Você está na página 1de 15

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONSEP DASAR


IPS PADA MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Dewi Widiana Rahayu


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
dewiwidiana@unusa.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangan perangkat pembelajaran mata kuliah konsep dasar
IPS berorientasikan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw untuk melatihkan keterampilan
berpikir pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar agar dapat mencapai ketuntasan tujuan
pembelajaran, serta mendeskripsikan efektivitas perangkat pembelajaran pada mahasiswa
pendidikan guru sekolah dasar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kegiatan penelitian ini
akan dilaksanakan pada ujicoba kelas terbatas dan ujicoba kelas klasikal, dengan menggunakan
Model of the Instructional Development Cycle, yang terdiri dari 5 fase pengembangan, yaitu:
analysis, planning, design, development, implementation, evaluation and revision, dilanjutkan
dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan rencana pretest-post test design.
Data hasil penelitian yang diperoleh dari kepraktisan perangkat pembelajaran ini dilihat dari
keterlaksanaan RPP selama proses pembelajaran yang dapat terlaksana dengan baik sesuai sintaks
model cooperative jigsaw, aktivitas mahasiswa yang paling dominan yakni menyimak penjelasan
dosen, aktivitas dosen yang paling dominan adalah menyampaikan informasi, respons mahasiswa
terhadap pembelajaran terhadap model pembelajaran cooperative type Jigsaw menyatakan sangat
tertarik dan cukup tertarik terhadap perangkat pembelajaran, suasana belajar, cara dosen mengajar,
serta contoh-contoh soal, dan hambatan selama proses pembelajaran dapat teratasi

Kata Kunci: Konsep Dasar IPS, Model Cooperative type Jigsaw, Keterampilan Berpikir.

PENDAHULUAN mengintergasikannya melalui


Manusia merupakan pendidikan.
makhluk yang paling sempurna Pendidikan merupakan daya
karena dianugrahi akal untuk berpikir upaya untuk mewujudkan
guna menghadapi tantangan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan
kehidupan nyata yang begitu batin, karakter), pikiran (intellect),
kompleks. Selain itu manusia dan tumbuh anak (Dewantara,
memiliki keunikan potensi sendiri- 1977:14). Ketiga bagian itu tidak
sendiri yang berbeda antara manusia boleh dipisahkan satu sama lain agar
yang satu dengan yang lainnya. kita dapat memajukan kesempurnaan
Dalam mengembangkan potensi- hidup anak yang unggul yang
potensi tersebut mereka akan mampu bersaing dengan beragam

Page | 103
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

kompetensi sesuai tuntutan keterampilan berpikir kurang


perubahan peradapan manusia. mendapat perhatian. Padahal
Berdasarkan hasil keterampilan-keterampilan berpikir
pengamatan di Prodi S1 PGSD memegang peranan besar di dalam
Unusa, keterampilan berpikir peningkatan kualitas individu untuk
mahasiswa pada mata kuliah konsep lebih maju.
dasar IPS masih belum dilatihkan Keterampilan berpikir pada
pada saat proses pembelajaran dasarnya merupakan keterampilan
berlangsung, pembelajaran dikelas menggunakan pikiran secara optimal.
masih berorientasikan pada Keterampilan berpikir terdiri atas
pemahaman konsep, belum di berpikir rasional yang diperlukan
rancang secara sengaja untuk untuk memecahkan masalah secara
pemberdayaan keterampilan berpikir ilmiah dan berpikir lateral atau
mahasiswa. Akibatnya berdampak kreatif (Samani, 2007:78a).
pada rendahnya nilai ujian akhir Keterampilan berpikir mencakup
semester dikarenakan proses antara lain menggali dan menemukan
penyampaian konsep belum informasi (information searching),
menghasilkan pemahaman kecakapan mengolah informasi dan
mahasiswa secara utuh. Selain itu mengambil keputusan secara cerdas
sering kali dosen tidak melibatkan (information processing and decision
mahasiswa dalam aktivitas making skill), serta kecakapan
pengamatan, dosen cenderung memecahkan masalah secara arif dan
mendominasi pembelajaran(teacher kreatif (creative problem solving
centered). Dan yang terakhir masalah skill) (Sodiq, 2010:41a).
yang dihadapi dalam pembelajaran Berdasarkan uraian di atas
dikelas yaitu mahasiswa kurang maka keterampilan berpikir akan
antisipatif selama proses konsep dilatihkan pada pembelajaran
dasar IPS. Sebagai akibatnya dikelas. Dengan demikian peneliti
mahasiswa menemui kesulitan dalam mengajukan judul ”Pengembangan
melatihkan keterampilan berpikir. Perangkat Pembelajaran Konsep
Menuju kehidupan yang berjangka Dasar IPS Pada Mahasiswa
waktu yang lama upaya perbaikkan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Page | 104
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

