Você está na página 1de 9

EVALUASI SISTEM DRAINAASE TERHADAP GENANGAN

DI KELURAHAN PERDAMAIAN, KECAMATAN STABAT


KABUPATEN LANGKAT
David Siburian1, Boas Hutagalung2
1
Departemen Teknikn Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email : davidchan473@yahoo.co.id
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No.1 Kampus
USU Medan
Email : boashutagalung@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kondisi dimana setiap tahun pada musim penghujan air meluap
dari saluran drainase, sehinga sering terjadi genangan yang mengganggu aktivitas masyarakat. Berdasarkan
identifikasi, genangan – genangan yang terjadi disebabkan oleh banyak warga yang menutup drainase
sehingga air di dalam tidak mengalir.Analisa distribusi frekuensi hujan dilakukan dengan menggunakan
software Smada untuk lima metode analisa distribusi, yaitu Metode Distribusi Normal, Distribusi Log
Normal, Distribusi Pearson tipe III, Log Pearson tipe III dan Metode Gumbel. Intensitas hujan dihitung
dengan menggunakan persamaan Mononobe dan debit limpasan periodik dihitung menggunakan Metode
Rasional. Kapasitas drainase dihitung menggunakan persamaan Manning, selanjutnya kapasitas drainase
tersebut dievaluasi apakah mampu atau tidak menampung debit limpasan yang terjadi. Distribusi frekuensi
hujan output Smada kemudian diuji parameternya sesuai dengan persyaratan parameter statistik distribusi
yang ditentukan, juga diuji dengan menggunakan uji distribusi Smirnov-Kolmogorof dan Chi-Kuadrat.
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa data dapat disimpulkan bahwa Metode Log Pearson tipe III
adalah yang paling tepat untuk menganalisis seri data hujan yang ada, ada sebanyak 9 ruas jalan di
Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat yang tergenang hampir setiap tahun pada musim penghujan,
serta menunjukkan bahwa selisih debit limpasan dengan kapasitas drainase berkisar antara 3,96% - 66,31%.
Normalisasi saluran drainase di ruas jalan yang bermasalah terhadap genangan air yang besar dan tinggi
serta mengendalikan perubahan tata guna lahan merupakan beberapa solusi untuk mengurangai terjadinya
banjir atau genangan yang sangat luas dan tinggi tersebut.

Kata kunci : Genangan, Smada, Debit Limpasan dan Kapasitas Drainase

ABSTRACT

The research was motivated by a condition where every year during the rainy season the water overflowing
from the drains, so the frequent puddles can disturb the community activities. Based on the identification,
puddle is caused by a lot of people who cover the drainage so that the water unflowed. Analysis of rainfall
frequency distribution is done using software Smada to five distribution analysis methods, namely
Normally Distribution Method, Log Normal, Pearson tipe III, Log Pearson tipe III, and Gumbel Method.
Rainfall intensity is calculated using the equation Mononobe and periodic runoff discharge is calculated
using the Rational Method. Drainage capacity is calculated using the Manning equation, then the drainage
capacity is evaluated whether or not able to accommodate the runoff discharge occurs. The frequency
distribution of rain SMADA’s output, then the parameters are tested in accordance with the requirements
specified statistical distribution parameters, was also tested by using the test Smirnov-Kolmogorof
distribution and Chi-Square. Based on the discussion and analysis of the data it can be concluded that the
method of log Pearson type III is the most appropriate to analyze existing rainfall data series, there were
nine roads in the Kelurahan Perdamaian, District Stabat inundated almost every year during the rainy
season, and showed that the difference discharge runoff drainage capacity ranging between 3.96% -
66.31%. Normalization drainage in the troubled streets of the big puddle and the high and control of land
use change are some solutions to lessen the occurrence of flooding or inundation is very wide and high.

