Você está na página 1de 5

ASSIGNMENT 01

Dominasi IoT (Internet of Thing) dalam Industri

Manufacturing System Lab. – Industrial Engineering Dept. – 2nd Semester 2017-2018


Manufaktur pada Era Pasar Bebas 2020

UNDERGRADUATE PROGRAM
The writer states that this assignment is my own work
and has done it as the best as I can. All the usage of other’s idea, thought
and written statement have been written with sufficient citation -
I commit to accept all the consequences towards the plagiarism
that has been made – starting from no mark for this assignment, mark
deduction of other evaluation for this subject and other academic consequences.

AUTHOR(S)
Student *
No. Fullname Signature Score
Number

MANUFACTURING PROCESS –
M. Qutbudin
1. 02411740000100
Annauvali

2.

Lecturer’s
3.
Signature

4.

5.

6.

Your academic success which is made honestly


is the proof of your excellent integrity,
for the bright future

Submission Date:
23 February 2018

___
(Receiver’s Signature)
Class
Note: Do not change the format, you may decrease the

A
font size or use common abbreviation. This cover must
be printed (black and white is also accepted)
Dominasi IoT (Internet of Thing) dalam Industri Manufaktur pada Era Pasar Bebas 2020
Fullname Mohamad Qutbudin Annauvali
Student ID 02411740000100
Email qudbudinn@gmail.com

Pendahuluan
Revolusi Industri 4.0 telah membawa banyak perubahan di dunia perindustrian. Penggunaan
artificial intelligence, super komputer, dan robot pintar banyak ikut serta dalam proses produksi di
lantai industry (Raymond, 2016). Terjadinya revolusi industri 4.0 adalah sebuah tantangan tersendiri
bagi perekonomian dan perindustrian di dunia. Ada yang menganggap revolusi industri 4.0 ini sebagai
perubahan menuju yang lebih baik dan siap untuk berkompetisi dengan pesaingnya. Tetapi bagi yang
belum siap dengan terjadinya hal tersebut, mereka mengalami seleksi alam dan akan gugur dalam
lingkungan industri. Persaingan yang semakin ketat dan berkembangnya teknologi secara pesat,
sebuah perusahaan harus memiliki tenaga kerja yang canggih. Teknologi yang optimal akan membuat
pekerjaan semakin efektif dan efisien. Indonesia adalah salah satu negara yang bisa mengikuti
perkembangan zaman, walaupun mayoritas penggunaan teknologi masih dibantu oleh modal asing.
Buktinya Indonesia sekarang mencapai peringkat sembilan dunia sebagai Manufacturing Value Added
yang di selenggarakan oleh United Nations Industrial Development Organization (UNlDO) pada tahun
2017. Airlangga Hartanto sebagai Menteri Perindustrian mengatakan bahwa Indonesia sejajar dengan
Brazil dan Inggris, bahkan lebih tinggi dari Rusia, Australia, dan negara ASEAN lainnya. Tahun 2020 akan
menjadi tahun perubahan. Adanya perdagangan bebas dunia akan banyak berpengaruh di
perindustrian manufaktur. Dari ketersediaan bahan baku hingga penggunaan alat modern adalah salah
satu contohnya. Pembebasan transaksi antar negara memberikan manfaat dan kerugian masing-
masing. Indonesia yang notabene menjadi negara peringkat 9 apabila tidak mengembangkan
teknologinya, bisa jadi Indonesia tertinggal jauh oleh negara lain.
Beragam teknologi dan munculnya inovasi-inovasi membawa perubahan yang signifikan. IoT
(Internet of Thing) adalah salah satunya. Penggunaan internet untuk komunikasi tidak hanya manusia
dengan manusia, bisa dengan sebuah objek, mesin, dan setiap hal yang ada di kehidupan manusia. IoT
adalah sebuah representasi dari hal-hal yang ada di kehidupan nyata dan pengaplikasian sensor yang
tergabung dan terhubung dengan internet baik jaringan kabel atau wireless (Zeinab, 2017). Internet
telah menjadi unsur yang tidak dapat dipisahkan di kehidupan manusia. Internet memudahkan
kehidupan manusia dari hal yang sederhana hingga kompleks. Bagaimana sebuah pekerjaan bisa
dilakukan lebih efektif dan tidak membuang banyak waktu.

