Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Blur adalah daerah gambar yang tidak tajam disebabkan oleh kamera atau gerakan
subjek, focus tidak akurat atau penggunaan upperture yang memberikan kedalaman
mean yang dangkal.
Deblurring adalah proses pemulihan citra yang sebelumnya terdapat blur menjadi
citra yang lebih baik
1. Step 1 : Foto Original
I = imread('cameraman.tif');
(menjelaskan tentang penamaan gambar yang digunakan)
figure;imshow(I);title('Original Image');
(menampilkan gambar dalam bentuk original)
text(size(I,2),size(I,1)+15, ...
(size I,2 menunjukkan bahawa peletakkan nama image courtesy of Massachusetts
Institute of Technology ke samping kiri atau kanan dan size I,1 adalah
menunjukkan peletakkannya atas atau bawah kemudian nilai +15 menunjukkan
bahwa naik turunnya tulisannya)
'Image courtesy of Massachusetts Institute of Technology', ...
'FontSize',7,'HorizontalAlignment','right');
2. Step 2 : Foto original = blur
PSF = fspecial('gaussian',7,10); (Gaussian 7,10 menunjukkan tingkat ke bluran kemudian
PSF adalah tingkat atau derajat sejauh mana suatu sistem optic blur titik cahaya. Invers
transformasi fourier dari optic transfer function OTF pada frekuensi domain )
figurBlurred = imfilter(I,PSF,'symmetric','conv');
Ketiga restorasi tersebut juga menghasilkan PSF. Gambar berikut menunjukkan bagaimana
analisis PSF yang direkonstruksi dapat membantu menebak ukuran yang tepat untuk PSF
awal. Pada PSF yang sebenarnya, filter Gaussian, nilai maksimumnya berada di pusat (putih)
dan berkurang pada batas (hitam).
figure;
subplot(221);imshow(PSF,[],'InitialMagnification','fit');
title('True PSF');
subplot(222);imshow(P1,[],'InitialMagnification','fit');
title('Reconstructed Undersized PSF');
subplot(223);imshow(P2,[],'InitialMagnification','fit');
title('Reconstructed Oversized PSF');
subplot(224);imshow(P3,[],'InitialMagnification','fit');
title('Reconstructed true PSF');
5. Step 5 : Memperbaiki yang dikembalikan
WEIGHT = edge(I,'sobel',.3);
- Untuk memperluas area, kita menggunakan imdilate dan lulus dalam elemen penataan,
se.
se = strel('disk',2);
WEIGHT = 1-double(imdilate(WEIGHT,se));
- Dalam contoh ini, ukuran PSF awal, OVERPSF, berukuran 4 piksel lebih besar dari PSF
yang sebenarnya. Menetapkan P1 = 2 dan P2 = 2 sebagai parameter dalam FUN secara
efektif membuat ruang berharga di OVERPSF berukuran sama dengan PSF sejati. Oleh
karena itu, hasilnya, JF dan PF, serupa dengan hasil dekonvolusi dengan PSF berukuran
tepat dan tidak ada panggilan FUN, J dan P, dari langkah 4.
[JF PF] = deconvblind(Blurred,OVERPSF,30,[],WEIGHT,FUN);
figure;imshow(JF);title('Deblurred Image');
Kesimpulannya :
Dari original image di figure 1 terdapat tulisan 'Image courtesy of Massachusetts Institute of
Technology' kemudian dari figure 1 tersebut menggunakan efek blur pada gambar tersebut yang
hasilnya ditunjukkan pada figure 2. Dengan memberikan metode PSF pada gambar tersebut yang
memiliki 3 kategori efek blur gambar yaitu OversizePSF, UndersizePSF dan INITPSF. Dari
kategori tersebut menghasilkan gambar yang blur dengan berbagai dimensi pixel yang
ditunjukkan pada figure 3,4 dan 5. Untuk figure 6 yaitu analisa dari ketiga gambar yang telah di
rekontruksi untuk mengetahui ukuran yang tepat pada PSF awal. Selajutnya untuk figure 7 yaitu
gambar yang telah direstorasi dengan menggunakan fungsi WEIGHT untuk memperluas pixel
dengan batas nilai nol (0) serta figure 8 memperbaiki gambar dengan memanggil deconvblind
dan array WEIGHT serta peningkatan jumlah iterasi (30). Untuk figure 9 merupakan hasil
tambahan restorasi PSF dengan modifikasi mengurangi ukuran PSF sebesar 2 * P1 dan 2 * piksel
P2 yang menghasilkan efek deblurred image.