Você está na página 1de 5

Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE


POSYANDU LANSIA

Herlina

Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto


Email : yasmine.herlina@yahoo.com

ABSTRAK

Lansia merupakan sumber daya yang bernilai sesuai dengan pengetahuan


dan pengalaman kehidupan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat keseluruhan.
Posyandu lansia diadakan dengan harapan dapat meningkatkan derajat kesehatan
secara maksimal pada lansia yang berusia > 60 tahun.Namun masih banyak lansia
yang kurang aktif dalam melakukan kunjungan karena kurangnya dukungan
keluarga. Hal ini terjadi juga pada lansia di Dusun Sengon, Desa Kebon Tunggul.
Kab. Mojokerto , dimana terdapat beberapa dari lansia yang kurang memperoleh
dukungan dari keluarga dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia.Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan
lansia ke Posyandu lansia di Dusun Dusun Sengon, Desa Kebon Tunggul. Kab.
Mojokerto .
Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional. Variabel penelitian ada
dua dukungan keluarga sebagai variabel independen dan kunjungan lansia sebagai
variabel dependen. Populasi penelitian yaitu seluruh lansia di Dusun Dusun
Sengon, Desa Kebon Tunggul. Kab. Mojokerto sebanyak 80 lansia. Sampelpada
penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling sebanyak 44 lansia. Data
dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner dan dianalisa dengan uji
spearman rho.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 responden yang tidak aktif dalam
melakukan kunjungan ke posyandu lansia terdapat 9 responden yang memperoleh
dukungan keluarga dan 15 responden tidak memperoleh dukungan keluarga.Hasil
uji spearman rho di atas diperoleh data bahwa hasil ρ dukungan keluarga = 0.012
sedangkan α = 0,05 berarti H1 diterima.Responden pada penelitian ini menunjukkan
bahwa responden yang memperoleh dukungan keluarga akan lebih aktif dalam
melakukan kunjungan ke posyandu demikian pula sebaliknya.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa terdapat hubungan antar
dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia. Diharapkan bagi
lansia untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga dapat
lebih mengerti dan memahami tentang apa yang dapat dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan perawatan kesehatan sehari – hari.

