Você está na página 1de 3

Analisa Data:

1. Dengan menetapkan konsentrasi aditif sebagai variable independent sedangkan viskositas, angka
peroksida, dan water content sebagai variable dependent dapat dinyatakan korelasi antar variable
sebagai berikut: a. Korelasi antara konsentrasi aditif dengan angka peroksida memiliki nilai koefisien
korelasi sebesar 0,795. Angka ini memberikan pengertian bahwa

konsentrasi aditif dan angka peroksida mempunyai hubungan korelasi yang kuat. Nilai koefisien
korelasi memiliki nilai yang positif. Hal ini berarti konsentrasi aditif dan angka peroksida memiliki
korelasi yang searah dimana jika terjadi peningkatan ataupun penurunan pada konsentrasi aditif
maka akan menyebabkan peningkatan ataupun penurunan pada angka peroksida. b. Korelasi antara
konsentrasi aditif dengan viskositas memiliki nilai koefisien korelasi sebesar -0,389. Angka ini
memberikan pengertian bahwa konsentrasi aditif dengan viskositas mempunyai hubungan korelasi
yang lemah. Nilai koefisien korelasi memiliki nilai yang negative. Hal ini berarti konsentrasi aditif
dengan viskositas memiliki korelasi yang berkebalikan dimana jika terjadi peningkatan pada
konsentrasi aditif menyebabkan penurunan pada viskositas sedangkan jika terjadi penurunan pada
konsentrasi aditif akan menyebabkan terjadinya peningkatan viskositas. c. Korelasi antara
konsentrasi aditif dengan water content memiliki nilai koefisien korelasi sebesar -0,376. Angka ini
memberikan pengertian bahwa konsentrasi aditif dengan water content mempunyai hubungan
korelasi yang lemah. Nilai koefisien korelasi memiliki nilai yang negative. Hal ini berarti konsentrasi
aditif dengan water content memiliki korelasi yang berkebalikan dimana jika terjadi peningkatan
pada konsentrasi aditif menyebabkan penurunan pada water content sedangkan jika terjadi
penurunan pada konsentrasi aditif akan menyebabkan terjadinya peningkatan water content.

2. Berdasarkan analisa regresi dengan menetapkan konsentrasi aditif sebagai variable independen
sedangkan viskositas, angka peroksida, dan water content sebagai variable dependent diperoleh
pernyataan untuk koefisien determinasi disesuaikan sebagai berikut:

2.1 Konsentrasi aditif dengan angka peroksida Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
aplikasi SPSS diperoleh koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,571. Nilai ini menunjukkan
bahwa 57,1% variable konsentrasi aditif dapat menjelaskan

variable angka peroksida. Sementara itu 42,9% lainnya tidak dapat dijelaskan dengan konsentrasi
aditif tetapi dapat dijelaskan dengan variable independen lainnya. 2.2 Konsentrasi aditif dengan
viskositas Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan aplikasi SPSS diperoleh koefisien
determinasi yang disesuaikan sebesar 0,01. Nilai ini menunjukkan bahwa 1% variable konsentrasi
aditif dapat menjelaskan variable viskositas. Sementara itu 99% lainnya tidak dapat dijelaskan
dengan konsentrasi aditif tetapi dapat dijelaskan dengan variable independen lainnya. 2.3
Konsentrasi aditif dengan water content Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
aplikasi SPSS diperoleh koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,002. Nilai ini menunjukkan
bahwa 0,2% variable konsentrasi aditif dapat menjelaskan variable water content. Sementara itu
99,8% lainnya tidak dapat dijelaskan dengan konsentrasi aditif tetapi dapat dijelaskan dengan
variable independen lainnya.

3. Berdasarkan analisa regresi dengan menetapkan konsentrasi aditif sebagai variable independen
sedangkan viskositas, angka peroksida, dan water content sebagai variable dependent diperoleh
pernyataan untuk persamaan regresi sebagai berikut: 3.1 Konsentrasi aditif dengan angka peroksida
Berdasarkan data yang diperoleh dari analisa regresi menggunakan SPSS diperoleh persamaan
regresi untuk konsentrasi aditif dengan angka peroksida sebagai berikut: y = 0,003x + 30,8
Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi untuk konsentrasi aditif
dengan angka peroksida adalah sebesar 0,003. Hal ini berarti konsentrasi aditif dengan angka
peroksida mempunyai hubungan yang searah atau positif, karena koefisien regresinya bernilai

