Você está na página 1de 7

SAP KANKER KANDUNG KEMIH

Dosen Pembimbing : Linda Presti Fibriana, S.Kep.,Ns,M.Kes.

Oleh:

1. Nur Latifah F. (01.15.051)


2. Nur Laili Luthfiyah (01.15.051)

STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2018


SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER KANDUNG KEMIH

Topik : Kanker Kandung Kemih

Sub Topik : 1. Pengertian Kanker Kandung Kemih


2. Penyebab Kanker Kandung Kemih
3. Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih
4. Pengobatan Kanker Kandung Kemih
5. Pencegahan Kanker Kandung Kemih

Sasaran : Warga Desa Gemekan

Tempat : Balai Desa Gemekan

Hari/tanggal : Selasa, 03 April 2018

Waktu : 09.00 – 09.30 WIB

A. Latar Belakang

Kanker saat ini banyak terjadi pada orang-orang Indonesia karena pola hidup yang salah.
Salah satu kanker yang menggangu fungsi perkemihan yang menempati posisi kedua adalah
kanker kandung kemih setelah kanker prostat. Kanker kandung kemih adalah suatu infiltrasi
sel-sel ganas di dinding atau di dalam lapisan kandung kemih (Muttaqin, 2011).
Di seluruh dunia kanker kandung kemih menempati kedudukan sebesar 3% dari semua
tumor ganas. Setiap tahunnya ada lebih dari 350.000 orang divonis kanker kandung kemih.
Kanker pada vesika urinaria (kanker kandung kemih) merupakan penyakit onkologis yang
sering menyerang manusia pada usia 60 sampai 70 tahun dengan resiko tertinggi pada pria
dibanding dengan wanita. Selain dipengaruhi oleh faktor hormonal, kejadian kanker pada
vesika juga 1 ditingkatkan dengan perilaku merokok (faktor utama terjadinya kanker vesika
urinaria) (Prabowo, 2014).
Beberapa prekusor kanker telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Inti dari penyakit
kanker adalah adanya perubahan struktur anatomi fisiologis dari sebuah organ atau jaringan.
Kanker pada vesika urinaria dengan stadium awal biasanya tidak menimbulkan menifestasi
klinis yang berarti. Seiring dengan pertumbuhan jaringan tumor, maka ada proses desak
ruang pada vesika urinaria dan jaringan sekitarnya sehingga menimbulkan beberapa tanda
gejala (nyeri dan hematuria). Pada kondisi inilah klien akan merasakan perubahan pada pola
eliminasinya (Prabowo, 2014).
Dampak yang ditimbulkan pada klien dengan kanker kandung kemih adalah akan merasa
rendah diri karena dirinya merasa tidak seperti orang-orang lainnya yang masih sehat. Klien
akan merasa sulit dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Dari uraian tentang kanker kandung kemih diatas, penulis akan melakukan pendidikan
kesehatan pada klien dengan kanker kandung kemih mengenai konsepnya. Selain konsep
kanker kandung kemih, juga akan menjelaskan tentang cara perawatan pada klien dengan
kanker kandung kemih.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, warga mawar memahami tentang konsep
dari kanker kandung kemih.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, warga mawar, mampu :
1. Pengertian Kanker Kandung Kemih
2. Penyebab Kanker Kandung Kemih
3. Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih
4. Pengobatan Kanker Kandung Kemih
5. Pencegahan Kanker Kandung Kemih

D. Pengorganisasian
1. Nur Laili Luthfiyah. ( Moderator)
2. Nur Latifah F. ( Penyaji)

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat : Balai Desa Gemekan
Hari/tanggal : Selasa, 03 April 2018
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB

F. Sasaran
Warga Desa Gemekan

G. Materi (terlampir)

H. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
I. Media
1. Leaflet
2. Flip Chart

J. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Respon Audience


1. Pembukaan 1. Memberi salam pembukaan. 1. Menjawab salam.
5 menit 2. Memperkenalkan diri. 2. Memperhatikan.
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan. 3. Memperhatikan.
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan.
diberikan. 5. Menjawab
5. Memberikan beberapa pertanyaan pertanyaan yang
pada audience tentang materi diajukan oleh
penyuluhan yang akan penyuluh.
dilakasanakan.
2. Pelaksanaan 1. Membagikan leaflet kepada 1. Menerima dan
10 menit audience. membaca leaflet
2. Pengertian Kanker Kandung yang telah dibagikan.
Kemih 2. Memperhatikan
3. Penyebab Kanker Kandung 3. Memperhatikan
Kemih 4. Memperhatikan
4. Tanda dan Gejala Kanker 5. Memperhatikan
Kandung Kemih 6. Memperhatikan
5. Pengobatan Kanker Kandung
Kemih
6. Pencegahan Kanker Kandung
Kemih
3. Evaluasi 1. Memberikan kesempatan kepada 1. Bertanya.
10 menit audience untuk bertanya tentang 2. Menjawab
materi yang telah diberikan.
pertanyaan
2. Memberikan pertanyaan kepada
audience tentang materi penyuluhan
yang telah disampaikan.
4. Terminasi 1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Mendengarkan.
5 menit perhatian yang diberikan. 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup.
MATERI

1. Pengertian Kanker Kandung Kemih


Kanker kandung kemih adalah suatu infiltrasi sel-sel ganas di dinding atau di
dalam lapisan kandung kemih (Muttaqin, 2011).
Kanker pada vesika urinaria (kanker kandung kemih) merupakan penyakit
onkologis yang sering menyerang manusia pada usia 60 sampai 70 tahun dengan
resiko tertinggi pada pria dibanding dengan wanita (Prabowo, 2014).

