Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
Nofi Muhammad Alfan Asghaf
270120177001
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan jalan tol nasional sangat diperlukan terutama jalan tol di
wilayah pantai utara jawa. Jalan tol Batang-Gringsing merupakan bagian dari
jalan tol trnas jawa yang mempunyai peran sangat vital, karena dilihat dari
peningkatan kendaraan yang melalui jalan nasional pantai utara sangat banyak
sehingga sering terjadi kepadatan kendaraan. Pembangunan jalan tol batang-
gringsing mempunyai manfaat besar bagi masyarakat dan pembangunan
daerah. Manfaat yang didapat antara lain : mengurangi tingkat kepatan
kendaraan, memberikan kenyaman bagi pengguna jalan, meningkatkan
pembangunan daerah sekitar Batang dan Kendal, membangkitkan aktivitas
ekonomi serta menjadi penunjang investasi. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang jalan tol dan Peraturan Menteri PU
No. 392 tahun 2005 tentang SPM jalan tol yang penilaiannya mencakup
kondisi jalan, kecepatan tempuh rata-rata, aksebilitas, mobilitas, keselamatan
serta unit-unit pertolongan/ penyelematan yang secara berkala akan dievaluasi
pemerintah. Pemrakarsa jalan tol harus menataati peraturan tersebut
diantaranya untuk pengamanan tersedia 4 unit ambulan, 8 unit derek, 4 unit
PJR, 5 unit patroli jalan tol, 2 unit kendaraan rescue, 2 unit kendaraan water
tank, 1 unit derek berat sampai dengan 35 ton, 2 unit crane, dan 1 unit skylift
crane. Sedangkan untuk transaksi tol di gerbang masuk rata-rata 3,2 detik per
kendaraan (peraturan mewajibkan kurang dari 7 detik), sedangkan di gerbang
keluar rata-rata 5,1 detik per kendaraan (peraturan kurang dari 11 detik).
Premakarsa jalan tol harus memenuhi AMDAL dalam kajian
pelaksanaan pekerjaan jalan tol. Analisis mengenai dampak lingkungan , yang
sering disingkat dengan AMDAL , lahir dengan diundangkannya undan-
undang tntang lingkungan hidup di Amerika Serikat pada tahu 1969. National
Environmental Policy Act (NEPA) 1969 merupakan suatureaksi terhadap
kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara
lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah industri dan
Page | 1
transpor,rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka, serta menurunya nilai
estetika alam.
Amdal merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan, pemantauan
lingkungan, pengelolaan proyek, pengambilan keputusan, dokumen yang
penting dan lain sebagainya. Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat
dilakukan apabila telah dapat disusun rencana pengelolaan lingkungan apabila
telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat proyek-proyek
pembangunan yang akan dibangun seperti pembangunan jalan tol.
Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar
pengelolaan dapat berbeda dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah
proyek berjalan, sehingga program lingkungan sudah tidak sesuai atau
mungkin tak mampu menghindarkan dari kerusakan lingkungan. Maka, pada
makalah ini akan membahas mengenai dampak-dampak yang akan muncul
akibat kegiatan pembangunan jalan tol batang-gringsing.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja uraian identifikasi dan evaluasi dampak potensial ?
2. Apa saja tinjauan dampak lingkungan hidup (positif maupun negative)?
3. Apa saja arahan pengelolaan lingkungan hidup dan arahan
pemantauannya?
C. Maksud dan Tujuan
1. Menganalisa dampak potensial yang dapat ditimbulkan dari pembangunan
jalan tol batang-gringsing.
2. Menganalisa dampak lingkungan hidup yang akan timbul di sekitar
pembangunan jalan tol batang-gringsing.
3. Menentukan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan arahan
pemantauannya.
Page | 2
BAB II
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PROYEK JALAN TOL
Page | 3
dari Amdal. Untuk mendapatkan hasil skoping yang lebih tepat atau baik
maka tim dapat mempelajari pustaka-pustaka, laporan Amdal dan hasil
pemantauan dari proyek yang sama atau sejenis dengan proyek yang akan
dilakukan skoping.
Page | 4
Pemilihan atau seleksi komponen tersebut dilakukan dengan mengadakan
skoping, sehingga kegunaan dari skoping tersebut dapat dirumus sebagai
berikut :
1. Identifikasi dampak penting atau masalah utama (main Issue) dari suatu
proyek.
2. Menetapkan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena
dampak nyata.
3. Menetapkan strategi penelitian pada komponen lingkungan yang akan
terkena dampak.
4. Menetapkan parameter dan indikator dari komponen lingkungan yang
akan diukur.