Keywords : Puddles, Smada, Discharge Runoff Calculation and Drainage Capacity


1. PENDAHULUAN

Kata drainase berasal dari kata drainage yang artinya mengeringkan atau mengalirkan. Drainase didefenisikan
sebagai sarana dan prasarana yang dibangun sebagai usaha untuk mengalirkan air hujan dan limbah domestik dari
satu tempat ke tempat lain pada suatu kawasan. Kelebihan air dapat disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi
atau akibat dari durasi hujan yang lama, dan juga dapat diakibatkan oleh meluapnya air sungai. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh suatu kondisi dimana setiap tahun pada musim penghujan air meluap dari saluran drainase,
sehinga sering terjadi genangan yang mengganggu aktivitas masyarakat. Berdasarkan identifikasi, genangan –
genangan yang terjadi di Kelurahan Perdamaian disebabkan oleh karena banyak warga yang menutup saluran parit
sehingga air di dalam tidak mengalir dan kapasitas saluran drainase yang tidak mampu menampung akumulasi air
hujan, kebiasaan masyarakat membuang sampah ke saluran drainase menyebabkan saluran drainase tersumbat.
Selain itu, disebabkan juga oleh intensitas hujan yang tinggi serta karena berkurangnya kapasitas saluran drainase
akibat endapan sedimen pada dasar drainase sehingga tidak berfungsi lagi sesuai dengan kapasitas rencana awal
drainase tersebut. Dengan memperhatikan permasalahan – permasalahan yang terjadi serta dampak yang
ditimbulkan bagi manusia dan lingkungan sekitar, maka permasalahan dalam kajian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Berapakah debit banjir actual maksimum dengna kali ulang periode tertentu di lokasi studi?
2. Berapakah besar kapasitas saluran drainase eksisting maksimum pada daerah yang dikaji?
3. Bagaimanakah hasil evaluasi kapasitas saluran drainase eksisting terhadap debit banjir actual?
Studi yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi kondisi dari saluran drainase yang terdapat di kawasan Jln.
Bukit Emas, Jln. Tengah, Jln. Wonosari, Jln. T.A. Hamzah, Jln. Jend. Sudirman, Gg. Alim, Jln. Murni, Jln. Sehati,
serta Jln. Sempurna, supaya nantinya saluran drainase dapat berfungsi secara maksimum dalam mengurangi
genangan yang terjadi pada ruas jalan tersebut sehingga terciptalah drainase yang baik dan berkualitas dengan tetap
mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sekitar dan pengguna jalan lainnya.

2. METODOLOGI

Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu
metode perhitungan dan penjabaran hasil pengolahan data lapangan dari tiap lokasi yang ditinjau. Kelurahan
Perdamaian ini dihuni oleh 12.529 jiwa, dengan jumlah laki – laki 6.312 jiwa, dan jumlah perempuan 6.217 jiwa.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Februari 2012 di beberapa jalan di
Kelurahan Perdamaian tersebut. Dari data – data yang didapatkan akan dilakukan beberapa analisis data untuk
perencanaan drainase wilayah yaitu dari segi hidrologi dan hidraulika. Maksud dan tujuan dari analisis hidrologi ini
adalah untuk menyajikan data – data dalam analisis hidrologi, serta parameter – parameter dasar perencanaan yang
dipakai dalam mendesain penampang saluran. Hal ini nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
fisik konstruksi. Adapun sasaran analisis ini antara lain :

1. Mengetahui besarnya curah hujan aktual di lokasi studi.


2. Melakukan perkiraan debit rencana pada kala ulang tertentu sebagai dasar bagi perencanaan teknis
drainase buatan.
Analisis drainase dimaksudkan untuk mengetahui kapasitas saluran terhadap debit banjir pada kala ulang tertentu.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, analisis drainase digunakan untuk mengetahui profil muka air pada jaringan
drainase yang ada.
Diagram Alir Penelitian

Adapun rancangan penelitian pelaksanaan Tugas Akhir ini seperti terlihat pada gambar 1 berikut ini :

Mulai

Identifikasi masalah

Studi pustaka

Pengumpulan data

Data primer : Data sekunder :