Kata Kunci : Dukungan keluarga, Lansia, Posyandu Lansia

Hal 38
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto

PENDAHULUAN sedikitnya kunjungan serta pemanfaatan


Terjadinya proses menua disertai Kegiatan Posyandu. Belum siapnya petugas
dengan berbagai perubahan baikdarifisik dan baik kader dan petugas kesehatan bagaimana
psikososial (Watson, 2004). Adanya bentuk pelaksanaan kegiatan Posyandu
perubahan tersebut diperlukan usaha dalam hal ini perlu adanya pelatihan bagi
pencegahanakan diperoleh hasil yang lebih petugas kesehatan dan kader Posyandu
baik, serta memerlukan biaya yang lebih Usila. Jauhnya lokasi Posyandu dengan
murah dibanding usaha pengobatan maupun rumah Lansia akan mempersulit jangkauan
rehabilitas salahsatunya dengan diadakannya dan memungkinkan kurangnya rasa aman
posyandu lansia. Posyandu lansia sebagai bagi lansia ketika mencapai lokasi Dukungan
pelayanan kesehatan paripurna yang solid keluarga yang kurang untuk keaktifan lansia
dan bertanggungjawab, mempunyai upaya berkunjung ke Posyandu dengan cara
kesehatan paripurna dasar yaitu upaya yang mengantar mereka ke lokasi Posyandu
menyeluruh pada usia lanjut meliputi Lansia.Sarana dan prasarana yang kurang
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan (Mahyuliansyah, 2009). Berkurangnya
pemulihan. Namun masih banyak lansia yang perilaku lansia dalam melakukan kunjungan
kurang aktif dalam melakukan kunjungan ke Posyandu disebabkan karena beberapa
karena disuruh oleh keluarga, terdapat pula factor diantaranya factor predisposisi (umur,
lansia yang mengikuti posyandu karena pengetahuan, kepercayaan, sikap, motivasi,
ajakan teman mereka (Nanik, 2009).Hal ini dukungan keluarga), faktor pemungkin
terjadi juga pada lansia di Dusun Dusun (sarana dan prasarana, fasilitas, transportasi)
Sengon, Desa Kebon Tunggul. Kab. serta factor penguat (perilakupetugas,
Mojokerto , dimana terdapa beberapa dari keramahan petugas) (Lawrence Green dalam
lansia yang kurang memperoleh dukungan Notoatmodjo, 2007). Jika lansia masih banyak
dari keluarga dalam mengikuti kegiatan yang tidak mau berkunjung ke posyandu
posyandu lansia. lansia maka peningkatan derajat kesehatan
Jumlah penduduk lansia pada tahun pada lansia akan semakin jauh dari tujuan
2010 sebanyak 29 juta jiwa (11,4%) (Vita, yang diharapkan atau juga akan semakin
2010).Peningkatan jumlah lansia member banyak lansia yang mengalami gangguan
implikasi ekonomi yang penting yaitu kesehatan seperti depresi, gangguan
peningkatan rasio ketergantungan usia lanjut fisiologis.
.hasi studi pendahuluan yang dilakukan di Untuk dapat melakukan semua usaha
Posyandu lansia di Dusun Sengon, Desa tersebut maka kader kesehatan di Posyandu
Kebon Tunggul. Kab. Mojokerto diperoleh lansia harus dapat meningkatkan ketrampilan
data jumlah lansia sebanyak 80 orang. Hasil dalam berkomunikasi secara verbal dengan
wawancara informal dengan 15 lansia yang lansia untuk dapat membina dan
aktif melakukan kunjungan diperoleh data 7 meningkatkan kesehatan masyarakat,
lansia menyatakan bahwa mereka melakukan intervensi atau upaya yang ditujukan kepada
kunjungan dengan sendiri dan keluarga tidak factor perilaku ini sangat strategis
pernanh mengingatkan lansia untuk dating (Notoatmodjo, 2007). Peningkatan
keposyandu apalagi mengantarkan, 5 lansia kemampuan pada kader kesehatan diperlukan
menyatakan terkadang keluarga masih karena perilaku lansia merupakan factor
memperhatikan dengan cara mengingatkan terbesar kedua setelah factor lingkungan yang
jadwal posyandu, mengantar berangkat mempengaruhi kesehatan individu, kelompok
keposyandu, dan 3 lansia sepenuhnya atau masyarakat (Blum dalam Notoatmodjo,
memperoleh dukungan dari keluarga, dengan 2007). Berdasarkan penjelasan pada
selalu diantarkan dan dijemput oleh keluarga. latarbelakang diatas maka peneliti tertarik
Dalam pelaksanaan posyandu lansia untuk melakukan penelitian dengan judul
masih terdapat masalah-masalah yang “Hubungan dukungan keluarga dengan
menghambat, diantaranya :belum kunjungan lansiake Posyandu lansia di di
dijadikannya program ini sebagai program Dusun Sengon, Desa Kebon Tunggul. Kab.
unggulan sehingga di dalam satu wilayah Mojokerto.
kecamatan hanya terbentuk 1 atau 2
Posyandu lansia, tingkat pengetahuan METODE PENELITIAN
masyarakat yang masih kurang tentang Penelitian ini menggunakan metode
manfaat Posyandu lansia yang dilihat dari penelitian analitik dengan menggunakan

