Você está na página 1de 14

ALAT ANGKUTAN

Di dalam pelaksanaan proyek-proyek besar sering dijumpai alat-alat angkutan yang khusus
untuk mengangkut material secara besar-besaran. Alat-alat angkut tersebut antara lain:
truck/dump truck, wagon-trailer, lori dan sebagainya, yang pemakaiannya disesuaikan dengan
macam pekerjaan yang dihadapi.

1. Truk/ dumptruck
Truk digunakan sebagai alat pengangkutan dengan pertimbangan atas kemampuannya untuk
bergerak cepat, memepunyai kapasitas yang tinggi, flexible dan biaya operasi yang relatif
murah.

Sebagai persyaratan pemakaian truk sebagai alat pengangkutan yang baik dan efektif ialah
adanya jalan angkut yang rata dan cukup keras permukaannya.

Pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi sipil, umumnya dipergunakan jenis truk yang dapat
menumpahkan sendiri muatan dari badannya. Truk-truk semacam ini dinamakan dump trucks
atau tipping truck.

Penumpahan (dumping) muatan dilakukan dengan cara mengangkat badan truk dengan alat
hidrolis yang dinamakan hydraulic ram.

Gambar bagian-bagian penting truk


Keterangan
1) Chasis, meliputi kerangka (frame), bumper, pegas-pegas serta roda dan ban
2) Cabin, untuk tempat sopir/operator
3) Body (badan), yang terdiri dari bak muatan dengan system pengangkatannya (biasanya
hidrolis)
4) Power train, terdiri dari mesin truk, cluth (kopling), transmisi, sumbuh penggerak dan
differensial

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
Pada umumnya system pengangkat body dapat dinyatakan dari dalam cabin. Hydraulic ran
dipasang dibawah body dan biasanya hanya dapat bekerja searah (single action). Gerak
kembali body terjadi hanya oleh beratnya sendiri, sedang pada suatu kedudukan tertentu
gerakan mengangkat body dapat ditahan (hold) untuk mengatur tumpahnya muatan. Sebelum
melakukan dumping, operator harus yakin bahwa truk betul-betul dalam keadaan stabil.

1.1. Klasifikasi dumptruck


Dump truck dapat diklasifikasikan menurut:
a) Ukuran dan type mesinnya (HP, bensin, diesel)
b) Jumlah gear (gigi persneling)
c) Jumlah roda gerak (dua, empat atau enam)
d) Susunan roda-roda dan sumbu (2x4, 4x4, 4x6)
e) Cara dumping (rear, side atau bottom)
f) Kapasitas (dalam m3 atau ton)
g) Dan sebagainya

Kapasitas dump truck dinyatakan dalam ton atau m3 keadaan truck atau heaped. Kapasitas
heaped ini berubah-ubah menurut jenis bahan yang dimuat, sedangkan kapasitas struck pda
umumnya tetap besarnya. Kadang-kadang kapasitas suatu truk dapat diperbesar dengan
menambah tinggi dinding body. Akan tetapi disarankan cara tersebut sedapat mungkin
dihindari, karena akan mempertinggi biaya eksploitasi truk yang berupa penambahan
pemakaian bahan bakar, memepercepat keausan ban dan bagian vital dari mesin (kopling,
gear dan lain-lain)

1.2. Ukuran dumptruck


Besar kecilnya ukuran truck yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan kapasitas alat muat
yang dilayani, maksudnya adalah terdapat jumlah imbang (balance) antara truk dengan
kapasitas alat muat, agar diperoleh nilai yang ekonomis. Dalam hal ini disarankan sebagai
ancer-ancer, kapasitas truk ≈ 4-5 kali kapasitas bucket.
Keuntungan dan kerugian dalam menentukan ukuran truk yang dipakai, dapat
dipertimbangkan hal-hal berikut ini:

a) Truk kecil, mempunyai sifat-sifat:


- Lebih lincah dan flexible untuk angkutan jarak dekat
- Lebih cepat
- Bila suatu truk rusak, pengaruh hasil produksinya tidak begitu terasa bagi produksi
armada (jumlah seluruh truk)
- Lebih muda menyesuikan balancing antara jumlah truk dengan kemampuan alat muat
(excavator), sehingga akan mempertinggi operating factor (OF)
- Lebih sulit saat loading dari alat muat ke truk

