Você está na página 1de 10

ANALISA DATA

Data Etiologi Problem


1.
DS : Pasien mengatakan adanya Nefron yang terserang hancur Kelebihan
bengkak di kelopak mata, bibir Volume
kering dan pecah-pecah. GFR  Cairan

(BUN & kreatinin ↗)


DO :
-adanya edema palpebra
-bibir kering, pecah-pecah dan
bau amoniak
-turgor kulit jelek Retensi natrium

-kadar kreatinin 2,9


Mg/dl
-kadar Ureum Darah 53 mg/dl
Total CES ↗

Vol Interstisial ↗

Edema

Preload ↗

Hipertrofi Ventrikel Kiri


COP 

Aliran Darah Ginjal 

Retensi Na & H2O↗

Kelebihan Volume Cairan


2. DS : Pasien mengatakan badan Nefron yang terserang hancur Intoleransi
lelah dan lemah, malaise. Aktivitas
GFR 
DO :- Pasien beraktivitas di bantu
oleh orang lain baik dalam Ketidakseimbangan dlm
makan, minum, berjalan, glomerulus & tubulus

ambulasi dan imobilisasi,


mandi/wc.
-HB 10,9 g/dl
Eritropoetin

Hb

suplai O2 

anemia

Pucat, Fatigue malaise


Intoleransi Aktivitas

3 DS : pasien mengatakan tidak Nefron yang terserang hancur Gangguan


ada nafsu makan karena mual, Nutrisi
pasien juga mengatakan GFR  Kurang
mengalami penurunan BB  3kg Dari
(BUN & kreatinin ↗)
Do : Kebutuha
1. Selera makan pasien menurun, n Tubuh
makan 3x1 diit protein dan
kalori (1/2 piring dihabiskan)
Sekresi protein terganggu

Sindrom uremia

Gangguan keseimbangan asam-


basa

Produksi asam lambung


meningkat

Nausea, Vomitus

Gangguan Nutrisi Kurang Dari


Kebutuhan Tubuh
C. ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Rasional
Tujuan Intervensi Evaluasi
Keperawatan Implementasi
1
a. kelebihan Setelah dilakukan 1. 1.PertahankaNn1. S : Pasien
volume n catatan
tindakan e mengatakan
inteks dan
cairan b/d keperawatan dalam output yang adanya
kerusakan akurat.
waktu 1x24 jam edema pada
jaringan 2. 2. Pasang
ginjal d/d kelebihan volume urine kateter palpebra,
jika
pasien cairan teratasi bibir
diperlukan.
mengeluh dengan KH: 3. 3. Monitor kering,
lelah, sesak hasil lab yang
 Terbatas dari lemah dan
nafas pada sesuai dengan
malam hari, edema,efusi,anas retensi caran lelah.
(BUN,Hmt,
bertambahny kara. osmolalitas
a BB:  Bunyi nafas urine). O : adanya
dengan cepat 4. 4. Monitor
bersih, tidak ada edema
dari 65-75. vital sign.
b. RR: 20x/m. dyspnea/ortopneu 5. Monitor
5. palpebra,
indikasi
penglihatan  Terbebas dari retensi/kelebi
mukosa/bib
kabur TD distensi vena han cairan ir kering
140/90 (cracles,CVP,
jugularis, pecah-
mm/Hg edema,disten
berat.  Memelihara si vena pecah dan
leher,asites).
tekanan vena bau

sentral, tekanan amoniak,

kapiler paru, turgor kulit

output jantung jelek, TD

dan vital sign :140/90,

DBN. Kreatinin :

