Você está na página 1de 9

Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar


dan Sikap Peserta Didik pada SMAN 1 Krueng Barona Jaya

Dwi Putri Rejeki1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan sikap peserta didik pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan penerapan model pembelajaran learning cycle 5E,
serta memperoleh gambaran respon guru dan peserta didik terhadap penerapan model tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pre-experimental design melalui one group pretest-posttest
design yang dilaksanakan di SMAN 1 Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Sampel yang
terpilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas XII IPA-3 yang dijadikan kelas
eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar, lembar observasi untuk mengetahui sikap peserta didik, serta angket untuk mengetahui
respon guru dan peserta didik terhadap model pembelajaran learning cycle 5E. Hasil uji normalitas
menunjukkan bahwa data N-gain berdistribusi normal. Nilai rata-rata N-gain hasil belajar peserta
didik yang diperoleh sebesar 35,9% termasuk kedalam kategori sedang. Secara deskriptif sikap belajar
peserta didik juga menunjukkan adanya peningkatan. Guru dan peserta didik juga memberikan
tanggapan yang positif terhadap penerapan model pembelajaran learning cycle 5E, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model learning cycle 5E dapat meningkatkan hasil belajar
dan sikap peserta didik.

Kata Kunci: Model learning cycle 5E, hasil belajar, sikap.

1
Dwi Putri Rejeki, dosen Akedemi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapai (ATRO) Yayasan Sihat Beurata
Banda Aceh. Email: dwi.putri.rejeki@gmail.com
ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |15
Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

PENDAHULUAN memungkinkannya untuk menggali


pengetahuan (Qarareh, 2012). Model learning
Model pembelajaran merupakan suatu
cycle membantu peserta didik memahami ide-
strategi pembelajaran yang dapat
ide ilmiah, meningkatkan penalaran ilmiah
meningkatkan aktivitas, pemahaman konsep,
mereka, dan meningkatkan keterlibatan
motivasi, dan kreativitas peserta didik, serta
mereka dalam kelas sains (Brown dan Abel,
mampu melibatkan peserta didik pada saat
2007). Menurut Cohen dan Clough dalam
proses pembelajaran berlangsung. Joyce dan
Fajaroh dan Dasna (2007), penerapan model
Weil dalam Rusman (2012) berpendapat
learning cycle memberikan beberapa
bahwa, model pembelajaran adalah suatu
keuntungan yaitu meningkatkan motivasi
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
belajar karena peserta didik dilibatkan secara
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
aktif dalam proses pembelajaran, membantu
jangka panjang), merancang bahan-bahan
mengembangkan sikap ilmiah peserta didik,
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran
dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
di kelas atau yang lain. Lebih lanjut, Eggen
Berdasarkan penelitian yang telah
dan Kauchak (2012) menyebutkan bahwa
dilakukan Soeprodjo dkk. (2008) diperoleh
model pembelajaran adalah pendekatan
kesimpulan, ada pengaruh positif penggunaan
spesifik dalam mengajar yang mencakup
model learning cycle terhadap hasil belajar
serangkaian langkah spesifik yang dirancang
peserta didik dalam materi kelarutan dan hasil
untuk membantu peserta didik
kali kelarutan. Hasil penelitian Sumarni
mengembangkan kemampuan pemikiran kritis
(2010) juga menyatakan pembelajaran
mereka dan mendapatkan pemahaman
learning cycle mampu meningkatkan
mendalam tentang bentuk-bentuk spesifik dari
penguasaan konsep kimia dasar dan
materi. Salah satu model pembelajaran yang
keterampilan generik sains inferensia logika
memberi kesempatan kepada peserta didik
bagi calon guru kimia. Lebih lanjut, hasil
untuk aktif mengkonstruksi dan
penelitian Rahayuningsih dkk. (2012)
mengembangkan pengetahuan adalah model
menyebutkan, penerapan model pembelajaran
pembelajaran learning cycle (Soeprodjo dkk.
learning cycle disertai peta konsep dapat
2008). Learning cycle dipilih dalam penelitian
meningkatkan kualitas proses belajar berupa
ini disebabkan learning cycle merupakan
sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral serta
salah satu model pembelajaran yang berpusat
hasil belajar peserta didik pada materi
pada peserta didik, dimana model
kelarutan dan hasil kali kelarutan. Kemudian
pembelajaran learning cycle merupakan
hasil penelitian Tuna dan Kacar (2013) juga
proses kognitif yang aktif, dimana peserta
menunjukkan bahwa, model pembelajaran
didik melewati berbagai pengalaman
learning cycle tidak hanya berpengaruh
pendidikan eksploratif yang
terhadap prestasi belajar tetapi juga pada
ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |16
Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