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
- Waktu hilang lebih banyak, karena perlu waktu dalam pengaturan truk yang banyak
- Lebih banyak memerlukan sopir/operator
- Kemungkinan terjadi kemacetan di quarry, haul road maupun dump site, karena
menunggu giliran
- Inverstasi dan maintenance relatif lebih besar

b) Truk besar, mempunyai sifat-sifat:


- Investasi dan maintenance relatif lebih kecil
- Lebih sedikit memerlukan sopir/operator
- Baik untuk angkutan jarak jauh dan sedikit kemungkikan terjadi kemacetan (jumlah
truk lebih sedikit)
- Lebih mudah saat loading sehingga memperkecil waktu hilang, tetapi waktu loading
per truk lebih besar
- Memperkecil waktu “spotting” (waktu menempatkan diri untuk diisi dan mengambil
posisi)
- Lebih berat, sehingga memerluka biaya maintenance haul road yang besar
- Pengadaan spare part mesin kemungkinan lebih sulit
- Lebih sulit dalam menyesuaikan balancing antara jumlah truk dengan output dari alat
muat
- Kemungkinan lebih sulit melewati jalan-jalan umum

Contoh:

- Excavator ¾ cuyd (kapasitas rata-rata yang terjadi), bekerja dengan swing 90º dengan
cycle time sebesar 21 detik (dapat dihitung berdasarkan actual output/produksi nyata)
- Tersedia dumptruck dengan kapasitas 3 – 6 - 15 cuyd, dan travel time dihitung = 6 menit
(dianggap sama untuk hauling  dumping  returning).
Dianggap semua kapasitas dalam “rated capacity”.
Hitung jumlah trk yang dibutuhkan untuk melayani excavator, dan tinjau masing-masing
efficiency-nya!

Perhitungan:

1. Pilihan I, truk dengan kapasitas muat 3 cuyds :

Loading time tiap truk = = 84 detik = 1,4 menit

Round trip cycle time truk = 6 + 1,4 = 7,4 menit

Jumlah truk yang diperlukan = = 5,3 unit

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
Cara lain:

Produksi nyata excavator = = 128,57 cuyds/jam

Produksi truk = = 24,32 cuyds/jam

Total cycle time termasuk loading time

Maka jumlah truk yang diperlukan = = 5,3 unit ≈ 6 unit

Loading time untuk 6 unit truk = 6 x 1,4 =8,4 menit > 7,4 menit

Waktu hilang tiap cycle time truk = (8,4 -7,4) = 1 menit (truk harus menunggu
giliran diisi)

Maka efficiency truk (operating factor) = = 88% atau 48 ≈ 50 menit/jam

Kesimpulan:

Bila dipakai jumlah truk 5,3 unit, maka: - efficiency truk = 100 %
- efficiency excavator < 100%

2. Pilihan II, truk dengan kapasitas muat 6 cuyds :

Loading time tiap truk = = 168 detik = 2,8 menit

Round trip cycle time truk = 6 + 2,8 = 8,8 menit

Jumlah truk yang diperlukan = = 3,15 unit

Apabila dipakai 3 unit truk :

Loading time untuk 3 unit truk = 3 x 2,8 = 8,4 menit < 8,8 menit

Waktu hilang tiap cycle time truk = (8,8 – 8,4) = 0,4 menit (disini exacavator
yang menunggu truk)

Maka efficiency excavator (operating factor) = = 95,5%

Apabila dipakai ntruk 4 unit :

Loading time untuk 4 unit truk = 4 x 2,8 = 11,2 menit > 8,8 menit

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
Waktu hilang tiap cycle time truk = (11,2 – 8,8) = 2,4 menit (truk menunggu
giliran diisi)

Maka efficiency truk (operating factor) = 78,6%

3. Pilihan III, truk dengan kapasitas muat 15 cuyds :

Loading time tiap truk = = 420 detik = 7 menit

Round trip cycle time truk =6+7 = 13 menit

Jumlah truk yang diperlukan = = 1,86 unit

Apabila dipakai 3 unit truk :

Loading time untuk 3 unit truk = 1x7 = 7 menit < 13 menit

Waktu hilang tiap cycle time truk = (13 – 7) = 6 menit (disini exacavator yang
menunggu truk)

