Você está na página 1de 2

Budaya tertib berlalu lintas saat ini belum dilaksanakan secara maksimal Masih banyaknya

pengemudi jalan raya yang seenaknya berlaku di jalan raya tanpa mempedulikan pihak lain
yang juga menggunakan jalan tersebut. Sifat egois yang harus dibuang dan dibenahi oleh
setiap pengguna jalan untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang tertib sehingga tercipta
keselamatan di jalan yang harmonis dan nyaman untuk setiap pengemudi. Kesadaran dari
pihak pengguna jalan dirasa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut. Pendidikan
sejak usia Taman Kanak-kanak pun dapat menjadi solusi yang ditempuh untuk mengenalkan
dan menerapkan budaya tertib agar anak budaya tertib dan keselamtan berlalu lintas dapat
menjiwai di hati setiap anak dan dapat dingat oleh anak di masa setelah itu.

A. Permasalahan tentang keselamatan jalan di Indonesia sekarang


Belum tertibnya keadaan lalu lintasn saat ini perlu diperhatikan. Pasalnya hampir
semua orang di dunia ini melalui jalur darat khususnya jalan raya sebagai media menuju ke
tempat aktifitasnya sehari-hari. Jadi ketertiban di jalan merupakan aspek yang paling penting.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di jalan raya disebabkan oleh berbagai
factor. Baik factor tersebut berasal dari pemerintah sebagai penyedia layanan maupun dari
pengemudi sendiri sebagai pelaku sekaligus pengguna jalan raya.
Belum tertibnya pengemudi seperti pengemudi kendaraan tanpa BBM (seperti becak,
sepeda, gerobak,andong), kendaraan beroda dua, dan kendaraan beroda empat membuat jalan
raya terkesa semrawut. Keadaan semrawut tersebut terjadi karena semua kendaraan tanpa
kecuali berlomba-lomba berjalan secepat-cepatnya untuk mencapai tujuan tanpa
mempedulikan pengemudi lain dan kemampuan masing-masing kendaraannya.Bahkan
kadang terdapat pengemudi yang berkejar-kejaran karena suatu masalah atau memang ingin
berjalan lebih dulu. Pengemudi yang seenaknya mendahului pengemudi lain pun akan
mengganggu pengemudi dari arah yang berlawanan.
Ketidaktertiban saat berada di lampu merah pun menjadi permasalahan yang harus
diselesaikan. Banyaknya pengemudi yang berhenti di sebelah kanan garis marka membuat
pengemudi yang berasal dari arah berlawanan akan terganggu karena terjadi kemacetan di
lampu merah tersebut. Akan tetapi kadang hal ini menjadi sesuatu yang kadang tidak
disaadari oleh setiap orang. Hal itu terjadi karena setiap orang beranggapan untuk berjalan
lebih cepat ketika lampu merah selesai. Ada juga pengemudi yang dengan menerobos lampu
kuning yang sebentar lagi merah. Pengemudi tersebut beranggapan karena belum lampunya
belum hijau maka masih bisa diterobos. Padahal sebenarnya hal tersebut sangat berbagai
apalagi jika pengemudi tersebut belum begitu paham tentang lalu lintas jalan.
Permasalahan ain yang sering kita temui di jalan raya adalah pengemudi yang
menyeberang(belok kiri, belok kanan atau putar balik) dengan asal jalan tanpa mempedulikan
pengemudi lain di samping ataupun di belakangnya. Apalagi jika pengemudi tersebut tanpa
menyalakan lampu reting terlebih dahulu. Hal lain adalah ketika penyeberang kaki seenaknya
menyeberang jalan tanpa melihat kondisi jalan. Kadang jengkel dengan hal tersebut, namun
apa dikata ketertiban masyarakat kita belum sepenuhnya terwujud. Memang kita tahu bahwa
suatu Negara dikatakan tertib salah satunya jika telah tercapai suatu keadaan dimana
pengemudi menghormati pejalan kakinya. Meski demikian anatar pengemudi dengan pejalan
kaki harus saling menghormati sehingga terciptanya budaya tertib lalu lintas jalan raya.
Pengemudi yang menerobos ‘turn left signal’, ataupun tanda-tanda lain seperti gambar
‘don’t turn around’ sebenarnya berbahaya karena kita tahu suatu peraturan lalu lintas dibuat
oleh yang bersangkut untuk ditaati dan peraturan tersebut tentu saja ada maksud dan
tujuannya. Ketika pengemudi melanggar peraturan tersebut secara langsung ataupun tidak
langsung sebenarnya pengemudi tersebut telah melanggar apa yang sebenarnya dilakukan
pihak yang berwenang untuk keselamatan dirinya.
Saat ini masih sering kita temui pengemudi yang belum mempunyai SIM ataupun
STNK dengan alas an ekonomi. Hal tersebut sebenarnya yang belum disadari oleh setiap
pengemudi. Pengemudi tersebut belum sadar akan seberapa pentingnya SIM dan STNK
untuk keselamatan dirinya sendiri amupun orang lain.
B. Solusi dari permasalahan tersebut
Sebenarnya pihak yang bersangkutan dari dinas perhubungan dan lalu lintas sudah
mencoba memberikan solusi yang terbaik terhadap permasalahan tersebut. Kita tahu bahwa
sudah digencar-gencarkannya arti keselamatan baik melalui poster, himbauan, dan
sebagainya. Perbaharuan terhadap keadaan fisik lalu lintas seperti jalan raya, portal, garis
marka, petunuk terhadap lampu lalu lintas, timer lalu lintas merupakan hal-hal yang sudah
dan sedang dilakukan pemerintah. Sosialisasi pihak yang bersangkutan terhadap masyarakat
luas pun sudah dilakuakan.
Pihak terkait telah melakukan berbagai hal yang bias dilakukan. Akan tetapi yang
paling penting ada diimbangi dengan kesadaran pengemudi sendiri sebagai pelaku lalu lintas.
Budaya tertib pemudi harus ditingkatkan. Kesadaran terhadap ketertiban dan keselamatan
jalan raya harus ditanamkan dalam jiwa setiap pengemudi. Sosialisasi terhadap keselamatn
jalan raya pun harus tetap dilakukan oleh pihak terkait. Hal demikian perlu dilakukan karena
mengatur orang banyak bukanlah hal yang mudah dan cepat. Akan tetapi mengatur
masyarakat luas harus dilakukan secara berkesinambungan dan tanpa lelah.
Menurut saya hal lain yang harus dilakukan adalah ketegasan terhadap budaya tertib
lalu lintas. Ketika sebuah peringatan sudah tidak dipedulikan oleh pengemudi mungkin sikap
tegas dari pihak yang berwenang diperlukan untuk tertibnya lalu lintas ini. Mungkin dengan
sikap tegas yang berkaitan dengan handphone yang digunakan saat mengemudi atau sikap
tegas yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap garis marka.
Meskipun berbagai solusi diberikan terhadap upaya keselamatan di jalan, hal yang
paling penting dan menjadi pokok permasalahan adalah kesadaran pengguna jalan. Oleh
karena itu adanya sikap sadar untuk menjaga dan menaati peraturan lalu lintas serta
memikirkan keselamtan di jalan oleh setiap pengguna jalan adalah hal yang paling penting.
Adanya pendidikan tentang keselamatan di jalan mungkin bisa diterapkan sebagai solusi. Jadi
pendidikan tentang lalu lintas dan keselamatan jalan dapat menjadi solusi untuk meciptakan
budaya tertib berlalu lintas. Pendidikan tersebutdapat dilakukan sejak usia Taman Kanak-
kanak sehingga sejak saat anak sudah mengenal betapa pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Dengan penerapan pengetahuan keselamatan di jalan sejak kecil diharapkan lebih mudah
meresap dan menjiwai di setiap sanubari anak.

Você também pode gostar