1. Data drainase hasil survei 1. Data curah hujan
2. Skema jaringan drainase 2. Peta stasiun penakar curah hujan
3. Letak titik – titik genangan / 3. Data tata guna lahan
banjir

Analisis dan pengolahan data :


1. Analisis hidrologi
2. Analisis drainase

Evaluasi sistem saluran drainase

Kesimpulan

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kontrol parameter statistik, uji Chi-Kuadrat, dan uji Smirnov-Kolmogorof pada suatu distribusi
curah hujan dapat disimpulkan bahwa metode distribusi probabilitas Log Pearson tipe III adalah yang paling tepat
digunakan untuk menganalisis seri data hujan yang tersedia. Untuk selanjutnya, data curah hujan yang digunakan
adalah curah hujan yang telah dianalisis dengan metode Log Pearson tipe III.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan curah hujan harian maksimum kala ulang 10 tahun untuk mengevaluasi
debit limpasan pada drainase yang ada sesuai standar bangunan/saluran sekunder seperti terlihat pada tabel 2 berikut
ini.
Tabel 2. Curah Hujan Harian Maksimum
Metode Log Pearson Tipe III

No PeriodeUlang Curah Hujan (mm)


1 200 134.038
2 100 132.316
3 50 130.064
4 25 127.082
5 10 121.436
6 5 115.000
7 3 108.060
8 2 99.888

Berikut ini adalah proses perhitungan debit banjir yang ada di salah satu jalan utama pada kawasan Kelurahan
Perdamaian, Kecamatan Stabat.

Perhitungan Debit Banjir Pada Zona I (Jln. Bukit Emas)

Gambar 4.1 Skema Jaringan Drainase Zona I


(Drainase Kanan-Kiri Jln. Bukit Emas ; dA2 dan dA3)

1. Perhitungan Intensitas Hujan di Jln. Bukit Emas :

Jarak aliran terjauh di atas tanah hingga saluran terdekat, L0 = 49,2 m


Kemiringan rata – rata lahan, S 0 = 0,0006
Jarak yang ditempuh aliran di dalam saluran ke tempat pengukuran, L S 450 m
2 1
1
Kecepatan aliran di dalam saluran, V .R 3 . I 2
n
2
1
1 Ê1 ˆ3
V .Á .(0,80 ) ˜ .0, 0006 2
0, 015 Ë2 ¯
V 0,89 m
dtk
Inlet time, t 0 :
0, 77
Ê L0 ˆ
t0 0,0195 Á ˜
Á ˜
Ë S0 ¯
0, 77
Ê 49, 2 ˆ
t0 0, 0195 Á
Á ˜˜
Ë 0, 0006 ¯

t0 6,812 menit 0,114 jam

Conduit time :
1 LS
td .
3600 V
1 450
td .
3600 0,89
td 0,141 jam

Maka, waktu konsentrasi :


tc t0 + t d 0,114 + 0,141

0,255 jam

Maka, intensitas hujan (I) dengan curah hujan harian maksimum,

R = 121,436 mm adalah :
2
2
R Ê ˆ3 121, 436 Ê 24 ˆ3
24 Á 24 ˜
Id Á ˜
A2 24 Á t ˜ 24 Ë 0, 255 ¯
Ë c¯
5,0598 x 20,69

104,70 mm / jam

2. Perhitungan Debit Limpasan Total Pada Drainase Jln. Bukit Emas

I = 104,70 mm/jam
Luas catchment area :
ATOTAL A213 + AJALAN ASPAL

2,379 Ha
Nilai koefisien aliran, C pada daerah aliran tersebut adalah sebagai berikut :
0,632
- Kawasan perumahan = x 0,60 0,0,159
2,379
0,125
- Perkerasan aspal = x 0,90 0,047
2,379
0,07
- Taman / ladang = x 0, 2 0,005
2,379
0,356
- Persawahan / sawah = x 0,25 0,037
2,379
0,321
- Perkebunan sawit = x 0, 22 0,03
2,379
0,876
- Halaman = x 0,17 0,063
2,379
Jadi, nilai koefisien aliran, ∑Ci = 0,341
Q H = 0,002778 x C x A x I
= 0,002778 x 0,341 x 2,379 x 104,70
= 0,236 m3/dtk