5. Efisiensi waktu study ambal.
6. Efisiensi biaya study Amdal
7. Komponen-komponen lingkungan yang ditetapkan sedikit atau sama
sekali tidak akan terkena dampak tidak akan dievaluasi lagi.
Dapat disimpulkan pula bahwa dengan skoping waktu, biaya dan tugas
untuk study Amdal dapat lebih efisien, tanpa banyak terbuang untuk
komponen lingkungan yang hanya sedikit atau tidak akan terkena dampak
sama sekali.
C. Macam skoping
Beanlands dan Duinker (1983) memberikan pengertian untuk dua macam
skoping yaitu skoping sosial (social scoping) dan skoping ekologis
(Ecological Scoping). Kemudian Sontak (1983) memperkenalkan satu macam
lagi yang disebut sebagai skoping kebijaksanaan dan perencanaan.Arti dan
perbedaan dari ketiga skoping tersebut adalah sebagai berikut :
1. Skoping sosial: adalah proses dari skoping yang menetapkan dampak
penting berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat. Setiap
komponen dan sistem dari lingkungan yang ada dinilai dari berdasarkan
kepentingan bagi masyarakat baik secara lokal, nasional maupun
internasional yang ditinjau dari aspek sosial ekonomi, sosial budaya
maupun estetika.
Page | 5
2. Skoping ekologis: adalah proses dari skoping yang menetapkan dampak
penting berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau peranannya didalam
ekologi.
Dari dua kedua macam skoping tersebut dinilai bahwa skoping sosial akan
lebih cocok didalam menguraikan ataupun menyajikan dalam laporan
mengenai dampak dari suatu proyek, sedang skoping ekologi hasilnya akan
sesuai sebagai dasar dati penelitian yang lebih mendetail mengenai komponen
yang akan terkena dampak.
Didalam diskusi dan pembahasan penyusunan amdal, biasanya kedua
pendekatan tersebut dilakukan bersama-sama dan setiap komponen
lingkungan yang dihasilkan dari skoping mempunyai nilai koma yaitu nilai
sosial ekonomi dan nilai ekologi. Komponen lingkungan yang dinilai akan
terkena dampak penting mungkin mempunyai nilai sosial ekonomi dan
ekologi yang penting. Nilai penting bagi masyarakat banyak digali dari
penilaian masyarakat sedang nilai ekologi diberikan oleh tim amdal, karena
masyarakat belum tentu tahu mengenai nilai ekologinya
3. Skoping kebijaksanaan dan perencanaan: adalah proses skoping untuk
menetapkan secara cepat pilihan dari suatu pembangunan proyek,
menganalisis masalah-masalah yang akan timbul sejak awal dan juga akan
menghasilkan saran-saran strategis didalam menjalankan atau
membatalkan suatu proyek. Proses skoping ini akan dapat menghindarkan
pemborosan biaya, tenaga dan waktu yang tidak perlu pada langkah-
langkah selanjutnya yang seharusnya tidak perlu dilakukan, karena
dengan skoping kebijaksanaan dan perencanaan ini langkah yang tidak
perlu tersebut telah dapat diputuskan untuk tidak dilanjutkan. Hasil dari
skoping kebijaksanaan dan perencenaan ini adalah
a. Merumuskan garis besar dampak awal
b. Merumuskan ketidakjelasan
c. Menetapkan masalah-masalah yang akan timbul
d. Konsensus secara terpadu akan ditetapka antara instansi-instansi
pembangunan.
Page | 6
Skoping yang ketiga ini bukan skoping yang dilakukan oleh tim
amdal dan tidak akan atau belum melibatkan masyarakat, tetapi baru
dilakukan antara instansi0instansi pemerintah, ilmuwan dan pemrakarsa
proyek. Hasil dari skoping bukan untuk merencanakan penelitian yang
lebih detail seperti kedua skoping sebelumnya, tetapi untuk menetapkan
kebijaksanaan dan perencanaan dari pemerintah. Proses yang terjadi
didalam skoping ini bersifat penyampaian pemikiran-pemikiran dan
pendapat-pendapat seperti dalam brandstorming
Untuk dapat menyajikan perumusan dari berbagai pemikiran dan pendapat
dengan cepat akan disusun dalam bentuk skenario-skenario dari hasil suatu
simulasi didalam rapat kerja dengan memanfaatkan pertanyaan: “apa yang
akan terjadi kalau ....... “
Page | 7
dampak, baik itu dampak dalam skala kecil maupun skala besar. Dampak
yang timbul bisa dampak positif maupun negative. Oleh karena itu sebelum
melaksanakan pembangunan jalan tol harus diidentifikasi dampak apa saja
yang akan timbul serta melakukan evaluasi terhadap dampak tersebut. Berikut
akan diuraikan mengenai identifikasi kegiatan dan dampak yang akan timbul.
