Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Resep ke-1
A.Kelengkapan peresepan
Lengkap Benar/dapat dibaca Penjelasan
(ya/Tidak) (ya/tidak)
Identitas dokter Tidak Tidak Nama dokter tidak ada
Sip dokter tidak ada
Alamat rumah, alamat
praktek, dan nomor telefon
tidak ada
Superskripsi R1/ Tidak Ya Tempat ada, tanggal dan
tahun resep tidak ada
Simbol R ada
R2/ Tidak Ya Tempat ada, dan tanggal
resep tidak ada
Simbol R ada
R3/tidak Ya Tempat ada, dan tanggal
resep tidak ada
Simbol R ada
Inskripsi R1/tidak Ya Nama obat ada
kekuatan obat tidak ada
R2/ tidak Ya Nama obat ada
Kekuatan obat tidak ada
R3/ tidak Ya Nama obat ada
Kekuatan obat tidak ada
Subskripsi R1/ ya Ya Bentuk sediaan obat ada
Jumlah obat yang diberikan
ada
R2/ ya Ya Bentuk sediaan obat ada
Jumlah obat yang diberikan
ada
R3/ ya Ya Bentuk sediaan obat ada
Jumlah obat yang diberikan
ada
Signatura R1/tidak Ya Frekuensi pemberian ada
Jumlah obat yang diminum
tidak ada
Waktu pemberian obat tidak
ada
R2/ tidak tidak Frekuensi pemberian tidak
ada
Jumlah obat yang diminum
tidak ada
Waktu pemberian obat tidak
ada
R3/ Tidak tidak Frekuensi sudah diketahui
Jumlah obat yang diminum
perkali minum ada
Waktu pemberian obat tidak
ada
Identitas pasien tidak Ya Ada nama dan umur
Berat badan tidak ada
Penutup tidak tidak Tidak ada paraf
B. Bentuk Peresepan
Komposisi : Ibuprofen
Efek :Analgesics (Non-Opioid) & Antipyretics (Nyeri ringan sampai
sedang antara lain nyeri pada penyakit gigi atau pencabutan gigi, nyeri pasca bedah,
sakit kepala, gejala artritis reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis
reumatoid, menurunkan demam pada anak.)
R3/ Special form
A. Dosage Regimen
1. DosageRegimen R1/ R2/ R3/
Dosis - Dosis tunggal : - Dewasa, dosis yang - Pengobatan : 3 kali
sulfadoksin 25 dianjurkan 200-250 sehari 1-2 tablet.
mg/kgbb atau mg 3-4 kali sehari. -
Pencegahan : 1-2
berdasarkan dosis - Anak 1-2 tahun, 50 tablet sehari.
pirimetamin 1,25 mg 3-4 kali sehari. -
defisiensi kronik
mg/kg bb. - 3-7 tahun, 100-125 mg ringan, 10-25 mg
- Stadium seksual 3-4 kali sehari. tiap hari
dengan dosis tunggal - 8-12 tahun, 200-250 -
defisiensi berat
0,75 mg/kg bb. mg 3-4 kali sehari.
200-300 mg tiap
- Dewasa:2-3 tablet. - Osteoartritis, artritis
reumatoid. 1200 mg – hari.
Anak 10-14 tahun: 2
tablet. 1800 mg 3 kali sehari.
- 7-9tahun: 1,5 tablet. - Eksaserbasi akut.
- 4-6 tahun: 1 tablet. Dosis maksimum
- 2-4 tablet: 0,5 2400 mg/hari
tablet. - jika kondisi sudah
stabil selanjutnya
dosis dikurangi hingga
maksimum 1800
mg/hari.
Rute Pemberian Oral Oral oral
Frekuensi 1 kali dalam 24 jam 6-8 hr (analgesia) 8 hr
(antipyretic).
WaktuPemberia Sebaiknya di konsumsi Sebaiknya di konsumsi Di konsumsi dengan
n setelah makan setelah makan makanan
Durasi Terapi 7 hari Max: 4 kali dalam 24 Jika
jam jika dipelukan diperlukan/sampai
selama 3 hari keadaan membaik
2. Interaksi hindari pemberian - AINS dan -
bersama dengan obat penghambat selektif
yang memperpanjang COX-2: berpotensi
menimbulkan efek
interval QT seperti
adiktif.
eritromisin,terfenadin, - Glikosida jantung:
astemizol,probukol, menurunkan
antiaritmia kelas 1a kecepatan filtrasi
(kuinidin,prokainamid, glomerulus dan
disopiramid),antiaritmi meningkatkan
a kelas III (amiodaron, konsentrasi plasma
glikosida jantung.
bretilium),bepridil,
- Kortikosteroid:
sotalol,antidepresan meningkatkan risiko
trisiklik,neuroleptik ulkus atau
tertentu dan fenotiazin perdarahan
lambung.