Untuk debit air limbah rumah tangga diestimasikan 25 liter perorang perhari atau 0,000289 Ltr/org/dtk dengan
asumsi bahwa dalam satu rumah tinggal 6 orang individu.
Q LRT = Jlh penduduk x kebutuhan air per orang
= 276 x 0,000289 Ltr/org/dtk
= 0,08 x 10-3 m3/dtk
QLIMPASAN TOTAL
dA 2 (QH + QLRT ) + QLIMPASAN TOTAL dA1
= (0,236 + (0,08 x 10-3 )) + 0,047
= 0,283 m3/dtk

Selanjutnya, debit limpasan total yang dibebani pada drainase di kawasan Jln.Bukit Emas dicantumkan dalam
tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Debit Limpasan Total Pada Drainase di Jln.Bukit Emas, Stabat


Luas,
Kode Ls I C Qh Q lrt Q limp.
Nama A
Inlet
Jalan (mm/jam komb
Drainase (Ha) (m) (m³/dtk) (m³/dtk) tot.(m³/dtk)
) .
0,04
dA1 133 0,381
7
A21 0,28
dA2 2,379 450 0,283 0,00008
3 0,23 3
104,7 0,341
Bukit A 6
Emas aspal
A21
4
dA3 3,882 450 88,04 0,319 0,303 0,00012 0,303
A
aspal

3. Perhitungan Kapasitas Saluran Drainase di Jln. Bukit Emas

Q = Luas tampang drainase x kecepatan


Q=Axv
n = koefisien kekasaran dinding saluran (Manning)

Diketahui :
n = 0,015 (dinding beton)
È
A1
ÍÎ(0,4 + 0,6 ) x
1
(0,7 )˘˙
2 ˚
2
A1 0,35 m

È1 2˘
A2
ÍÎ 4 .p .d ˙˚
È1 2˘
A2
ÍÎ 4 .p .(0, 2 ) ˙˚
2
A2 0,031 m

2 1
1 3 2
v1 .R . I
n
È 1 2 1
˘
v1 Í .(0,5 x 0,7 ) 3 .0,0006 2 ˙
Î 0,015 ˚
v1 0,81 m
dtk

2 1
1
v2 .R 3 .I 2
n
È 1 2 1˘
v2 Í .(0 , 5 x 0 ,1) 3 . 0 , 0006 2
˙
ÍÎ 0,015 ˙˚
v2 0, 22 m
dtk

Q (A1 x v1 ) + (A2 x v2 )
Q (0,35 x 0,81 ) + (0,0314 x 0,22 )
Q 0, 284 + 0,007
3
Q 0, 291 m
dtk

Geometri saluran drainase yang ada di Jln.Bukit Emas dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2 Dimensi Saluran Drainase Di Kawasan Jln.Bukit Emas, Stabat
Penampang Saluran
Drainase Jalan Bukit Emas
Dimensi Saluran Kapasitas
Bentuk Ls Drainase
Saluran (m) ba bb h d Slope 3
(m) (m) (m) (m) (m /dtk)

Tersusun
(trapesium
450 0,6 0,4 0,8 0,2 0,0006 0,291
& setengah
lingkaran)
Keterangan : Ls = Panjang saluran
ba = Lebar atas saluran
d = Diameter saluran setengah lingkaran
bb = Lebar bawah saluran
h = Kedalaman saluran