Universitas Nahdlatul Ulama perangkat yang


Surabaya”. dikembangkan?
a. Bagaimana keterampilan
A. Rumusan Masalah berpikir mahasiswa setelah
1. Bagaimanakah keterlaksanaan melaksanakan proses
RPS selama proses pembelajaranmelalui model
pembelajaranyang melatihkan pemaknaan?
keterampilan berpikir? b. Bagimana pemahaman
a. Bagaimanakah aktivitas konsep mahasiswa setelah
mahasiswa selama proses melaksanakan proses
pembelajaran yang pembelajaranmelalui model
melatihkan keterampilan pemaknaan?
berpikir?
b. Bagaimana aktivitas dosen METODE PENELITIAN
selama proses pembelajaran Penelitian ini termasuk
yang melatihkan penelitian pengembangan
keterampilan berpikir? (developmental research) karena
c. Bagaimana respons mengembangkan perangkat
mahasiswa setelah pembelajaran model pemaknaan
melaksanakan proses untuk melatihkan keterampilan
pembelajaran melalui model berpikir mahasiswa Pendidikan Guru
pemaknaan? Sekolah Dasar Universitas Nahdlatul
d. Hambatan-hambatan apa Ulama Surabaya. Perangkat yang
saja selama proses dikembangkan adalah
pembelajaran yang RencanaPelaksanaan Pembelajan
melatihkan keterampilan (RPP), RPS, dan Tes Pemahaman
berpikir dan bagaimana Konsep.
alternatif solusinya? Model pengembangan yang
2. Bagaimanakah efektivitas digunakan pada penelitian ini adalah
rencana pembelajaran semester model siklus pengembangan
mata kuliah konsep dasar IPS instruksional yang dikembangkan
mahasiswa menggunakan oleh Fenrich. Menurut Fenrich

Page | 105
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

(1997:56) langkah-langkah dan revisi merupakan kegiatan


pengembangan perangkat berkelanjutan yang dilakukan pada
pembelajaran tersebut dapat tiap fase di sepanjang siklus
divisualisasikan seperti pada Gambar pengembangan tersebut. Setelah
3.1. Perancangan perangkat setiap fase, seharusnya dilakukan
pembelajaran merupakan suatu evaluasi atas hasil kegiatan tersebut,
proses sistematik dari kegiatan- melakukan revisi, dan melanjutan ke
kegiatan yang diarahkan pada fase berikutnya (Fenrich, 1997:57).
penciptaaan suatu solusi untuk suatu Desain dalam kegiatan
masalah terkait perangkat penelitian ini, pada saat ujicoba di
pembelajaran. kelas menggunakan model One-
Group Pretes-Postest Design.
Analysis Sebelum melaksanakan pembelajaran
dilaksanakan tes awal (pretest) ,
dan ×
setelah melaksanakan
pembelajaran model pemaknaan
Evaluati- Plannin
Impleme
on and
ntation Revision
g dilakukan tes akhir (posttest)
(Sugiono, 2008:415).
Keterangan:
Develop Design
ment
X = perlakuan(pengajaran
keterampilan berpikir siswa
Gambar Model of the Instructional
dengan menggunakan model
Development Cycle (Fenrich,
1997:56). pemaknaan)
O1 = pemberian uji awal
Siklus pengembangan (pretest)
instruksional tersebut meliputi fase O2 = pemberian uji akhir (post
analysis (analisis), planning test)
(perencanaan), design (perancangan),
development (pengembangan), Pengumpulan data dilakukan
implementation (implementasi), menggunakan teknik validasi,
evaluation and revision observasi, angket, dan tes. Dimana
(evaluasidanrevisi). Fase evaluasi instrumen penelitiannya berupa