kepermanenan pengetahuan peserta didik adalah daya pembeda, tingkat kesukaran,


dalam pelajaran trigonometri. Tujuan dari validitas, dan reliabilitas. Lembar observasi
penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh untuk mengetahui sikap peserta didik dan
penerapan model pembelajaran learning cycle keterlaksanaan model, serta angket untuk
5E pada materi kelarutan dan hasil kali mengetahui respon guru dan peserta didik
kelarutan terhadap peningkatan hasil belajar terhadap model pembelajaran learning cycle
dan sikap peserta didik. 5E.
METODE PENELITIAN Analisa data hasil penelitian berupa
nilai pretest dan posttest dengan menghitung
Populasi dalam penelitian ini adalah
gain ternormalisasi (N-gain), kemudian
peserta didik kelas XI IPA SMAN 1 Krueng
dilakukan uji normalitas terhadap N-gain
Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar,
tersebut. Data sikap dan angket pendapat guru
sedangkan yang menjadi sampel dalam
serta peserta didik terhadap model
penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA-
pembelajaran learning cycle 5E dilakukan
3. Adapun teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan statistik deskriptif.
dilakukan secara purposive sampling.
HASIL PENELITIAN DAN
Pengumpulan data dilakukan
PEMBAHASAN
dengan menggunakan instrumen tes, lembar
Dimana konsep dasar materi
observasi, dan angket. Instrumen tes berupa
kelarutan dan hasil kali kelarutan yang
pretest dan posttest digunakan untuk
disajikan mencakup seluruh sub materi yang
mengetahui peningkatan hasil belajar peserta
didasarkan pada kompetensi Inti (KI) dan
didik, data yang diambil dengan instrumen
Kompetensi Dasar (KD) materi kimia untuk
harus benar dan dapat dipercaya. Untuk itu
kelas XI SMA. Adapun rekapitulasi tes hasil
dilakukan beberapa analisis instrumen pada
belajar materi kelarutan dan hasil kali
hasil uji coba soal sebelum soal tersebut
kelarutan peserta didik dapat dilihat pada
digunakan. Analisis instrumen yang dilakukan
Tabel 1.

Tabel 1. Tes Hasil Belajar Peserta Didik


Hasil Belajar Peserta Didik
Parameter Statistik
Pretest Postest
Jumlah peserta didik 16 16
Skor tertinggi 40 80
Skor terendah 10 30
Rata-rata 25 51,87
Standar Deviasi 8,16 13,77

ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |17
Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