Tinjauan Pustaka
Penjelasan tentang industri manufaktur akan dijelaskan dengan pemecahan setiap kata, yaitu
industri dan manufaktur. Industri adalah sebuah kegiatan ekonomi yang memproses barang mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang yang lebih berguna, dengan adanya penambahan value
added akan lebih berharga dan munculnya profit dalam penjualannya (Sukirno, 1995). Dan manufaktur
sendiri adalah pembuatan barang dari tangan atau dengan mesin, sehingga menghasilkan suatu barang
yang lebih berharga (Prawirosentono, 2007). Sehingga industri manufaktur adalah sebuah badan
usaha yang memiliki aktivitas perekonomian yang melakukan pengelolaan material atau bahan
mentah menggunakan tangan atau mesin sampai menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada
konsumen.
Adanya teknologi yang lebih maju membawa perubahan di dunia perindustrian, revolusi
industri 4.0 salah satunya. Dikatakan revolusi industri karena pada saat itu adalah titik balik terbesar
yang terjadi di bidang industri. Setiap revolusi industri pasti akan selalu berhubungan dengan revolusi

M. Qutbudin Annauvali |1| Internet of Thing


sebelumnya. Revolusi pertama terjadi saat dikembangkannya mesin uap oleh james watt, lalu
berlanjut ke revolusi kedua pada akhir tahun 1900-an. Penerapan listrik pada perindustrian adalah
kuncinya. Dan revolusi 3.0 adalah sistem otomasi industri, terakhir adalah revolusi industri 4.0 yang
banyak membahas tentang kecerdasan buatan. Revolusi Industri keempat berjalan bersamaan dengan
adanya pembebasan perdagangan global pada tahun 2020. Kebebasan melakukan perdagangan antar
negara akan membuat kompetisi perindustrian semakin tinggi. Dari perdagangan barang, servis,
hingga lalu lintas modal antar negara yang dilaksanakan oleh 115 negara.
Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep penggunaan internet secara optimal dengan
meningkatkan konektivitas dimana suatu objek memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui
jaringan tanpa memerlukan interaksi antar manusia dengan manusia atau manusia ke komputer.
Internet of Thing mengacu pada penggunaan perangkat dan sistem cerdas yang terhubung untuk
memanfaatkan data yang dikumpulkan oleh sensor dan actuator yang terpasang pada sebuah mesin
atau benda lainnya. Dalam sebuah industri manufaktur, kemajuan yang dilakukan adalah bagaimana
mesin dan objek lainnya berkomunikasi dan cara mereka menghasilkan dan mengambil keputusan
bergerak dari manusia ke sebuah sistem yang dapat diartikan manufaktur sekarang menjadi lebih
pintar. Kemajuan manufaktur dikarenakan komunikasi antar mesin bisa dilakukan dengan internet,
itulah mengapa manufaktur dapat dikatakan lebih cerdas. Pengurangan waktu yang digunakan adalah
manfaat dari adanya Internet of Thing. Jaringan internet digunakan dalam pengoptimalan proses
industri sehingga dapat mengurangi waktu perawatan, berkurangnya terjadi penghentian dalam
pengerjaan dan mengurangi penggunaan energi.
Sebuah Lembaga konsultan, Boston Consulting Group telah melakukan analisis tentang
kejayaan IoT didalam proses bisnis dunia. BCG telah memprediksi pada tahun 2020 sebesar $267M
akan digunakan untuk investasi teknologi, produk, dan layanan IoT. Antara tahun 2015-2020, BCG telah
memprediksi pendapatan IoT akan naik sebesar 20% dalam tingkat pertumbuhan tahunan. Ada 3 hal
yang mendorong pertumbuhan pasar IoT pada tahun 2020, yaitu pemeliharaan terprediksi, optimasi
yang dilakukan secara mandiri, dan manajemen persediaan otomatis. Sebuah perusahaan
menanyakan bagaimana IoT dapat membantu pelaksanaan proses kerja, dan BCG telah melakuakan
analisis ekstensif tentang bagaimana penggunaan IoT dalam sebuah perusahaan. BCG menemukan 10
penggunaan yang paling berharga termasuk kemampuan penggunaan sensor untuk memprediksi
kapan mesin perlu diperbaiki, mengoptimalkan produksi sendiri, manajemen persediaan otomatis,
pemantauan pasien jarak jauh, smart meters, sistem pelacakan, kartu yang selalu terhubung, distribusi
dan penyimpanan, manajemen armada, dan respon perminataan. Prediksi BCG adalah IoT adalah hal
yang paling transformatif bagi perindustrian yang tidak berbasis teknlogi, karena dalam
penggunaannya akan menambah produktivitas perusahaan.
Cara kerja Internet of Thing dalam sebuah perusahaan bisa dalam banyak aspek. Salah satunya
adalah bidang manufaktur. Penggunaan mesin otomasi yang telah terintregasi akan menambah
keakuratan dan melampaui kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia. Adanya IoT,
pengawalan dan pengawasan apabila dalam sebuah perusahaan telah menggunakan otomasi akan
dilakukan dengan lebih mudah. Mesin yang terhubung dengan internet dan dapat dihubungkan
dengan mesin lain atau kepada manusia adalah tingkat mobilisasi yang tidak membuang-buang waktu.
Penggunaan penyimpanan dengan sistem cloud merupakan keunggulan IoT bekerja. Kemampuan
mesin tingkat lanjut seperti sensor cerdas yang tertanam di dalam mesin mengubah data menjadi unit-
unit pengukuran yang berbeda, komunikasi antar mesin, pencatatan statistik dan kemampuan untuk
memberikan umpan balik, dan mematikan perangkat saat terjadi permasalahan keamanan atau kinerja
membutuhkan pelacakan dan penganalisia, disinilah IoT bekerja. Fungsi IoT yaitu melacak
danmenganalisis kuota produksi, konsolidasi ruang control, dan membuat model perawatan prediktif.