Page | 106
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

lembar validasi perangkat, lembar pakar (ujian komprehensif), validasi


observasi, lembar angket , dan oleh pakar dan praktisi, uji coba
lembar soal tes. kelas terbatas, implementation
(implementasi), merupakan kegiatan
B. Hasil Proses Pengembangan dimana perangkat pembelajaran
Perang-kat Pembelajaran model pemaknaan diujicobakan
Proses pengembangan secara klasikal, yakni di mahasiswa
perangkat pembelajaran ini dimulai kelas A PGSD Tahun 2015
dari bulan Januari 2013 sampai April Universitas Nahdlatul Ulama
2013, dimana ada lima proses Surabaya. Fase Implemetasitasi ini
pengembangan yang sudah mempunyai dua tujuan utama, yaitu
dilaksanakan yaitu (1) analysis menguji tingkat kepraktisan dan
(analisis) meliputi empat kegiatan efektivitas perangkat pembelajaran
utama, yaitu: analisis kurikulum, mahasiswa dengan menggunakan
analisis siswa, analisis materi, dan perangkat yang dikembangkan,
tantangan dan tuntutan masa depan; evaluation and revision (evaluasi dan
(2) planning (perencanaan) kegiatan revisi) merupakan kegiatan
perencanaan meliputi empat kegiatan berkelanjutan yang dilakukan pada
utama, yaitu: menentukan instrumen tiap fase di sepanjang siklus
yang akan digunakan, menentukan pengembangan tersebut.
tempat pelaksanaan penelitian,
identifikasi alat dan sarana C. Hasil Pengembangan Perangkat
penunjang, dan menentukan jadwal Pembelajaran yang
pelaksanaan kegiatan, design dikembangkan
(perancangan) kegiatan ini meliputi, Hasil analisis yang dilakukan
penyusunan tujuan pembelajaran, terhadap kevalidan, kepraktisan, dan
penyusunan kisi-kisi tes pemahaman keefektivan dari perangkat
konsep, dan kisi-kisi keterampilan pembelajaran yang dikembangkan
berpikir, penyusunan prototipe dapat dilihat dari hasil berikut.
perangkat pembelajaran (Draf 1),
development (pengembangan)
kegiatan ini meliputi, penelaahan

Page | 107
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

1. Validitas Perangkat Validas yang


Pembelajaran Konsep Dasar dilakukan oleh para validator
IPS Berorientasikan Model terhadap kebenaran isi LP
Pemaknaan meliputi beberapa aspek
Validitas perangkat yaitu, validitas isi sebesar
didasarkan pada hasil penilian 3,46 berkategori baik,
dari para validator. bahasa dan penulisan soal
a. Kebenaran isi RPS 3,46 berkatergori baik.
1) Kebenaran isi RPS Reliabilitas dari kedua
Penilaian yang komponen tersebut sebesar
dilakukan oleh para validator 99,0%. Atas dasar penilaian
akan kebenaran isi RPP yang yang dilakukan oleh
meliputi komponen tujuan validator maka LP layak
pembelajaran dengan skor untuk digunakan.
4,32 (baik), fase kegiatanp
embelajaran dengan skor 2. Kepraktisan Perangkat
4,65 (sangat baik), waktu Pembelajaran Konsep Dasar
dengan skor 4,50 (baik) IPS Berorientasika Model
perangkat pembelajaran Pemaknaan
dengan skor 4,73 (sangat a. Keterlaksanaan RPS
baik), dan bahasa 4,40 Lembar pengamatan
(baik). Nilai rata-rata dari keterlaksaan RPP digunakan
keseluruhan kompnen untuk melakukan pengamatan
kebenaran isi RPP seberasr terhadap keterlaksaan dari
4,63 (baik) dengan sintaks model pembelajaaran
reliabilitas sebesar 98,0%. pemaknaan. Pengamatan
Atas dasar penilain para tersebut dilakukan oleh dua
validator maka perangkat orang pemangat yang
RPP layak untuk digunakan. sebelumnya telah mendapatkan
2) Kebenaran isi Lembar arahan dari peneliti.
Penilaian

