Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Lanjut ke konten
Beranda
About
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Pengabdian Masyarakat ini. Laporan Kuliah
Pengabdian Masyarakat ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir mata
kuliah Kuliah Pengabdian Masyarakat yang pelaksanaannya dilangsungkan di
Desa Bakalan, Pasuruan
Laporan Kuliah Pengabdian Masyarakat ini juga di maksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat akademis untuk penilaian program mata kuliah Pengabdian
Masyarakat di Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kuliah Pengabdian Masyarakat ini tidak akan
selesai dengan baik tanpa bimbingan, dorongan semangat dan sumbangsih pikiran
dari semua pihak. Untuk itu, hanya ucapan terima kasih yang tulus yang penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Fatkhurohman, SH. MH. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Widyagama Malang
2. Bapak Zulkarnain, SH. MH. selaku pembimbing KPM sekaligus Ketua Bagian
Hukum Pidana dan Hukum Perdata Universitas Widyagama Malang
3. Kepala Desa beserta jajaran perangkat Desa Bakalan, Pasuruan atas waktu dan
tempat yang diberikan kepada Penulis
4. Seluruh masyarakat desa Bakalan, Pasuruan
5. Teman-teman senasib dan seperjuangan angkatan 2008 dan 2009 di Fakultas
Hukum yang selalu berbagi informasi serta diskusi tentang berbagai hal
6. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan yang turut membantu
menyelesaikan Laporan Kuliah Pengabdian Masyarakat ini
Penulis sadar bahwa Laporan Kuliah Pengabdian Masyarakat ini masih jauh dari
sempurna mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia. Untuk itu penulis
menerima dengan tangan terbuka untuk setiap kritik dan masukan serta saran dari
semua pihak.
Akhirnya penulis berharap Laporan Kuliah Pengabdian Masyarakat ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang …………………………………………………………..4
B. Tujuan KPM ………………………………………………………………5
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program S1 dibentuk dengan tujuan menghasilkan sumber daya manusia yang
siap pakai dan ahli di bidangnya serta tanggap terhadap perubahan dan
perkembangan ilmu, teknologi dan seni, maupun masalah yang dihadapi
khususnya yang berkaitan pelayanan langsung di bidang keahliannya .
Pada kenyataanya, dewasa ini sering dijumpai lulusan baru dari perguruan tinggi
mengalami kesulitan dalam menghadapi kenyataan yang ada di lapangan. Hal ini
disebabkan kurang siapnya lulusan tersebut dengan kenyataan yang ada di
lapangan yang ternyata jauh berbeda dengan apa yang didapat di bangku
perkuliahan. Kurangnya bekal teknikal mahasiswa mengakibatkan sumber daya
manusia yang dihasilkan kurang qualified dan kompeten.
Berdasarkan paparan diatas, penulis sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa S1
Hukum Jurusan Ilmu Hukum, fakultas Hukum, Universitas Widyagama Malang
merasa perlu diadakan suatu kuliah pengabdian masyarakat, demi terwujudnya
sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu penulis bermaksud mengenal
lapangan kerja sebelum terjun dalam dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
Berkaitan dengan pengenalan dan penerapan kemampuan baik secara teoritis
maupun teknis pada suatu bidang kerja, kuliah pengabdian masyarakat (KPM)
adalah alternatif yang penulis pilih untuk memenuhi maksud penulis tersebut.
Penulis mengharapkan dengan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ini, penulis
akan memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Sehingga
penulis akan menjadi lulusan-lulusan yang berpotensi dan berkompetensi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Penulis telah melakukan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) di Desa Bakalan Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan.
Dan tim Penulis memaparkan hasil kegiatan tersebut dalam sebuah laporan yang
berjudul “Sosialisasi Nikah Siri Ditinjau Dari Hukum Nasional“.
B. Tujuan KPM
1. Tujuan Umum
Kegiatan KPM ini kami laksanakan untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak, baik pihak dari Warga Desa Bakalan maupun bagi
mahasiswa sendiri serta untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang
praktek dan dunia kerja sesungguhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai wahana dalam penerapan teori-teori yang telah diserap selama
mengikuti perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Untuk melihat sejauh mana mata kuliah yang diajarkan sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja.
c. Untuk menambah wawasan praktis kepada masyarakat Desa Bakalan pada
khususnya sehungga mahasiswa mendapatkan gambaran realitas berlakunya
hukum positif di masyarakat.
3. Manfaat KPM
a. Bagi mahasiswa
Dapat mengenal lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di perkuliahan dan
kenyataan di lapangan.
