Você está na página 1de 17

SOAL 2

Dijual 150 lbr saham biasa PT.Ananda tanggal 15 Januari 2008 secara tunai dengan kurs 105
pada nominal per lembar Rp 20.000, dan 50 lembar saham preferen dengan kurs 98 pada
nominal perlembar Rp 200.000 . Tanggal 31 Januari 2008 dijual 3 lembar saham biasa dengan
nominal Rp 200.000 perlembar dan 2 lembar saham preferen dengan nominal perlembar Rp
100.000 . kedua jenis saham tersebut dijual secara lumpsum dengan harga Rp 825.000 per
lembar, dimana harga pasar saham biasa dan preferen pada saat itu masing-masing Rp 175.000
dan Rp 125.000 per lembar.

Jawab:

Perhitungannya:
105
Nilai jual saham biasa = 150 X X 20.000 = 3.150.000
100

98
Nilai jual saham preferen = 50 X X 200.000 = 9.800.000
100

Jurnal Tanggal 15 Januari 2008

 Menjual saham biasa diatas nilai nominal

Kas Rp 3.150.000

Saham Biasa Rp 3.000.000

Agio Saham Rp 150.000

 Menjual saham preferen dibawah nilai nominal

Kas Rp 9.800.000

Disagio Saham Rp 200.000

Saham Preferen Rp 10.000.000

Perhitungan pada tanggal 31 Januari 2008:

Nilai pasar wajar saham biasa ( 3 X 175.000 ) = 525.000

Nilai pasar wajar saham preferen ( 2 X 125.000 ) = 250.000

Nilai pasar wajar agregat 775.000


Dialokasikan ke saham biasa:

525.000
X 4.125.000 = 2.794.354, 84
775.000

Dialokasikan ke saham preferen:

250.000
X 4.125.000 = 1.330.645, 16
775.000

Jurnal Tanggal 31 Januari 2008

Kas Rp 4.125.000

Modal saham biasa Rp 600.000

Modal saham preferen Rp 200.000

Agio saham biasa Rp 2.194.354,84

Agio saham preferen Rp 1.130.645,16

2. Tanggal 15 Maret 2008 dibeli kembali 25 lembar saham yang sudah dijual dengan harga
per lembar Rp 200.000 pada nilai nominal Rp 180.000 per lembar dengan harga beli
saham perlembar Rp 210.000 . Hitung dengan metode nilai nominal dan metode harga
perolehan. Jelaskan juga alasan perusahaan melakukan pembelian kembali saham yang
sudah beredar (Treasury Stock)
Jawab:
- Metode Harga perolehan
Pada Saat Penjualan
Kas Rp 5.000.000
Modal Saham Biasa Rp 4.500.000
Agio Saham Biasa Rp 500.000

Pada Saat Pembelian


Saham Treasury 5.250.000
Kas 5.250.000

( Harga pasar beli kembali x jumlah lembar beli = 210.000 x 25 )

- Metode Nilai Nominal


Pada Saat Penjualan
Kas Rp 5.000.000
Modal Saham Biasa Rp 4.500.000
Agio Saham Biasa Rp 500.000
Pada Saat Pembelian
Modal saham treasury Rp 4.500.000
Agio saham biasa Rp 500.000
Laba ditahan Rp 250.000
Kas Rp 5.250.000

Perhitungannya:

Kas : harga pasar jual 200.000 x 25 = 5.000.000

Modal saham biasa : nilai nominal 180.000 x 25 = 4.500.000

Modal saham treasury : nilai nominal 180.000 x 25 = 4.500.000

Agio Saham biasa : selisih nilai nominal dan nilai jual awal

Kas : Harga pasar beli kembali x jumlah lembar beli = 210.000 x 25 =


5.250.000

SOAL 3
PT. Ananta tanggal 31 Maret 2008 mengumumkan pembagian dividen skrip Rp. 30.000.000
dengan bunga 4% yang jatuh temponya tanggal 31 Juli 2008. Buatlah jurnal dan perhitungan
transaksi tersebut baik pada saat pengumuman maupun saat pembayaran dividen skrip!

