Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
3
Deminishing Return
2. USAHA PERIKANAN 3.6 Elastisitas Produksi
2.1 Definisi Usaha Perikanan
2.2 Tujuan Usaha Perikanan 4. HASIL DAN BIAYA PRODUKSI
2.3 Ruang Lingkup Usaha Perikanan 4.1 Efisiensi Usaha Perikanan
2.4 Scarcity dan Input Allocation 4.2 Biaya Produksi
4.3 Biaya Rata-rata dan Biaya Marjinal
3. PRINSIP EKONOMI USAHA PERIKANAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini dirancang sebagai landasan
dalam memahami prinsip-prinsip ekonomi dalam kaitannya
dengan pengelolaan usaha perikanan. Modul ini memberikan
penjelasan tentang definisi, tujuan, ruang lingkup dan berbagai
prinsip ekonomi yang berkaitan dengan pengelolaan sebuah
usaha perikanan.
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
1.3 Definisi
2. USAHA PERIKANAN
2.1 Definisi Usaha Perikanan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Usaha Perikanan Nomor 54 Tahun
2002, usaha perikanan didefinisikan sebagai semua usaha perorangan atau badan
hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan, termasuk kegiatan
menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tujuan komersil.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, kegiatan usaha perikanan tidak hanya
mencakup produksi (on farm), tetapi juga mencakup kegiatan off farm, seperti
pengadaan sara dan prasarana produksi, pengolahan, pemasaran, permodalan
serta usaha pendukung lainnya.
Tujuan usaha perikanan adalah mendapatkan hasil produksi yang optimal dari
usaha yang dijalankan. Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha perikanan harus
memiliki produktifitas yang tinggi dan effisien dalam mnegalokasikan sumberdaya
yang dimiliki. Secara teknis, produktifitas adalah perkalian antara efisiensi (usaha
atau effort) dengan kapasitas (kolam, tambak, armada kapal, dll). Efisiensi fisik
mengukur banyaknya hasil produksi yang diperoleh dari kesatuan input produksi.
Adanya perbedaan fisik terutama kesuburan perairan, kolam, tambak dan iklim
menyebabkan jenis dan spesies yang berkembang dan cocok untuk diusahakan di
suatu daerah tidak sama. Akan tetapi, terdapat pula kemungkinan bahwa berbagai
macam jenis atau spesies dapat tumbuh baik di suatu daerah. Oleh karena itu,
pengusaha perikanan dapat memilih jenis dan spesies apa yang diusahakan yang
dianggap akan dapat memberikan keuntungan.
Prinsip comparative advantage mengemukakan bahwa orang akan mengusahakan
jenis dan spesies apa modal dan tenaga kerja yang dialokasikan akan memperoleh
keuntungan komparatif terbesar (keuntungan yang di dalam perbandingannya
merupakan keuntungan terbesar)
Page 3 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
Prinsip ini mengatakan bahwa pengusaha perikanan harus dapat memilih dari
jenis dan spesies mana yang dapat memdatangkan pendapatan tertinggi dengan
penggunaan sumber produksi sebaik-baiknya. Opportunity cost adalah
pendapatan potensial yang hilang yang dapat diperoleh dari penggunaan sumber,
karena sumber tersebut digunakan untuk usaha produksi yang lain.
3.4 Prinsip Subtitusi
Prinsip ini mengatakan bahwa batas dimana substitusi dihentikan terletak pada
suatu titik dimana kerugian teknik yang ditimbulkan oleh pemakaian benda
substitusi menghilangkan keuntungan yang diperoleh karena nilainya rendah.
Penggantian faktor satu dengan yang lain selalu menimbulkan keuntungan teknik
maka harga akan lebih tinggi atau kerugian teknik karena harganya rendah dan
keuntungan ekonomik. Misalnya pada pakan udang, susunan makanan tidak dapat
berubah-ubah karena akan mempengaruhi pertumbuhan.
Dalam ilmu ekonomi, fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan fisik antara
output dan input produksi. Sebuah fungsi produksi dapat dituliskan sebagai:
𝑌 = 𝑓(𝑋1 𝑋2 … 𝑋𝑛 )
Dimana:
Y = output
X = input-input
Didalam produksi perikanan, output fisik yang dihasilkan (udang, bandeng, dll)
adalah hasil interaksi masing-masing input (tenaga kerja, pakan, benih, modal,
dll) produksi secara bersama-sama. Dalam menganalisa peranan masing-masing
input di dalam produksi, input yang diamati dapat dinyatakan sebagai bariabel
(berubah-ubah) sedangkan faktor produksi lainnya dianggap tetap.
Kurva yang menggambarkan hubungan input dan output dalam proses produksi
dapat digambarkan sebagai berikut:
Dalam bentuk grafik fungsi produksi merupakan kurva melengkung dari kiri bawah kekanan
atas yang setelah sampai titik tertentu kemudian berubah arah sampai titik
maksimum dan kemudian berbalik turun kembali. Hubungan fungsional seperti
digambarkan di atas berlaku untuk semua input yang terlibat dalam proses
produksi.
Page 4 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
Faktor produksi (input) yang digunakan dalam proses produksi diasumsikan
tunduk kepada law of demininhing return (disebut juga law of variable proportion)
atau biasa disebut sebagau hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang.