Maka efficiency excavator (operating factor) = = 53,85%

Apabila dipakai ntruk 2 unit :

Loading time untuk 2 unit truk = 2 x 7 = 14 menit > 13 menit

Waktu hilang tiap cycle time truk = (14 – 13) = 1 menit (truk menunggu giliran
diisi)

Maka efficiency truk (operating factor) = 92,86%

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
1.3. Typical delay factors (factor-faktor yang menghambat)
Di dalam menghitung harga hasil produksi truk, terutama untuk menghitung round trip
travel, maka perlu diperhatikan kemungkinan adanya factor-faktor yang dapat
menghambat yaitu:
a) Intermittent factors (factor-faktor hambatan yang tidak menerus)
- One way haul road, yaitu adanya ketentuan jalan satu arah
- Delay at passing point, yaitu adanya hambatan pada penjurusan ijin trayek
- Multiple curves, yaitu adanya belokan-belokan
- Blind corner, yaitu adanya sudut pandang yang tidak tampak
- Bridges, yaitu adanya jembatan-jembatan
- Rail road crossing/cross traffic, yaitu adanya persilangan-persilangan jalan kereta
api/perempatan jalan

b) Continuous factors (factor-faktor yang menerus)


- Extremely high/variable RR, yaitu rolling resistance yang sangat tinggi atau berubah-
ubah
- Wet/slippery haul road, yaitu adanya jalan angkut yang basah dan muda slip
- Unskilled operators, yaitu karena operator-operator yang tidak ahli/kurang
berpengalaman
- Inexperienced management and/or supervision, yaitu karena manajemen yang kurang
berpengalaman/atau pengawasan yang kurang.

Contoh soal:

Suatu proyek jalan raya membutuhkan tanah untuk timbunan (fill) sebanyak 1,000,000 cuyds.

- Borrow pit (quarry I)


Jarak 0,66 (0,80) mile, grade 2,2% (naik dari quarry ke tempat fill)
- Borrow pit (quarry II)
Jarak 0,78 (0,90) mile, grade 1,4% (turun dari quarry ke tempat fill)
- Excavator 3 cuyds, dengan output = 312 cuyds/hr (BM)
- Truk, kapasitas = 15 cuyds (BM), berat kosong = 36,800 lbs dan berat isi = 76,800
(GVW)

Distribusi:

as depan drive axle trailer


12,000 (10) 32,400 (35) 32,400 (35)

Gear Speed (mph) Rimpull (lbs)

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
1st 3,2 19,900
2nd 6,3 10,100
3rd 11,9 5,350
4th 20,8 3,060
5th 32,7 1,945

- RR rata-rata = 60 (70) lbs/ton, koefisien traksi = 0,60(0,7).


Berapa jumlah truk yang dibutuhkan!

Perhitungan:

Maximum usable rimpul = Berat pada drive axle x koefisien traksi

= 32,400 x 0,60 = 19,440 lbs

Quarry I:

- Pengaruh RR & Grade (Loaded):


RR = 60 lbs/ton
GR= 2,2 x 20 = 44 lbs/ton + (naik) (1% ≈ 20 lbs/ton)

Total resistance = 104 lbs/ton

GVW = 76,800 lbs = 38,4 ton

Rimpull = 38,4 x 104 = 3,993 lbs (harus < max. usable rimpull)

Table  Max. Speed (loaded) = 11,9 mph pada 3rd gear

- Pengaruh RR & Grade (kosong)


RR = 60 lbs/ton
GA = 2,2 x 20 = 44 lbs/ton - (turun) (1% ≈ 20 lbs/ton)

Total resistance = 16 lbs/ton

GVW = 36,800 lbs = 18,4 ton

Rimpull = 18,4 x 16 = 294 lbs

Table  Max. Speed (kosong) = 32,7, mph pada 5th gear

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
Perhitungan round trip time:

Loading time = = 0,0482 hr

Waktu hilang, dll (taksir) = 0,0250 hr

Travel to fill = = 0,0555 hr

Travel to pit = = = 0,0202 hr +

Total cycle time = 0,1656 hr

- Misalkan Job efficiency (operating factor) diambil 50 minutes/hr


Maka jumlah trip = : 0,1656 = 5,03 trips

- Output truck = kapasitas truck x jumlah trip


= 15 x 5,03 = 75,48 cuyds/hr

- Maka kebutuhan truck = = = 4,13 unit

- Misalkan dipakai 4 unit truck  efisiensi excavator menurun

Apabila sewa truck lengkap = Rp. 2,500/hr per unit.