Pembahasan :
Dviden skrip berarti bahwa perusahaan tidak membayar deviden sekarang tetapi memilih
membayarnya pada suatu tanggal di masa depan. Skrip yang diterbitkan sebagai deviden hanya
merupakan bentuk khusus dari wesel bayar. Deviden skrip dapat diumumkan apabila
perusahaan memiliki saldo laba ditahan yang mencukupi tetapi mengalami kekurangan kas.
Jadi, jurnal saat deviden skrip diumumkan :

Laba ditahan(deviden skrip yang diumumkan) Rp 30.000.000


Hutang deviden skrip Rp 30.000.000
Jurnal pada saat pembayarannya :

Wesel/ hutang deviden skrip Rp 30.000.000


Beban bunga Rp 1.600.000
Kas Rp 31.600.000

Ket. perhitungan :

 beban bunga = 4/12 x 4% x Rp 30.000.000


= Rp 1.600.000
 Kas = hutang deviden skrip + beban bunga = Rp 30.000.000 + Rp 1.600.000
Soal 4

PT Ratna memiliki 50.000 lembar saham yang telah diterbitkan dan beredar. Nilai pasar
saham pada saat itu sebesar Rp 5.000, sedangkan nilai pari saham dan nilai bukunya masing-
masing sebesar Rp 3.000 dan Rp 4.000 per lembar.

Diminta: Buatlah jurnal dan perhitungannya pada saat pengumuman dan pembayaran
dividen dengan asumsi:

1. Diumumkan dividen saham 20%


2. Diumumkan dividen saham 60%

Jawab :

1. Diumumkan dividen saham 20%

PT Ratna mengumumkan pembagian saham sebesar 20% dari saham beredar (50.000
lembar × 20% = 10.000 lembar) dengan nilai pasar saham sebesar Rp 5.000/lembar.
Dengan demikian, maka harga pasar wajar atas 10.000 lembar saham yang akan
dibagikan sebagai dividen adalah Rp 50.000.000 (10.000 lembar × Rp 5.000). Jurnal yang
diperlukan:

Pada saat pengumuman :

Laba ditahan 50.000.000


Dividen saham yang tersedia untuk dibagi 40.000.000
Tambahan modal disetor dari dividen saham 10.000.000

Pada saat pembagian dividen:

Dividen saham yang tersedia untuk dibagi 40.000.000


Saham biasa 40.000.000

2. Diumumkan dividen saham 60%


PT Ratna mengumumkan pembagian saham sebesar 60% dari saham beredar (50.000
lembar × 60% = 30.000 lembar) dengan nilai pari saham sebesar Rp 3.000/lembar.
Dengan demikian, maka harga pasar wajar atas 30.000 lembar saham yang akan
dibagikan sebagai dividen adalah Rp 90.000.000 (30.000 lembar × Rp 3.000). Jurnal yang
diperlukan:
Pada saat pengumuman :

Laba ditahan (60% × 50.000 lembar × Rp 3.000) 90.000.000


Dividen saham yang tersedia untuk dibagi 90.000.000
Pada saat pembagian dividen :

Dividen saham yang tersedia untuk dibagi 90.000.000


Saham biasa 90.000.000

Soal 5 :
PT. Pram memiliki 6.000.000 lembar saham yang telah diterbitkan dan beredar, berikut
perinciannya
Nilai Pari Saham : $ 31
Nilai Buku : $ 32
Nilai Pasar Saham : $ 39
Ditanya : buat jurnal dan perhitungan pada saat pengumuman dan pembayaran dengan asumsi
a. Dividen saham 10%
b. Dividen saham 50%
c.
Jawab :
1. Dividen saham 10% (Dividen yang dibagi berdasarkan nilai pasar atau nilai wajarnya)
a. Pada saat pengumuman
Laba ditahan $23.400.000 (6.000.000 x 10% x $39)
Dividen yang Dibagi $18.600.000 (6.000.000 x 10% x $31)
Agio Saham $ 4.800.000 (laba ditahan-dividen
dibagi)

b. Pada saat pembayaran


Dividen yang dibagi $18.600.000 (6.000.000 x 10% x $31)
Saham $18.600.000

2. Dividen saham 50% (Dividen yang dibagi berdasarkan nilai dasar atau nilai parinya)
a. Pada saat pengumuman
Laba ditahan $93.000.000 (6.000.000 x 50% x $31)
Dividen yang dibagi $93.000.000

b. Pada saat pembayaran


Dividen yang dibagi $93.000.000
Saham $93.000.000

JAWABAN SOAL 6

Diketahui :