M. Qutbudin Annauvali |2| Internet of Thing


IoT memberikan penggunanya sebuah informasi yang tepat pada saat yang tepat untuk membuat
keputusan yang tepat.

Argumentasi
Industri manufaktur yang akan terus berkembang menimbulkan kompetisi yang semakin ketat.
Dengan adanya revolusi industri 4.0, zaman modern telah memasuki masanya. Penggunaan teknologi
dalam skala besar dan munculnya kecerdasan buatan membuat perusahaan bekerja lebih optimal. IoT
adalah sebuah inovasi terkini yang sangat cerdas. Walaupun internet telah dikenal sejak lama, tetapi
baru akhir-akhir ini internet diimplementasikan ke dalam lantai produksi. Mesin otomasi yang telah
ada diintregasikan dengan internet, dan bisa melakukan hal lebih dari hanya sekedar melakukan apa
yang telah diperintahkan. Modern manufaktur membawa banyak perubahan dan akan muncul
terjadinya perombakan dalam sebuah perusahaan. Dari pengurangan tenaga kerja agar pengeluaran
perusahaan tidak terlalu banyak dan perekrutan tenaga ahli yang bisa mengoperasikan mesin-mesin
canggih. Persaingan antar perusahaan sebenarnya bukan masalah seberapa canggih alat yang
digunakan. Tetapi bagaimana perusahaan tersebut dapat melihat kondisi pasar. Supply and demand
adalah aspek yang perlu diketahui. Apabila dalam lini produksi yang menggunakan sistem otomasi dan
bisa membuat banyak barang dalam waktu yang cukup singkat, tetapi pasar sedang turun. Perusahaan
tersebut akan mengalami surplus dan kerugian akan bertambah banyak. Maka dari itu adanya analisis
dan pengawasan yang cerdas menggunakan IoT akan berimbas baik di perusahaan tersebut. IoT juga
berperan dalam penghubungan pihak internal perusahaan dengan eksternal. Proses analisis dan
pengambilan kesimpulan tentang bagaimana jalannya lantai produksi dibantu oleh IoT.
Proses manufaktur dengan IoT meningkatkan performa sehingga efektivitas dan efisiensi
proses produksi akan semakin tinggi. Apa yang telah disebutkan pada tinjauan pustaka, tentang
kemampuan mesin yang semakin cerdas. Seperti antisipasi kerusakan dengan memberikan
pemberitahuan kondisi fisik sebuah mesin, atau bahkan mesin tersebut dapat melakukan self-
optimizing. Seperti contoh dalam lini produksi, apabila terjadi bottleneck sebuah mesin dapat
mengatasinya sendiri dengan mengurangi jumlah produksi dibeberapa mesin. Dalam manufaktur
sendiri tidak hanya tentang bagaimana membuat dan merakit sebuah barang, tetapi dari bahan
mentah diberikan nilai tambah dan akan memberikan profit pada perusahaan tersebut. Dalam proses
manufaktur akan terjadi value added dan non-value added. Tugas dari IoT yang telah tertanam dalam
mesin tersebut adalah mengurangi munculnya non-value added dengan tetap dioperasikan oleh
manusia waluapun menggunakan kendali jarak jauh. Tujuan utama dari IoT adalah pengurangan waktu
dalam mobilisasi dengan pengoptimalan penggunaan internet. IoT akan dikenal dan mendominasi
diseluruh perindustrian manufaktur di dunia. Adanya pasar bebas pada tahun 2020 akan meningkatkan
kompetisi dan meninggikan kualitas suatu barang produksi. Prediksi yang akan terjadi, perusahaan
yang tidak menggunakan IoT akan kalah dengan kompetitor karena produktivitas yang jauh
dibawahnya.