1. Komponen Kegiatan
a. Kegiatan Pra Konstruksi
Kegaiatan pra konstruksi meliputi kegiatan :
1) pembebasan lahan yang dapat berupa lahan pertanian maupun
karangan sebagai tempat tinggal.
2) Perizinan
3) pemindahan pemukiman penduduk.
4) Pendataan dan pengukuran wilayah jalan Tol
5) Survey lapangan pembuatan jalan Tol
b. Kegiatan Konstruksi
Kegiatan konstruksi meliputi :
1) Pembukaan lahan
2) Pengurukan tanah
3) Pembangunan gorong-gorong
4) Pembetonan
5) Pelapisan aspal
6) Pembuatan loket tol dan marka jalan
c. Kegiatan operasi
Kegiatan operasi meliputi kegiatan lalu lintas.
Page | 8
2. Analisis Dampak Lingkungan dan Dampak Penting
Tabel 1. Komponen lingkugan dan komponen kegiatan
Komponen Komponen Kegiatan
Lingkungan Pra Konstruksi Operasi Pasca
Konstruksi Operasi
Biologi
Fisik Kimia
Sosial Ekonomi
Kesehatan
Masyarakat
2) Konstruksi
Pada tahap konstruksi ini, banyak sekali kegiatan yang akan
dilakukan yang menggangu habitat flora dan fauna. Pada tahap ini
akan menghasilkan debu dan asap yang dapat menggangu flora dan
fauna disekitar. Akan menghasilkan bahan buang seperti gas CO
yang menggangu kejernihan udara di sekitar proyek.
Pada tahap mobilisasi alat-alat berat dan tenaga kerja yang
sangat banyak, maka akan menggangu habitat fauna disekitar
wilayah konstruksi, hewan akan menjadi resah karena tidak
terbiasa dengan tenaga kerja yang ada. dari pembuatan jalan tol
yaitu contohnya perkerasan jalan serta penggunaan lahan, dampak
yang terjadi terhadap lingkungan biologi adalah hilangnya vegetasi
penutup tanah sehingga terjadi penurunan jumlah dan
Page | 9
keanekaragaman serta hilangnya lapisan humus. Selain itu
pengerasan jalan akan menyebabkan hilangnya habitat beberapa
jenis fauna kecil.
3) Operasi
Pada tahap ini jalan tol telah selesai dibuat dan telah
dipakai, jalan tol akan menyebabkan terjadinya arus kendaraan
yang sangat banyak, sehingga akan timbul pengotoran oleh gas
buang kendaraan dan menyebabkan timbulnya pencemaran udara
yang dapat merugikan flora dan fauna.
b. Dampak Potensial Fisik Kimia
1) Konstruksi
Pada tahap ini dampak akan terlihat pada kualitas udara yang
menurun karena akan banyak debu dan emisi kendaran saat banyak
mobilisasi mobil konstruksi bekerja. Kemudian akan ada
kebisingan dari suara konstruksi.
2) Operasi
Pada saat jalan tol sudah selesai akan ada dampak pada kualitas
udara akibat adanya emisi dan debu dari alat-alat transportasi yang
melintas.
c. Dampak Potensial Sosial Ekonomi
1) Pra Konstruksi
Pada perencanaan pembebasan lahan untuk pembangunan
jalan tol dapat menimbulkan konflik kepentingan antar instansi dan
masyarakat tertentu, adanya kasus tuntutan ganti rugi masyarakat
yang kehilangan lahan. Munculnya persepsi-persepsi tertentu
dimasyarakat terutama persepsi negatif karena adanya
kecemburuan serta kecurigaan.
Pada tahap survai lapangan pembangunan jalan tol,
masyarakat yang turut membantu dalam survey dapat memperoleh
kesempatan kerja, selain itu muncul juga persepsi-persepsi tertentu
dimasyarakat. Pada tahap perencanaan pembebasan lahan dan
survey lapangan telah menimbulkan keresahan pada masyarakat.
Page | 10
Namun dampak lain yang ditimbulkan juga dirasakan pada
masyarakat yang lahan pertaniannya di gunakan. Sehingga, mereka
kehilangan mata pencaharian untuk sementara waktu.
2) Konstruksi
Pada tahap ini terbukanya lowongan pekerjaan dalam
jumlah yang cukup banyak walaupun hanya pada waktu yang
singkat. Hal itu membuat perekonomian lokal membaik contohnya
seperti adanya warga sekitar yang membuka usaha warung makan
dan lain-lain. Namun ada pula kecemburuan sosial yang mungkin
ditimbulkan antara pekerja dari instansi yang berasal dari luar
wilayah dan pekerja dari masyarakat sekitar.