2. Penyebab Kanker Kandung Kemih


Penyebab pasti dari kanker kandung kemih belum diketahui secara pasti.
Namun ada beberapa faktor yang meningkat resiko kejadian kanker kandung kemih,
yaitu :
a. Merokok
Resiko merokok terhadap angka kejadian kanker kandung kemih sekitar 30- 40%.
Kandungan toksin utamanya nikotin dalam rokok menyebabkan gangguan sistemik.
Pembuluh darah yang mengalami vasokonstriksi akan menurunkan asupan oksigen
ke jaringan, sehingga kompensasi dilakukan dengan inflamasi jaringan untuk
optimalisasi serapan oksigen. Jika berlangsung lama (kronis), maka akan terjadi
hyperplasia jaringan (keganasan).
b. Inflamasi Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Inflamasi jaringan kandung kemih yang berlangsung lama selain mempengaruhi sel
jaringan, tetapi juga akan menambah jumlah sel yang tidak terkontrol. Inflamasi pada
vesika urinaria juga bisa dipicu oleh vesikolothiasis.
c. Paparan Bahan Kimia
Bahan kimia yang berbahaya akan bersifat karsinogen dalam tubuh, terlebih jika
bahan kimia tersebut diekskresikan melalui ginjal.
d. Obat-obatan
Ada beberapa obat yang mampu menjadi prekursor terjadinya kanker vesika urinaria
(Prabowo, 2014).

3. Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih


Gambaran dari kanker sebenarnya adalah dampak sekunder dengan adanya
peningkatan kuantitas dan kualitas suatu jaringan. Begitu pula dengan kanker vesika
urinaria yang memiliki tanda dan gejala local serta sistemik. Berikut ini adalah tanda
dan gejala dari kanker vesika urinaria :
a. Spasme vesika urinaria
Penekanan jaringan tumor pada jaringan vesika urinaria dan sekitarnya akan
meningkatkan iritabilitas jaringan otot. Hal ini akan memicu adanya regangan
kontraksi otot (spasme).
b. Hematuria
Jaringan tumor atau kanker sanagt kaya akan pembuluh darah (hipervaskularisasi).
Gesekan minimal antar jaringan atau dengan material sekitar akan meningkatkan
resiko robekan atau ruptur jaringan. Jika terjadi ruptur, maka darah akan bercampur
dengan urine (hematuria). Gross hematuria jarang terjadi, kecuali diikuti dengan
kerusakan atau ruptur jaringan parenkim ginjal.
c. Nyeri
Biasanya nyeri jarang sekali timbul (10%), kecuali iritabilitas meningkat dan
mengenai ujung saraf sensoris pada vesika urinaria.
d. Frekuensi dan urgensi
Frekuensi dan urgensi kadang-kadang terjadi pada klien kanker vesika urinaria.
e. Infeksi
Gejala sistemik ini terjadi karena luka pada jaringan vesika urinaria dan
terkontaminasi bakteri pathogen yang bisa berasal dari eksternal atau dari urine
(Prabowo, 2014).

4. Pengobatan Kanker Kandung Kemih


Berikut ini adalah penatalaksanaan untuk mengatasi tumor pada vesika urinaria :
a. Transurethral resection
Tindakan Transurethral Resection Of Bladder Tumor (TUR-BT) tidak membutuhkan
insisi, jadi sangat efisien untuk meminimalisir infeksi. Kelebihan dari tindakan ini
adalah tidak terganggunya fungsi vesika urinaria dan seksual klien. Tindakan ini
memungkinkan jika insisi tumor sederhana (non radical).
b. Radical atau partial cystectomy
Tindakan diindikasikan jika dimungkinkan tumor atau kanker telah metastase pada
jaringan sekitar, fungsi vesika urinaria yang sudah rusak dan penyebaran tumor
sangat cepat. Pada klien dengan tindakan sistektomi radikal tetap diperlukan terapi
sistoprostatektomi.
c. Radiasi
Radiasi digunakan untuk melokalisir pertumbuhan sel tumor dengan tindakan non
invasif.
d. Kemoterapi
Kemoterapi secara langsung pada jaringan kanker (interval cavum vesika urinaria)
biasanya dilakukan pada tipe superfisial kanker dengan stadium awal. Obat yang
digunakan biasanya tiotepa, doksorubisin, mitomisin, dan BCG (Prabowo, 2014).

5. Pencegahan Kanker Kandung Kemih


Tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit kanker kandung kemih tetapi
beberapa metode berikut dipercaya bisa mengurangi resiko terkena kanker seperti:
a. Cukupi asupan air putih. minum banyak air dapat menetralisir berbagai zat
toksin yang ada dalam tubuh serta sangat baik untuk sistem urinaria dan
mencegah penyakit batu ginjal.
b. Stop merokok aktif dan menghindari paparan asap rokok pasif. Karena
berbagai zat kimia yang terdapat dalam asap rokok dipercaya bisa
menyebabkan resiko tinggi terjadinya kanker dan berbagai penyakit lainnya.
c. Jaga pola makan, diet yang sesuai, kurangi berbagai makanan yang banyak
mengandung lemak. dan perbaiki pola hidup sehat seperti berolah raga
secara teratur.
d. Hindari paparan bahan kimia di tempat kerja. Lindungi diri dengan
menggunakan pakaian dan perlengkapan keamanan diri lainnya apabila
pekerjaan anda berhubungan dengan bahan kimia berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta :


Salemba Medika.
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-dasar Urologi. Edisi Ketiga. Malang : FK Univ.
Brawijaya.
Prabowo, Eko dan Andi Eka Pranata. 2014. Buku Ajar : Asuhan Keperawatan
Sistem Perkemihan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Você também pode gostar