Kesimpulan
Pengaplikasian internet dalam lantai porduksi industri manufaktur adalah sebuah perubahan.
Perindustrian di dunia akan lebih berpotensi untuk menambah produktivitas dari perusahaanya. IoT
memberikan hal-hal yang diinginkan dari sebuah perusahaan. Karena IoT yang bersifat fleksibel dan
mudah untuk digunakan, nantinya pada pasar bebas tahun 2020 seluruh perindustrian di dunia akan
menggunakan IoT. Dominasi teknologi akan menyebar luas dan menimbulkan kompetisi antara
manufaktur yang modern dengan manufaktur yang konvensional. Indonesia dengan sumber daya
manusia yang tidak kalah dengan negara lain dapat membawa perubahan pada industri manufaktur di
negara ini. Untuk persiapan dan antisipasi yang akan terjadi pada pasar bebas dunia 2020.

M. Qutbudin Annauvali |3| Internet of Thing


Daftar Pustaka

Barbier, F. (2017). 5 trends for the future of manufacturing. [online] World Economic Forum. Available
at: https://www.weforum.org/agenda/2017/06/what-s-going-on-with-manufacturing-
b013f435-1746-4bce-ac75-05c642652d42/ diakses pada tanggal 21 Feb. 2018.
Iksan, A. (2017). Indonesia Peringkat 9 Nilai Colombus, L. (2017). Internet Of Things Market To Reach
$267B By 2020. Forbes. Available at:
https://www.forbes.com/sites/louiscolumbus/2017/01/29/internet-of-things-market-to-
reach-267b-by-2020/#93295609bd61 diakses pada tanggal 20 Feb. 2018.
Tambah Industri Manufaktur Dunia. [online] Sindo News. Available at:
https://ekbis.sindonews.com/read/1251063/34/indonesia-peringkat-9-nilai-tambah-industri-
manufaktur-dunia-1508772060 diakses pada tanggal 21 Feb. 2018.
Mohammed, Z. and Ahmed, E. (2017). Internet of Things Applications, Challenges and Related Future
Technologies. World Scientific News, 67(2), pp.126-148.
Prawirosentono, S. (2007). Manajemen Operasi (Operations Managemen) Analisis dan Studi Kasus.
Jakarta: Bumi Aksara.
Putradi, C. (n.d.). Definisi Perusahaan Manufaktur dan Contoh Manufaktur. [online] MGT Logistik.
Available at: https://mgt-logistik.com/perusahaan-manufaktur/ diakses pada tanggal 21 Feb.
2018.
Sadono, S. (1995). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. 2nd ed. Jakarta: PT. Karya Grafindo Persada, p.54.
Tjandrawinata, Raymond. (2016). Industri 4.0: revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang
kesehatan dan bioteknologi. Working Paper of Dexa Medica Group. 10.5281/zenodo.49404.
Understanding the Internet of Thing. (2014). [ebook] London: GSMA. Available at:
https://www.gsma.com/iot/wp-content/uploads/2014/08/cl_iot_wp_07_14.pdf diakses pada
tanggal 21 Feb. 2018.
Yurlius, P. (2015). Pasar Bebas WTO 2020 dan Peluang Indonesia. [online] Harian Analisa Daily.
Available at: http://harian.analisadaily.com/opini/news/pasar-bebas-wto-2020-dan-peluang-
indonesia/157053/2015/08/03 diakses pada tanggal 21 Feb. 2018.

M. Qutbudin Annauvali |4| Internet of Thing

Você também pode gostar