Tahun 2007 menggunakan metode garis lurus

Biaya perolehan tahun 2005 Rp 36.000.000 , umur ekonomis 15 tahun


Tahun 2006 laba sebelum pos-pos luas biasa Rp 30.000.000
keuntungan luar biasa setelah pajak Rp 4.000.000
Tahun 2007 laba sebelum pos-pos luar biasa Rp 45.000.000
kerugian luar biasa setelah pajak Rp 15.000.000
Tarif pajak : 25%

Jawab :
Penyusutan menurut jumlah angka tahun
𝑛 (𝑛 + 1)
2
15(15+1)
= = 120
2
15
Tahun 2005 : x Rp 36.000.000 = Rp 4.500.000
120

14
Tahun 2006 : 120 x Rp 36.000.000 = Rp 4.200.000

Penyusutan menurut garis lurus :


Harga perolehan
=
umus ekonomis

36.000.000
= = Rp 2.400.000
15
Metode
Tahun Jumlah Angka Perbedaan Efek Pajak
Garis Lurus
Tahun
2005 Rp 4.500.000 Rp 2.400.000 Rp 2.100.000 Rp 525.000
2006 Rp 4.200.000 Rp 2.400.000 Rp 1.800.000 Rp 450.000
Jumlah Rp 3.900.000 Rp 975.000

Ayat jurnal tahun 2007


Akumulasi penyusutan Rp 3.900.000
Aktiva pajak yang ditangguhkan Rp 975.000
Pengaruh Kumulatif Perubahan Prinsip Akuntansi-Penyusutan Rp 2.925.000
(untuk mencatat perubahan metode jumlah angka tahun ke metode garis lurus)
Laporan Laba Rugi :
2006 2007
Laba sebelum pos luas biasa
dan pengaruh kumulatif
Rp 30.000.000 Rp 45.000.000
perubahan prinsip
akuntansi
Pos luar biasa setelah pajak Rp 4.000.000 (Rp 15.000.000)
Pengaruh kumulatif pada
tahun sebelumnya
penerapan retroaktif Rp 975.000
metode penyusutan yang
baru, setelah pajak
Laba bersih Rp 34.000.000 Rp 30.975.000

SOAL 7
PT. Dika pada awal tahun 2006 memutuskan untuk mengubah metode penyusunan atas
bangunan dari metode jumlah angka tahun ke metode garis lurus. Biaya perolehan awal
bangunan pada tahun 2004 adalah $ 180.000 dan umur ekonomisnya diestimasi selama 20 th.
Tahun 2005 PT.Dika memiliki data laba sebelum pos-pos luar biasa dan pengaruh kumulatif
perubahan prinsip akuntansi sebesar $ 160.000 dan keuntungan luar biasa setelah pajak adalah
$ 15.000. Sedangkan tahun 2006 laba sebelum pos-pos luar biasa sebesar $ 190.000 dan
kerugian luar biasa setelah pajak $ 45.000
Diminta : Dengan asumsi tarif pajak sebesar 30%, buatlah jurnal perhitungannya serta
hitunglah laba bersih tahun 2005 dan 2006

Jawaban

 Tahun 2006 menggunakan metode penyusutan garis lurus


 Biaya perolehan tahun 2004 $ 180.000 dan umur ekonomis 20 th.
 Tahun 2005 laba sebelum pos-pos luar biasa $ 160.000
Keuntungan luar biasa setelah pajak $ 15.000
 Tahun 2006 laba sebelum pos-pos luar biasa $ 190.000
Kerugian luar biasa setelah pajak $ 45.000

Tarif Pajak 30%

Penyusutan menurut jumlah angka tahun:

Penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap, dihitung sebagai berikut:


Penyusutan Sisa usia aktiva tetap pada tahun penggunaan
x (HP – NS)
= Jumlah angka tahun usia aktiva tetap
Keterangan:
HP = Harga Perolehan Aktiva Tetap
NS = Nilai Residu atau Nilai Sisa
Jumlah angka tahun aktiva tetap dapat dihitung menggunakan rumus:
n(n+1)/2
dimana, n adalah umur ekonomis aktiva tetap

Tahun Dasar Umur yang Pecahan Beban Nilai Buku


Penyusutan Tersisa Penyusutan Penyusutan Akhir Tahun
dalam tahun

1 $ 180.000 20 20 / 210 $ 17. 143 $ 162.857

2 $ 180.000 19 19 / 210 $ 14. 735 $ 148.122

Tahun 2004 = $ 17.142,85 = $ 17.143


Tahun 2005 = $ 14.734,68 = $ 14.735

Penyusutan menurut metode garis lurus :


Penyusutan Nilai Perolehan – Nilai Residu

Umur Ekonomis

Penyusutan = $ 180.000 / 20 = $ 9.000

Tahun Metode Penyusutan Perbedaan Efek Pajak

Jumlah Angka Garis Lurus

Tahun

2004 $ 17.143 $ 9000 $ 8.143 $ 2.442,9

2005 $ 14.735 $ 9000 $ 5.735 $ 1.720,5

Jumlah $ 13.896 $ 4.163,4


Ayat Jurnal 2006
Akumulasi penyusutan $ 15.328,4
Aktiva pajak yang ditangguhkan $ 4.163,4
Pengaruh Kumulatif Perubahan Prinsip Akuntansi Penyusutan $ 11.165
Laporan Laba Rugi:
2005 2006

Laba sebelum pos-pos luar biasa dan $ 160.000 $ 190.000


pengaruh kumulatif perubahan prinsip
akuntansi

Pos luar biasa setelah pajak $ 15.000 (laba) $ 45.000 (rugi)

Pengaruh kumulatif pada tahun $ 4.163,4


sebelumnya penerapan retroaktif metode
penyusutan yang baru setelah pajak

Laba bersih $ 179.163,4 $ 145.000

SOAL 8
Diketahui :
 Harga perolehan mesin bordir yang dibeli pada tanggal 15 Mei 2008 = Rp. 8.000.000
 Mesin bordir tersebut diestimasi berumur 4 tahun
 Setelah dipakai selama 2 tahun, ternyata mesin bordir tersebut diketahui bisa
berumur 6 tahun
 Metode penyusutan adalah garis lurus
Ditanya :
1. Beban depresiasi mesin baik sebelum maupun sesudah perubahan taksiran umur
2. Nilai buku mesin pada saat dilakukan perubahan taksiran umur
Jawab :

1. Beban depresiasi mesin sebelum perubahan taksiran umur (Metode Garis Lurus).
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢 ∗
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠
*Tidak terdapat keterangan nilai residu di dalam soal, jadi dapat diabaikan. Sehingga:
𝑅𝑝. 8.000.000
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
4 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 2.000.000/𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
Jadi, beban depresiasi mesin bordir sebelum perubahan taksiran umur dengan
menggunakan metode garis lurus adalah Rp. 2.000.000/Tahun.

Namun, untuk 31 Desember 2008, beban depresiasi yang dihitung tidak


sebesar Rp. 2.000.000, karena mesin bordir tersebut dibeli pada tanggal 15 Mei 2008,
yang berarti penggunaan mesin tersebut pada tahun 2008 hanya 8 bulan (Mei
dimasukkan ke dalam perhitungan karena mesin tersebut dibeli tanggal 15, dimana
apabila pembelian dilakukan antara tanggal 1-15, maka dianggap penyusutan yang
terjadi adalah selama 1 bulan penuh). Sehingga depresiasi pada 31 Desember 2008
adalah sebesar:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 2.000.000 𝑥 8/12

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 1.333.333

Dan pada tahun 2009, beban depresiasi yang dihitung adalah tetap sebesar Rp.
2.000.000. Untuk tahun 2010, beban depresiasi akan diakui sampai akhir bulan April
(Sebelumnya kita telah menganggap bahwa penyusutan mesin tersebut terhitung dari
bulan Mei), karena pada tanggal 15 Mei 2010 taksiran umur mesin bordir tersebut
diubah menjadi 6 tahun. Sehingga beban depresiasi mesin bordir sebelum perubahan
taksiran umur dari bulan Januari 2010 sampai akhir April 2010 adalah:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 2.000.000 𝑥 4/12