Perhitungan Debit Banjir Pada Drainase di Jln. Bukit Emas


Q BANJIR Q DRAINASE - Q LIMPASAN

Q BANJIR QdA2 - Q LIMPASAN dA3

Q BANJIR 0, 291 - 0, 283


3
Q BANJIR 0,008 m
dtk
Berdasarkan hasil analisis data hidrologi dan evaluasi kapasitas drainase eksisting di Jln.Bukit Emas, maka
diperoleh nilai evaluasi seperti yang tertera pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3 Hasil Evaluasi Kapasitas Drainase Di Jln.Bukit Emas Terhadap
Genangan
Debit
Kapasitas
Limpasan
Drainase Selisih Debit Selisih
Nama Kode Total
3 Debit Keterangan
Jalan Drainase Q limp. tot Q drain (m /dtk) (%)
3 3
(m /dtk) (m /dtk)
Bukit dA2 0,283 0,291 0,008 2,75 Tidak banjir
Emas dA3 0,303 0,291 -0,012 3,96 Banjir

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa data dari tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Sistem Drainase Terhadap
Genangan di Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat” di atas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Analisa distribusi air hujan dengan menggunakan software smada dianggap dapat mendekati hasil perhitungan
manual dengan menggunakan Metode Distribusi Gumbel tipe I dengan selisih hitung rata – rata 0,74%.

2. Ada sebanyak 9 ruas jalan di kawasan Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat yang tergenang hampir setiap
tahun pada musim penghujan akibat tidak mampunya saluran drainase kanan dan kiri menampung seluruh air
hujan dan limbah rumah tangga yang ada.

3. Tabel 4 Rangkuman Hasil Analisa Dan Pembahasan


Debit Kapasitas
Kode Selisih
No Nama jalan limpasan saluran Saran
drainase debit (%)
(m3/dtk) (m3dtk)
dA2 dan Tampang drainase
1 Bukit emas 0,303 0,291 3,96
dA3 harus diperbesar
dB4 dan Tampang drainase
2 Tengah 0,325 0,291 10,77
dB5 harus diperbesar
Tampang drainase
3 Wonosari dC1 0,331 0,291 12,40
harus diperbesar
Pengerukan sedimen
T. Amir
4 dC akhir 2,134 1,690 20,81 secara
Hamzah
berkesinambungan
Tampang drainase
5 Murni dD2 0,269 0,227 15,61
harus diperbesar
Tampang drainase
6 Gg. Alim dD8 0,151 0,07 54,30
harus diperbesar
Debit Kapasitas
Kode Selisih
No Nama jalan limpasan saluran Keterangan
drainase debit (%)
(m3/dtk) (m3dtk)
Pengerukan sedimen
Jend.
7 dSudirman 8,303 6,091 26,64 secara
Sudirman
berkesinambungan
Tampang drainase
8 Sehati dE10 0,834 0,281 66,31
harus diperbesar
dF1,dF2,dF3 Tampang drainase
9 Sempurna 1,44 0,521 63,75
dan dF4 harus diperbesar

5. Saran

1. Untuk mengatasi masalah banjir ini, disarankan agar segera memperbaiki, merawat, memelihara, dan
mengawasi penggunaan drainase yang ada.
2. Mengendalikan perubahan tata guna lahan, terutama ruang terbuka hijau.

DAFTAR PUSTAKA

Kodoatie, Robert J, 2005, Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Linsley, Jr, Ray K, 1989, Hidrologi Untuk Insinyur, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Soemarto CD, 1995, Hidrologi Teknik, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Penerbit Andi,
Jakarta.
Sutanto, dkk, 1992, Pedoman Drainase Jalan Raya,Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
Takeda, Kensaku dkk, 2003, Hidrologi, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta.
Wesli, 2008, Drainase Perkotaan, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Wilson, E.M, 1993, Hidrologi Teknik, Penerbit ITB, Bandung.
Zulkarnanen H, Iskandar, 2012, Evaluasi Sistem Drainase di Kawasan Jalan Bunga Kenanga Kelurahan Padang
Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Penerbit Percetakan Universitas Sumatera
Utara, Medan.

Você também pode gostar