Halaman | 39
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto

pendekatan cross sectional. Variabel melakukan kunjungan lansia terdapat 15


independent dalam penelitian ini adalah responden yang memperoleh dukungan
dukungan keluarga.Variabel dependen dalam keluarga yang positif dan 5 responden
penelitian ini adalah kunjungan lansia ke yang tidak memperoleh dukungan
posyandu lansia. ). Dalam penelitian ini keluarga. Menurut House (1999) terdapat
populasinya adalah seluruh lansia di Dusun empat jenis dimensi dukungan keluarga
Sengon, Desa Kebon Tunggul. Kab. yaitu dukungan instrumental, informatif,
Mojokerto sebanyak 80 lansia. Dalam emosional, dan penghargaan. Keluarga
penelitian ini, menggunakan purposive pada responden penelitian ini
sampling .Sampel pada penelitian ini adalah menunjukkan bahwa mereka sudah
sebagian lansia di Dusun Dusun Sengon, cukup memberikan dukungan pada lansia
Desa Kebon Tunggul. Kab. Mojokerto yang baik secara informasi dengan
memenuhi kriteria penelitian. Untuk dukungan mengingatkan jadwal kunjungan ke
keluarga menggunakan instrumen Kuesioner posyandu lansia.
dan untuk mengukur kunjungan Lansia 2. Kunjungan lansia ke posyandu lansia
menggunakan data kunjungan Posyandu Berdasarkan hasil penelitian diatas
lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari menunjukkan bahwa sebagian besar
hubungan antara dukungan keluarga dengan lansia aktif dalam melakukan kunjungan
kunjungan lansia ke posyandu lansia dengan lansia ke posyandu lansia sebanyak 25
menggunakan uji spearman rho. responden (56,8%) dan sebagian kecil
tidak aktif sebanyak 19 responden
PEMBAHASAN (43,2%). Posyandu lansia adalah
1. Dukungan Keluarga merupakan upaya kesehatan lansia
Berdasarkan hasil penelitian mencakup kegiatan layanan kesehatan
menunjukkan sebagian besar keluarga yang bertujuan untuk mewujudkan masa
memberikan dukungan secara positif tua bahagia dan berdaya guna
pada l ansia yaitu sebanyak 24 (Faried,2009).
responden (54,5%) dan sebagian kecil Responden pada penelitian ini
memberikan dukungan negatif sebanyak menunjukkan bahwa mereka belum
20 responden (45,5%). Menurut Gottlieb pernah memperoleh informasi tentang
(1994) dukungan keluarga terdiri dari posyandu lansia dimana informasi
informasi verbal atau nonverbal, bantuan tersebut dapat diperoleh dari sarana
nyata atau tindakan yang diberikan oleh komunikasi seperti televisi, radio, surat
keakraban sosial atau didapat karena kabar, majalah, yang mempunyai
kehadiran mereka dan mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan
manfaat emosional atau efek perilaku kepercayaan lansia sehingga mereka
bagi pihak penerima. Sarafino dalam berusaha untuk dapat menerapkan
Smet (2010) mengusulkan bahwa informasi tersebut dalam memenuhi
dukungan keluarga mengacu pada kebutuhan perawatan dirinya. Sesuai
kesenangan yang dirasakan dengan teori yang dikemukakan oleh
penghargaan akan kepedulian atau Azwar (2003) bahwa Media massa dan
membantu orang menerima dari orang- penyuluhan merupakan sumber informasi
orang atau kelompok lain. Responden yang mempunyai pengaruh besar
pada penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap tingkat kunjungan lanjut usia ke
sebagian besar dari keluarga mereka posyandu lansia. Maka didapatkan tingkat
memberikan dukungan secara penuh kunjungannya cukup dan diharapkan
pada lansia sehingga para lansia dapat petugas kesehatan akan memberi dasar
melakukan aktivitas kunjungan ke afektif dalam menilai sesuatu hal
posyandu secara aktif misalnya sehingga terbentuklah arah sikap
mengingatkan jadwal kunjungan serta tertentu.
mengantarkan lansia untuk datang ke 3. Hubungan dukungan keluarga dalam
posyandu. melakukan kunjungan ke posyandu lansia
Berdasarkan hasil tabulasi silang Berdasarkan tabulasi silang diatas
antara dukungan keluarga dengan diperoleh data bahwa dari 25 lansia yang
kunjungan posyandu lansia diperoleh aktif melakukan kunjungan lansia
data bahwa dari 20 lansia yang aktif terdapat 19 responden yang memperoleh

