Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu
Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut
kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-pecah
menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara,
sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.
Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan
dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam
keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di
atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di
mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan
kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Bukti dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid oceanic ridge, seperti mid
Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan bumi.
Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan semakin jauh dari
punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua. Artinya, terdapat gerakan yang berasal dari
mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di
bawah kulit bumi.
a) Konvergen,
yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau
antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra.
Pada bidang batas pertemuan akan terjadi palung laut atau lipatan.
Zona atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dan benua disebut zona
konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia yang
menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya dan merupakan pegunungan
tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng
Italia dengan Eropa yang menghasilkan terbentuknya jalur Pegunungan Alpen.
Zona berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra, disebut zona
subduksi (subduction zone), contohnya, tumbukan antara lempeng benua Amerika dan lempeng
dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Andes.
Di wilayah ini umumnya rawan terhadap gempa bumi dan banyak ditemui gunung api
b) Divergen
Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling menjauh
antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan.
Zona berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen (zona
sebar pisah).
Lempeng bergerak saling menjauh ( berlawanan ).
Pada batas pergerakan akan terbentuk kerak bumi yang baru karena naiknya materi dari lapisan
mantel ( magma ) ke permukaan bumi dan membeku sehingga membentuk punggung laut.
Struktur Bumi
Suess dan Wiechert mengadakan pembagian perlapisan bagian dalam Bumi sebagai berikut.
Jadi benua pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah batu apung yang
bergerak karena adanya pergerakan lempeng di bagian bawah kulit bumi ini. Pangea mulai
memecahkan diri nya menjadi benua (daratan) yang lebih kecil yang bernama Laurasia
(membentuk daratan belahan selatan seperti amerika latin, Afrika, India, Antartika, Australia,
Selandia baru, New guenea dll) dan Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti
Amerika dan Eropa) selama periode Jurassic (jaman dinosaurus).
Jurassic
Sedangkan pada akhir periode Cretaceous benua benua yang ada sudah sama dengan apa yang
kita lihat hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea terbentuk, daratan daratan yang menjadi
benua sekarang memiliki daratan penghubung (jembatan benua) yang menghubungkan benua
Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India, Australia dan Antartika.
Pertanyaan nya sekarang adalah, bila kerak kulit bumi ini terus bergerak sampai hari ini, maka
berapa kecepatan nya? oke, jadi begini, benua yang kita diami sekarang ini bergerak sangat
lambat (dan tak bisa dirasakan oleh kita yang berdiri diatasnya), pergerakan lempeng lempeng
benua ini tiap tahun nya mencapai 1.5 inchi/tahun bahkan lebih lambat dari pertumbuhan kuku
jari tangan kita pertahun nya.
Dan dengan ini jelas dibutuhkan ber juta juta tahun bagi daratan benua itu untuk bergerak
berjauhan dan membentuk benua yang ada sekarang.
Awal terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea. Setelah
perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk 180-200
juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan Amerika Utara
serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika.
Jadi sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi, maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses
untuk menjadi “pangea” selanjutnya, karena bukti bukti penelitian memang menunjukkan hal
tersebut. Jadi kurang lebih 250 tahun lagi Bumi ini bisa jadi tak berbentuk lagi seperti sekarang
ini demikian penilitian yang di lakukan pihak NASA (Pangea Ultima).
Selain membentuk Samudera, karena teori nya dulu benua kita saling terhubung, maka saat
benua ini terpecah pecah menjadi sekarang ini, juga membawa karakteristik vulkanis yang
serupa, seperti terbentuknya “ring of fire” atau cincin api yang melingkar dari Peru, terus
memanjang hingga ke Meksiko, sepanjang pantai timur Amerika (los angeles), Alaska, Jepang,
lalu Piliphina, Indonesia, kepulauan di Pasifik, dan berakhir di Selandia baru.
Bumi tidak permanent, dalam arti, permukaan planet kita selalu dalam keadaan bergerak yang di
akibatkan oleh lempengan. Sejak tahun 1960-an, peneliti mulai mempelajari pergerakan dari
benua-benua, sebuah proses yang dinamakan plate tectonics. Dengan mempelajari plate tectonic,
peneliti juga mengerti, bagaimana dan darimana asal gempa bumi itu bisa terjadi
7
Teori mengenai tectonic plate ini dimulai oleh seorang peneliti Jerman, Alfred Wegener. Ia
mengemukakan bahwa, benua-benua bergerak dan sampai sekarang masih bergerak
Dia mengatakan ide ini ketika menemukan bahwa garis pantai Amerika Selatan dan Afrika dapat
’cocok’ apabila dipasangkan seperti puzzle. Dia menduga, bahwa dulu dua benua itu adalah satu,
namun kemudian terpisah
Alfred Wegener, berteori bahwa dulu, Bumi terdiri dari satu benua besar yang bernama Pangaea.
Wegener juga menemukan fosil sebuah tanaman yang mirip didaerah berbeda: Afrika, Amerika
Selatan, India, Australia, dan Antartica. Dia juga menemukan pegunungan yang mirip: di Afrika
Selatan dan di Argentina. Penemuan ini semakin mendukung idenya
Dua peneliti lain, Harry Hess dan Robert Dietz, mendukung ide Wegener. Mereka juga berteori
bahwa lantai laut Atlantic, bergerak beberapa cm setiap tahunnya.
Inti kata, peneliti mempercayai bahwa dulunya Bumi itu terdiri dari 1 benua. Namun karena
pergerakan tectonic plate, benua tersebut terpisah. Dan dipercayai, sampai sekarang benua-benua
masih bergerak dengan sangat lambat, sehingga tidak disadari manusia
Dengan bukti:
* bahwa ada kemiripan garis pantai 1 benua dengan yg lain
* Ada kemiripan flora dan fauna dari 1 benua dg benua lain (diduga dl mereka mempunyai
habitat yg sama)
* Teori tectonic plate –> lantai laut bergerak –> mereka juga percaya bahwa ini adalah penyebab
gempa bum
(Teori Kontraksi dan Teori Laurasia Gondwana: Bentuk Permukaan Bumi) – Teori
Pekembangan Bentuk Muka Bumi:
2. Teori Kontraksi
Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. massa yang sangat
panas bertemu dengan udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda
menyebabkan pengerutan yang tidak sama antara 1 tempat dan tempat lain (James Dana dan Elie
Baumant)
3. Teori Laurasia-Gondwana
Muka bumi selalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung
hingga kini, ditunjukan dengan adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut pada sejarah
masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi pernah berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua
besar (supercontinent) brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini
secara perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat sebagian benua
terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda perkembangannya, benua ini pecah dan
memisah saling menjauh. Dan membentuk kondisi seperti sekarang ini (5 benua).(Eduard Suess)