyeri respon nyeri
 Perubahan selera makan  Mampu mengenali nyeri (skala, - Evaluasi pengalaman nyeri masa
 Perubahan tekanan darah intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) lampau
 Perubahan frekwensi jantung  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri - Evaluasi bersama pasien dan tim
 Perubahan frekwensi pernapasan berkurang kesehatan lain tentang
 Laporan isyarat ketidakefektifan kontrol nyeri
 Diaforesis masa lampau
 Perilaku distraksi (mis., berjalan - Bantu pasien dan keluarga untuk
mondar-mandir mencari orang lain mencari dan menemukan
dan atau aktivitas lain, aktivitas yang dukungan
berulang) - Kontrol lingkungan yang dapat
 mengekspresikan perilaku (mis., mempengaruhi nyeri seperti
gelisah, merengek, menangis) suhu ruangan, pencahayaan dan
 Masker wajah (mis.,mata kurang kebisingin
bercahayan, tampak kacau, gerakan - Kurangi faktor presipitasi nyeri
mata berpencar, atau tetap pada satu (farmakologi, non farmakologi
fokus meringis) dan interpersonal)
 Sikap melindungi area nyeri - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
 Fokus menyempit (mis.,gangguan menentukan intervensi
persepsi nyeri, hambatan proses - Ajarkan tentang teknik non
berfikir, penurunan interaksi dengan farmakologi
orang dan lingkungan) - Berikan analgetik untuk
 Indikasi nyeri yang dapat diamati mengurangi nyeri
 Perubahan posisi untuk menghindari - Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
nyeri - Tingkatkan istirahat
 Sikap tubuh melindungi - Kolaborasi dengan dokter jika
 Dilatasi pupil ada keluhan dan tindakan nyeri
 Melaporkan nyeri secara verbal tidak berhasil
 Gangguan tidur - Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
Faktor berhubungan :
- Agen cedera (mis.,bilogis,zat kimia, Analgesic Administration
fisik, psikologis) - Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alaergi
- Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian dan dosisi optimal
- Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala
51 Resiko Infeksi NOC NIC
 Immune Status Inflection Control (Kontrol Infleksi)
Definisi : Mengalami peningkatan resiko  Knowledge : Inflection control - Bersihkan lingkungan setelah
terserang organisme patogenik  Risk control dipakai pasien lain
- Pertahankan teknik isolasi
Faktor-faktor resiko : Kriteria Hasil : - Batasi pengunjung bila perlu
 Penyakit kronis  Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi - instruksikan pada pengunjung
- Diabetes melitus  Mendesktripsikan proses penularan untuk mencuci tangan saat
- Obesitas penyakit, faktor yang mempengaruhi berkunjung dan setelah
 Pengetahuan yang tidak cukup untuk penularan serta penatalaksanaannya berkunjung meninggalkan pasien
menghindari pemanjanan patogen  Menunjukkan kemampuan untuk - Gunakan sabun antimikrobia
 Pertahanan tubuh primer yang tidak mencegah timbulnya infeksi untuk cuci tangan
adekuat  Jumlah leukosit dalam batas normal - Cuci tangan setiap sebelum dan
- Gangguan peritalsis  Menunjukan perilaku hidup sehat sesudah tindakan keperawatan
- Kerusakan integritas kulit - Gunakan baju, sarung tangan
(pemasangan katetei intravena, sebagai alat pelindung
prosedur invasif) - Pertahankan lingkungan aseptik
- Perubahan sekresi pH selama pemasangan alat
- Penurunan kerja siliaris - Ganti letak IV perifer dan line
- Pecah ketuban dini central dan dressing sesuai
- Pecah ketuban lama dengan petunjuk umum
- Merokok - Gunakan kateter intermiten
- Stasis cairan tubuh untuk menurunkan infeksi
- Trauma jaringan (mis.,trauma kandung kencing
destruksi jaringan) - Tingkatkan intake nutrisi
 Ketidak adekuatan pertahanan - Berikan terapi antibiotik bila
sekunder perlu Infection Protection
- Penurunan hemoglobin (proteksi terhadap infeksi)
- Imunosupresi (mis.,imunitas - Monitor tanda dan gejala infeksi
didapat tidak adekuat, agen sistemik dan lokal