Maka biaya angkut = = Rp. 132,48/cuyd

Quarry II:

- Pengaruh RR & Grade (loaded) :


RR = 60 lbs/ton
GA = 1,4 x 20 = 28 lbs/ton - (turun) (1% ≈ 20 lbs/ton)

Total resistance = 32 lbs/ton

GVW = 38,4 lbs = 18,4 ton

Rimpull = 38,4 x 32 = 1,229 lbs

Table  5th, Rimpull = 1,945 lbs ada sisa =716 lbs

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
Maka beban dapat ditambah dengan “side board”

Maximum gross load = beban yang dapat ditarik oleh 80% rimpul

- Alternatif:
a) Hitung dengan cara yang sama I
b) Hitung dengan cara “side board”  II

Cara side board:

Available rimpull = 80% x 1.945 = 1,556 lbs


Rimpull yang dibutuhkan = 1,229 lbs-
Kelebihan rimpull = 327 lbs

Maka tambahan muatan = = 10,22 ton, apabila berat jenis tanah 2700

Maka tambahan volume = = 7,57 cuyds

Misalkan ditambah volume tanah hanya 7 cuyds, maka kapasitas truk menjadi = 15 + 7 = 22 cuyds

- Pengaruh RR & grade (loaded)


Total resistance = 32 lbs/ton
Berat truk + side board = 38,4 + 10,22 = 48,62 ton
Rimpull = 48,62 x 32 = 1,556 lbs
Tabel  Max. Speed (loaded) = 32,7 mph pada 5th gear

- Pengaruh RR & grade (kosong):


RR = 60 lbs/ton
GR = 1,4 x 20 = 28 lbs/ton + (naik) (1% ≈ 20 lbs/ton)
Total Resistance = 88 lbs/ton
Berat truk kosong = 18,4 ton
Rimpull = 18,4 x 88 = 1,619.2 lbs
Tabel  Max. speed (kosong) = 32,7 mph pada 5th gear

- Perhitungan round trip time:


Loading time = = = 0,0705 hr
Waktu hilang, dll (taksir) = 0,0333 hr (2 mnt)
Travel to fill = = = 0,0239 hr
Dumping, turning, dll (taksir) = 0,0239 hr
Travel to pit = = = 0,0239 hr +
Total cycle time = 0,1766 hr

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
- Job efficiency (operating factor) = 50 menit/hr
Maka jumlah trip = : 0,1766 = 4,72 trip

- Output truk = Kapasitas truk x Jumlah trip


= 22 x 4,72 = 103,84 cuyds/hr

- Maka kebutuhan truk = = = 3,005 unit

- Misalkan dipakai 3 unit truk


Apabila sewa truk lengkap = Rp. 2500/hr per unit
Maka biaya angkut = = Rp. 72,23/cuyd

- Kesimpulan:
- Harga per cuyd lebih murah dengan cara “side board”
- Tetapi kemungkinan maintenance truk pada cara side board akan lebih besar
- Jadi harus benar-benar diperbandingkan kedua cara di atas

===BATAS MID TEST===

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
5.2. Belt conveyor

Belt conveyor adalah alat pengangkut/pembawa yang berupah sabuk/tali, yang berjalan dan
digerakkan oleh mesin. Alat ini sering disebut juga denagn nama “ban berjalan”

Keuntungan-keuntunagn pengangkutan dengan belt conveyor antara lain:

a) Tidak memerlukan jalan angkut yang mahal seprrti halnya truk


b) Tenaga manusia yang perlukan relative lebih sedikit
c) Biaya investasi tidak semahal suatu armada truk pada kapasitas yang sama
d) Bahan yang diangkut dapat mengalir secara terus menerus (continue)

Sedangkan kerugianya adalah bahwa sifat bahan yang diangkut harus berupah “bulk” (lepas),
seperti pasir, kerikil, batu pecah dan lain-lain

Sebagai dasar pertimbangan pemakaian belt conveyor adalah

a) Jalan dilokasi pekerjaan tidak/kurang baik bagi lalu-lintas truk


b) Jalan dilokasi pekerjaan relative sempit
c) Kontinuitas kerja antara loader + excavator dianggap kurang ideal

Kemampuan angkut (kapasitas) dari belt conveyor ini sangat tergantung dari:

a) Lebar conveyor belt


b) Kecepatan gerak belt
c) Potongan melintang muatan

Luas potongan melintang tersebut ditentukan oleh sudut dari trough idlers serta sudut muatan
yang besarnya berbeda untuk masing-masing bahan yang diangkut

Untuk dapat mengangkut muatan dengan baik, maka belt harus merupakan suatu saluran
yang bentuknya ditentukan oleh troughing idlers yang menyangga belt pada saat mengangkut
muatan.