Hukum ini digambarkan sebagai pola kenaikan produksi yang meningkat hingga
titik tertentu, kemudian kenaikan produksinya akan semakin menurun.
Berdasarkan hukum ini, tahapan produksi dapat dibagi menjadi 3:
1) Tahap 1: Incresing returns
2) Tahap 2: Incresing in Decresing return
3) Tahap 3: Decresing return
Produk Total (Total Product) adalah jumlah produk (Output) keseluruhan yang
dihasilkan dari sejumlah faktor produksi.
Produk Marjinal (Marginal Product) adalah penambahan jumlah produksi (Output)
sebagai akibat penambahan satu satuan faktor produksi. Dapat dituliskan:
𝜕𝑌
𝑃𝑀 =
𝜕𝑥
Dimana 𝜕𝑌 adalah penambahan jumlah produksi (output) dan 𝜕𝑥 penambahan satu
satuan faktor produksi.
Produk Rata-rata (Average Product) adalah jumlah rata-rata produk (output) yang
dihasilkan untuk setiap satuan faktor produksi yang dicapai. Dapat dituliskan:
𝑌
𝑃𝑅 =
𝑥
Dimana Y adalah hasil produksi (output) dan X adalah input produksi.
Contoh Soal:
Suatu perusahaan perikanan memproduksi barang Y dengan menggunakan satu
macam input variabel (X). Jumlah barang yang dihasilkan ditunjukkan dengan
persamaan Y = 50 + 25X2 + 15X3
Cari fungsi produk rata-rata dan fungsi produk marjilannya
Jawab
PRX = Y / X
PRX = 50 + 25X2 + 15X3 / X
PRX = 25X + 15X2
PMX = ∂Y / ∂X
PMX = 50X + 45X2
Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan
dengan perubahan relatif jumlah input yang digunakan dalam proses produksi.
Elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝐸𝑝
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Secara matematis, elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
𝜕𝑦
𝑦 𝜕𝑦 𝑥 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑚𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙
𝐸𝑝 = 𝜕𝑥
; . =
𝜕𝑥 𝑦 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑥
Contoh Soal
Fungsi produksi suatu produk ditunjukkan dengan persamaan 𝑌 = 6𝑋 2 − 𝑋 3 .
Hitung elastisitas produksi pada tingkat penggunaan input sebanyak 3 unit.
Jawab:
𝑌 = 6𝑋 2 − 𝑋 3
𝜕𝑦
= 12𝑋 − 3𝑋 2
𝜕𝑥
𝜕𝑦 𝑥 𝑥
𝐸𝑝 = . 2 3
= 12𝑋 − 3𝑋 2 . 2
𝜕𝑥 6𝑋 − 𝑋 6𝑋 − 𝑋 3
Page 5 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
3
penggunaan input sebanyak 3 unit: 𝐸𝑝 = 12(3) − 3(3)2 . 6(3)2 −(3)3 = 1
Hubungan antara Elastisitas Produksi dengan Produk Marjinal:
1) Jika produk marjinal > produk rata-rata maka Ep >1.
2) Jika produk marjinal = produk rata-rata maka Ep =1.
3) Jika produk marjinal = 0 maka Ep = 0.
4) Jika produk marjinal bernilai negatif, maka Ep juga bernilai negatif.
Berdasarkan nilai elastisitasnya, proses produksi dapat dibagi menjadi 3 daerah
produksi, yaitu:
1) Daerah 1 (tahap 1)
Daerah 1 ini dinamakan daerah tidak rasional (irrational stage of production).
Pada daerah ini belum akan tercapai keuntungan maksimum, sehingga
keuntungan masih dapat diperbesar dengan penambahan input.
2) Daerah 2 (tahap 2)
Daerah 2 ini dinamakan daerah rasional (rational stage of production). Pada
daerah ini akan dicapai keuntungan maksimum.
3) Daerah 3 (tahap 3)
Daerah 3 ini juga dinamakan daerah tidak rasional karena pada daerah ini
penambahan input justru akan mengurangi keuntungan.
Biaya total rata-rata adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah output tertentu. Nilai biaya total rata-rata diperoleh
dengan cara menjumlahkan semua komponen biaya (fixed cost + variable cost)
dan membaginya dengan jumlah barang yang diproduksi. Secara matematis,
biaya total rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡 + 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Biaya marjinal adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit output. Secara matematis, biaya total
rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛𝑎𝑙𝑛 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛−1
Page 7 of 9
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
REFERENSI
Henderson, J. M. dan Quandt, R. E. (1980). Microeconomic Theory: A Mathematical
Approach, McGraw-Hill, Tokyo.
Koutsoyyiannis, A. (1985). Modern Microeconomics. The MacMillan Press Ltd. London.
Miller, R. L. dan Meiners, R. E. (1986). Intermediate Microeconomics: Theory, Issues,
and Applications, third edition. McGraw-Hill, New York.
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Jelaskan definisi dan ruanglingkup dari usaha perikanan yang anda ketahui
2. Jelaskan pembagian usaha perikanan dan berikan contoh dalam dunia
perikanan
3. Mengapa seorang pengusaha perikanan harus memperhatikan prinsip-prinsip
ekonomi dalam menjalankan usahanya
Page 9 of 9