Dapat menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang ilmu yang
dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat di lingkungan kerjanya.
Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreativitas diri dalam
lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
dalam lingkungan kerjanya di masa mendatang.
Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang dididik
untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerjanya.
1) Bagi Penyelenggara Program
Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana program atau
kurikulum yang telah diterapkan sesuai kebutuhan masyarakat pengguna lulusan
program.
Untuk memperkenalkan instansi pendidikan jurusan ilmu hukum Fakutas hukum
Universitas Widya Gama kepada Pemerintah Desa yang membutuhkan tenaga ahli
yang dihasilkan oleh Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Malang.
2) Bagi masyarakat Desa Bakalan
Merupakan sarana untuk ahli ilmu di bidang hukum dan lain-lain bagi kemajuan
instansi yang bersangkutan.
Merupakan sarana penghubung antara instansi dan Lembaga Pendidikan Tinggi.
Sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan yang dibutuhkan oleh instansi
yang bersangkutan dilihat dari segi sumber daya manusia.
Membantu menambah pengetahuan akan nikah siri dilihat dari hukum positif
Indonesia.
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
2. Potensi Desa
a. Luas Desa 427 ha. terdiri dari :
Tanah sawah : 302
Tanah tegal / ladang : –
Tanah pemukiman : –
Tanah Kas Desa : 18.150
Tanah perkantoran : –
b. Orbitasi
Jarak ke Ibukota Kecamatan : 3 km
Lama tempuh ke Ibukota Kecamatan : ¼ Jam
Jarak tempuh ke Kabupaten : 24 km
Lama ke Ibukota Kabupaten : 1 Jam
c. Iklim
Curah hujan : 6 mm/ th.
Jumlah bulan hujan : 6 bln.
Suhu rata rata : 18 – 22 C.
Tentang Wilayah : dataran rendah
3. Potensi Pertanian
a. Potensi Irigasi
Sungai : 1 aliran
Sumur : 15 buah
Mata air : 1 sumber
b. Hasil Tanaman Palawija
Kedelai : 1,5 ton/ha.
Kacang tanah : 0,8 ton/ha.
Jagung : 6 ton/ha.
Kacang ijo : 0,6 ton/ha.
c. Hasil Tanaman Padi
Padi Sawah : 4,5 ton/ha.
Padi tegal/ ladang : 2 ton/ha.
d. Pemilikan Lahan Pertanian
Pemilik Tanah sawah : 263 orang.
Pemilik tanah tegal/ Ladang : 86 orang.
4. Potensi Peternakan
a. Populasi Jenis Ternak
Sapi : 86 ekor
Kambing : 67 ekor
Kuda : 2 ekor
Ayam : 7000 ekor
Itik : 30 ekor
6. Potensi Kelembagaan
a. Lembaga Pemerintahan
1) Pemerintahan Desa
Jumlah Perangkat Desa : 7 Orang
Pendidikan Kepala Desa : SLTP
Pendidikan Sekretaris Desa : SLTA
Jumlah dusun : 6 Dusun
Jumlah R T : 25 RT
Jumlah RW. : 6 RW
2) Badan Perwakilan Desa
Jumlah Anggota : 7 orang
Pendidikan Ketua : SMA
b. Lembaga Kemasyarakatan
1) Organisasi Perempuan : 2 lembaga
Jumlah anggota : 72 orang
2) Organisasi P K K : 1 lembaga
Jumlah anggota : 112 orang
3) Organisasi Pemuda : 2 lembaga
Jumlah anggota : 60 orang
4) Organisasi Karang Taruna: 1 lembaga
Jumlah anggota : 21 orang
c. Lembaga Pendidikan
1) T K : 3 Unit
Jumlah guru : 7 Orang
2) SDN : 3 Unit
Jumlah guru : 21 Orang
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Orientasi Medan
Hari pertama pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah melakukan
Orientasi Medan (survei) langsung pada masyarakat yang berada di dusun-dusun
yang berada di Desa Bakalan:
1. Dusun Bakalan
Dusun Bakalan terdiri dari beberapa Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 200
kepala keluarga. Di Dusun Bakalan ini ditemukan beberapa kasus antara lain:
a. Nikah Siri : 3 Pasangan
b. Kekerasan Dalam Rumah Tangga : 4 Orang
2. Dusun Sukun
Dusun Sukun terdiri dari beberapa Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 200
kepala keluarga. Di Dusun ini ditemukan beberapa kasus antara lain :
a. Nikah Siri : 2 Pasangan
b. Kekerasan Dalam Rumah Tangga : 2 Orang
3. Dusun Babatan
Dusun ini terdiri dari beberapa Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 400 Kepala
Keluarga. Di Dusun Babatan ini ditemukan beberapa kasus antara lain :
a. Nikah Siri : 5 Pasangan
b. Kekerasan Dalam Rumah Tangga : 5 Orang
4. Dusun Keputran
Dusun ini terdiri dari beberapa Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 300 Kepala
Keluarga. Di dusun ini ditemukan beberapa masalah antara lain :
a. Nikah Siri : 2 Pasangan
b. Kekerasan Dalam Rumah Tangga : 2 Orang
5. Dusun Tegalan
Dusun ini terdiri dari beberapa Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 210 Kepala
Keluarga. Di Dusun ini ditemukan beberapa masalah antara lain :
a. Nikah Siri : 2 Pasangan
b. Kekerasan Dalam Rumah Tangga : 2 Orang
6. Dusun Suko Anyar
Terdiri dari beberapa Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 200 Kepala Keluarga.
