Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing :
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVWRSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan hidayah, ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya yang taat pada ajaran agama-Nya, yang telah rela
berkorban untuk mengeluarkan umat manusia dari zaman jahiliah menuju zaman
islamiyah yang penuh dengan IPTEK serta diridhoi oleh Allah SWT. Yaitu
dengan agama Islam.
Dalam pembuatan laporan tentang pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan ini kami banyak sekali mengalami hambatan karena terbatasnya
pemahaman tentang isi laporan ini. kami juga menyadari bahwa dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah kami ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat,
khususnya bagi penyusun dan bagi para pembaca pada umumnya.
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ........... ............................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Evolusi ......................................................................................... 3
2.2 Asal Mula Tumbuhan.................................................................................... 3
2.3 Sejarah Evolusi Tumbuhan ............................................................................ 6
2.4 Evolusi Perkembangan Tumbuhan ................................................................ 8
2.5 Peranan Evolusi Tumbuhan Terhadap Kehidupan Di Bumi ........................ 16
BAB III PENUTUP
6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 19
6.2 Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Validitas
Pendefinisian validitas tes secara etimologi, validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang
tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki
validitas rendah. Dalam teori skor-murni klasikal, pengertian validitas dapat
dinyatakan sebagai sejauhmana skor tampak atau skor perolehan mendekati
besar skor murni. Skor tampak tidak akan sama dengan skor murni kecuali alat
ukur yang bersangkutan mempunyai validitas yang sempurna. Semakin skor
perolehan mendekati skor murni maka semakin tinggi validitasnya, dan
sebaliknya semakin rendah validitas maka semakin besar perbedaan skor
perolehan dan skor murni1.
validitas instrumen terdiri dari dua yaitu validitas internal dan
validitas eksternal. Validitas internal atau rasional adalah jika kriteria yang ada
dalam instrument secara rasional (logis) telah mencerminkan apa yang diukur.
Sedangkan validitas eksternal adalah bila hasil penelitian dapat diterapkan pada
sampel yang lain, atau hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan.2
1. Validasi logis
Mengandung arti penalaran, sehingga validitas logis untuk suatu
instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang
memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid itu
dipandang terpenuhi karena instrument itu telah dirancang sebaik mungkin
menurut ketentuan yang ada.
1
Prasetyo Budi Widodo. Reliabilitas Dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri Untuk Mahasiswa
Indonesia. Semarang: Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro , Vol. 3. No. 1, 2006
2
Menurut Sugiyono (2008: 174)
Dengan keadaan itu validitas logis dapat dicapai apabila instrument
disusun mengikuti ketentuan yang ada. Validitas logis yang dapat dicapai
oleh sebuah instrumen terdiri dari dua yaitu :
a) Validitas Isi
Validitas isi menunjukkan sejauhmana pertanyaan, tugas atau butir
dalam suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan
proporsional perilaku sampel yang dikenai tes tersebut. Artinva tes itu
valid apabila butir-butir tes itu mencerminkan keseluruhan konten atau
materi yang diujikan atau yang seharusnya dikuasai secara proporsional.
Oleh karena itu validitas isi suatu tes tidak mempunyai besaran tertentu
yang dihitung secara statistika tetapi dipahami bahwa tes itu sudah valid
berdasarkan telaah kisi-kisi tes. Oleh karena itu, validitas isi sebenarriya
mendasarkan pada analisis logika, tidak merupakan suatu koefisien
validitas yang dihitung secara statistika
2. Validitas Empiris
Mengandung arti kata pengalaman. Sebuah instrument dikatakan
memiliki validitas empiris apabila sudah di uji dengan pengalaman. Sebagai
contoh, seseorang dapat diakui jujur oleh masyarakat lain apabila dalam
pengalaman dia diakui memang jujur. Pada Validitas empiris terdiri dari dua
cara yang dilakukan untuk mengujinya sehingga dia menjadi valid.
Pengujian itu dilakuakn dengan membandingkan kondisi instrumen yang
bersangkutan dengan suatu ukuran. Kriteria yang digunakan adalah :
a) Validitas Konstruk
Validitas konstruk (construct validity) merupakan validitas yang
mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu mengukur apa
yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau
definisi konseptual yang telah ditetapkan. Validitas konstruk biasa
digunakan untuk instrumen yang dimaksudkan mengukur variabel
konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal seperti instrumen untuk
mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan,
motivasi berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performansi
maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat),
inteligansi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan lain-lain.
Untuk menentukan validitas konstruk dilakukan proses penelaahan
teoretik dari suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, mulai dari
perumusan konstruk, penentuan dimensi dan indikator, sampai kepada
penjabaran dan penulisan butir-butir instrumen. Perumusan, konstruk
harus dilakukan berdasarkan sintesis dari teori-teori mengenai konsep
variabel yang hendak diukur melalui proses analisis dan komparasi yang
logik dan cermat
b) Validitas prediksi
Prediksi adalah memperkirakan atau meramal mengenai hal yang
akan terjadi pada masa yang akan datang, yang sekarang belum terjadi.
Sebuah alat ukur atau tes dikatakan memiliki validitas prediktif
(predictive validity) atau validitas ramalan apabila mempunyai
kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang
akan datang. Validitas prediksi menunjukkan kepada hubungan antara
tes, skor, dengan keadaan di waktu yang akan datang. Ketepatan prediksi
itu dinyatakan dalam bentuk korelasi antara skor tes yang akan dicari
validitasnya dengan skor tes pembanding (criterium external).3
3
Zulkifli Matondang Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa Pps
Unimed Vol.6 No.1, Juni 2009