 Terbebas dari 29 mg/dl

kelelahan, Ureum

kecemasan atau Darah 53

bingung. mg/dl.
A : Masalah
BelumTerat
asi

P:
Lanjutkan
Intervensi

2 Intoleransi Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat Jam 10:30 S : Pasien


aktivitas b/d aktivitas dan
intervensi 1. Mengkaji mengatakan
toleransi, pola
produksi eritr tingkat aktivitas
keperawatan selama aktivitas badan lelah
osit menurun dan toleransi :
kemampuan
2x24 jam Pasien dan lemah,
ditandai dalam ADL
mengatakan
dengan : diharapkan keadaan malaise.
badan lelah
DS : Pasien bedrest, TTV.
Kebutuhan aktivitas dan lemah,
R:
mengatakan malaise. , pola
sehari-hari dapat Merupakan O : - Pasien
aktivitas
badan lelah terpenuhi. data dasar
kemampuan beraktivitas
terhadap
dan lemah, KH : dalam ADL :
kemampuan di bantu
makan, minum,
malaise. beraktivitas
1. Kontinuitas berjalan, ke wc di oleh orang
dan untuk
bantu oleh suami.
partisipasi ADL tindakan lain baik
TTV: TD :
DO :- Pasien berikutnya.
2. Mengemukakan 140/90, N : dalam
2. Kaji
beraktivitas di 88x/m, SB :
kemampuan untuk kelemahan makan,
dyspnoe, 36,8c, R :
bantu oleh memelihara tingkat 20x/m. minum,
pucat dan
orang lain baik energy Jam 11. 05
pusing berjalan,
perdarahan 2. Mengkaji
dalam makan, 3. Hilangnya kelemahan ambulasi
dari gusi,
minum, (+), dyspnoe (-),
komplikasi. luapan dan
pucat(+) dan
berjalan, menstruasi
pusing (- imobilisasi,
berat saluran
ambulasi dan ) perdarahan dari
gastrointestina mandi/wc.
gusi (-), luapan
imobilisasi, l.
menstruasi berat-HB 10,9 g/dl
R: Tanda dan
mandi/wc. saluran
gejala anemia -Eritrosit
gastrointestinal (-
-HB 10,9 g/dl dengan
). 3,60
penurunan
Jam 12.00
produksi 106mm3
-Eritrosit 3,60 eritropoetin 3. Memonitor -Hematokrit
yang jumlah darah
106mm3 :
29,7 %
menstimulasi merah : 3,60
-Hematokrit : produksi. 106mm3,
hematokrit : 29,7
29,7 % A : Masalah
3. Monitor % , hemoglobin :
jumlah darah 10,9 g/dl. belum
merah, Jam 01.00
teratasi
hematokrit, 4. Membantu
hemoglobin, klien ketika P:
jumlah diperlukan dalam
lanjutkan
platelet RBC pemenuhan ADL
kurang dari 6 : membantu Intervensi
juta Hct berpindah kamar
kurang dari serta membawa
20% Hgb pasien ke wc.
kurang dari 105. Mengajari
g/dl pasien bagaimana
R : Penurunan untuk
merupakan merencanakan
indikasi pembatasan untu
suspek memodifikasi
anemia, atau
kehilangan meningkatkan
darah. aktivitas yang
disetujui pada
4. Bantu klien tingkat toleransi
ketika dan tujuan
diperlukan realistis.
dalam Jam 01.30
pemenuhan 6. Menganjurkan
ADL pasien hindari
R: aktivitas atau
Menyimpan mengunakan alat
energi dan (sikat gigi, pisau
mengurangi cukur) yang
tuntutan mungkin
menyebabkan
5. Ajari klien trauma pada
bagaimana jaringan
untuk
merencanakan
pembatasan
untu
memodifikasi
atau
meningkatkan
aktivitas yang
disetujui pada
tingkat
toleransi dan
tujuan
realistis.
R : Izinkan
untuk
mengontrol
pasien ketika
mencapai
perkembangan
dan
menghindari
kelelahan

6. Anjurkan
pasien hindari
aktivitas atau
mengunakan
alat (sikat
gigi, pisau
cukur) yang
mungkin
menyebabkan
trauma pada
jaringan: catat
setiap
perdarahan
dari mukosa
memar
berlebih
R:
Kecenderunga
n berdarah
menyebabkan
hilangnya
darah
terutama
jaringan
3 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji pola Tgl. 26-02-2017 S : Pasien
nutrisi kurang intervensi nutrisi pasien Jam : 10:30 mengatakan
dari kebutuhan keperawatan selam dan perubahan 1. Mengkaji pola nafsu
tubuh b/d Hb, 2x24 jam yang terjadi nutrisi pasien makannya
peningkatan diharapkan R: - selera makan : bertambah.
asam lambung Kebutuhan nutrisi mengetahui Tidak baik
di tandai pasien dapat pola nutrisi Frekuensi : O : Pasien
dengan: terpenuhi klien serta 3x/hari menghabisk
DS : Pasien KH : intake Menu makan : an porsi
mengatakan 1. Hilangnya makanan Diit Protein 0,6 makan yang
tidak ada nafsu anoreksia 2. Timbang gr/kg/bb/hari diberikan,
2. Hilangnya mual berat badan Kalori BB naik 3
makan karena
dan muntah
mual R: 30ml/kg/bb/hari Kg.
3. Intake 2000 kalori
Dan berat badan perhari Mengidentifik Porsi : Tdk
menurun 3 kg.4. Porsi makan di asi intake dihabiskan A : Masalah
DO : habiskan makanan (1/2piringdihabis dapat
5.  Berat Badan
Pola Nutrisi Anoreksia kan) teratasi
Selera makan : Tdk 2. Menimbang BB
baik/menurun 4. Berikan -64 Kg P:
Frekuensi : 3x/hari makanan porsi Intervensi
Menu makan : kecil tapi Jam : 12.00 dihentikan.
diberikan oleh sering. -Pasien4. Memberikan
ahli gizi Diit makan makanan porsi
Protein dan 3x/hari. Pada kecil tapi sering
Diit Kalori jam 8 pagi,
Porsi makan : jam 12 siang
Tdk dihabiskan dan jam jam 7
(1/2 piring) malam.
5. Menganjurkan
5. Anjurkan menghindari
menghindari
minum berkafein,
minum
berkafein, juice makanan
juice makanan
panas/berbau
panas/berbau

6. Berkolaborasi
6. Kolaborasi dengan dokter
dengan ahli dlm pemberian
gizi dalam diet dan pola
pemberian die makan pasien
t dan pola Protein 0,6
makan pasien gr/kg/bb/hari
Kalori
30ml/kg/bb/hari
7. kolaborasi
dengan dokter 7. berkolaborasi
dalam dengan dokter
pemberian dalam pemberian
obat obat :
j. Ranitidin 2 x 1
amp IV
k. Merocloporanid
e 3x1 amp IV
l. Amlodipine 10
mg 1-0-0
m. Asquidone 2x30
mg
n. Ciprofloxacin
1x400 mg IV
o. Simvastatin 10
mg 0-0-1
p. Captopril 3x25
mg
q. Kapsul garam
3x1
r. IVFD NaCl
0,9 20 gtt/
menit

Você também pode gostar