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
Fig. Example of belt conveyor installation

5.2.1. Kecepatan belt

Kecepatan belt saat mengakut muatan hendaknya dipilih sedemikian rupa, sehingga muatan
tidak tercecer ke samping pada waktu dituangkan. Pada table berikut ini disajikan berbagai
kecepatan yang dianjurkan untuk maisng-masing jenis bahan yang diangkut.

Table 17. Maximum speed of belt conveyor

Material Maximum speed (fpm)


Kind of condition Width of belt (in)
Of material handled
16 18 20 24 30 36 42 48 54
- Unsized coal, gravel, stone ashes, or 300 350 350 400 450 500 550 600 600
- Sized coal, breakable material 250 250 300 300 350 350 400 400 400
- Wet or dry sand 400 500 600 600 700 800 800 800 800
- Crushed coke, crushed slang fine
abrasive material 250 300 400 400 500 500 500 500 500
- Rock, large abrasive material - - - 350 350 400 400 400 400

5.2.2. Jarak idlers

Fungsi utama idlers terutama adalah menyangga belt agar tidak melentur terlalu banyak pada
waktu berjalan mengakut muatan. Lenturan-lenturan itu akan menambah beban mesin
penggerak ban karena bertamah besarnya tahanan pada tumpuan belt.

Idlers yang digunakan pada belt conveyor adalah troughing idlers dan return idlers, sedang
diantara troughing idlers yang terakhir dengan head pulley biasanya dipasang transition idlers
sebagai bentuk antara troughing idlers dan head pulley yang datar tersebut.

Jarak antara dua idlers terutama tergantung dari lebar belt dan berat muatan persatuan
panjang belt. Pada table berikut ini, diberikan angka-angka mengenai jarak antara yang
Equipamento Pesados - 2018
Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
dianjurkan bagi idlers dengan memperhatikan muatan pada masing-masing idlers serta
lenturan pada belt yang dimuati.

Table 18. Recommended maximum spacing of troughing idlers

Suggested normal spacing


Width of belt
Weight of material (lbs/cuft)
(in)
30-70 70-120 120-150
16 5’6” 5’ 4’9”
18 5’6” 5’ 4’9”
20 5’6” 5’ 4’9”
24 5’6” 5’ 4’9”
30 5’ 4’6” 4’3”
42 4’6” 4’ 3’9”
48 4’ 3’3” 3’
54 4’ 2’9” 2’6”
Jarak return idlers = 10’

a) 20º troughing idlers  1,0 x lebar belt,


b) 35º troughing idlers  1,5 x lebar belt,
c) 45º troughing idlers  2,0 x lebar belt.

Apabila setengah jarak idlers seperti yang ditentukan dalam table 18, ternyata lebih besar dari
ketentuan-ketentuan diatas, amak diperlukan adanya suatu transition idlers. Hal ini untuk
menghindari agar tepi-tepi belt terlalu terkena tegangan yang besar.

5.2.3. pengaruh tengangan belt

Drive pulley dan belt dapat bekerja sebagai satu kesatuan gerak yang disebabkan oleh
geseran antara belt dengan oermukaan pulley, yang besarnya dapat dihitung sebagai berikut.

Gambar

Keterangan

G = tenaga geser yang ada di antara belt dan pulley

T = tegangan efektif dalam belt (T1 – T2)

F = luas bidang geser (panjang busur lingkaran yang berimpit dengan belt x panjang pulley),
yang dapat berubah kaena perubahan

f = koefisien geser antara permukaan bekt dan pulley

α = wrap (sudut pusat, max. 240º)

Equipamento Pesados - 2018


Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
Equipamento Pesados - 2018
Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes

Você também pode gostar