farmaseutikal termasuk - Monitor hitung granulosit, WBC
imunosupresan, steroid, - Monitor kerentanan terhadap
antibodi monoklonal, infeksi
imunomudulator) - Batasi pengunjung
- Supresi respon inflamasi - Sering pengunjung terhadap
 Vaksinasi tidak adekuat penyakit menular
 Pemajanan terhadap patogen - Pertahanakn teknik aspesis pada
lingkungan meningkat pasien yang beresiko
- Wabah - Pertahankan teknik isolasi k/p
 Prosedur invasif - Berikan perawatan kuliat pada
 Mainutrisi area epidema
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
- Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
- Dorong masukan nutrisi yang
cukup
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
- Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kultur positif
54 Resiko ketidakefektifan Perfusi NOC NIC
gastrointestinal  Bowel Elimination Tube Care Gastrointestinal
 Circulation Status - Monitor TTV
Definis : Beresiko terhadap penurunan  Electrolite and acid base balance - Monitor status cairan dan
sirkulasi gastrointestinal  Fluid balance elektrolit
 Hidration - Monitor bising usus
Faktor resiko :  Tissue perfusion : abnormal organs - Monitor irama jantung
 Aneurisme aorta abdomen - Cata intake dan output secara
 Sindrom kompartemen abdomen Kriteria hasil : akurat
 Masa tromboplastin parsial abnormal  Jumlah, warna, konsistensi dan bau fese - Kaji tanda - tanda gangguan
 Masa protrombin abnormal dalam batas normal keseimbangan cairan dan
 Hemoragi gastrointestinal aku  Tidak ada nyeri perut elektrolit (membran mukosa
 Usia > 60 tahun  Bising usus normal kering, sianosis, jaundice)
 Anemia  Tekanan systole dan diastole dalam - Kelola pemberian suplemen
 Koagulopati (mis;anemia sel sabit) rentang normal elektrolit sesuai intruksi dokter
 Diabetes melitus  Gangguan mental, orientasi - Kolaorasi dengan ahli gizi jumlah
 Koagulatif intravaskuler diseminata pengetahuan dan kekuatan otot normal kalori dan jumlah zat gizi yang
 Jenis kelamin wanita  Na, K, Cl, Ca, Mg, dan Biknat dalam dibutuhkan
 Varises gastroesofagus batas normal - Pasang NGT jika diperlukan
 Penyakit gastrointestinal (mis;  Tidak ada bunyi nafas tambahan - Monitor warna dan konsistensi
ulkusduodenum, atau ulkus lambung,  Intake output seimbang dari nasogastric output
kolitis iskemik, pankreatitis iskemik)  Tidak ada oedem perifer dan asites - Monitor diare
 Ketidakstabilan  Tidak ada rasa haus yang abnormal
 Hemodinamik  Memberan mukosa lembab Bledding Reduction gastrointestinal
 Disfungsi hati  Hematokrit dalam batas normal - Evaluasi respon psikologis pasien
 Infark miokardium untuk perdarahan dan persepsi
 Kerja ventrikel kiri buruk peristiwa
 Gagal ginjal - Mempertahankan jalan napas
 Merokok paten, jika perlu
 Stroke - Memantau faktor penentu
 Trauma pengiriman oksigen jaringan
 Efek samping terkait terapi (misalnya, PaO2, SaO2 dan
(mis;bypass, kardiopulmonal, tingakt hemoglobin dan curah
medikasi, anestesia, pembedahan jantung), jika tersedia
lambung) - Pantau tanda - tanda dan gejala
 Penyakit vaskular (mis;penyakit perdarahan yang persisten
vaskular perifer, penyaki oklusif (misalnya, periksa semua sekresi
aortoiliak) darah yang dapat terlihat atau
tidak terlihat)
- Memantau status cairan
termasuk asupan dan output
- Pantau tanda - tanda untuk
shock hypovelemic (misalnya,
menurunkan tekanan darah,
denyut nadi cepat benang,
meningkatkan tingkat, diaforesis
pernapasan, gelisah, kulit teraba
dingin)
- Ukur lingkar perut
- Hernates semua kotoran dan
amati untuk darah di emesis,
dahak, foces, urin, drainase NG,
dan drainase luka
- Dokumen warna, jumlah, dan
sifat tinja
- Memantau studi koagulasi dan
hitung darah lengkap (CBC)
dengan diferensial WBC
- Hindari pemberian antikoagulan
- Memantau studi koagulasi,
termasuk waktu protrombin (PT),
waktu tromboplastin parsial
(PTT), fibrinogen, degradasi/split
fibrin produk

Você também pode gostar