Page | 108
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

1) Ujicoba Kelas Terbatas berorientasikan model


Hasil pengamatan pemaknaan.
keterlaksaan RPP pada c. Respons siswa
ujicoba kelas terbatas pada Respons siswa terhadap
pertemuan 1 mendapatkan perangkat dan proses
rerata nilai sebesar 3,15 pembelajaran berorientasikan
(baik), pertemuan 2 sebesar model pemaknaan yang
3,28 (baik), pertemuan 3 dilakukan pada akhir
sebesar 3,52 (sangat baik). pembelajaran didapatkan data
Dari ketiga pertemuan sebagai berikut.
tersebut mendapatkan rerata 1) Ujicoba Kelas Terbatas
sebesar 3,32 dan berkategori Analisis respons siswa
baik. terhadap perangkat dan
2) Ujicoba Kelas Klasikal kegiatan pembelajaran
Hasil pengamatan berorientasikan model
keterlaksaan RPP pada pemaknaan mata pelajaran
ujicoba kelas klsikal pada IPA kelas IV, yakni sebagai
pertemuan 1 mendapatkan berikut. Pada komponen
rerata nilai sebesar 3,05 perangkat pembelajaran
(baik), pertemuan 2 sebesar sangat tertarik sebesar 82%,
3,30 (baik), pertemuan 3 cukup sebesar 16%, kurang
sebesar 3,40 (baik). Dari sebesar 2%. Komponen
ketiga pertemuan tersebut keterbaharuan terhadap
mendapatkan rerata sebesar perangkat pembelajaran
3,25 dan berkategori baik. sangat baru sebesar 72%,
b. Aktivitas siswa cukup sebesar 26% kurang
Pengamatan terhadap sebesar 2%. Komponen
aktivitas siswa digunakan kemudahan perangkat
untuk mengetahui aktivitas pembelajaran sangat mudah
siswa yang muncul selama sebesar 64%, cukup sebesar
proses pembelajaran 34%, kurang sebesar 2%.
Komponen penggunaan

Page | 109
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

model pemaknaan sangat sebesar 25,0%, kurang


berminat sebesar 45%, sebesar 6,3%, tidak sebesar
cukup sebesar 40%, kurang 3,8%. Komponen
sebesar 15%. Kejelasan kemudahan perangkat
kegiatan sangat jelas sebesar pembelajaran sangat mudah
55%, cukup sebesar 45%. sebesar 65%, cukup sebesar
Keterampilan berpikir 25%, kurang sebesar 4%,
sangat mudah sebesar 40%, tidak sebesar 6%.
cukup sebesar 53%, kurang Komponen penggunaan
sebesar 8%. Kemudah untuk model pemaknaan sangat
menjawab butir soal/ tes berminat sebesar 69%,
pemahaman konsep dan cukup sebesar 22%, kurang
keterampilan berpikir sangat sebesar 6%, tidak 3%.
mudah sebesar 50%, cukup Kejelasan kegiatan sangat
sebesar 40%, kurang sebesar jelas sebesar 72%, cukup
10%. sebesar 22%, kurang sebesar
2) Ujicoba Kelas Klasika 3%, tidak sebesar 3%.
Analisis respons siswa Keterampilan berpikir
terhadap perangkat dan sangat mudah sangat mudah
kegiatan pembelajaran sebesar 52%, cukup sebesar
berorientasikan model 30%, kurang sebesar 14%,
pemaknaan mata pelajaran tidak sebesar 5%. Kemudah
IPA kelas IV, yakni sebagai untuk menjawab butir soal/
berikut. Pada komponen tes pemahaman konsep dan
perangkat pembelajaran keterampilan berpiki sangat
sangat tertarik sebesar mudah 75%, cukup 25%.
80,0%, cukup sebesar d. Hambatan-hambatan apa
17,5%, tidak sebesar 2,5%. saja selama proses
Komponen keterbaharuan pembelajaran
terhadap perangkat 1) Ujicoba Kelas Terbatas
pembelajaran sangat baru Hambatan selama proses
sebesar 65,0%, cukup pembelajaran IPA