Di dusun ini ditemukan beberapa masalah antara lain :
a. Nikah Siri : 2 Pasangan
b. Kekerasan Dalam Rumah Tangga : 2 Orang
Dengan hasil Orientasi Medan yang dilakukan oleh Penulis, ditemukan beberapa
masalah dengan jumlah yang sangat tinggi untuk ukuran sebuah desa. Masalah-
masalah yang ditemukan tersebut antara lain :
a. Masyarakat yang melakukan Nikah Siri : 16 Orang
b. Masyarakat yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga: 17 Orang
B. Pemetaan Masalah
Dengan hasil Orientasi Medan yang dilakukan oleh Penulis, ditemukan beberapa
masalah dengan jumlah yang sangat tinggi untuk ukuran sebuah desa.
Berikut adalah beberapa faktor yang Penulis simpulkan dari berbagai masalah
yang didapatkan dari orientasi medan di lokasi Praktek Pengabdian Masyarakat:
1. Ekonomi
2. Faktor Kebiasaan atau adat istiadat wilayah tersebut
3. Keberlakuan Hukum Islam yang tidak sejalan dengan Hukum Positif
4. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah daerah setempat mengenai Hukum
Positif Indonesia serta dampaknya terhadap kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian Penulis melakukan beberapa langkah yang bertujuan untuk
memberi pengertian terhadap masyarakat Desa Bakalan. Kec. Purwosari. Kab.
Pasuruan. Langkah-langkah awal yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Memberi laporan pada Aparatur Pemerintahan Desa Bakalan. Kec. Purwosari.
Kab. Pasuruan.
2. Melakukan Pendekatan secara Persuasif pada masyarakat.
3. Mengadakan pertemuan dengan semua Ketua RT. Setempat sebagai perwakilan
dari masyarakat.
4. Mengajukan Peraturan Desa kepada Aparatur Desa Bakalan. Kec. Purwosari.
Kab. Pasuruan
.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Persiapan
Pelaksanaan kegiatan KPM ini diawali dengan persiapan yaitu perencanaan
tempat dimana sosialisasi dilaksanakan selanjutnya persiapan properti yang
meliputi souvenir yang berupa 1 (satu) buah gelas yang berlogokan Universitas
Widyagama Malang. Dimana souvenir ini akan diberikan kepada masyarakat
sebagai kenang-kenangan. Serta pembuatan backdrop yang bertemakan :
1. Kedudukan Nikah Siri Dalam Kehidupan Bermasyarakat Di Tinjau Dari
Hukum Positif Indonesia
2. Pembagian Warisan
3. Penyuluhan Tentang Pembentukan/Penyusunan Perdes
Materi muatan Peraturan Desa sebagaimana yang dimaksud adalah seluruh materi
muatan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa
dan Pemberdayaan Masyarakat serta penjabaran lebih lanjut dari ketentuan
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Materi muatan Peraturan
Kepala Desa sebagaimana dimaksud adalah Penjabaran Pelaksanaan Peraturan
Desa yang bersifat pengaturan.
Materi muatan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud adalah Penjabaran
Pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa yang bersifat penetapan.
Peraturan Desa tidak boleh bertentangan dengan Kepentingan Umum dan atau
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dapat berasal dari Kepala Desa
atau Badan Permusyawaratan Desa. Masyarakat berhak memberikan masukan
baik secara tertulis maupun lisan terhadap Rancangan Peraturan Desa. Rancangan
Peraturan Desa yang disiapkan Badan Permusyawaratan Desa disampaikan oleh
Ketua Badan Permusyawaratan Desa kepada Kepala Desa. Pembahasan
Rancangan Peraturan Desa di Badan Permusyawaratan Desa dilakukan bersama
Kepala Desa.
