Você está na página 1de 3

Sumber :

Pengarang : Moh. Anief

Judul buku : Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan

Tahun : 2007

Penerbit : UGM Press

Kota : Yogyakarta

AKSI OBAT

Umumnya obat bekerja sebagai stimulasi atau depresi aktivitas sel dan bukan fungsi baru dari
sel. Efek yang ditimulkan dapat dengan beberapa cara :

a. Mengadakan stimulasi atau depresi fungsi spesifik dari sel


b. Mengadakan campur tangan pada aktifitas seluler dari sel-sel yang asing terhadap tuan
rumah, contoh sel bakteri dan kanker
c. Merupakan terapi pengganti, seperti pemberian kalium untuk mengganti kalium yang
hilang atau pemberian hormone untuk mencapai dosis fisiologik supaya diperoleh suatu
aksi.

EFEK OBAT

Umumnya obat mempunyai efek atau aksi lebih dari satu, maka itu efek dapat berupa:

1. Efek terapi, ialah efek atau aksi yang merupakan satu-satunya pada letak primer. Ada tiga
macam pengobatan terapi, yaitu :
a. Terapi kausal, ialah obat yang meniadakan penyebab penyakit
b. Terapi simtomatik, ialah obat yang menghilangkan atau meringankan gejala penyakit.
c. Terapi substitusi, ialah obat yang menggantikan zat yang lazim dibuat oleh orang
yang sakit.
2. Efek samping, iala efek obat yang tidak diinginkan untuk tujuan efek terapi dan tidak ikut
pada kegunaan terapi.
3. Efek teratogen ialah efek obat yang pada dosis terapeutik untuk ibu mengakibatkaan
cacat pada janin, misalnya fokomelia (kaki dan tangan bayi seperti kepunyaan anjing
laut)
4. Efek toksis , ialah aksi tambahan dari obat yang lebih berat dibanding efek samping dan
merupakan efek yang tidak diinginkan. Tergantung besarnya dosis obat dapat diperoleh
efek terapi atau efek toksis.
5. Idiosinkrasi ialah efek suatu obat yang secara kualitatif berlainan sekali dengan efek
terapi normalnya
6. Fotosensitasi ialah efek kepekaan yang berlebihan terhadap cahaya yang timbul akibat
penggunaan obat. Contoh ialah akibat penggunaan Bithiol sebagai antiseptic local

Efek pengulangan atau penggunaan obat yang lama

1. Reaksi hipersensitif ialah suatu reaksi alergik merupakan respon abnormal terhadap obat
atau zat dimana pasien sebelumnya telah kontak dengan obat tersebut hingga berkembang
timbulnya antibody
2. Kumulasi adalah suatu fenomena pengumpulan obat dalam badan sebagai akibat
pengulangan penggunaan obat, dimana obat diekskresikan lebih lambat disbanding
kecepatan absorbsinya
3. Toleransi ialah suatu fenomena berkurangnya respon terhadap dosis obat yang sama.
Untuk memperoleh respon yang sama perlu dosisnya diperbesar. Ada tiga macam
toleransi
a. Toleransi primer ialah toleransi bawaan yang terdapat pada sebagian orang dan
binatang
b. Toleransi sekunder ialah toleransi yang diperoleh akibat penggunaan obat yang sering
diulangi
c. Toleransi silang ialah toleransi yang terjadi akibat penggunaan obat-obat yang
mempunyai struktur kimia yang serupa, dapat pula terjadi antara zat-zat yang
berlainan, misalnya alcohol dan barbiturate
4. Takhifilaksis ialah suatu fenomena berkurangnya kecepatan respon terhadap aksi obat
pada penggunaan obat dalam dosis yang sama. Respon mula-mula tidak terulang
meskipun dengan dosis yang lebih besar.
5. Habituasi ialah suatu gejala ketergantungan psikologik terhadap suatu obat. Menurut
WHO :
a. Selalu ingin menggunakan obat
b. Tanpa atau sedikit kecenderungan untuk menaikkan dosis
c. Timbul beberapa ketergantungan psikik
d. Memberikan efek yang merugikan pada individu

Habituasi terjadi melalui beberapa cara

a. Induksi enzim ialah obat yang menstimulasi suatu enzim untuk menguraikan obat
tersebut
b. Reseptor-reseptor sekunder yang dibentuk khusus oleh obat tertentu misalnya morfin
c. Penghambatan resporpsi pada penggunaan obat peroral
6. Adiksi ialah suatu gejala ketergantungan psikhologik dan fisis terhadap obat
Menurut WHO
a. Ada dorongan untuk selalu menggunakan obat
b. Ada kecenderungan untuk menaikkan dosis
c. Timbul ketergantungan psikhik dan biasanya diikuti ketergantungan fisik
d. Merugikan terhadap individu maupun masyarakat
7. Resistensi terhadap bakteri
Pada penggunaan antibiotic untuk penyakit infeksi dapat terjadi obat tidak mampu
bekerja lagi untuk membunuh, menghambat perkembangan bakteri tertentu

Efek penggunaan obat campuran’

1. Adisi
Campuran obat atau obat yang diberikan bersama-sama menimbulkan efek yang
merupakan jumlah dari efek masing-masing obat secara terpisah pada pasien
2. Sinergis
Campuran obat atau obat yang diberikan bersama-sama dengan aksi proksimat yang
sama, menimbulkan efek yang lebih besar dari jumlah efek masing-masing obat secara
terpisah pada pasien
3. Potensiasi
Campuran obat atau obat yang diberikan bersama-sama dengan aksi-aksi yang tidak
sama diberikan kepada pasien, menimbulkan efek yang lebih besar dari jumlah efek
masing-masing obat secara terpisah pada pasien
4. Antagonis
Campuran obat atau obat yang diberikan bersama-sama pada pasien yang menimbulkan
efek yang berlawanan aksi dari salah satu obat, mengurangi efek dari obat lain
5. Interaksi obat
Fenomena yang terjadi bila efek suatu obat dimodifikasi oleh obat lain yang tidak sama
atau sama efeknya dan diberikan sebelum atau bersama-sama. Interaksi obat dapat
berlangsung dengan beberapa cara antara lain
a. Interaksi kimia
Contoh : fenitoin diikat oleh Kalsium, Tetrasiklin oleh logam valensi dua
b. Kompetisi’
Untuk protein plasma
Contoh : Salisilat, Fenilbutazon dan Indometazin mendesak ikatan obat lain pada
protein, hingga memperkuat khasiat obat tersebut
c. Induksi enzim
Obat menstimulasi pembentukan enzim hati, lalu menimbulkan obat tersebut cepat
dieliminasi dan juga mempercepat perombakan obat lain
Contoh : Hipnotika memperlancar biotransformasi antikoagulan dan antidepresif
trisiklis hingga memperlemah efek obat tersebut
d. Inhibisi enzim’
Obat mengganggu fungsi hepar dan enzim-enzimnya
Contoh : alcohol dapat memperkuat obat lain

Você também pode gostar