Page | 110
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

berorientasikan model dilapangan depan akan


pemaknaan diantaranya, mengganggu kelas lain
(1) guru kurang bisa yang sedang pelajaran di
menggunakan waktu dalam kelas.
dengan baik, (2) Siswa
terkadang ramai sendiri, D. Efektivitas Perangkat
(3) Ada salah satu siswa Pembelajaran Berorientasikan
yang suka minta ijin Model Pemaknaan
kebelakang, (4) LCD a. Keterampilan berpikir siswa
yang akan mempermudah 1) Ujicoba Kelas Terbatas
penyampaian materi Tes keterampilan
tidak dapat digunakan, berpikir yang diberikan
(5) Belum adanya dalam bentuk butir soal
ruanngan khusus yang essay. Hasil dari tes
digunakan untuk keterampilan berpikir pada
pembelajaran yang ujicoba kelas terbatas yakni
memerlukan LCD sebagai berikut.
Melengkapi sarana.
2) Ujicoba Kelas Klasikal Skor Keterampilan Berfikir
Abstra
Multi
Unistru Rasi k
Hambatan selama proses ktural
strukt
onal diperl
ural
uas
pembelajaran IPA Pretest 50,5 60,5 40 57,5
Post test 65 70 60 70
berorientasikan model Peningkata
14,5 9,5 20 12,5
n
pemaknaan diantaranya,
(1) Guru kadang kurang Berdasarkan tabel
memperhatikan siswanya diatas, dapat diketahui
karena sibuk dengan bahwa rata-rata skor
urusan administrasi peningkatan butir soal dari
kelas. (2) Siswa asyik unistruktural sebesar 14,5,
bermain sendiri dengan multistruktural sebesar 9,5,
teman satu kelompoknya, rasional sebesar 20, abstrak
(3) Ketika pelajaran olah diperluas sebesar 12,5.
raga yang dilakukan

Page | 111
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

2) Ujicoba Kelas Klasika ketuntasan secara klasikal


Tes keterampilan sebesar 90% dan terdapat 1
berpikir yang diberikan (10%) siswa belum
dalam bentuk butir soal mencapai ketuntasan secara
essay. Hasil dari tes klasikal.
keterampilan berpikir pada Nilai post test yang
ujicoba kelas klasikal yakni dihadapi siswa juga
sebagai berikut: menggambarkan tentang
Skor Keterampilan berfikir (% ) pemahaman konsep IPA
Unistruk Multis Rasi Abstra
tural truktu onal k
ral diperl
setelah mengikuti model
uas
Pretest 55,4 55,4 43,1 53,8 pembelajaran
Posttes
t 67,7 72,3 58,5 69,2 berorientasikan model
Peni-
ngkata 12,3 16,9 15,4 15,4 pemaknaan. Adapun hasil
n
dari penelitian ini dianalisis
b. Pemahaman konsep dengan menggunakan
mahasiswa analisis Normalized Gain
1) Ujicoba Kelas Terbatas menunjukkan bahwa siswa
Berdasarkan analisis mengalami peningkatan
pemahaman konsep siswa hasil belajar dan masuk
pada ujicoba kelas terbatas, dalam kategori sedang
dapat diketahui hasil pretest sebesar 50% dan kategori
menunjukkan bahwa rendah 50%.
ketuntasan klasikal pada tes
pemahaman konsep sebesar 2) Ujicoba Kelas Klasika
60% dan terdapat 4 (40%) Hasil pretest
siswa belum mencapai menunjukkan bahwa nilai
ketuntasan secara klasikal. tertinggi yang diperoleh
Setelah dilaksanakan siswa adalah sebesar 90 dan
pembelajaran dengan terdapat 8 (50%) mahasiswa
berorientasikan model belum mencapai ketuntasan.
pemaknaan, hasil post test Setelah dilaksanakan
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