Rancangan Peraturan Desa yang berasal dari Pemerintah Desa dapat ditarik
kembali sebelum dibahas BPD. Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa
yang telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lama 3
(tiga) hari disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat untuk
dievaluasi. Hasil evaluasi Bupati terhadap Rancangan Peraturan Desa
sebagaimana dimaksud diatas disampaikan paling lama 20 (dua puluh) hari
kepada Kepala Desa. Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud diatas
melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan Rancangan
Peraturan Desa tentang APB Desa menjadi Peraturan Desa.
Rancangan Peraturan Desa yang telah disetujui bersama oleh Badan
Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa disampaikan oleh Ketua Badan
Permusyawaratan Desa kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan
Desa.
Penyampaian rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud diatas dilakukan
dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung tanggal persetujuan
bersama. Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 11
ditetapkan oleh Kepala Desa dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka
waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak rancangan Peraturan Desa tersebut
disetujui bersama oleh Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa.
Peraturan Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat
sebagai bahan pengawasan dan pembinaan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
ditetapkan apabila bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dibatalkan oleh Kepala Daerah. Peraturan
Desa dan Peraturan Pelaksanaannya wajib disebarluaskan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Desa dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak diterimanya Peraturan Desa.
Dari sosialisasi diatas, Pemateri menghimpun beberapa pertanyaan yang diajukan
oleh perangkat desa setempat.
Pertanyaan I, “Bagaimana proses dari Peraturan Desa atau cara pembuatannya?”.
Jawaban I, “Rancangan Peraturan Desa dapat berasal dari Kepala Desa atau
Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Permusyawaratan Desa, dan
masyarakat berhak memberikan masukan baik secara tertulis maupun lisan
terhadap Rancangan Peraturan Desa. Pembahasan Rancangan Peraturan Desa
dilakukan bersama Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Rancangan APB Desa yang telah disetujui bersama ditetapkan oleh Kepala Desa
paling lambat disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat untuk
dievaluasi. Hasil evaluasi Bupati disampaikan paling lambat 20 hari..
Penyampaian Rancangan Peraturan Desa dilakukan dalam jangka waktu 7 hari
terhitung tanggal persetujuan bersama”.
Pertanyaan II, “Bagaimana sifat dari Peraturan Desa tersebut?”.
Jawaban II, “Peraturan Desa bersifat konkrit, individual dan final”.
Pertanyaan III, “Bagaimanakah upaya pihak aparatur Peraturan Desa apabila ada
warga yang kurang setuju dengan beberapa isi yang ada di Peraturan Desa?”.
Jawaban III, “Warga yang kurang setuju dengan beberapa isi yang ada di
Peraturan Desa tersebut dapat mengajukan keberatannya secara tertulis. Lalu
keberatan tertulis tersebut dapat diajukan ke Badan Permusyawaratan Desa. Lalu
Aparatur Pemerintahan Desa dalam hal ini melakukan peninjauan ulang yang
akan direvisi”.
Iklan
Report this ad
Report this ad
Terkait
Tentang yayankrismawan
biasa saja tapi sangat menakjubkan
Lihat semua pos dari yayankrismawan →
Pos ini dipublikasikan di hukum, Konstitusi dan tag KPM, PENGABDIAN
MASYARAKAT. Tandai permalink.
← PENGAWASAN KEUANGAN NEGARA
Hasil LOKAKARYA SISTIM PENANGGULANGAN BENCANA SECARA
TERPADU ANTAR WILAYAH DI PASURUAN 2012 PRIGEN, 28
APRIL 2012 →
Tinggalkan Balasan
Iklan
Report this ad
SmS Gruatiz
http://www.sms-online.web.id/widget/
coretan
o Hasil LOKAKARYA SISTIM PENANGGULANGAN
BENCANA SECARA TERPADU ANTAR WILAYAH DI
PASURUAN 2012 PRIGEN, 28 APRIL 2012
o LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
o PENGAWASAN KEUANGAN NEGARA
o PERDES
o Kaidah Sosial
Arsip
o Mei 2012
o Februari 2012
o November 2011
o Oktober 2011
o November 2010
o Oktober 2010
o Juni 2010
Kategori
o hukum
o Konstitusi
o Paguyuban Perangkat Desa
Meta
o Daftar
o Masuk
o RSS Entri
o RSS Komentar
o WordPress.com
Yayankrismawan's Blog
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Ikuti