Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok A.10
Fitriani 102013018
Fendy 102013345
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510
Telepon: (021) 5694-2061 (hunting), Fax: (021) 563-1731
Peredarah Darah Tepi
Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai peredaran darah tepi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Cara Kerja
Percobaan 1: Peredaran Darah Vena
3. Ulangilah percobaan itu dan bandingkanlah sekarang pengembangan vena kedua punggung
tangan tersebut.
C. Waktu Pengisian Pembuluh Darah Vena
1. Pasanglah manset sfignomanometer pada lengan atas kanan orang percobaan yang berbaring
telentang.
2. Angkatlah lengan ini dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung dan pompalah
manset dengan cepat ssehingga tekanan di dalam manset sedikit di bawah tekanan diastolik
(± 50-60 mmHg)
3. Catatlah lama waktu pengisian vena mulai dari akhir pemompaan manset sanpai tampak
dengan jelas pengembangan salah satu vena pada punggung tangan orang percobaan
4. Ulangilah sub 2 tetapi setelah melakukan pemompaan, gerakkanlah otot-otot lengan bawah
dengan jalan membuka dan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya sebanyak 10 atau 20 kali.
5. Catatlah lama waktu pengisian vena sampai tampak derajat pengembangan vena seperti pada
sub 3.
D. Pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara Gartner)
1. Orang percobaan berbaring telentang di meja praktikum dengan menggantungkan salah satu
lengannya lurus ke bawah sehingga vena di punggung tangan tersebut terisi dan
mengembang.
2. Angkatlah lengan orang orang percobaan tetap dalam keadaan lurus perlahan-lahan ke atas
sehingga vena di punggung tangannya tepat mengosong.
3. Ukurlah jarak ventrikel (dalam cm) antara vena yang mengosong di punggung tangan dan
katup trikuspidalis jantung. Jarak ini menunjukkan besar tekanan darah vena punggung
tangan dalam cm darah
Pada orang yang berbaring terlentang : kira-kira dipertengahan jarak antara meja dan sternum
Pada orang beridiri : pada sternum di ruang interkostal yang ke-4
4. Ulangilah sub 1 sampai 3 dengan kedua tungkai orang percobaan diangkat setinggi-
tingginya.
5. Ulangilah sub 1 sampai dengan 3 pada orang percobaan melakukan tindakan valsalva
6. Ulangi sub 1 sampai dengan 3 pada orang percobaan yang sama tetapi pada sikap berdiri
dengan kedua lengan tergantung ke bawah.
7. Terangkanlah hal-hal yang menyebabkan perbedaan hasil pelbagai pengukuran tekanan
darah vena di atas
Landasan Teori
Karakteristik sistem vascular adalah pembuluh darah bersifat distensible (mudah meregang). Vena
adalah yang paling distensible dari seluruh pembuluh. Bahkan dengan sedikit peningkatan tekanan
vena sudah dapat menampung 0.5 sampai 1.0 liter darah tambahan. Oleh karena itu vena
menyediakan fungsi penampung (reservoir) untuk menyimpan sejumlah besar darah tambahan
yang dapat digunakan setiap saat dibutuhkan dalam sirkulasi. Rata-rata distensibilitas vena 8x
lebih besar dibandingkan arteri. Dengan kenaikan tekanan tertentu akan menyebabkan peningkatan
volume darah disebuah vena kira-kira sebanyak 8x.
Di seluruh sistem vena sistemik volume darah biasanya berkisar dari 2000 sampai 3500 ml, dan
perubahan volume sebanyak beberapa ratus mililiter diperlukan untuk mengubah tekanan vena
hanya sebesar 3-5 mmHg. Hal tersebut menjelaskan bahwa sebanyak setengah liter darah dapat
ditransfusikan ke orang sehat dalam waktu beberapa menit. Peningkatan tonus otot polos muscular
yang disebabkan oleh rangsangan simpatis telah terbukti akan meningkatkan tekanan pada setiap
volume arteri atau vena. Pengaturan kapasitasi vascular dengan cara simpatis sangat penting
sewaktu perdarahan. Penguatan tonus simpatis pembuluh terutama pada vena akan mengurangi
ukuran pembuluh sehingga sistem sirkulasi dapat terus berjalan mendekati normal meskipun darah
telah terbuang sebanyak 25%.
Vena mampu berkonstriksi dan berdilatasi dengan demikian dapat menyimpan darah dalam jumlah
besar maupun kecil serta menyediakan kembali bila diperlukan oleh bagian lain dari sirkulasi.
Vena perifer juga dapat mendorong darah maju dengan cara yang disebut pompa vena, dan bahkan
dapat membantu mengatur curah jantung.
Darah dari semua vena sistemik mengalir ke dalam atrium kanan. Bila jantung sebelah kanan
memompa dengan kuat, tekanan atrium kanan akan menurun. Sebaliknya, kelelahan jantung akan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Begitu pula setiap pengaruh yang menyebabkan darah masuk
secara cepat dari vena perifer ke dalam atrium kanan akan meningkatkan tekanan atrium kanan.
Factor-faktor yang meningkatkan aliran balik vena adalah peningkatan volume darah, peningkatan
tonus pembuluh besar di seluruh tubuh yang berakibat naiknya tekanan vena perifer, dan dilatasi
arteriol yang menurunkan tahanan perifer dan memungkinkan darah mengalir dengan cepat dari
arteri ke dalam vena.
Di vena lengan tekanan pada titik setinggi tulang rusuk teratas biasanya sekitar +6 mmHg akibat
kompresi vena subclavia sewaktu melewati tulang rusuk tersebut. Tekanan gravitasi di sepanjang
lengan kemudian ditentukan oleh jarak dari tulang rusuk ini.
Hasil Pengamatan
OP: Andriani
Pada percobaan ini, pada posisi berdiri lengan kanan disejajarkan dengan lengan kiri setelah lengan
kanan diangkat lurus ke atas berlawanan dengan gaya gravitasi. Hasil akhir percobaaan adalah
berupa perubahan warna kulit pada punggung tangan OP, pada punggung tangan kanan terjadi
perubahan warna kulit menjadi pucat dan vena mengembang sedangkan pada punggung tangan
kiri memerah.
Percobaan ini dilakukan dengan sikap OP terlentang, dimana lengan atas kanan dipasangakan
manset kemudian diluruskan ke atas menjauhi gravitasi. Pada percobaan pertama dilakukan
obstruksi dengan lengan tangan lurus ke atas, hasilnya adalah vena mengembang dalam kurun
waktu 28 detik. Pada percobaan kedua, dilakukan kepalan tangan sebanyak 10 sampai 20 kali dan
didapatkan waktu vena mengembang dalam kurun waktu 21 detik.
D. Pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara Gartner)
Berbaring telentang : 9 cm
Berbaring telentang dan kedua tungkai diangkat : 23 cm
Berbaring telentang sambil melakukan valsalva : 26 cm
Berdiri dan kedua tangan ke bawah : 16 cm
OP: Uzairie
OP: Uzairie
Pembahasan
Vasokontriksi vena dan kompresi eksternal vena keduanya akan mengarahkan pembuluh darah
kembali ke jantung. Jika kita memencet suatu pipa di tengah-tengah, cairan yang ada di dalamnya
akan pergi ke dua arah. Dalam vena terdapat katup, katup ini menyebabkan vena hanya bisa
mengalir ke satu arah, yakni ke jantung. Pada percobaan ini dilakukan pemijatan ke arah sentral
(mempercepat aliran balik vena) dan terlihat ada penonjolan, penonjolan ini menunjukan letak
katup vena. Aliran balik yang lebih banyak daripada normal akan menyebabkan kerja katup
menjadi lebih nyata sehingga dapat terlihat di permukaan kulit.
Lengan kanan diangkat lurus ke atas, yang berarti melawan gravitasi, hal ini berarti terjadi
gangguan pada aliran darah. Jadi ketika aliran darah arteri ke telapak tangan terhambat oleh gaya
berat itu membuat telapak tangan susah mendapat aliran darah maka dari itu menjadi pucat.
Sedangkan lengan kiri yang dibiarkan tergantung mendapat aliran darah yang dipengaruhi pula
dengan gaya gravitasi.
C. Waktu Pengisian Pembuluh Darah Vena
Pada percobaan pertama yaitu menghitung waktu pengisian pembuluh darah vena setelah
dilakukan manset pada lengan kanan, waktu yang diperlukan adalah 28 detik, sedangkan pada
percobaan kedua waktu yang diperlukan adalah 21 detik. Waktu pengisian pembuluh darah vena
pada percobaan kedua lebih cepat karena setelah melakukan manset, OP diminta mengepal-
kepalkan telapak tangannya. Hal itu membuat otot-otot di lengan OP berkontraksi. Kontraksi otot-
otot rangka dapat menekan pembuluh darah vena dan itu akan membuat aliran balik darah vena
menjadi lebih cepat.
D. Pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara Gartner)
pada keadaan berbaring telentang dan kedua tungkai diangkat terdapat angka yang lebih besar
daripada keadaan berbaring. Hal ini disebabkan adanya venous return yang dipercepat dengan
pengangkatan kedua tungkai. Venous return yang dipercepat berarti ada lebih banyak aliran darah
yang masuk melalui vena cava ke atrium kanan, sehingga ada lebih banyak darah yang diisikan ke
ventrikel kanan, sehingga EDV akan meningkat. Sesuai dengan hokum Frank-Starling,
peningkatan EDV akan meningkatkan cardiac output dengan memompa stroke volume dengan
volum yang lebih besar.
Pada percobaan valsalva, OP melakukan tahanan pada ekspirasi kuat. Hal ini tentunya akan
menyebabkan kontraksi otot di beberapa tempat, terutama di daerah abdomen. Kontraksi otot akan
menekan pembuluh vena sehingga aliran vena akan dipercepat, sehingga tekanannya meningkat.
Pada percobaan sikap berdiri tegak dan kedua tangan di bawah, otot-otot kaki terutama
m.gastrocnemius dan teman-temannya berkontraksi untuk mempertahankan posisi tubuh saat
berdiri. Seperti pembahasan sebelumnya, kontraksi otot akan menyebabkan aliran vena mengalami
percepatan sehingga tekanannya meningkat.
Ketika tangan dioklusi, aliran arteri dan vena OP terhambat yang menyebabkan distribusi darah
yang mengandung oksigen berkurang. Sehingga tangan menjadi berwarna putih kebiruan, karena
panas menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Setalah oklusi dilepaskan, pembuluh arteri dan
vena yang tadinya dihambat pelan-pelan akan jalan kembali, yang tadinya menyempit
(vasokontiksi) menjadi lebar kembali (vasodilatasi). Vasodilatasi aktif terjadi jika aliran arteri dan
vena keduanya dihambat. Dalam hal ini vasodilatasi aktif menyebabkan warna kulit menjadi merah
karena darah yang tadinya terhambat mengalir kembali.
B. Vasodilatasi Pasif Kapiler
Berbeda dengan percobaan sebelumnya, manset pada percobaan ini hanya dipompa hingga 50-60
mmHg. Hal ini menyebabkan pembuluh vena terhambat, sedangkan arteri tidak terhambat. Vena
berada lebih dekat dengan permukaan kulit dibandingkan dengan arteri yang berada lebih dalam.
Dengan vena yang teroklusi, kulit OP berwarna kemerahan (masih ada arteri yang mengalir). Pada
tangan yang dicelupkan ke dalam air panas, terjadi vasodilatasi local sehingga berwarna merah.
Pada tangan yang dioklusi warnanya tak semerah yang dicelupkan ke dalam air panas. Setelah
oklusi ditiadakan, aliran vena lancar kembali.
Kesimpulan
Pembuluh vena manusia memiliki sistem katup yang menyebabkan vena hanya berjalan ke satu
arah, yakni menuju jantung. Hal ini sangat baik karena mencegah vena mengalir ke arah yang
berlawanan oleh pengaruh gravitasi. Gravitasi memiliki pengaruh penting dalam peredaran darah
sistemik manusia. Jika berlawanan dengan arah gravitasi (misalnya pada percobaan lengan
diangkat) aliran arteri akan terhambat sehingga pasokan darah ke bagian tubuh tersebut akan
terganggu. Oklusi atau penyumbatan pada arteri, vena, atau keduanya juga menyebabkan
vasokontriks, berakibat pada kurangnya pasokan darah yang mengandung oksigen ke bagian tubuh
tertentu. Jika oklusi dilepaskan,akan terjadi vasodilatasi yakni pelebaran pembuluh darah sebagai
bagian dari sistem pengaturan pembuluh darah sehingga darah akan mengalir kembali. Dalam
percobaan ini telah dibuktikan bahwa panas berpengaruh pada vasodilatasi.
Daftar Pustaka
1. Sheerwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke 6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2014.
2. Hall JE. Guyton dan Hall buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke 12. Jakarta: SAUNDERS
Elsevier; 2014.