Berdasrkan Tabel 1 diperoleh nilai peserta didik dari pretest ke posttest setelah
rata-rata pretest peserta didik sebelum menerapkan model pembelajaran learning
penerapan model pembelajaran learning cycle cycle 5E. Hal yang sama juga ditunjukkan
5E adalah sebesar 25, dan pada saat posttest dari hasil penelitian Sari dkk. (2013) yang
terjadi peningkatan rata-rata menjadi 51,87. juga memperlihatkan bahwa model
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pembelajaran learning cycle 5E dengan
peserta didik yang dicapai, dilakukan melalui penilaian portofolio dapat meningkatkan hasil
perhitungan N-gain. Dari perhitungan tersebut belajar kognitif peserta didik. Lebih lanjut,
didapatkan hasil N-gain dalam kategori hasil penelitian Qarareh (2012) juga
rendah, sedang dan tinggi. Untuk N-gain menunjukkan hal yang sama, bahwa belajar
kategori rendah diperoleh dari 8 orang peserta dengan menggunakan model pembelajaran
didik, kemudian N-gain kategori sedang learning cycle 5E merupakan suatu
sebanyak 6 orang peserta didik, dan pembelajaran bermakna yang dapat
selanjutnya N-gain kategori tinggi sebanyak 2 meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
orang peserta didik. Sedangkan rata-rata N- Hasil penelitian yang diperoleh Yalcin dan
gain sebesar 0,359 termasuk kedalam kategori Bayrakceken (2010), menunjukkan ada
sedang. Dalam penelitian ini, uji normalitas perbedaan yang signifikan secara statistik
data dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara kelompok eksperimen dan kontrol
data N-gain yang dianalisis berdistribusi terhadap prestasi pre-service guru sains untuk
normal atau tidak. Pengujian normalitas data materi asam-basa dalam mendukung
dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk melalui kelompok eksperimen, dan menunjukkan
software SPSS versi 21 dengan taraf bahwa kegiatan berdasarkan model
signifikan α = 0,05. Hasil uji normalitas skor pembelajaran learning cycle 5E secara
N-gain data hasil belajar diperoleh signifikan dapat meningkatkan pembelajaran
signifikansi yaitu 0,061. Nilai signifikan > materi asam-basa peserta didik dibandingkan
0,05, dengan demikian disimpulkan bahwa H0 dengan instruksi tradisional. Selain itu,
diterima yang berarti skor N-gain data hasil analisis data wawancara menunjukkan bahwa
belajar peserta didik berdistribusi normal. kegiatan berdasarkan model pembelajaran
Dari hasil penelitian yang telah learning cycle 5E dapat dengan mudah
dilakukan, dapat diketahui bahwa penerapan diimplementasikan di kelas sains dan
model pembelajaran learning cycle 5E dapat membantu peserta didik meningkatkan
meningkatkan hasil belajar peserta didik yang pembelajaran bermakna. Penelitian yang
dibuktikan dari perolehan skor posttest dan dilakukan oleh Sadi dan Cakiroglu (2010)
nilai N-gain yang diperoleh. Hal ini serupa juga menunjukkan hasil yang sama, dimana
dengan hasil penelitian Utari dkk. (2013) model pembelajaran learning cycle 5E dapat
bahwa, ada peningkatan hasil belajar kognitif meningkatkan prestasi belajar peserta didik
ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |18
Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

dalam pembelajaran sains pada konsep sistem peserta didik dengan kemampuan matematika
peredaran darah manusia. yang rendah dalam bidang kimia, ini berarti
Hasil penelitian juga memperlihatkan, bahwa tanpa matematika, mata pelajaran
rata-rata nilai postest yang diperoleh peserta seperti kimia dan ilmu-ilmu lainnya tidak
didik yaitu sebesar 51,87. Dari 16 orang akan jelas dipahami, dianalisis dan dievaluasi.
peserta didik yang mengikuti pembelajaran Lebih lanjut hasil penelitian Raehanah dkk.
learning cycle 5E, hanya 2 orang peserta (2014) menyebutkan, kemampuan matematis
didik yang mendapat nilai tertinggi 80. merupakan salah satu faktor internal yang
Perolehan nilai rata-rata tersebut masih mendukung keberhasilan kognitif peserta
dibawah angka 60 dengan kategori N-gain didik dalam malakukan ketepatan
sedang. Berdasarkan pengamatan yang telah penghitungan matematika, misalnya materi
dilakukan pada saat penelitian berlangsung, larutan penyangga yang didominasi oleh
hal ini mungkin disebabkan karena faktor hitung-hitungan yaitu dalam mencari pH
perhitungan matematis peserta didik yang larutan. Hasil penelitian Merdekawati (2013)
masih rendah. Dalam soal-soal materi juga menunjukkan hal yang sama, dimana
kelarutan dan hasil kali kelarutan, selain terdapat perbedaan yang signifikan pada
konsep kimia peserta didik juga harus mampu prestasi belajar kimia peserta didik dengan
menguasai konsep perhitungan yang kemampuan matematik tinggi dan peserta
sebenarnya telah dipelajari sejak SMP. didik dengan kemampuan matematik rendah.
Namun kenyataannya, masih terdapat peserta Pengamatan sikap peserta didik
didik yang belum mampu menyelesaikan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pertemuan
perhitungan matematis yang dilibatkan dalam pertama dan pertemuan kedua. Hasil
soal-soal kelarutan dan hasil kali kelarutan. pengamatan sikap peserta didik pada
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian pengamatan pertama dan pengamatan kedua
Udousoro (2011) yang menemukan bahwa, disajikan dalam bentuk grafik seperti pada
peserta didik dengan kemampuan matematika Gambar 1.
tinggi berperforma lebih baik dari pada
.

ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |19
Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

120
97 100 100
100 94
88 90 88
85
80 78
70
60
Pengamatan I
40 Pengamatan II

20

0
Jujur Tanggung Disiplin Toleran Kerja
Jawab Sama

Gambar 1. Peningkatan Sikap Peserta Didik Pengamatan 1 dan Pengamatan II

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa peserta didik terlihat pada pengamatan


untuk aspek sikap pada pengamatan pertama pertemuan kedua. Grafik diatas juga
yaitu sikap jujur, disiplin, dan toleran menunjukkan bahwa, model learning cycle
berturut-turut 88, 90, dan 100% masuk ke 5E dalam penelitian ini meningkatkan sikap
dalam kategori sangat baik. Sedangkan sikap peserta didik, dan hal ini sejalan dengan hasil
tanggung jawab dan kerja sama berturut-turut penelitian Rahayuningsih dkk. (2012) yang
70, dan 78% masuk ke dalam kategori baik. juga menyatakan, pembelajaran model
Kemudian hasil pengamatan pertemuan kedua learning cycle 5E dapat meningkatkan salah
diperoleh hasil bahwa untuk seluruh aspek satu indikator dari aspek afektif yang diukur,
sikap yang diamati berturut-turut 94, 85, 97, yaitu indikator sikap peserta didik yang
100, dan 88%, masuk ke dalam kategori diperoleh sebanyak 2 kali pengamatan. Lebih
sangat baik. Dari Gambar 1 juga terlihat lanjut hasil penelitian Sari dkk. (2013) juga
bahwa terjadi peningkatan untuk sikap jujur, menunjukkan bahwa penerapan model
tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama, pembelajaran learning cycle 5E dapat
yang diamati oleh 4 orang observer. meningkatkan kualitas proses belajar, dimana
Sedangkan untuk sikap toleran tidak salah satu aspek yang diukur adalah aspek
mengalami peningkatan, akan tetapi afektif peserta didik. Adanya sikap kerja sama
mendapatkan persentase yang tetap antara yang dimiliki oleh peserta didik pada saat
pengamatan yang dilakukan pada pengamatan diskusi kelompok berlangsung, dapat
pertama maupun pengamatan kedua. Dari memotivasi peserta didik untuk bekerja
hasil analisis sikap, diperoleh kesimpulan bersama-sama dalam upaya penyelesaian
bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata sikap LKPD yang diberikan, sehingga hasil belajar

ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |2


Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

peserta didik juga jauh lebih baik. Hal itu setuju sebanyak 0,16%. Hasil persentase
sejalan dengan hasil penelitian yang keseluruhan jawaban yang diperoleh adalah
dilakukan oleh Mustapha dkk. (2014) yang 80,74%, sehingga termasuk dalam kriteria
menemukan bahwa, kemampuan kerja sama sangat setuju. Jadi, rata-rata peserta didik
yang dimiliki oleh peserta didik yang sangat setuju terhadap model pembelajaran
meningkat dalam setiap tahapan diskusi learning cycle 5E yang telah dilaksanakan.
kelompok, juga menunjukkan prestasi belajar KESIMPULAN
peserta didik yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian dan
Hasil yang diperoleh dari tanggapan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
guru terhadap model pembelajaran, yaitu pembelajaran kimia dengan penerapan model
100% guru sangat setuju terhadap model pembelajaran learning cycle 5E
pembelajaran learning cycle 5E. Kemudian meningkatkan hasil belajar dan sikap peserta
dari 16 orang peserta didik dengan 9 didik, serta secara keseluruhan penerapan
pernyataan diperoleh jawaban sangat setuju model learning cycle 5E mendapatkan
sebanyak 35,13%, setuju sebanyak 44,08%, tanggapan yang positif baik dari guru maupun
tidak setuju sebanyak 1,35%, dan sangat tidak peserta didik.

ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |21
Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

DAFTAR PUSTAKA

Brown, P. L dan Abel, S. K. 2007. Examining the Learning Cycle. Research and tips to support
science education. http://web.missouri.edu/~hanuscind/4280/ExaminingLearningCycle.pdf,
(diakses 26 Maret 2013).

Eggen, P dan Kauchak, D. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: PT Indeks Permata Puri
Media.

Fajaroh, F dan Dasna I. 2007. Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle).
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/20/pembelajaran-dengan-model-siklus-belajar-
learning-cycle/, (diakses 26 Maret 2013).

Merdekawati, K. 2013. Pengaruh Kemampuan Matematik Terhadap Prestasi Belajar Kimia. Jurnal
Inovasi dan Kewirausahaan. 2(1): 26-31

Mustapha, R., Rahim, A., dan Azman, M. 2014. Exploring The Problems Faced By Technical School
Students In Learning Engineering Courses. Journal of Engineering Science and Technology.
9(6): 690 – 701.

Qarareh, A. O. 2012. The Effect of Using the Learning Cycle Method in Teaching Science on the
Educational Achievement of the Sixth Graders. International Journal Education Science. 4(2):
123-132.

Raehanah., Mulyani, S., dan Saputro, S. 2014. Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Problem
Solving Tipe Search Solve Create And Share (Sscs) Dan Cooperative Problem Solving (Cps)
Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemampuan Matematis. Jurnal Inkuiri. 3(1):
19-27.

Rahayuningsih, R., Masyukri, M., dan Utami, B. 2012. Penerapan Siklus Belajar 5E (Learning Cycle
5E) Disertai Peta Konsep Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Kimia Pada
Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI Ipa Sma Negeri 1 Kartasura Tahun
Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia. 1(1): 51-58.

Rusman. 2012. Model-meodel Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Setiyono, F. P. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan (Ksp) dengan Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan
Kreatif Siswa. Jurnal Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1(2): 149-158.

Soeprodjo., Priatmoko, S., dan Sariana, E.Y. 2008. Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Hasil
Belajar Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 2(1):
224-229.
Sumarni, W. 2010. Penerapan Learning Cycle Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Generik
Sains Inferensia Logika Mahasiswa Melalui Perkuliahan Praktikum Kimia Dasar. Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia. 4(1): 521-531.

Sari, C.DS., Mulyani, B., dan Utami, B. 2013. Penerapan Siklus Belajar 5e (Learning Cycle 5E)
Dengan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Pada
Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA-2 SMA Negeri 1 Kartasura.
Jurnal Pendidikan Kimia. 2(1): 1-6.
ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |22
Dwi Putri Rejeki, Penerapan Model Pembelajaran…

Tuna, A dan Kacar, A. 2013. The Effect of 5E Learning Cycle Model in Teaching Trigonometry On
Students’ Academic Achievement and the Permanence of Their Knowledge. International
Journal on New Trends in Education and Their Implications. 4(1): 73-87.

Udousoro, U.J. 2011. The Effects of Gender and Mathematics Ability on Academic Performance of
Students in Chemistry. An International Multidisciplinary Journal. 5(4): 201-213.

Utari, S., Alfiani., Feranie, S., Aviyanti, L., Sari, MI., dan Hasanah, L. 2013. Application of Learning
Cycle 5e Model Aided Cmaptools-Based Media Prototype to Improve Student Cognitive
Learning Outcomes. Applied Physics Research. 5(4): 69-76.

Yalcin, A.F dan Bayrakceken, S. 2010. The Effect of 5e Learning Model on Pre-Service Science
Teachers Achievement of Acids-Bases Subject. International Online Journal of Educational
Sciences. 2(2): 508-531.

ISSN 2086 – 1397 Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |23

Você também pode gostar