- Antikoagulan
(warfarin):
meningkatkan efek
dari antikoagulan.
- Antiplatelet dan
golongan SSRI
(klopidogrel,
tiklopidin):
meningkat risiko
perdarahan
lambung.
- Asetosal:
meningkatkan risiko
efek samping. Anti
hipertensi:
menurunkan efek
anti hipertensi.
- Diuretik:
meningkatkan risiko
nefrotoksik. Litium:
mempercepat
eliminasi litium.
- Metotreksat:
mengurangi
bersihan
metotreksat.
- Siklosporin dan
takrolimus:
meningkatkan risiko
nefrotoksik.
- Zidovudin:
meningkatkan risiko
gangguan
- hematologi.
- Kuinolon:
meningkatkan risiko
kejang.
- Aminoglikosida:
menurunkan eksresi
aminoglikosida.
- Mifepriston: jangan
gunakan AINS
selama 8 – 12 hari
setelah terapi
mifepriston karena
dapat mengurangi
efek mifepriston.
- Ginkgo biloba:
meningkatkan risiko
perdarahan..
B. Bentuk sediaan farmasetik
a. Tablet suldox
Kelebihan
• Lebih mudah disimpan
• Memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat
bentuk lainnya
• Bentuk obatnya lebih praktis
• Konsentrasi yang bervariasi.
Kekurangan
• Warnanya cenderung memberikan bahaya.
• Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan
anak-anak untuk menjaga kesalahan karena menurut mereka
tablet tersebut adalah permen.
• Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
• Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
• Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan
kompak.
b. Tablet Ibuprofen
Kelebihan
• Lebih mudah disimpan
• Memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat
bentuk lainnya
• Bentuk obatnya lebih praktis
• Konsentrasi yang bervariasi
kekurangan
Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak
untuk menjaga kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut
adalah permen.
Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak
Warnanya cenderung memberikan bahaya.
c. Vitamin
Kelebihan
Selama ini kita menganggap gejala dehidrasi bisa dicegah hanya
dengan menambah asupan mineral dari air putih saja. Akan tetapi
perlu diketahui bahwa didalam air putih tidak mengandung garam
elektrolit yang dapat mempertahankan keseimbangan kadar
elektrolit pada tubuh manusia. Elektrolit itu sendiri merupakan
mineral atau cairan yang berpengaruh pada impuls saraf melalui
daya hantar bermuatan listrik didalam tubuh.
Kekurangan
Cara penggunaan oralit yang tidak sesuai aturan dan dengan dosis
yang berlebihan akan menimbulkan resiko bagi kesehatan tubuh.
Keseimbangan cairan elektrolit yang seharusnya terjaga justru dapat
memicu gangguan kesehatan bagi kinerja organ lain didalam tubuh.
C. Diagnosis
a. Infeksi parasit (malaria)
b. Infeksi bakteri
c. Infeksi virus
D. Kesimpulan
a. Kesimpulan dan saran
Higiene diri dan keadaan sekitar harus terjaga dan konsumsi makanan gizi
seimbang
Obat dimunim sesuai dengan resep dokter.
Ketika pergi ke daerah endemik lebih berhati-hati dan membawa lotion anti
nyamuk
Alamat rumah/praktek :
Pro : Santi
Age : 23 thn
Berat : 60 kg
Referensi :
2. Resep Ke 2
A.Kelengkapan peresepan
Lengkap Benar/dapat dibaca Penjelasan
(ya/Tidak) (ya/tidak)
Identitas dokter Tidak Ya Nama dokter ada
Sip dokter tidak ada
Alamat rumah sakit ada dan
nomor telefon ada
Superskripsi R1/ Ya Ya Tempat ada
Tanggal resep ada
Simbol R ada
R2/ Tidak Ya Tempat ada
Tanggal resep ada
Simbol R tidak ada
R3/ Ya Ya Tempat ada
Tanggal resep ada
Simbol R ada
Inskripsi R1/ Ya Ya Nama obat ada
kekuatan obat ada
R2/ tidak Ya Nama obat ada
Kekuatan obat tidak ada
R3/ Ya Ya Nama obat ada
Kekuatan obat tidak ada
Subskripsi R1/ tidak Ya Bentuk sediaan obat ada
Jumlah obat yang diberikan
tidak ada
R2/ Ya Ya Bentuk sediaan obat ada
Jumlah obat yang diberikan
ada
R3/ tidak Ya Bentuk sediaan obat ada
Jumlah obat yang diberikan
ada
Signatura R1/ tidak Ya Jumlah obat yang diminum
tidak ada
Frekuensi pemberian ada
Waktu pemberian obat tidak
ada
R2/ tidak Ya Frekuensi pemberian ada
Jumlah obat yang diminum
tidak ada
Waktu pemberian obat tidak
ada
R3/ Tidak Ya Frekuensi pemberian tidak
ada
Jumlah obat yang diminum
tidak ada
Waktu pemberian obat tidak
ada
Identitas pasien Tidak Ya Ada nama dan Umur
Berat badan tidak ada
Penutup Tidak Ya R1, R2, dan R3 tidak ada
penutup
B. Bentuk peresepan
Komposisi : Griseofulvin
Efek : antifungal
Komposisi : Fenofibrate
Efek :antikolesterol
Griseofulvin : obat dengan fungsi untuk mengobati infeksi seperti kurap, kaki atlet,
gatal atlet, dan infeksi jamur di kulit kepala, kuku tangan, atau kuku
kaki. Griseofulvin adalah obat antijamur untuk infeksi yang disebabkan oleh jamur.