Page | 112
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

berorientasikan model model of the instructional


pemaknaan, hasil posttest development cycle.
menunjukkan bahwa Pengembangan perangkat
ketuntasan secara klasikal pembelajaran yang terdiri dari
sebesar 15 (93,75%). yang terdiri dari 5 fase
Nilai post test yang pengembangan yaitu analisis
dihadapi siswa juga (analysis), perencanaan
menggambarkan tentang (planning), perancangan (design),
pemahaman konsep IPS pengembangan (development),
setelah mengikuti model implementasi (implementation),
pembelajaran evaluasi dan revisi (evaluation
berorientasikan model and revision). Dengan
pemaknaan. Adapun hasil menggunakan model ini,
dari penelitian ini dianalisis dihasilkan perangkat
dengan menggunakan pembelajaran IPA berorientasikan
analisis Normalized Gain model pemaknaan yang
menunjukkan bahwa siswa berkategori valid, hal ini terlihat
mengalami peningkatan dari:
hasil belajar dan masuk a. Kebenaran isi yang meliputi
dalam kategori tinggi RPS dikategorikan baik.
sebesar 18,75%, sedang Penilaian RPS rerata 4,63
sebesar 56,25%, dan (baik).
kategori rendah 25%. b. Keberan isi lembar penilaian
ditinjau dari validasi isi 3,46
PENUTUP (baik) dan validitas lembar
A. Simpulan penilaian aspek bahasa dan
Berdasarkan uraian pada bab penulisan soal sebesar 3,46
sebelumnya, maka dapat diambil (baik).
kesimpulan sebagai berikut. 2. Pembelajaran Konsep Dasar IPS
1. Perangkat pembelajaran konsep berorientasikan model pemaknaan
dasar IPS berorientasikan model berkategori praktis untuk
pemaknaan dengan menggunakan melatihkan keterampilan berpikir

Page | 113
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

pada siswa sekolah dasar pada dapat digunakan untuk sebagai


materi sumber daya alam. Hal ini salah satu referensi untuk
terlihat dari data hasil melatihkan keterampilan berfikir
implementasian untuk penilaian pada mahasiswa pendidikan guru
dar sisi keterlaksanaan RPS sekolah dasar.
berkateori baik (3,25); sisi 2. Diseminasi produk kepada
aktivitas siswa berkategori baik sasaran yang lebih luas dalam
(rerata 63,3% berpusat pada mengimplementasikan model
siswa); sisi aktivitas dosen paling pemaknaan untuk mencapai
dominan adalah menyampaikan tujuan pembelajaran dan
informasi (26,70%); dari sisi melatihkan keterampilan berfikir.
respons mahasiswa berkateori 3. Pengembangan penelitian lebih
positif, dan dari sisi kendala lanjut untuk penelitian sejenis
lapangan berkategori dapat terkaid model pemaknaan untuk
teratasi. pokok bahasan yang berbeda.
3. Perangkat pembelajaran
berorientasikan model DAFTAR PUSTAKA
pemaknaan,berkategori efektif. Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar
Dilihat dari peningkatan tes Evaluasi Pendidikan. Edisi
keterampilan berpikir sebesar Revisi. Jakarta: Bumi
15.2, dengan rata-rata ketuntasan Aksara.
post test sebesar 68,0. Untuk Asrori, M. 2007. Psikologi
pemahaman konsep siswa Pembelajaran. Bandung:
berkategori tuntas secara klasikal CV Wacana Prima.
sebesar 93,75%. Booker,G.1992.Problem-Solving.
Melbourne: The University
B. Saran of Melbourne Faculty of
Berdasarkan pada hasil Education, Department of
penelitian yang telah dilakukan, Science and Mathematics
disarankan: Education.
1. Pemanfaatan produk perangkat Dewantara, K. H. 1977. Pendidikan.
pembelajaran model pemaknaan Yogyakarta: Majelis Luhur

