Você está na página 1de 4

Apa yang Harus Diperhatikan Dalam Membangun Perumahan

“Ane lagi galau ne boss” sahut teman saya ketika baru duduk di Citos, tempat biasa ketemu rekan bisnis
di bilangan Jakarta Selatan.

“Kenapa bro?” tanya saya

“Perumahan yang ane bangun belom laku-laku juga” dia mulai bercerita.

“Padahal harga yang ane tawarkan sudah jauh di bawah harga perumahan sebelah, memang sih
perumahan sebelah itu milik pengembang besar” paparnya.

“Yang disain arsitek mana bro?” saya bertanya lagi

“Ane cuman bikin 25 unit boss, ane bikin sendiri aja desainnya, nggak pake arsitek, lumayan ane bisa
berhemat” katanya menerangkan.

Dalam hati saya berfikir inilah kesalahannya. Sekarang ini konsumen sudah pintar dalam membanding-
bandingkan perumahan yang akan mereka beli. Ada banyak pertimbangan bagi mereka sebelum
memutuskan membeli rumah.

Baca juga: Workshop Developer Properti di Indonesia yang Wajib Anda Ikuti

Untuk konsumen menengah ke bawah, yang rata-rata membeli rumah pertama mereka, tidak hanya
harga yang menjadi pertimbangan utama.

Apa yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memutuskan untuk membeli rumah?

1. Lokasi
Lokasi merupakan pertimbangan utama bagi calon konsumen untuk membeli property. Lokasi
berhubungan dengan akses ke tempat beraktifitas. Developer yang memiliki lokasi dekat ke tempat
strategis seperti pusat bisnis, pusat pemerintahan dan pusat keramaian lainnya menjadi jaminan sukses
bagi seorang developer.

Mantra sakti bagi seorang developer sejak dulu bahwa hanya ada tiga syarat supaya property yang kita
kembangkan sukses, pertama adalah lokasi, syarat kedua lokasi, syarat ketiga lokasi. Syarat ini masih
berlaku sampai sekarang, dengan penambahan syarat-syarat berikut tentunya.

2. Tema Arsitektur

Syarat inilah yang mungkin dilanggar oleh teman saya seperti obrolan di atas. Tema arsitektur
merupakan hal yang penting bagi konsumen. Tema arsitektur dari rumah yang kita pasarkan seharusnya
sesuai dengan tren disain mutakhir. Kita harus jeli melihat kemauan pasar dan menyediakan produk
yang sesuai dengan selera konsumen.

Tema arsitektur juga berhubungan dengan disain antar ruang dari bangunan, pencahayaan alami dan
tambahan, permainan warna yang elegan. Disain antar ruang menjamin kenyamana lalu lintas penghuni
dalam berpindah ruangan sehingga penghuni menjadi nyaman di dalam rumah.

Dengan disain yang benar ruangan dengan tanah terbatas bisa memberikan kesan sebaliknya. Hal ini
akan berbeda jika rumah didisain oleh orang yang tidak mengerti disain pemanfaatan ruang yang
optimal.

Dalam mendisain, seorang arsitek berpengalaman juga memperhatikan lingkungan sekitar. Seperti arah
matahari, posisi taman dan lain sebagainya.

Ya, akan lebih baik kita menyerahkan disain kepada arsitek dengan sejumlah biaya dibandingkan dengan
kita disain sendiri tapi menghasilkan disain yang kurang bagus.

3. Kualitas Bangunan
Adalah wajib hukumnya bagi kita sebagai developer menyediakan rumah yang terbuat dari material
yang berkulitas. Bangunan dengan mutu material seadanya akan memberikan dampak yang besar dalam
menarik calon konsumen.

Kita harus memahami bahwa konsumen itu terdiri dari orang-orang aneh yang menginginkan barang
yang berkualitas tetapi dengan harga murah. Tetapi kita tetap butuh konsumen bukan?, itulah
kenyataannya…

4. Cara Bayar

“Harga rumah berapa pak?” tanya seorang calon konsumen ke saya.

Setelah saya menjawab dengan harga rumah yang kami tawarkan, dia bertanya lagi.

“DP-nya berapa ya pak”

Itulah pertanyaan yang seringkali kita dengar dalam memasarkan produk perumahan menengah ke
bawah. Saya selalu jelaskan bahwa mengenai DP (down payment) bisa sangat flexible tergantung
kemampuannya mencicil nantinya. Penilaian bank terhadap kemampuan finansial konsumen juga sangat
menentukan DP yang harus dibayar konsumen.

Dalam konteks perumahan menengah ke bawah, sedapat mungkin konsumen membayar semurah
mungkin untuk DP, karena ini berhubungan dengan tipikal orang kita yang sulit menabung untk bayar DP
walaupun punya kemampuan yang baik dalam mencicil.

5. Harga
Harga merupakan faktor terakhir menjadi pertimbangan membeli bagi konsumen. Harga yang lebih
murah membuat kita lebih mudah memasarkan produk kita tetapi dengan memperhatikan faktor-faktor
sebelumnya.

Besar kemungkinan konsumen akan memilih produk yang lebih mahal tetapi dengan cara bayar yang
flexible dibandingkan dengan perumahan yang lebih murah tetapi dengan cara bayar yang tidak sesuai
dengan keinginannya.

Dari uraian di atas terlihat bahwa kesalahan teman saya bisa jadi terletak pada tema arsitektur yang
tidak memperhatikan selera pasar dan disain ruang yang kurang comfort bagi penghuni, mutu bangunan
yang kurang bagus atau cara bayar yang tidak kompromistis dengan kemauan konsumen.

Dari sudut pandang faktor lokasi tidak masalah secara perumahannya berada bersebelahan dengan
perumahan besar dan harga jualnya jauh di bawah kompetitor…

Você também pode gostar