Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny”S” G1P00000 UK 18 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN
Oleh :
SARI LUTFIANI
7210056
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan
kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih
dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di
Indonesia 2 orang meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit
20 anak balita meninggal. Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6
juta anak balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia “make every mother and
child count” 7 april 2005).
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan
masalah yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 334/100.000
kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar
AKI 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang
angka kematian ibu 13/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000
kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Sumbar).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia
2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010
dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system
kesehatan yang menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti
ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan
mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan
neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional.
Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan
mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses
pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami resiko
tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya
bila tidak ditangani dengan memadai
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric.
Komplikasi obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab kematian ibu
dan perinatal umumnya desebabkan oleh sebab langsung seperti pendarahan, eklampsi,
infeksi dan sebab tidak langsung yaitu rendahnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi,
terlambatnya mendapat pertolongan persalinan atau rujukan yang dikenal dengan istilah 3T
(Terlambat mengenal komplikasi, Terlambat membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan
pertolongan persalinan oleh dukun yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal .
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mamapu melakukan tugas
kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan perawatan dan
nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk
melakukan persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir.
Setiap saat ia harus mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal
atau kemungkianan akan timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan melakukan
rujukan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil serta
mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah ibu hamil normal.
PEMBAHASAN
Diagnosis:
1) Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas yaitu
mikrisitosis dan hipokromasi
2) Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-ciri
khas , banyak yang bersifat normositer dan normokrom Sifat lain yang khas yaitu :
a) Kadar besi serum rendah
b) Daya ikat besi serum tinggi
c) Protoporfirin eritrisit tinggi.
d) Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang
Prognosis:
1) Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan
anak . Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau
komplikasi lain . Anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat
menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama ,
perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang di lahirkan dari ibu yang
menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun
cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak sebagai
anemia infatum
2) Pencegahan dan Pengobatan: Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi
sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup
1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih banyak protein
dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.
a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi,
Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
1) 500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
2) 300mg untuk bayi
3) 200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap
hari. Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap
20% yang masuk.
b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat
mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan
seperti: lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran
pencernaan. Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila
terjadi gangguan saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi
tidak sempurna. Hal itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel
darah merah didalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan
perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak
darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah
merah dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu. Kurang gizi
d. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria.
b. Paritas
Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian
anemia Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih besar untuk
mengalami anemia dibanding yang paritas rendah
b. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah
merah seperti :
1) Telur
2) Susu
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3) Hati
4) Ikan
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong
Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5) Daging
6) Tempe
Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7) Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun singkong)
Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok
1. DEFINISI
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan atau
klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalah dalam bidang pengetahuan.
Dalam memberikah asuhan kebidanan pada klien, bidan-bidan menggunakan
metode pendekatan pemacahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses sistematis
dari analisis dalam memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan asuhan dengan
metode SOAP:
I. S: Subyektif
II. O : Obyektif
III. A : Assasment
IV. P : Penatalaksanaan
I. S : SUBYEKTIF.
Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui
anamnese.
Tanda gejala subyektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau
keluarga( identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit keluarga,
riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial,pola hidup).
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien
mengenai kekawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu , dibagian data
belakang “ S “ diberi tanda “ O “ atau X ini menandakan orang itu bisu. Data
Subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
II. O : OBYEKTIF .
Menggambakan pendokumentasikan hasil analisa dan fisik klien, hasil lab,dan test
diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
Tanda gejala obyektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ( tanda KU,Fital sign
,Fisik,Khusus, Kebidanan, Pemeriksaan dalam, Laboratorium, dan pemeriksaan
penunjang),Pemeriksaan Inpeksi, Palpasi, Auskultasi, dan Perkusi
Data ini memberi bukti gejaala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur,informasi kajian tehnologi( hasil
lab, sinarX,rekaman USG dll), dan informasi dari keluarega atau orang lain dapat
dimasukkan dalam kategori ini . Apa yang diobservasi oleh Bidan akan menjadi
komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
III. A : ASSESMENT.
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi Subyektif
maupun Obyektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus
berubah dan selalu ada informasi baru baik Subyektif maupun Obyektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah pisah ,maka proses pengkajian adalah suatu proses yang
dinamik.
Menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat
diambil tindakan yang tepat.
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data subyektif dan
Obyektif dalam suatu identifikasi.
1. Diagnosa / masalah.
Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi klien : Hamil,
Abortus, Nifas, dan Bayi baru lahir. Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.
Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien terganggu,
kemungkinan mengganggu kehamilan / kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa.
2. Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial.
IV. P : PENATALAKSANAAN.
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan
Assesment.
Perencanaan membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang .Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kreteria tujuan tertentu dari
kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang
diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus
sesuai dengan intruksi dokter.
SOAP untuk perencanaan ,implementasi,dan evaluasi dimasukan dalam “ P “
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny”S” G1P00000 UK 18 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN
I. S : SUBYEKTIF\
1. Identitas
Nama : Ny “S” Nama suami : Tn “R”
Umur : 25 Th Umur : 30 Th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : swasta
Alamat : peterongan Alamat : peterongan
2. Keluhan utama
Alasan kunjungan : ada keluhan
Keluhan – keluhan : ibu mengatakan sering pusing , merasa cepat lelah dan lemas.
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Menarchea : 14 th
Siklus :28 hari
Banyaknya : 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa
warna darah: hari 1 -3 merah kental, 4 – 7 kecoklatan
Disminorhoe : hari pertama
Lamanya : 6- 7 hari
HPHT : 21 maret 2012
7. Status perkawinan
Perkawinan ke I
Umur Kawin : Istri 22 th Suami : 28 th
Lama Kawin : 3 tahun
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa selama ini , ibu hanya pernah menggunakan KB suntik
selama 3 tahun.
9. Riwayat social/budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung
sepenuhnya atas kehamilan ini, selama hamil ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan,
tidak merokok, minum-minuman keras dan tidak tarak.
c. Auskultasi
Pernafasan : normal ( tidak ada whezzing atau ronchi )
DJJ : (-)
d. Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
3. Pemeriksaan penunjang
Gol darah : B
Hb : 9 gr/dl
III. ASSASMENT
Dx : Ny”S” G1P00000 UK 18 minggu dengan anemia ringan
Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilanya yang pertama dengan usia kehamilan 4 bulan
dan ibu mengeluh sering pusing dan cepat lelah.
Do :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat : 55 kg
TB : 160 cm
LILA : 26 cm
Hb : 9 gr/dl
Dx potensial : ibu bisa mengalami anemia sedang
Mx :-
Kebutuhan ;
jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan
anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
berikan ibu obat obatan seperti fed an kalk
beritahu ibu cara menkonsumsi fe .
IV. PENATALAKSANAAN\
1. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada ibu tentang
keluhan yang dirasakan, ibu mengerti.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari, menganjurkan kepada ibu
untuk istirahat yang cukup, ibu mengerti dan mau melakukan nasihat dari petugas.
3. Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu untuk menkonsumsi
nutrisi yang cukup , ibu mengerti
4. Berikan ibu tablet penambah darah sperti fe, meberikan ibu tblet penambah darah, ibu
menerima.
5. Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara menkonsumsi obat
dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan aur the karena akan menganggu hasil
metabolism obat, ibu mengerti dengan penjelasan petugas.
6. Anjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, menganjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi,
ibu mengerti
BAB VI
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data
subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan
dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang
benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. “S” G 1P00000 dengan
kehamilan trimester II dengan anemia ringan dan diagnose potensial pada kasus ini membuat
penulis mencoba memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy
obat-obatan seperti fe 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai
dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang
diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan
sekali seorang bidan yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan
dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan
baik.
4.2 SARAN
1. Klien
a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan
b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang
dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas
kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut,
sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar
mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3. Mahasiswa
a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu,
asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang
ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam
menyampaikan keluhan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi.
Jakarta
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka