Você está na página 1de 7

ANALISIS KELAS DI MEXICO

Link video : https://www.youtube.com/watch?v=eAL_CFNoXJs

Pokok Pembahasan :

1. Desain Kelas
2. Pendekatan Pengelolaan Kelas
3. Metode yang digunakan dalam kelas
4. Aktivitas Dalam Pembelajaran Dikelas
5. Teori Pembelajaran

Dari video tentang “Mexico: The Power of Early Education - Rebel Education” yang saya
amati maka dapat saya deskripsikan beberapa hal:

 Desain kelas

Pembelajaran yang efektif dapat bermula dari kondisi kelas yang dapat menciptakan
suasana belajar yang menggairahkan, untuk itu perlu diperhatikan pengaturan/ penataan
ruang kelas dan isinya, selama proses pembelajaran. Lingkunagan kelas perlu ditata dengan
baik sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif antara siswa dengan guru, dan
antar siswa.

Dapat dilihat didaalam video tersebut kelas penuh dengan media yang
menghubungkan mereka dengan apa yang akan mereka pelajari .desain kelas sangatlah bagus
dan penuh dengan medai yangmembantu pembelajaran siswa .media tersebut sangatlah
beragam mulai gambar sejarah,macam macam bnedera ,matematika dan lain sebagainya .

Penataan kelas yang digunakan sangtlah klasik karena sejajar memanjang seperti
sekolah pada umumnya namun yanga da pada meksiko ini sangatlah rapi dan teratur .dimana
tempat dudk siswa sangatlah rapi dan kondisi nya sangatlah kondusif ,mengingat jumlah
siswa yang terdapat pada satu kelas tidak lebih dari 20 anak .

Sehingga hal tersebut memudahkan guru dalam mengatur sekaligus mengontrol siswa
.meskipun guru mengontrol penuh dalam kelas tapi siswa diperbolehkan bebas dalam hal
apapun , seakan siswa diberi hak dalam melakuukan sesuatu , seperti belajar music yang
terdapat pada ekstrakulikuler mereka yang dimana hal tersebut menjadi progam mereka
dalam memudahkan siswa dalam belajar .

Dengan kondisi seperti demikian siswa lebih optimal dalam mengikuti pembelajaran
dan siswa lebih mudah paham karena kondisi linkungan kelas yang mendukung dan banyak
sekali media media yang di gunakan untuk membantu siswa dalam belajarnya.

 Pendekatan Pengelolan Kelas yang Digunakan

Pendekatan yang digunakan dalam kelas tersebut sangatlah beragam diantaranya :

 Pendekatan tujuan pembelajaran


Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya
pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya,
karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua
pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.

 Pendekatan konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing
memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya.
Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi
fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

 Pendekatan lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu
proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk
memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari – hari sering
digunakan pendekatan lingkungan.

 Pendekatan proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa,
merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan
proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan
proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

 Pendekatan interaktif ( pendekatan pertanyaan anak )


Pendekatan ini memberi kesempata pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk
kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka
ajukan ( Faire & Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang diiajukn
siswa sangat bervariasi sehingga guru perlu melakukan llangkah – langkah
mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan
yng spesifik.

 Pendekatan pemecahan masalah


Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi
pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara
mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang
mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan,
siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam
menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

 Pendekatan sains teknologi dan masyarakat ( STM )


Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) menunjukan
bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai
beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada
pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan konsep
pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan
informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat.

 Metode yang digunakan pada kelas tersebut antara lain :

1) Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan.
Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak
membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.
Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.
Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat
tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu.
Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang
memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru.
Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
2) Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan
mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam
mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam
mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab
pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan
penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih
efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa
ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3) Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.
Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh
kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa
dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar
pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang
lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap
hasil pemikiran bersama.
4) Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena
keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota
kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering
diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota
kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan
pada teman sekelompoknya.
5) Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan
suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan
menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur,
gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat
demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat
fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa
dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika,
dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
6) Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda
dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau
sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.