Page | 114
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

Persatuan Taman Fisher, A. 2008. Bepikir Kritis


Mahasiswa. Sebuah Pengantar. Jakarta:
Depdiknas. 2006b. Instrumen Erlangga.
Penelitian Tahap II Buku Hutagalung, S.M. 2012.
Teks Pelajaran Kimia SMA. Pengembangan Buku Ajar
Jakarta: BSNP. Arbeit Am Text dalam
Djaali. 2006. Kurikulum Dalam Konteks Lintas Budaya.
Konteks Standar Nasional Disertasi. Program
Pendidikan. Jakarta: BSNP. Pascasarjana Program Studi
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Bahasa dan
Pendidikan Nasional Sastra. Universitas Negeri
Republik Indonesia Nomor Surabaya.
19 Tahun 2007 tentang Hamalik, O. 2003. Perencanaan
Standar Pengelolaan Satuan Penga-jaran Berdasarkan
Pendidikan Dasar dan Pendekatan Sistem. Jakarta:
Menengah. Jakarta. Badan PT Bumi Aksara.
Standar Nasional Habibi. 2009. Pengembangan
Pendidikan, Departemen Perangkat
Pendidikan Indonesia. PembelajaranBiologi SMA
Eggen, P.D. and Kauchak, D.P. Berorientasikan Model
2012. Strategi dan Model Pemaknaan untuk
PembelajaranMengajarkan Mengajarkan Kemampuan
Konten dan Keterampilan Akademik dan Sensitivitas
Berpikir. Jakarta: Indeks. Moral. Tesis. Magister
Fenrich, P. 1997. Practical Pendidikan. Universitas
Guidelines for Creating Negeri Surabaya.
Instructional Multimedia Hamdani, A.S. 2009. Taksonomi
Applications. Fort Worth: Bloom Dan Solo Untuk
The Dryden Press Harcourt Menentukan Kualitas
Brace College Publishers. Respon Mahasiswa
Terhadap Masalah
Matematika. Tersedia

Page | 115
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

http://www.learningandteac Majid,A.2008. Perancanaan


hing.information/learning/so Pembelajar-an
lo.htm. Mengembangkan Standar
Ibrahim, M. 2002. Pelatihan Kom-petensi Dosen.
Terintegrasi BerBAMis Bandung: Remaja
Kompetensi Dosen Mata Rosdakarya.
Pelajaran Biologi. Jakarta: Masnur. M, 2010b. Text Book
Departemen Pendidikan Writing Dasar-Dasar
Nasional Pemahaman, Penulisan, dan
Ibrahim, M. 2005. SeriPembelajaran Pemakaian Buku Teks.
Ino-vatif Asesmen Jogjakarta: AR-RUZZ
Berkelanjutan Konsep MEDIA.
Dasar, Tahap pengem- Nur. M. 2004. Teori Perkembangan
bangandan Contohnya. Kognitif Edisi 2. Surabaya:
Surabaya: Unesa Univesity UniversitasNegeri Surabaya
Press. PusatSainsdanMatematikaS
Ibrahim, M. 2008. Dasar-Dasar ekolah (PSMS).
Proses Belajar Mengajar. Nur, M. 2008. Pengajaran Berpusat
Surabaya: Unesa University kepada Mahasiswa dan
Press. Pendekatan Konstruktivis
Ibrahim, M. 2008. Model dalam Konsep dasar.
Pembelajar-anInovatif IPA Surabaya: Universitas
Melalui Pemak-naan. Negeri Surabaya Pusat
Surabaya: Departemen Sains dan Matematika
Pendidikan Nasional Sekolah (PSMS).
Balitrang-Pusatjaknov. Nur, M. 2011. Strategi-strategi
Ibrahim, M. 2012. Belajar Dilengkapi Contoh
PembelajaranBerdasar-kan RPS Kete-rampilan Berpikir
Masalah Edisi Kedua. dan Pendi-dikan Karakter.
Surabaya: Unesa University Surabaya: Pusat Sains dan
Press. Matematika Sekolah Unesa.

Page | 116
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4

Nur, M. 2011. Model Pembelajaran


Ber-dasarkan Masalah
Contoh RPS Keterampilan
Berpikir dan Pendi-dikan
Karakter. Surabaya: Pusat
Sains dan Matematika
Sekolah Unesa.

Page | 117

Você também pode gostar