Você está na página 1de 3

ASET DAN PENGUKURANNYA

Istilah – istilah yang sering digunakan dalam pernyataan dalam PSAK 16 ini adalah :
Aset tetap adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif.
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Aset tidak berwujud tidak termasuk hak atas mineral dan cadangan mineral,
misalnya minyak, gas alam dan sumber daya yang dapat diperbarui lainnya.

a) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan
ke aset pada saat pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam
PSAK lain, misalnya PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham.
b) Jumlah tercatat adalah nilai aset yang diakui setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
c) Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
d) Jumlah tersusutkan adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang
merupakan pengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya.
e) Nilai spesifik entitas adalah nilai kini dari arus kas entitas yang diharapkan
timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan dan dari pelepasan aset tersebut
pada akhir umur manfaatnya atau yang diharapkan terjadi saat penyelesaian
liabilitas.
f) Nilai residu aset adalah jumlah estimasian yang dapat diperoleh entitas saat ini
dari pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah
mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.
g) Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara
pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.
h) Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
aset selama umur manfaatnya.
i) Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah
tercatat suatu aset atas jumlah terpulihkannya.
j) Umur manfaat adalah:
1. Periode suatu aset yang diharapkan dapat digunakan oleh entitas.
2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari suatu
aset oleh entitas.

PENGAKUAN
Entitas harus menerapkan kriteria pengakuan dalam menentukan
pengakuan aset tetap. Oleh karena itu, entitas harus mengakui biaya perolehan aset
tetap sebagai aset tetap jika:
1) Kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan post tersebut
akan mengalir dari atau kedalam entitas.
2) Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus dicatat secara
terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.

PENGUKURAN PADA SAAT PENGAKUAN


Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar biaya perolehan.
Unsur Biaya Perolehan
Biaya perolehan aset tetap meliputi:
1. Harga beli
2. Biaya - biaya yang dapat diatribusikan langsung
3. Estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya
restorasi lokasi.
Biaya-biaya yang bukan merupakan biaya perolehan aset tetap dan harus diakui
sebagai beban ketika terjadi:
1) Biaya pembukaan fasilitas baru
2) Biaya pengenalan produk baru (termasuk biaya iklan dan aktivitas promosi)
3) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru
(termasuk biaya pelatihan staf)
4) Administrasi dan biaya overhead umum lainnya.

Pengukuran Biaya Perolehan


Adalah setara harga tunainya pada tanggal pengakuan. Jika pembayaran
ditangguhkan lebih dari waktu kredit normal, maka biaya perolehan adalah nilai tunai
semua pembayaran masa akan datang.

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL


Model Biaya
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Model Revaluasi
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara
andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi
setelah tanggal revaluasi. Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup
reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari
jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode
pelaporan.

Você também pode gostar