Kandungannya adalah . Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik.
Secara invitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari
Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral
griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi
dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari sel epidermis,
sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.
Fenofibrate : obat yang digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol darah terutama
pada pasien yang memiliki resiko penyakit kardiovaskular. Obat ini adalah obat
penurun kolesterol yang termasuk paling banyak digunakan, baik secara tunggal
maupun dikombinasikan dengan golongan statin.
Miconazole : merupakan anti jamur azol turunan imidazole. Obat ini bekerja dengan
menghambat bioseintesis egosterol pada membran sel jamur yang menyebabkan
terjadinya kerusakan pada dinding sel jamur, sehingga terjadi peningkatan
permeabilitas membran, dan pada akhirnya menyebabkan sel jamur kehilangan nutrisi
selulernya.
Griseofulvin:
Dosis :
Rute : oral
Frequensi : 4x / hari
Waktu pemberian : sebelum makan
Durasi pemberian : 1 minggu
Fenofibrate :
Dosis : 30 mg
Rute : oral
Frequensi : 1x/ hari
Waktu pemberian : pagi hari sebelum makan
Durasi pemberian 30 hari
Miconazol :
F. Saran :
1. obat vomita diminum sebelum makan dan menjelang tidur 4 kali sehari, hindari
berkendara setelah minum obat
2. obat lansoprazole diminum sebelum makan dan diminum ketika asam lambung
meningkat
3. obat inpepsa diminum sebelum makan 4 kali sehari
Sip : 320/X/2001
A.Kelengkapan peresepan
Komplet Benar/Dapat dibaca Penjelasan
(Ya/Tidak) (Ya/Tidak)
Identitas Dokter Tidak Tidak Seharusnya,
identitas dokter
dicantumkan, pada
kop resep meliputi :
nama, nomor SIP,
dan alamat praktek
dan rumah. Bila
perlu nomor telfon
yang dapat
dihubungi.
Superscription R1/. Tidak Tidak Seharusnya
R2/. Tidak Tidak superskripsi teridiri
R3/. Tidak Tidak atas, tempat, dan
Dan lain-lain tanggal penulisan
resep dan simbol R ,
tetapipada resep di
atas, tidak terdapat
tanggal penulisan
resep.
Inscription R1/. Tidak Tidak Seharusnya,inskripsi
R2/. Tidak Tidak berisi nama obat,
R3/. Tidak Tidak bahan obat, dan
Dan lain-lain kekuatan obat,
namun pada resep
diatas, tidak
dicantumkan
kekuatan obat.
Subscription R1/. Ya Ya Pada subscripsi,
R2/. Ya Ya harus dicantumkan
R3/. Ya Ya bentuk sediaan obat,
Dan lain-lain dan jumlahobat yang
diserahkan dalam
satuan bentuk
sediaan dan ditulis
dalam angka
romawi. Pada resep
diatas sudah
memenuhi kriteria
subkripsi.
Signa (Signatura) R1/. Ya Ya Pada signatura,harus
R2/. Tidak Tidak berisi
R3/. Tidak Tidak Signa(S), frekuensi
Dan lain-lain pemberian dalam
sehari, jumlah obat
yang diminum
perkali minum, dan
waktu pemberian
R1/ penulisan
signatura sudah tepat
dimana menuliskan
kode S.u.c yang
artinya ‘aturan pakai
sudah diketahui’
sehingga tidak perlu
dicantumkan aturan
pemakaian obat di
resep.