Hal 40
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto

dukungan keluarga yang positif dan 6 SIMPULAN


responden yang tidak memperoleh 1. Dukungan Keluarga yang diberikan pada
dukungan keluarga. Sedangkan dari 19 lansia di Dusun Sengon, Desa Kebon
responden yang tidak aktif dalam Tunggul. Kab. Mojokerto menunjukkan
melakukan kunjungan ke posyandu lansia data bahwa sebagian besar keluarga
terdapat 5 responden yang memperoleh memberikan dukungan secara positif
dukungan keluarga dan 14 responden pada lansia yaitu sebanyak 24 responden
tidak memperoleh dukungan keluarga. (54,5%).
Berdasarkan tabel hasil uji 2. Kunjungan lansia ke Posyandu lansia di
spearman rho di atas diperoleh data Dusun Sengon, Desa Kebon Tunggul.
bahwa hasil ρ dukungan keluarga = 0,001 Kab. Mojokerto diperoleh data bahwa
sedangkan α = 0,05. Dari hasil uji sebagian besar lansia aktif dalam
spearman rho tersebut diperoleh data melakukan kunjungan lansia ke posyandu
bahwa ρ menunjukkan angka dibawah α lansia sebanyak 25 responden (56,8%).
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima maka 3. Hasil uji spearman rho di atas diperoleh
terdapat hubungan antar dukungan data bahwa hasil ρ dukungan keluarga =
keluarga dengan kunjungan lansia ke 0.001 sedangkan α = 0,05. Dari hasil uji
posyandu lansia. Berdasarkan nilai r spearman rho tersebut diperoleh data
hitung diperoleh data sebesar r = 0,494 bahwa ρ menunjukkan angka dibawah α
hal ini menunjukkan nilai korelasinya sehingga H0 ditolak dan H1 diterima maka
cukup kuat. terdapat hubungan antara dukungan
Menurut Sunaryo (2004) faktor yang keluarga dengan kunjungan lansia ke
mempengaruhi kunjungan lansia antara posyandu lansia. Berdasarkan nilai r
lain dukungan keluarga. fungsi keluarga hitung diperoleh data sebesar r = 0,494
adalah serangkaian perilaku yang hal ini menunjukkan nilai korelasinya
diharapkan sesuai dengan posisi sosial cukup kuat.
yang diberikan oleh keluarga kepada
anggotanya. Berdasarkan pengertian SARAN
tersebut, keluarga mempunyai beberapa 1. Bagi Lansia
fungsi yang dapat dijalankan yaitu fungsi Diharapkan bagi lansia untuk lebih
biologis, psikologis (memberikan aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu
perhatian diantara anggora keluarga), lansia sehingga dapat lebih mengerti dan
fungsi sosial, fungsi ekonomi dan memahami tentang apa yang dapat
pendidikan (Sunaryo,2004). dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
Responden pada penelitian ini perawatan kesehatan sehari – hari.
menunjukkan bahwa responden 2. Bagi Keluarga
memperoleh dukungan keluarga dalam Diharapkan keluarga lebih
melakukan kunjungan ke posyandu lansia meningkatkan motivasi lansia dengan
sehingga mereka akan lebih aktif dalam cara memberikan perhatian dengan cara
melakukan kunjungan. Hal ini disebabkan mengingatkan jadwal kunjungan,
karena keluarga merasa bahwa lansia mendampingi serta mengantarkan lansia
harus dapat memenuhi kebutuhan ketika melakukan kunjungan ke posyandu
perawatan dirinya dengan baik salah sehingga lansia akan termotivasi untuk
satunya dengan mengikuti posyandu melakukan kunjungan dengan lebih baik.
lansia, karena dengan mengikuti 3. Bagi Petugas Kesehatan
posyandu lansia mereka dapat Diharapkan bagi petugas kesehatan
melakukan hal tersebut sesuai dengan untuk dapat meningkatkan pelayanan
kebutuhan masing – masing individu, pada lansia diantaranya keramahan
selain itu karena adanya perhatian yang petugas lebih ditingkatkan, penyampaian
diberikan oleh keluarga membuat informasi yang lebih jelas dan mudah
responden tidak mau mengecewakan dimengerti oleh lansia sehingga lansia
keluarga untuk dapat mengikuti posyandu dapat menerima layanan yang diberikan
secara aktif. dengan nyaman dan meningkatkan
motivasi lansia.

Halaman | 41
Jurnal Keperawatan & Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto

4. Bagi Peneliti Selanjutnya Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan


Hendaknya peneliti selanjutnya Metodologi Penelitian Ilmu
melakukan penelitian tentang faktor-faktor Keperawatan. Jakarta : Salemba
yang mempengaruhi dukungan keluarga Medika
dan motivasi lansia dalam melakukan
kunjungan lansia ke posyandu. ________. (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
DAFTAR PUSTAKA Medika

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Perry, Potter,( 2005). Fundamental


Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. keperawatan. Jakarta : Buku kedokteran
Edisi revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta EGC.

Ayu (2009). Posyandu Lansia. Pudjiastuti, Sri S.(2003). Fisioterapi Pada


http://ayuworld.com. Diakses tanggal Lansia. Jakarta : EGC
12 Desember 2011
Sabarguna (2009). Posyandu.
Azwar, (2007), Sikap Manusia, Jakarta : http://indoskripsi.com.
Pustaka Pelajar.
Salman (2011). Dukungan Keluarga Terhadap
DepKes RI (2009). Pedoman Pembinaan Kepatuhan Kepada Anak Dalam
Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Menerima Tindakan Keperawatan.
DepKes RI Tersedia di
http://salmandjuli.blogspot.com/2011/0
Hidayat, A. (2007). Riset Keperawatan dan 9/dukungan-keluarga-terhadap-
Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: kepatuhan.html
Salemba Medika
Satrianto Anang (2010). Pelaksanaan Tugas
Maryam, Siti R. (2008). Mengenal usia Lanjut Keluarga dengan Pemenuhan
dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Kebutuhan Perawatan Lanjut Usia.
Medika Tersedia di http://www.scribd.com

Notoatmodjo. (2002). Metodologi Penelitian Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Keperawatan. Jakarta : EGC

__________. (2007) Promosi kesehatan dan Smet (2010). Lansia dan keluarga. Tersedia di
ilmu prilaku. Rineka Cipta : Jakarta. http://www.scribd.com

Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik. Edisi Watson, R. (2004). Perawatan Pada Lansia.
2. EGC: Jakarta Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : EGC

Hal 42

Você também pode gostar