Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JUDUL PROGRAM
Diusulkan Oleh :
2017
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker Serviks adalah pertumbuhan sel secara tidak wajar atau secara tidak
terkontrol, sehingga dapat merusak jaringan yang berada disekitarnya serta dapat
menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang disebut dengan metastatis, World
Health Organization ( WHO, 20013 ). Kankers Serviks merupakan jenis kanker
kedua terbanyak yang diderita wanita di seluruh dunia, biasanya menyerang
wanita yang telah berumur diatas 30 tahun tetapi bukti statistik menunjukkan
bahwa kanker serviks juga dapat terjadi pada wanita yang berumur antara 22 – 55
tahun ( Dianda, 2009 ). Faktor penyebab terjadinya kanker serviks belum
diketahui secara pasti, namun beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap
terjadinya kanker serviks yaitu virus human papilomavirus ( HPV ) , riwayat
keluarga, Menikah usia dini, berganti – ganti pasangan seksual merokok dan
kebersihan alat genitalia. ( Dewi, Sarwitri, Adiputra, 2013 )
Di Indonesia pada tahun 2013 jumlah kasus kanker serviks meningkat
menjadi 98,692 penderita, meningkatnya jumlah kasus baru kanker serviks di
Indonesia pada setiap tahunnya ini dapat menjadi ancaman besar bagi dunia
kesehatan, karena mayoritas penderitanya baru terdeteksi dan datang pada stadium
lanjut, padahal kanker serviks dapat dicegah dan terdeteksi lebih awal jika wanita
usia subur ( WUS ) mempunyai pengetahuan yang baik dan kesadaran melakukan
deteksi dini yang mana salah satu deteksi dini yang dapat di gunakan adalah
Inpeksi Visual Asam Asetat ( IVA ) yang merupakan pemeriksaan leher rahim (
serviks ) dengan cara melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim
dengan larutan asam asetat 3 – 5% dengan cara ini kita dapat mendeteksi kaker
serviks sedini mungkin.
Yayasan Kanker Indonesia ( Nila F Molek ) merilis SUMBAR merupakan
Provinsi ke 2 di Indonesia yang masyarakatnya Menderita Kanker Serviks dengan
Persentase 20%, berdasarkan data yang di himpun YKI, daerah padang dan solok
merupakan penyumbang terbanyak angka kanker serviks( Herman Putra, 2014 )
Pemerintah telah membuat suatu kebijakan bahwa BPJS Kesehatan
menyediakan jaminan layanan deteksi dini kanker serviks pada seluruh
perempuan usia produktif, sehingga masyarakat tidak perlu khwatir dengan
biayanya, namun mereka masih enggan untuk menggunakan pelayanan ini,
dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai kanker serviks.
Menyikapi masalah yang terjadi di Sumatera Barat khususnya di padang dan
solok penulis mempunyai gagasan melaksakan forum terbuka bagi masyarakat
dengan tema yaitu “ Satu Cahaya Merah “ sebagai solusi untuk pencegahan
kanker serviks.
B. Tujuan dan Manfaat
Dari masalah-masalah yang telah diuraikan, maka dapat diketahui tujuan
dari gagasan ini, yaitu :
a) Membuka Forum terbuka sebagai solusi untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat khususnya wanita usia produktif dalam menyikapi masalah
kankers serviks
b) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk melakukan skrining
dan deteksi sedini mungkin dengan menggunakan IVA.
2. GAGASAN
A. Kondisi Kanker Serviks
Yayasan Kanker Indonesia ( Nila F Molek ) merilis SUMBAR merupakan
Provinsi ke 2 di Indonesia yang masyarakatnya Menderita Kanker Serviks dengan
Persentase 20%, berdasarkan data yang di himpun YKI, daerah padang dan solok
merupakan penyumbang terbanyak angka kanker serviks.
Menurutnya Meningkatnya jumlah penderita kanker serviks di suatu daerah
dikarenakan burukya perilaku hidup didaerah tersebut. Hal itu di perparah dengan
awamnya masyarakat dengan pengetahuan tentang kanker serviks .
Akibatnya sering terjadi kasus keterlambatan penanganan kasus tersebut “
kebanyakan masyarakat berobat kerumah sakit apabila sudah tidak tertolong lagi.
Saat di tangani ternyata stadiumnya sudah tinggi dan pengobatannya diperlukan
operasi yang dapat menghabiskan banyak biaya.
Untuk itu Nila menghimbau pengurus YKI Sumbar menggerkakkan dan
memotivasi masyarakat peduli aka kesehatan dan mau segera memeriksa
kesehatannya. Selain itu dia berharap masyarakat memiliki kesadaran peduli
kesehatan diri sendiri dan keluarga dengan segera mendaftarkan diri menjadi
anggota BPJS kesehatan. Dengan begitu maka ketika terdeteksi penyakit dapat
langsung dirtangani. Ketua YKI Sumbar Nevi Irwan Prayitno mengatakan, YKI
Sumbar menargetkan menekan angka penderita kanker serviks dengan
memperkenalkan metode pendeteksi dini berupa IVA ( Infeksi Visual dengan
Asam Asetat ).
Nevi memaparkan ia bersama pengurus baru akan berusaha keras
menekankan angka penderita penyakit kanker tersebut untuk tahap awal, kami
melakukan program pemeriksaan gartis untuk pendeteksi dini bagi kaum wanita,
apakah ada gejala kanker serviks pada rahimnya atau tidak.
Gagasan Forum Terbuka satu cahaya merah ini akan terwujud apabila
adanya dukungan dari Dinas kesehatan Provinsi Sumatera barat melalui
puskesmas maupun tempat pelayann kesehatan lainnya di setiap daerah untuk
mengadakan forum terbuka satu cahaya merah ini. Dan adanya dukungan dari
pemerintah dalam membuat kebijakan dalam hal deteksi dini kanker serviks agar
dapat menekan angka kanker serviks di indonesia khususnya di Provinsi Sumatera
Barat.Serta yang terpenting adalah adanya dukungan dari masyarakat akan
kesadaran pentingnya Kesehatan diri sendiri dan keluarga.
E. Langkah – Langkah Strategis yang Diperlukan
3. KESIMPULAN
Forum terbuka satu cahaya merah dapat menekankan angka kanker serviks
di indonesia khususnya Provin Sumatera Barat, dengan adanya satu cahaya merah
ini dapat menggerakan wanita untuk semakin menjaga kesehatan diri. Sehingga
mereka mampu berkarya secara produktif dalam kehidupan sehari – hari.
4. DAFTAR PUSTAKA