 Aktivitas Pembelajaran Didalam Kelas

Disini pendidik berperan sebagai fasilitator dimana guru memberikan penjelassan


berrupa media sebagai alat bantu dalam pembelajaran .guru memberikan gambar gambar dan
siswa disuruh menjawab gambar apa kah yang diberikan .hal tersebut membuat siswa lebih
cepat memahami apa yang mereka pelajari karena mereka melihat secara langsung .
Diluar kelas juga terdapat seperti ekstrakulikuler yang dapat melatih kemampuan
siswa seperti olahraga ,teknik pembangunan dimana siswa akan membuat sesuatu atau
membangun ssesuatu .hal tersebut dapat melatih kreatifitas peserta didik .
Dan juga terdapat kelas music yang mnerapkan seperti pada jepang dan hal tersebut
melatih kemampuan mereka agar lebih bisa berkonsentrasi dalam memainkan alat musik
.memainkan alat musik juga bermanfaat untuk melatik motorik pada anak apalagi pada anak
usia dini .
 Teori pembelajaran yang Digunakan

Menggunakan teori belajar konstruktivistik. Karena dalam video tersebut terlihat


kegiatan pembelajaran tidak terpusat hanya pada guru, melainkan siswa juga terlibat secara
aktif dan mengembangkan pemikiran maupun kemampuan mereka masing masing.namun
guru juga tetap memberikan sebuah pengajaran atau materi sebagai pengarahan kepada
peserta didiknya .

 Teori Belajar Konstruktivisme

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,


yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan teori
behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik
antara stimulus dan respon, sedangkan teori kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai
kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada
pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru
kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang
diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses
asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu
skema yang baru.

Teori konstruktivisme juga mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih


menekankan pada proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai penting, tetapi
proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting. Dalam proses
belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan tata
pikir dan skema berpikir seseorang. Sebagai upaya memperoleh pemahaman atau
pengetahuan, siswa ”mengkonstruksi” atau membangun pemahamannya terhadap fenomena
yang ditemui dengan menggunakan pengalaman, struktur kognitif, dan keyakinan yang
dimiliki.

Dengan demikian, belajar menurut teori konstruktivisme bukanlah sekadar menghafal,


akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah
hasil ”pemberian” dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi
yang dilakukan setiap individu. Pengetahuan hasil dari ”pemberian” tidak akan bermakna.
Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh
setiap individu akan memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama
tersimpan/diingat dalam setiap individu.

Você também pode gostar

  • Bab 3 Final 1
    Bab 3 Final 1
    Documento20 páginas
    Bab 3 Final 1
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Bab 2
    Bab 2
    Documento21 páginas
    Bab 2
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Bab 3
    Bab 3
    Documento26 páginas
    Bab 3
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Bab 6
    Bab 6
    Documento23 páginas
    Bab 6
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1
    Bab 1
    Documento18 páginas
    Bab 1
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Bab 4
    Bab 4
    Documento15 páginas
    Bab 4
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Bab 5
    Bab 5
    Documento30 páginas
    Bab 5
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Capaian Pembalajaran
    Capaian Pembalajaran
    Documento7 páginas
    Capaian Pembalajaran
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Analisi Fiqh
    Analisi Fiqh
    Documento6 páginas
    Analisi Fiqh
    faul
    Ainda não há avaliações
  • RPP Ipa Kelas Xi Mipa 5
    RPP Ipa Kelas Xi Mipa 5
    Documento10 páginas
    RPP Ipa Kelas Xi Mipa 5
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Sampul
    Sampul
    Documento5 páginas
    Sampul
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Analisi Fiqh
    Analisi Fiqh
    Documento3 páginas
    Analisi Fiqh
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Tik Tes Formatif
    Tik Tes Formatif
    Documento16 páginas
    Tik Tes Formatif
    faul
    Ainda não há avaliações
  • RPP IPA Kelas V KTSP
    RPP IPA Kelas V KTSP
    Documento143 páginas
    RPP IPA Kelas V KTSP
    mirdad
    Ainda não há avaliações
  • Laporan MP
    Laporan MP
    Documento4 páginas
    Laporan MP
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento10 páginas
    Bab I
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Analisi Fiqh
    Analisi Fiqh
    Documento3 páginas
    Analisi Fiqh
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Tumpang 1
    Laporan Tumpang 1
    Documento16 páginas
    Laporan Tumpang 1
    faul
    Ainda não há avaliações
  • Angket Minat Belajar PAI
    Angket Minat Belajar PAI
    Documento5 páginas
    Angket Minat Belajar PAI
    faul
    Ainda não há avaliações
  • EVALUASI
    EVALUASI
    Documento4 páginas
    EVALUASI
    faul
    Ainda não há avaliações