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 666.667

Jadi, beban depresiasi sebelum perubahan taksiran umur adalah masing-


masing untuk tahun 2008 sebesar Rp. 1.333.333; tahun 2009 sebesar Rp. 2.000.000;
dan tahun 2010 sebesar Rp. 666.667, dimana beban depresiasi ini dihitung dari tanggal
15 Mei 2008 sampai 15 Mei 2010.

2. Nilai buku mesin pada saat dilakukan perubahan taksiran umur


- Akumulasi penyusutan mesin bordir sebelum perubahan taksiran umur
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛
= 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐾𝑒𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑅𝑝. 2.000.000 𝑥 2 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑅𝑝. 4.000.000

Atau, akumulasi penyusutannya dapat dicari dengan cara menjumlahkan beban


depresiasi dari tanggal 15 Mei 2008 sampai 15 Mei 2010 yaitu:

𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑅𝑝. 1.333.333 + 𝑅𝑝. 2.000.000 + 𝑅𝑝. 666.667

𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑅𝑝. 4.000.000


- Menghitung nilai buku mesin bordir pada saat dilakukan perubahan taksiran umur
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 − 𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 = 𝑅𝑝. 8.000.000 − 𝑅𝑝. 4.000.000

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 = 𝑅𝑝. 4.000.000

Jadi, nilai buku mesin bordir pada saat dilakukan perubahan taksiran umur
adalah Rp. 4.000.000.

3. Beban depresiasi mesin bordir setelah perubahan taksiran umur (Metode Garis Lurus)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
𝑅𝑝. 4.000.000
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
6 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 − 2 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑅𝑝. 4.000.000
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
4 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 1.000.000
Jadi, beban depresiasi mesin bordir setelah perubahan taksiran umur dengan
metode garis lurus adalah Rp. 1.000.000/Tahun
Namun, pada tahun 2010, mesin tersebut penyusutannya mulai dihitung sejak
tanggal perubahan taksiran umur ekonomisnya yaitu pada tanggal 15 Mei 2010.
Sehingga, pada tahun 2010 beban depresiasi mesin bordir tersebut diakui dari bulan
Mei sampai Desember (8 bulan), dengan perhitungan:
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 1.000.000 𝑥 8/12
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 666.667

Untuk tahun 2011 sampai tahun 2013, beban depresiasinya adalah tetap
sebesar Rp. 1.000.000. Dan untuk tahun terakhir yaitu tahun 2014, tepatnya pada
tanggal 15 Mei 2014, beban depresiasinya dihitung sampai akhir bulan April 2014 (4
bulan), dengan perhitungan:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 1.000.000 x 4/12


𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝. 333.333

Jadi, setelah perubahan taksiran umur ekonomis mesin bordir, beban


depresiasi mesin tersebut adalah masing-masing Rp. 666.667 untuk tahun 2010; Rp.
1.000.000 untuk tahun 2011 sampai 2013; dan Rp. 333.333 untuk tahun 2014, dimana
beban depresiasi ini dihitung dari tanggal 15 Mei 2010 sampai 15 Mei 2014.
Soal 9

PT. Melati meleasekan peralatan tanggal 1 Januari 2007 kepada PT. Kamboja. Pembayaran
dilakukan tiap awal tahun dengan masa lease 3 tahun, biaya pemeliharaan Rp 100.000 per
tahun. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan:

1. Biaya perolehan peralatan dan nilai pasar wajarnya pada awal tahun 207 masing-masing
sebesar Rp 5.000.000 dan Rp 7.000.000.
2. Tingkat bunga ditentukan 12% per tahun.
3. Nilai residu dijamin diperkirakan Rp 100.000 dan umur ekonomisnya 4 tahun.
4. Nilai pasar wajar nilai residu pada akhir masa lease Rp 75.000
Diminta : Buatlah jurnal dan perhitungan serta skedul amortisasi lease PT. Melati