positif. Setiap peningkatan 1 satuan konsentrasi aditif maka akan berpengaruh terhadap
peningkatan rata-rata angka peroksida sebesar 0,003 satuan. Begitupun sebaliknya penurunan 1
satuan konsentrasi aditif maka akan berpengaruh terhadap penurunan rata-rata angka peroksida
sebesar 0,003 satuan. 3.2 Konsentrasi aditif dengan viskositas Berdasarkan data yang diperoleh dari
analisa regresi menggunakan SPSS diperoleh persamaan regresi untuk konsentrasi aditif dengan
viskositas sebagai berikut: y = -2,071×10-5x + 3,931 Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat
bahwa koefisien regresi untuk konsentrasi aditif dengan viskositas adalah sebesar -2,071×10-5. Hal
ini berarti konsentrasi aditif dengan viskositas mempunyai hubungan yang berkebalikan atau
negative, karena koefisien regresinya bernilai negatif. Setiap peningkatan 1 satuan konsentrasi aditif
maka akan berpengaruh terhadap penurunan rata-rata viskositas sebesar 3,931 satuan. Begitupun
sebaliknya penurunan 1 satuan konsentrasi aditif maka akan berpengaruh terhadap peningkatan
rata-rata viskositas sebesar 3,931 satuan. 3.3 Konsentrasi aditif dengan water content Berdasarkan
data yang diperoleh dari analisa regresi menggunakan SPSS diperoleh persamaan regresi untuk
konsentrasi aditif dengan water content sebagai berikut: y = -0,005x + 399,179 Berdasarkan
persamaan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi untuk konsentrasi aditif dengan water
content adalah sebesar -0,005. Hal ini berarti konsentrasi aditif dengan water content mempunyai
hubungan yang berkebalikan atau negative, karena koefisien regresinya bernilai negatif. Setiap
peningkatan 1 satuan konsentrasi aditif maka akan berpengaruh terhadap penurunan rata-rata
water content sebesar 399,179 satuan. Begitupun sebaliknya penurunan 1 satuan konsentrasi aditif
maka akan berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata water content sebesar

399,179 satuan.

4. Berdasarkan analisa regresi dengan menetapkan konsentrasi aditif sebagai variable independen
sedangkan viskositas, angka peroksida, dan water content sebagai variable dependent diperoleh
pernyataan untuk model regresi sebagai berikut: 4.1 Konsentrasi aditif dengan angka peroksida
Berdasarkan analisa regresi yang dilakukan dengan program SPSS diperoleh nilai significance F (pada
table ANOVA) untuk konsentrasi aditif dengan angka peroksida adalah sebesar 0,018. Angka ini
menunjukkan bahwa model regresi untuk konsentrasi aditif dengan angka peroksida memiliki makna
secara statistika dan dapat digunakan untuk prediksi terhadap variable dependen (angka peroksida).
Hal ini dikarenakan nilai significance F untuk konsentrasi aditif dengan angka peroksida memenuhi
persyaratan yaitu bernilai lebih kecil dari 0,05 (<0,05). 4.2 Konsentrasi aditif dengan viskositas
Berdasarkan analisa regresi yang dilakukan dengan program SPSS diperoleh nilai significance F (pada
table ANOVA) untuk konsentrasi aditif dengan viskositas adalah sebesar 0,341. Angka ini
menunjukkan bahwa model regresi untuk konsentrasi aditif dengan viskositas tidak memiliki makna
secara statistika dan tidak dapat digunakan untuk prediksi terhadap variable dependen (viskositas).
Hal ini dikarenakan nilai significance F untuk konsentrasi aditif dengan viskositas tidak memenuhi
persyaratan yaitu bernilai lebih kecil dari 0,05 (<0,05). 4.3 Konsentrasi aditif dengan water content
Berdasarkan analisa regresi yang dilakukan dengan program SPSS diperoleh nilai significance F (pada
table ANOVA) untuk konsentrasi aditif dengan water content adalah sebesar 0,358. Angka ini
menunjukkan bahwa model regresi untuk konsentrasi aditif dengan water content tidak memiliki
makna secara statistika dan tidak dapat digunakan untuk

prediksi terhadap variable dependen (water content). Hal ini dikarenakan nilai significance F untuk
konsentrasi aditif dengan water content tidak memenuhi persyaratan yaitu bernilai lebih kecil dari
0,05 (<0,05).

5. Berdasarkan nilai dari koefisien determinasi disesuaikan diperoleh pengertian untuk model regresi
sebagai berikut: 5.1 Konsentrasi aditif dengan angka peroksida Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan aplikasi SPSS diperoleh koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,571.
Nilai ini menunjukkan bahwa model regresi yang dibangun cukup baik karena mendekati nilai 1. Hal
ini berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksikan variable dependen (angka
peroksida). 5.2 Konsentrasi aditif dengan viskositas Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan aplikasi SPSS diperoleh koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,01. Nilai ini
menunjukkan bahwa model regresi yang dibangun buruk atau tidak baik karena sangat jauh dari nilai
1. Hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksikan variable dependen
(viskositas). 5.3 Konsentrasi aditif dengan water content Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan aplikasi SPSS diperoleh koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,002. Nilai ini
menunjukkan bahwa model regresi yang dibangun buruk atau tidak baik karena sangat jauh dari nilai
1. Hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksikan variable dependen
(water content). Jika dikaitkan dengan penjelasan sebelumnya mengenai significance F, dapat
diketahui bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan akan mempengaruhi significance F dimana
semakin baik nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (baik jika mendekati 1) maka akan semakin
baik pula nilai significance F (baik jika <0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik nilai
koefisien determinasi yang disesuaikan maka akan semakin bermakna model regresi yang dibangun

secara statistika dan dapat digunakan untuk prediksi variable depende

Você também pode gostar