R2/ Penulisan
signatura tidak tepat,
dapat dibaca namun
tidak komplit, serta
tidak adanya aturan
pemakaian obat
yang dicantumkan
pada resep.
R3/ penulisan
signatura belum
tepat dan tidak
mencantumkan
waktu pemberian
obat, sehingga
belum lengkap.
Signature dokter R1/. Ya Ya Setiap selesai
R2/. Ya Ya menuliskan 1 obat
R3/. Tidak Tidak pada resep, selalu di
Dan lain-lain ikuti dengan
pemberian tanda
penutup dan paraf
atau tanda tangan
dari dokter, pada
resep ini, R1/ dan
R2/ telah dilengkapi
dengan paraf dokter,
namun, R3/ tidak
terdapat paraf dari
dokter.
Identitas pasien Tidak Ya Identitas pasien
meliputi, nama ,
umur, dan berat
badan. Pada resep
ini tidak dilengkapi
dengan berat badan
dari pasien.
B. Formulir Resep
1. Jenis resep
R1 /. Spesialis
R2 /.Oficinalis
R3 /. Oficinalis
2. Bentuk Magistral (hadir / tidak ada) = TIDAK ADA
Jika ada bentuk magistral, jelaskan menggunakan kriteria:
Bahan Nama agen obat aktif Efek / Fungsi
Remedium Cardinale (obat utama)
Remedium Adjuvant (adjuvant)
Corrigens
Konstituen / vehicle
Efek obat
Untuk pengobatan malaria di daerah-daerah dimana malaria falciparum telah yg telah
resisten terhadap klorokina
Efek samping
Kelelahan, gangguan saluran cerna, reaksi kulit. Penggunaan lebih dari satu tahun dapat
menyebabkan agranulocytosis, walaupun jarang terjadi. Efek samping lainnya yang
jarang terjadi : sakit kepala, telinga berdengung , hepatitis.
C. 1. Rejimen dosis (dosis, cara pemberian, frekuensi, waktu pemberian, dan durasi
pengobatan)
R1/ ( suldox )
Reference : dewasa 2-3 tablet/dose (Pirimetamin 25 mg, dan sulfodoksin 500mg)
Dose : 2 tablet / dose ( dosis tunggal)
Frekuensi : single dose
Waktu pemberian : ac or pc.
Rute : oral
Durasi : 10 hari
R2/ ( ibuprofen )
Reference : 150mg-600mg/dose. Tablet tersedia 200mg dan 400 mg
Dosis : 400 mg/dose
Frekuensi : tiap 6-8 jam atau 3-4 kali sehari
Waktu pemberian : pc
Rute : oral
Durasi : 5 hari
R3/( vit.B komplex )
Dosis :tidak dinyatakan ( 1 tab/dose )
Frekuensi : 2 kali sehari
Waktu pemberian : pc
Rute : oral
Durasi : 7 hari
2. Interaksi obat (hadir / tidak ada) : ada untuk R1/ ( SULDOX )
Memiliki sifat protein biinding sehingga dapatmeningkatkan aktifitas zat obat – obat
lain yang terikat protein seerti antikoagulan,antidiabetik oral, dan fenitoin, sebaiknya tidak
diberikan secara bersamaan dengan suldox
D. Sediaan Farmasi dipilih oleh dokter
(Jelaskan spesifikasi bentuk sediaan yang tersedia, keuntungan dan kerugian dari bentuk
sediaan farmasi)
Pada resep sediaan obat yang diberikan yaitu tablet. Adapun keuntungan dan kerugiannya
yaaitu :
Keuntungan :
1. Praktis mudah dibawa
2. Stabil dalam penyimpanan
3. Harga murah
Kerugian
1. Rasa tidak eank
2. Tidak cocok untuk anak-anak dan lansia
E. Diagnosis
Berdasarkan obat yang ditulis dalam resep, apa / adalah kemungkinan pasien
mendiagnosa?
Berdasarkan dari obat yang diresepkan oleh dokter, pasien kemungkinan menderita
malaria falciparum, untuk ibuprofen digunakan sebagai obat simptomatik untuk
mengurangi demam
F. 1. Kesimpulan dan saran (nasihat yang harus diberikan kepada pasien yang berkaitan
dengan penyakit)
Bagi penderita malaria berat, disampaikan pada keluargamengenai prognosis
penyakitnya.