Diketahui :

a. Masa lease : 3 Tahun


b. Biaya Pemeliharaan : Rp 100.000/tahun
c. Biaya Perolehan Peralatan : Rp 5.000.000
d. Nilai Pasar Wajar : Rp 7.000.000
e. Tingkat Bunga : 12%
f. Nilai residu dijamin : Rp 100.000 (untuk 4 tahun)
g. Nilai residu akhir : Rp 75.000

Penyelesaian:

PT. Melati
Perhitungan Pembayaran Lease Dengan Nilai Residu Dijamin
Nilai pasar wajar peralatan yang dilease Rp 7.000.000,00
Kurangi: Nilai saat ini dari nilai residu (Rp 100.000 x 0,71178, Tabel
6-2) Rp 71.178,00
Nilai yang akan dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran lease Rp 6.928.822,00
Tiga pembayaran lease awal tahun untuk menghasilkan pengembalian
12% (Rp 6.928.822 : 2,69005, Tabel 6-5) Rp 2.575.722,384
PT. MELATI
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo, Nilai Residu yang Dijamin)
Pembayaran Bunga (12%)
Pemulihan
Lease Tahunan Biaya Executory atas Piutang Piutang Lease
Tanggal Piutang Lease
Plus Nilai Residu Lease
(a) (b) (c) (d) (e)
01/01/2007 Rp 7.000.000,000
01/01/2007 Rp 2.675.722,384 Rp 100.000,000 Rp - Rp 2.575.722,384 Rp 4.424.277,616
01/01/2008 Rp 2.675.722,384 Rp 100.000,000 Rp 530.913,314 Rp 2.044.809,070 Rp 2.379.468,546
01/01/2009 Rp 2.675.722,384 Rp 100.000,000 Rp 285.536,226 Rp 2.290.186,158 Rp 89.282,387
31/12/2009 Rp 100.000,00 Rp - Rp 10.717,613 Rp 89.282,387 Rp -
a. Pembayaran lease tahunan yang disyaratkan oleh lease
b. Biaya executory dimasukan dalam pembayaran sewa
c. Saldo sebelumnya (e) x 10%, kecuali 01/01/2007
d. (a) dikurangi (b) dan (c)
(e) Saldo sebelumnya dikurangi (d)
*Dibulatkan hingga 3,727

PT. Melati
Perhitungan Jumlah Lease oleh PT. Melati - Lease Jenis Penjualan
Piutang Lease Rp 7.000.000,00
Harga Jual Aktiva Rp 7.000.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp 5.000.000,00
Laba Kotor Rp 2.000.000,00

Perhitungan :
a. Piutang lease didapatkan dari:
(Rp 2.575.722,384 x 2,69005 Tabel 6-5) + (Rp 100.000 x 0,71178, Tabel 6-2)
b. Laba Kotor didapatkan dari:
(Rp 7.000.000 – Rp 5.000.000)

Ayat Jurnal Pada Lease PT. Melati


#Jurnal 1
Harga Pokok Penjualan Rp 5.000.000
Piutang Lease Rp 7.000.000
Pendapatan Penjualan Rp 7.000.000
Persediaan Rp 5.000.000

(untuk mencatat lease jenis penjualan pada awal lease 01/01/2007)


#Jurnal 2
Kas Rp 2.675.722,384
Piutang Lease Rp 2.575.722,384
Beban/ Hutang Pemeliharaan Rp 100.000
(untuk mencatat penerimaan pembayaran lease pertama 01/01/2007)

#Jurnal 3
Piutang Bunga Rp 530.913,314
Pendapatan Bunga Rp 530.913,314
(untuk mengakui pendapatan bunga diperoleh selama tahun pertama 31/12/2007)

#Jurnal 4
Kas Rp 2.675.722,384
Piutang Bunga Rp 530.913,314
Piutang Lease Rp 2.044.809,070
Beban/ Hutang Pemeliharaan Rp 100.000,000
(untuk mencatat penerimaan pembayaran lease kedua 01/01/2008)

#Jurnal 5
Piutang Bunga Rp 285.536,226
Pendapatan Bunga Rp 285.536,226
(untuk mengakui pendapatan bunga diperoleh selama tahun ketiga 31/12/2008)

