Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTEM PENGANGGARAN
Kelompok 8
oleh:
Legita Zein Bledensye (15312034)
Vita Ridhaningtyas Saputri (15312489)
Sasqia Chaerunnisa (15312514)
Putri Shinta Larasati (15312517)
B. LANDASAN HUKUM
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
(RKP);
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
Anggaran KementerianNegara/Lembaga (RKA-KL) sebagai operasionalisasi
kebijakan penganggaran kinerja;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.02/2014 tentang Petunjuk Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-
KL).
D. JENIS-JENIS ANGGARAN
1. Line Item Budgetingadalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan darimana
dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos-pos
pengeluaran). Jenis anggaran ini relatif dianggap paling tua dan banyak mengandung
kelemahan atau sering pula disebut “traditional budgeting”.
2. Incremental Budgetingadalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang
memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan
anggaran periode tahun yang akan datang. Angka di pos pengeluaran merupakan
perubahan (kenaikan) dari angka periode sebelumnya. Permasalahan yang harus
diputuskan bersama adalah metode kenaikan/penurunan (incremental) dari angka
anggaran tahun sebelumnya. Logika sistem anggaran ini adalah bahwa seluruh kegiatan
yang dilaksanakan merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.
3. Planning Programming Budgeting Sistem adalah suatu proses perencanaan, pembuatan
program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat
dan tidak terpisah-pisah, dan didalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas
permasalahan yang mungkin timbul. Proses pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengawasan terhadap semua kegiatan sangat diperlukan selain pertimbangan atas
implikasi keputusan terhadap berbagai kegiatan di masa yang akan datang.
4. Zero Based Budgeting (ZBB) adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan
kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu. Setiap kegiatan akan
dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi tahun
yang bersangkutan. Tiga langkah penyusunan ZBB adalah:
Kebijakan Umum APBD (KUA) adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang
pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk masa satu
tahun. Penyusunan Rancangan Kebijakan Umum APBD (RKUA) ini berpedoman pada
penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri Setiap Tahunnya.
3. Penetapan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) adalah rancangan program prioritas
dan batas maksimal anggaran yang diberikan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang menjalankan setiap program tersebut
4. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-
SKPD)
Penyusunan RKA-SPKD harus dapat menyajikan informasi yang jelas tentang tujuan,
targen, beban kerja, satuan harga, serta manfaat dan hasil yang ingin dicapai untuk sebuah
program. Anggaran berbasis kinerja ini disusun berdasarkan kepada :
Indikator Kerja
Capaian atau Target Kinerja
Analisis Standar Belanja
Standar Satuan Kerja
Standar Pelayanan Minimal
Pengambilan keputusan bersama terkait APBD ini harus sudah tercapai paling lambat satu
bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan. Dengan adanya persetujuan ini, kemudian
kepala daerah menyiapkan peraturan tentang APBD yang disertai dengan nota keuangan.
b. Evaluasi tentang Raperda APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
Penerimaan Pembiayaan
Semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah antara lain berasal dari penerimaan
pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan
kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen
lainnya dan pencairan dana cadangan.
Penerimaan pembiayaan mencakup :
a. sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA)
b. pencairan dana cadangan
c. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. penerimaan pinjaman daerah
e. penerimaan kembali pemberian pinjaman
f. penerimaan piutang daerah.
Pengeluaran Pembiayaan
Semua pengeluaran Rekening Kas Umum Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada
pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam
periode tahun anggaran tertentu dan pembentukan dana cadangan. Pengeluaran
pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.
Pengeluaran pembiayaan mencakup:
a. pembentukan dana cadangan
b. penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah
c. pembayaran pokok utang
d. pemberian pinjaman daerah.
Pembelanjaan Daerah
Adanya otonomi daerah (sistem desentralisasi) maka jenis jenis pembelanjaan tiap-tiap
daerah akan berbeda-beda yang diwarnai dan disesuaikan dengan kondisi dan keunikan
yang dimiliki oleh setiap daerah. Secara umum jenis-jenis pembelanjaan daerah dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Belanja rutinyaitu pengeluaran yang secara rutin dibelanjakan oleh pemerintah daerah,
antara lain, untuk
1) belanja gaji,
2) belanja barang,
3) belanja pemeliharaan, dan
4) belanja perjalanan dinas.
b. Belanja pembangunan yaitu semua jenis pengeluaran untuk kegiatan pembangunan di
daerah, yang meliputi pelaksanaan proyek fisik dan nonfisik.