Pencegahan dapat dilakukan dengan
- Menghindari gigitan nyamuk, dengan kelambu atau repellen
- Menghindari aktifitas diluar rumah pada malam hari
- Mengobati pasien hingga sembuh : pengawasan dalam minum obat
3. Tuliskan kanan dan penulisan resep yang rasional dalam bentuk resep.
Yogyakarta, 22-12-17
4. Resep ke 4
ANALYSIS PRESCRIPTION
A. Kelengkapan peresepan
Komplet Benar/Dapat dibaca Penjelasan
(ya/tidak) (ya/tidak)
Identitas Tidak Ya - Nama doktert tertera dengan jelas
dokter - Nomor Sip dokter tidak ada
- Alamat poliklinik dan nomor telepon
ada
Superskripsi R1/ Tidak Ya - Tempat dan tanggal resep tertulis
jelas
- Tahun penulisan resep tidak ada
- Simbol R tertulis jelas
R2/Tidak Ya - Tempat dan tanggal resep tertulis
jelas
- Tahun penulisan resep tidak ada
- Simbol R tertulis jelas
R3/ Tidak Ya - Tempat dan tanggal resep tertulis
jelas
- Tahun penulisan resep tidak ada
- Simbol R tertulis jelas
R4/ Tidak Ya - Tempat dan tanggal resep tertulis
jelas
- Tahun penulisan resep tidak ada
- Simbol R tertulis jelas
Inskripsi R1/Tidak Ya - Nama obat ada
- Kekuatan obat tidak disertakan
R2/Tidak Ya - Nama obat ada
- Kekuatan obat tidak disertakan
R3/ya Ya - Nama obat ada
- Kekuatan obat disertakan
R4/Tidak Tidak - Nama obat ada
- Kekuatan obat tidak disertakan
- Pemberian tetes mata hanya dalam
formula spesialistis
Subskripsi R1/Ya Ya - Bentuk sediaan obat ada
- Jumlah obat ada
R2/Ya Ya - Bentuk sediaan obat ada
- Jumlah obat ada
R3/Ya Ya - Bentuk sediaan obat ada
- Jumlah obat ada
R4/Ya Ya - Bentuk sediaan obat ada
- Jumlah obat ada
Signatura R1/Tidak Ya - Jumlah obat yang diminum perkali
minum tidak ada
- Frekuensidan dosis per kali
pemberiantidakada
- Waktu pemberian obat tidak ada
- Signatura dapat terbaca sebagai “S.
u.e.” maupun “S. u.c.”. sebaiknya
frekuensi dan jumlah pemakaian
dituliskan pada resep
R2/Tidak Ya - Jumlah obat yang diminum perkali
minum ada
- Waktu pemberian obat tidak ada
R3/Tidak Ya - Jumlah obat yang diminum perkali
minum ada
- Waktu pemberian obat tidak ada
R4/Tidak Ya - Jumlah obat yang diminum perkali
minum tidak ada
- Frekuensi dan dosis pemakaian tidak
ada
- Waktu pemberian obat tidak ada
Identitas Tidak Ya - Nama dan umur disertakan
pasien - Berat badan tidak tertera
Penutup Tidak Tidak R1, R2, R3, dan R4 tidak ada penutup
Komposisi : Mebendazol
Efek :antelmintik
Komposisi : Vit. C
Efek :suplemen
a. Mebendazol
Merupakan antelmintik yang berspektrum luas. Antelmintik atau obat cacing yang
digunakan untuk membrantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan
tubuh. Mebendazol sangat efektif untuk mengobati infestasi cacing gelang, cacing kremi,
cacing tambang dan T.Trichuria. mebendazol juga efektif untuk trichostrongylus, sedangkan
untuk taeniasis dan S. Stercoralis efeknya bervariasi.
b. Ferro sulfat
Ferrous sulfate adalah obat yang merupakan suplemen zat besi yang digunakan untuk
mneghambat atau digunakan untuk mengobati atau mencegah kadar zat besi renzah dalam
darah (misalnya untuk anemia atau selama kehamilan ). Zat besi merupakan mineral penting
yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah dan menjaga tubuh dalam
kondisi sehat.
c. Vit C
Vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan
reduktor dan antioksidan. Vitamin C berperan sebagai suatu kofaktor dalam sejumlah reaksi
hidroksilasi dan amidasi dengan memindahkan elektron ke enzim yang ion logamnya harus
berada dalam keadaan tereduksi dan dalam kondisi tertentu bersifat sebagai antioksidan.
d. Chloramphenicol
Merupakan antibiotik yang mempunyai aktivitas bakteriostatik dan pada dosis tinggi
bersifat bakterisid. Aktivits antibakterinya dengan menghambat sintesa protein dengan jalan
mengikat subunit ribosom yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan
peptida. Khloramphenikol efektif terhadap bakteri aerob gram-positif
POLIKLIINIK
SEGAR BUGAR
Jl. Menur 19 Yogyakarta, telp. 123766