#Jurnal 6
Kas Rp 2.675.722,384
Piutang Bunga Rp 285.536,226
Piutang Lease Rp 2.290.186,158
Beban/ Hutang Pemeliharaan Rp 100.000,000
(untuk mencatat penerimaan pembayaran lease ketiga 01/01/2009)

#Jurnal 7
Persediaan Rp 75.000
Kas Rp 25.000
Piutang Lease Rp 100.000
(untuk mencatat penerimaan nilai residu pada akhir masa lease 31/12/2009)

SOAL NOMOR 10
PT. Trisya meleasekan peralatan tanggal 1 Januari 2006. Pembayaran dilakukan tiap awal
tahun dengan masa lease 3 tahun, biaya executory $7.000 tiap tahun. Dalam perjanjian tersebut
dinyatakan bahwa:
1. Nilai wajar peralatan tanggal 1 Januari 2006 sebesar $210.000 dan biaya perolehan
peralatan 1 Januari 2006 sebesar $170.000
2. Umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu dijamin diestimasi $15.000
3. Pada masa lease nilai pasar wajar nilai residu $12.500
4. Tingkat bunga 10% pertahun
Diminta
1. Buatlah perhitungan dari PT. Trisya
2. Buatlah Skedul Amortisasi lease PT. Trisya
3. Buatlah Jurnal PT.Trisya
Jawab :
1. Perhitungan Pembayaran Lease oleh Lessor

Lease Jenis Penjualan

Keterangan :
a. Piutang lease diperoleh dari :
[$72.647,52 x 2,73554 (Tabel 6-5)] + [$15.000 x 0,75132 (Tabel 6-2)]
b. Harga Pokok Penjualan diperoleh dari biaya perolehan peralatan sebesar $170.000
c. Laba Kotor diperoleh dari : ($210.000 - $170.000)

2. Skedul Amortisasi Lease PT. Trisya

Keterangan :

a) Pembayaran lease tahunan yang disyaratkan oleh lease dengan nilai sebesar
$79.647,52 diperoleh dari $72.647,52 + $7.000 (biaya executory)
b) Biaya executory dimasukkan dalam pembayaran sewa
c) Diperoleh dari saldo sebelumnya pada kolom (e) x 10%, kecuali tanggal 1 Januari
2006
d) Diperoleh dari (Pembayaran lease tahunan plus nilai residu – biaya executory –
bunga (10%) atas piutang lease) atau (a) dikurangi (b) dan (c)
e) Saldo sebelumnya dikurangi (d)

(*) Dibulatkan hingga 25 sen

3. Ayat Jurnal Ayat Jurnal PT. Trisya


#Jurnal 1
Harga Pokok Penjualan $170.000
Piutang Lease $210.000
Pendapatan Penjualan $210.000
Persediaan $170.000
(Untuk mencatat lease jenis penjualan pada awal lease 1 Januari 2006)
#Jurnal 2
Kas $79.647,52
Piutang Lease $72.647,52
Beban/ Hutang Pajak Properti $ 7.000
(Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease pertama 1 Januari 2006)

#Jurnal 3
Piutang Bunga $13.735,25
Pendapatan Bunga $13.735,25
(mengakui pendapatan bunga yg diprleh selama thn pertama 31-12-06)

#Jurnal 4
Kas $79.647,52
Piutang Bunga $13.735,25
Piutang Lease $58.912,27
Beban/ Hutang Pajak Properti $ 7.000
(Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease kedua 1 Januari 2007)

#Jurnal 5
Piutang Bunga $7.844,02
Pendapatan Bunga $7.844.02
(Untuk mengakui pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun kedua 31
desember 2007)

#Jurnal 6
Kas $ 79.647,52
Piutang Bunga $ 7.844,02
Piutang Lease $64.803,50
Beban/ Hutang Pajak Properti $ 7.000
(Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease Ketiga 1 Januari 2008)
#Jurnal 7
Persediaan $12.500
Kas $ 2.500
Piutang Lease $15.000
(Untuk mencatat penerimaan nilai residu pada akhir masa lease 31 Desember 2008)

Você também pode gostar