Você está na página 1de 5

A.TAHMID BAROKAH R.

M (A31115508)
AYL RIN RATUBUA (A31115510)
JUWARYATI PITHER K (A31115516)

AUDIT INVESTASI DAN SALDO KAS


1. INVESTASI
A. TUJUAN AUDIT

Eksistensi atau Pendapatan investasi, realisasi laba dan Catatan investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang
Ketertejadian rugi dan laba dan rugi belum terealisasi mencerminkan investasi yang ada dalam tanggal neraca
yang dicantumkan dalam statemen laba
merupakan transaksi atau peristiwa yang
terjadi dalam perioda audit
Kelengkapan Statemen laba telah mencerminkan Seluruh investasi jangka pendek dan panjang telah
seluruh transaksi dan peristiwa yang dicantumkan dalam akun investasi di neraca
harus masuk dalam statemen laba
Hak dan Seluruh catatan investasi dimiliki oleh entitas pelapor
Kewajiban
Valuasi dan Pendapatan investasi, dan laba dan rugi Investasi dalam neraca sajikan dalam neraca pada harga pasar,
Alokasi yang sudah dan yang belum direalisasi cost, amortized cost, atau jumlah yang ditetapkan berdasar
telah dilaporkan dalam jumlah yang metode ekuitas, sesuai dengan klasifikasinya
tetap
Penyajian dan Saldo investasi telah diidentifikasi secara tepat
Pengungkapan Pengungkapan yang cukup telah dilakukan shubungan dengan
(1) investasi pihak terkait, (2) dasar penilaian, (3) jaminan sbg
kolateral

B. PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT


a. Materialitas
Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat material bagi
solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari sekuritas semacam ini jarang bersifat
significan bagi hasi operasi entitas di luar sektor jasa keuangan.
b. Risiko Inheren
Risiko inheren pada asersi siklus investasi dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume
transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi sekuritas merupakan aktiva yang
mudah untuk dicuri, dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Di
samping itu, risiko inheren tertentu juga lebih menantang untuk dikendalikan, dan
memberi manajemen peluang untuk memanipulasi pelaporan investasi.
c. Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis dapat membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya,
atau dapat membandingkan hasil-hasil aktual atas jumlah investasi dan laba investasi
dengan yang dianggarkan atau dokumentasi lain dari rencana manajemen. Perbedaan
yang tidak diharapkan, dapat menunjukkan salah saji berkenaan dengan asersi keberadaan
atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi, dan penyajian serta pengungkapan.
d. Risiko Pengendalian
Pemahaman atas beberapa faktor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi audit atas
siklus investasi. Sebagai contoh, wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi
harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti bendahara.
e. Dokumen dan Catatan Umum
1. Sertifikat saham 5. Laporan pialang
2. Sertifikat obligasi 6. Buku harian
3. Kontrak obligasi 7. Buku tambahan investasi
4. Pemberitahuan pialang
f. Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan
1. Otorisasi transaksi investasi
• Pembelian sekuritas
• Penjualan sekuritas
2. Terima dan kirim sekuritas
• Penerimaan/pengamanan/penyerahan sekuritas
• Penerimaan pedapatan berkala
3. Pencatatan transaksi
• Pencatatan pembelian, penjualan dan laba
• Pencatatan market adjustment dan reklasifikasi
4. Penyeselesaian transaksi
• Penerimaan kas
• Pengeluaran kas
• Penilaian dan pelaporan kinerja investasi
C. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI
a. Menentukan Resiko Deteksi
Dalam menerapkan model risiko audit untuk menetapkan risiko deteksi atas asersi-asersi
siklus investasi, auditor hendaknya menggabungkan risiko bawaan dan risiko
pengendalian atas transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas yang telah
ditetapkannya dengan pertimbangan tambahan khusus untuk transaksi investasi. Apabila
perusahaan menghasilkan kas bebas yang cukup untuk melakukan aktivitas investasi
dalam jumlah besar, auditor perlu mempertimbangkan pengedalian khusus atas aktivitas
tersebut.
b. Merancang Pengujian Substantif
1. Prosedur awal
Hal yang harus dilakukan auditor yang pertama ialah mendapat pemahaman atas
bisnis klien, kemudian yang kedua memverifikasi kecocokan antara saldo investasi
awal dengan jumlah yang diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya. Berikutnya,
aktivitas yang melibatkan akun-akun yang berkaitan dengan investasi ditelaah untuk
menentukan ayat jurnal yang tidak biasadari segi sifat atau jumlah yang harus
diselidiki. Kemudian, skedul semua investasi yang disiapkan klien atau penambahan
dan pelepasan yang terjadi selama periode berjalan, dicek ketepatan matematis dan
kesesuaiannya dengan catatan akuntasi. Prosedur terakhir mencakup penentuan
bahwa bahwa skedul dan buku tambahan investasi sesuai dengan saldo akun
pengendali buku besar yang berkaitan.
2. Prosedur analitis
Prosedur ini mencakup keterkaitan di antara akun-akun spesifik selama periode
berjalan dan perbandingan dengan tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan
diekspektasi lainnya. Ketika melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi,
adalah penting untuk memahami kebijakan investasi entitas entitas berkenaan dengan
proporsi investasi dalam sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuritas
ekuitas.
3. Pengujian rincian transaksi
Cocokkan ayat-ayat jurnal ke rekening investasi dan rekening laba-rugi serta ekuitas
yang bersangkutan dengan dokumen pendukungnya.
4. Pengujian rincian saldo
 Memeriksa dan menghitung sekuritas yang ada di tangan
 Mengkonfirmasi sekuritas yang disimpan oleh pihak lain
 Menghitung kembali pendapatan investasi yang dihasilkan
c. Pengujian rincian saldo: estimasi akuntansi
Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit yang
signifikan berkenaan dengan evaluasi atas (1) klasifikasi investasi yang tepat (2) nilai
wajar investasi
2. SALDO KAS
A. HUBUNGAN SALDO KAS DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
Siklus yang berkaitan dengan saldo kas meliputi: siklus pendapatan, siklus pengeluaran,
siklus pembelanjaan, siklus investasi, dan siklus personalia. Siklus produksi tidak memiliki
transaksi yang berkaitan langsung dengan kas. Pengaruh siklus-siklus tersebut tersebut
terhadap kas bisa menambah, mengurangi, atau kedua-duanya.
B. TUJUAN AUDIT
Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Akun
Keberadaan atau Saldo kas yang dicatat ada pada tanggal neraca
keterjadian
Saldo kas yang dicatat mencakup pengaruh dari semua transaksi kas yang telah terjadi
Kelengkapan
Transfer kas akhir tahun di antara bank telah dicatat pada periode yang tepat
Hak dan Kewajiban Entitas mempunyai hak yang legal atas semua saldo kas yang diperlihatkan pada tanggal neraca
Penilaian atau Saldo kas yang dicatat dapat direalisasi pada jumlah yang dinyatakan di neraca sesuai dengan
Alokasi skedul pendukung
Saldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam neraca
Penyajian dan
Lini kredit, jaminan pinjaman, perjanjian saldo kompensasi dan pembatasan lain padanya atas kas
Pengungkapan
telah diungkapkan dengan tepat.

C. PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT


a. Materialitas
Bagi kebanyakan entitas bagian dari aktiva lancer atau total aktiva pada suatu titik waktu
yang disajikan oleh saldo kas adalah sangat kecil, dan seringkali tidak material. Akan
tetapi, jika dikaitkan dengan transaksi dalam lima siklus transaksi yang mempengaruhi
kas, jumlah kas yang mengalir melalui akun-akun selama suatu periode waktu benar-
benar dapat sangat material
b. Risiko Inheren
Volume transaksi yang tinggi dapat menimbulkan tingkat risiko inheren yang signifikan
untuk asersi saldo kas tertentu, terutama keberadaan dan keterjadian serta kelengkapan.
Selain itu, sifat saldo kas juga membuatnya mudah untuk dicuri Akan tetapi, berbeda
dengan piutang atau persediaan, risiko yang berkenaan dengan asersi hak dan kewajiban.
c. Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis yang efektif mencakup pembandingan saldo dengan peramalan atau
anggaran atau dengan kebijakan perusahaan mengenai saldo kas minimum dan investasi
kelebihan kas.Biasanya lebih efektif bagi perusahaan untuk membandingkan saldo kas
dengan anggaran atau kebijakan perusahaan karena masing-masing kebutuhan kas dari
berbagai entitas seringkali bersifat unik.
d. Risiko Pengendalian
Penerimaan dan pengeluaran kas seringkali merupakan transaksi rutin yang dapat
dikendalikan oleh sistem pengendalian internal yang baik, sehingga dapat memungkinkan
auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah. Karena rawannya
saldo kas terhadap pencurian, maka banyak auditor akan mengevaluasi secara cermat
pengendalian internal atas kas, dan memastikan bahwa setiap kondisi yang dapat
dilaporkan telah dikomunikasikan dengan jelas kepada manajemen.
D. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO KAS
a. Menentukan Risiko Deteksi
Risiko inheren biasanya tinggi karena kerawanan kas terhadap penyalahgunaan yang telah
dibahas sebelumnya. Efektivitas prosedur analitis seringkali tergantung pada prosedur
yang ditempuh entitas untuk mengembangkan anggaran atau peramalan kas yang akurat.
Metodologi untuk menggabungkanpenilaian risiko pengendalian atas kelompok transaksi
dapat digunakan dalam menentukan penilaian risiko pengendalian untuk asersi saldo kas.
b. Merancang Pengujian Substantif
1. Prosedur awal
Titik awal untuk memverifikasi saldo kas adalah menelusuri saldo awal periode
berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya
(apabila diterapkan). Berikutnya, aktivitas dalam periode berjalan dalam akun buku
besar kas harus dikaji-ulang menyangkut setiap ayat jurnal signifikan yang bersifat
tidak biasa atau jumlah yang memerlukan penyelidikan khusus. Di samping itu, setiap
skedul yang dibuat klien yang menunjukkan ikhtisar penerimaan kas yang belum
disetor pada lokasi yang berbeda / pada ikhtisar saldo bank juga harus diperoleh.
2. Prosedur analitis
Efektivitas prosedur analitis secara signifikan bervariasi dari satu klien ke klien
lainnya. Efektivitas prosedur analitis ini dapat mengurangi jumlah bukti yang
diperlukan dari pengujian substantif lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan
apabila datanya tidak sesuai dengan pengharapan yang dikembangkan dari anggaran
atau peramalan kas, atau kebijakan perusahaan mengenai investasi kelebihan kas.
3. Pengujian rincian transaksi
 Melaksanankan pengujian pisah-batas kas
Pisah-batas yang tepat atas penerimaan dan pengeluaran kas pada akhir tahun
sangat penting bagi kelayakan laporan kas pada tanggal neraca. Dua pengujian
pisah batas kas (cast cut-off test) telah dilaksanakan antara lain pengujian pisah
batas penerimaan kas dan pengujian pisah batas pengeluaran kas. Penggunaan
laporan pisah batas kas juga berguna dalam menentukan apakah pisah-batas kas
yang tepat telah dilakukan.
Pengujian pisah-batas kas terutama ditujukan pada asersi laporan keuangan, yaitu
eksistensi atau keterjadian dan kelengkapan.
 Menelusuri transfer bank
Secara sengaja mencatat transfer bank sebagai setoran di bank penerima dan
tidak menunjukkan dari akun bank tempat transfer cek ditarik merupakan suatu
penyimpangan yang dikenal sebagai kitting. Kitting juga dapat digunakan untuk
menyembunyikan kekurangan kas atau kelebihan kas di bank pada tanggal
neraca. Kitting bisa terjadi apabila kelemahan dalam pengendalian internal
memungkinkan seseorang untuk menerbitkan dan mencatat cek-cek atau ada
kolusi di antara orang-orang yang bertanggung jawab atas kedua fungsi tersebut.
4. Pengujian rincian saldo
 Menghitung kas di tangan
 Mengkonfirmasi saldo kas dan pinjaman di bank
 Melakukan scan, mereview, atau menyiapkan rekonsiliasi bank
 Mendapatkan dan menggunakan laporan pisah batas bank

Você também pode gostar