3) Operasi
Dalam pelaksanaan operasionalnya, jalan tol akan
membutuhkan tenaga kerja yang bertugas menjaga kelancaran,
keamanan dan administrasi pendapatan tol. Untuk menjaga
kelancaran dan keamanan dipasang rambu-rambu petunjuk dan
peringatan, adanya patroli yang mobile selama 24 jam, mobil derek
dan ambulan.
Selain itu dengan adanya jalan tol akan meningkatkan
mobilitas penduduk, peningkatan kesempatan kerja dan
peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar.
Persepsi di masyarakat juga akan muncul yang dapat berupa
persepsi positif dikarenakan semakin mudahnya mobilitas. Selain
itu juga ada persepsi negatif dimana dapat timbul akibat kerawanan
lalulintas dan kecemburuan sosial bagi yang tidak dapat menikmati
manfaatnya.
d. Dampak Potensial Kesehatan Masyarakat
1) Konstruksi
Pada tahap konstruksi jalan tol terdapat beberapa dampak
yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada aspek kesehatan
masyarakat. Dampak yang mungkin terjadi di bidang kesehatan
adalah penularan penyakit dari pekerja pendatang yang tidak sehat
Page | 11
atau carrier (pembawa bibit penyakit), serta permasalahan sanitasi
lingkungan akibat bertambahnya jumlah penduduk dan limbah
yang dihasilkan.
2) Operasi
Pada tahap jalan tol telah dioperasikan dampak kesehatan
masyarakat yang mungkin timbul antara lain, peningkatan penyakit
gangguan pernapasan, penyakit infeksi, peningkatan stress
masyarakat sekitar, serta peningkatan kecelakaan lalu lintas.
Dampak kesehatan akan timbul akibat peningkatan jumlah debu,
kecelakaan kerja, dan kecelakaan di jalan. Hal ini akan
mengakibatkan penurunan produktivitas masyarakat sekitar.
Berbagai dampak kesehatan yang diprakirakan terjadi adalah
peningkatan kecelakaan di jalan, namun operasional kendaraan
juga dapat memudahkan pencapaian ke fasilitas kesehatan.
3) Pasca Operasi
Pada tahap ini terjadi pencemaran udara dan peningkatan
kebisingan yang diakibatkan oleh lalulintas yang melewati jalan
tol, yaitu peningkatan kadar SO2, CO, NOx dan partikulat (debu).
Pencemaran yang paling menonjol disebabkan oleh partikulat
(debu), HC (hidro karbon) dan peningkatan kebisingan ekuivalen
(Leq). Sehingga dapat berpengaruh pada gangguan pernapasan,
penyakit infeksi dan ketidaknyamanan karena kebisingan.
3. Dampak Penting
a. Biologi ; menggangu habitat flora dan fauna, pencemaran udara
yang dapat merugikan flora dan fauna.
b. Fisik kimia; Debu dan emisi kendaraan (kualitas
udara),Kebisingan lalu lintas
c. Sosial ekonomi; Persepsi negatif masyarakat Perekonomian
masyarakat yang terhambat
d. Kesehatan masyarakat; Penularan penyakit, Kejadian kecelakaan
lalu lintas meningkat
Page | 12
E. Arahan pengelolaan lingkungan hidup dan arahan pemantauannya
Tabel 2. Pengelolaan dan pemantauan dampak yang timbul
Page | 13
Resiko sengketa Lakukan hubungan Lakukan diskusi Pengaduan dari
dengan kelompok asli dan kerja sama dengan wakil- masyarakat
setempat dengan wakil- wakil wakil masyarakat setempat.
masyarakat setempat. Kritik yang
setempat. Periksa laporan diterbitkan
Pertimbangkan daerah dimedia masa.
aspek-aspek bermasalah.
sensitive khusus Periksa daftar
sementara pengaduan guna
merencanakan tata mengidentifika si
ruang proyek. masalah yang
Laksanakan belum tertangani.
pelatihan dan Lakukan
latihan karayawan kunjungan
dibidang aspek lapangan.
prilaku social.
Page | 14
Sediakan
peralatan .
keselamatan dan
rambu-rambu Lakukan
peringatan yang pemeriksaan
sesuai. kesehatan secara
Laksanakan teratur dan
pelatihan kumpulkan
karyawan, statistic
pertemuan harian kesehatan.
pra-kerja
dibidang
keselamatan,
perlindungan
karyawan.
Page | 15
BAB III
KESIMPULAN
Page | 16
DAFTAR PUSTAKA
Page | 17