Você está na página 1de 2

BAB 5 Bukti Audit dan Kertas Kerja Audit

5.1 Hakekat Bukti


Bukti audit adalah seua informasi yang digunakan auditor untuk mencapai kesimpulan
yang menjadi dasar opini audit. Sebagian besar pekerjaan auditor independen dalam rangka
memberikan opini atas laporan keuangan terdiri dari usaha untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti audit. Bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan
yang ditarik oleh auditor inndependen dalam rangka memberikan opini atas laporan keuangan
auditan. Relevansi, obyektivitas, ketepatan waktu, dan keberadaan bukti audit lain yang
menguatkan kesimpulan, seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi bukti.
Butir-butir penting tentang hakekat bukti audit, sebagai berikut:
 Meliputi informasi yang dihasilkan baik secara internal maupun ekternal.
 Meliputi informasi yang mendukung maupun yang bertentangan dengan asersi
manajemen.
 Dipengaruhi oleh tindakan-tindakan manajemen, seperti misalnya: tidak membuat
dokumen yang diperlukan, atau tidak membuat dokumen secara tepat waktu.
 Dapat dikembangkan dengan menggunakan ahli dari luar.
 Dapat diperoleh melalui prosedur-prosedur lain yang lazim digunakan auditor.

5.2 Keputusan Auditor tentang Bukti Audit

Keputusan penting yang dihadapi setiap auditor adalah menentukan jenis dan jumlah
bukti yang tepat yang diperlukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan
klien telah ditetapkan secara wajar. Ada empat keputusan tentang bukti apa yang harus
diperoleh dari berapa banyak bukti yang harus dikumpulkan:
1. Prosedur Audit Apa yang Harus Digunakan
Prosedur audit adalah intruksi detil yang menjelaskan bukti audit yang harus
diperoleh selama audit berlangsung. Prosedur sering dinyatakan dengan intruksi yang
cukup spesifik sehingga auditor dapat mengikuti instruksi tersebut selama audit
berlangsung. Berikut contoh suatu prosedur audit untuk melakukan verifikasi atas
pengeluaran kas:
 Periksalah jurnal pengeluaran kas dalam sistem akuntansi dan bandingkan
dengan nama penerima, jumlah rupiah, dan tanggal dengan informasi online
yang disediakan bank tentang check-check yang diproses untuk akun kas yang
bersangkutan.
2. Ukuran sampel
Setelah prosedur audit ditetapkan, auditor harus menentukan ukuran sampel yang
dipilih dari populasi. Dalam penerapan prosedur audit untuk melakukan verifikasi atas
pengeluaran kas di atas, misalkan dalam jurnal pengeluaran kas telah dicatat 6.000
check. Auditor memutuskan untuk menetapkan ukuran sampel berupa 50 check yang
akan dibandingkan dengan ayat-ayat jurnal yang tercantum dalam jurnal pengeluaran
kas tersebut. Keputusan tentang berapa banyak unsur yang akan diuji harus dibuat
auditor untuk setiap prosedur audit yang akan digunakan.
3. Unsur yang Dipilih
Setelah ukuran sampel untuk suatu prosedur audit ditetapkan, auditor harus
memutuskan unsur-unsur mana dalam populasi yang akan diuji. Sebagai contoh,
apabila auditor memutuskan untuk memilih 50 check yang sudah dibayar bank dari
populasi sebesar 6.000 check sebagaimana tercantum dalam jurnal pengeluaran kas,
auditor masih harus menentukan metode apa yang akan digunakan untuk secara
spesifik memilih check yang akan diuji.
4. Saat Pelaksanaan Prosedur
Audit atas laporan keuangan biasanya mencakup satu periode akuntansi
tertentu, misalnya satu tahun buku. Audit pada umumnya baru dapat diselesaikan
beberapa minggu atau beberapa bulan setelah akhir periode akuntansi. Dengan
demikian, penerapan prosedur-prosedur audit bisa dilakukan dalam rentang waktu
mulai dari awal periode sampai akhir periode akuntansi. Kadang-kadang penentuan
saat pelaksanaan prosedur audit dipengaruhi oleh kapan klien membutuhkan laporan
audit.
Dalam audit atas laporan keuangan perusahaan-perusahaan publik, klien
biasanya menghendaki audit sudah dapat diselesaikan dalam waktu 1 hingga 3 bulan
setelah akhir tahun buku. Saat ini Bapepam mengharuskan perusahaan-perusahaan
publik untuk mengumumkan laporan keuangan auditan dalam waktu 60-90 hari
setelah akhir tahun buku, tergantung pada besarnya perusahaan.

Program Audit
Program audit adalah daftar prosedur-prosedur audit untuk suatu bagian atau
keseluruhan audit. Program audit selalu berisi daftar prosedur audit, dan juga biasanya
mencakup ukuran sampel, unsur yang dipilih, dan saat pelaksanaan pengujian. Pada
umumnya, auditor membuat progra audit untuk setiap komponen audit, misalnya
program audit untuk piutang usaha, satu diantaranya program audit untuk penjualan,
dan sebagainya.

Você também pode gostar