Você está na página 1de 8

TUGAS BAM

TENTANG:
PANTUN, SERTA PANTUN YANG
DIJADIKAN LAGU DAN CERITA
RAKYAT
DISUSUN
OLEH:
RIAN AFRIALDO
KELAS IXA
SMPN 5 KOTA SOLOK
TP 2016/2017
Pantun:

1.Pantun Agama

Manembak tibo dihulu


Kanai anggang tabang duo (S)
Apo nan cupak dipangulu
Mananti kato nan saiyo

Biriek-biriek tabang kasamak


Dari samak ka halaman
Dari niniak turun ka mamak (S)
Dari mamak turun ka kamanakan

2.Pantun Agama

Habis dikerat dicincang lumat


Patinya diaduk dijadikan obat
Dunia akhirat takkan selamat (S)
Kecuali minta ampun nasuha tobat

Cari lebah bersarang besar


Jangan tersengat racun berbisa (S)
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia

3.Pantun Nasehat

silungkang jalan manurun


manurun lari balari
kiambang disangko gurun (K)
kironyo ranjau nan mananti

kalau indak dirumpuik saruik


Indak pandan kabadarai
kalau indak dek sarik hiduik (K)
Indak badan kabacarai

4.Pantun Muda-mudi

dari bantan ke tanjung kandis


berlayar ditumbang utara
lagi berhadapan mulutnya manis (K)
balik belakang lain bicara
dari mana datangnya kereta
kalau bukan dari stasiun balapan (S)
dari mana datangnya cinta
kalau bukan dari kenalan

5.Pantun Jenaka

Ikan gabus di rawa-rawa,


Ikan belut nyangkut di jaring, (K)
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring

Jalan-jalan ke rawa-rawa,
Jika capai duduk di pohon palam (K)
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm

6.Pantun Duka

pai mandaki ka ateh gunuang


di dalam samak ado jurang
sabab adiak duduak tamanuang (S)
takana ayah di rantau urang

Baruang-baruang urang Pariaman,


Lah sudah takarang kasau,
Taguah-taguah pagang padoman, (K)
Angin ka turun jo langkisau.

Lagu Yang Diangkat Dari Lagu:

LAGU ES LILIN

:: Siti Nurhaliza

Ini Es Lilin aduh...sudah terpuji


Rasanya manis aduh... sedap sekali
Dibeli orang aduh... di sana sini
Mashyur namanya aduh... serata negeri
Es Lilin aduh... roti srikaya
Sayang sekali aduh... gulanya kurang
Mahu kahwin aduh... dengan si dia
Apa nasib aduh... disambar orang

Es Lilin ini aduh... enak rasanya


Sudikah benar tuan.. tuan dan nyonya
Buat bekalan aduh... anak di rumah
Ini Es Lilin aduh... bermacam warna

Es Lilin aduh... kelapa muda


Hujan datang aduh... angin meniup
Mahu kahwin aduh... duit tak ada
Baik membujang aduh... selama hidup

Es Lilin aduh... sungguh enaknya


Sayang sedikit aduh... kurang lemaknya
Maksud kahwin aduh... dengan anaknya
Sudah nasib aduh... dapat bapanya

LAGU PANTUN RIA

Diam-diam saja dirumah bisa nggak betah


Jalan-jalan keluar rumah aku tak suka
Mau belajar di hari libur bukan waktunya
Lebih baik berpantun ria hati gembira.

Jakarta Padang Bali Irian


Aduh jauhnya naik sepeda
Boleh dipandang tapi gantian
Habis kamu lucu sih kayak boneka

Bermain pantun gembira ria


tertawa ha ha ha ha ha
bermain pantun hilangkan duka
satu dua tiga yok bermain lagi.

Berpantun-pantun pantun pantun


Pantun pantun pantun
Main pantun gembira ria
Tertawa ha ha ha ha ha ha

Bermain pantun gembira ria


Tertawa ha ha ha ha ha
Bermain pantun hilangkan duka
Satu dua tiga yok bermain lagi
Jatuh keresek buah kebembeng .
Yang ono pesek yang ini tembem.
Eh ada kotak di kali sunter.
Biarpun botak Hei!!! tapi dia pinter

Cerita Rakyat:

1. DANAU TOBA
Cerita Rakyat Sumatera Utara

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri
sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak
mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud
mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat
ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut
langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut
berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail
yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani
tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut.
Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!!
Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung
dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu
bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang
sangat cantik.
“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini?
Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk,
karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah
membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”,
kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada
satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul
Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya
bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh
menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua
orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah
makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan
makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak
dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu
dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus
dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah
perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung
membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan
buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani
itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,"
umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang
lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang
sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan
akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
2. LUTUNG KASARUNG

Cerita Rakyat Jawa Barat

Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang
bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.

Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.

Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya
sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.

Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan
Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu
Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak
membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk
memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit
Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya
tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.

Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan
patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun
menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti
akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.

Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya.
Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang
paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan
mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.

Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi
lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung
Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan
terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.

Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga
tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia
menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia
menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.

Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya
dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling
berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak
mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang
rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena
terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.

“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata
Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya
ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan
menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.

Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung
Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya.
Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui
kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk
tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka
semua kembali ke Istana.

Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang
ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.

Você também pode gostar