Você está na página 1de 8

PROPOSAL PENELITIAN

" ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF MELALUI ONLINE SHOP E-COMMERCE


PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM


STUDI MANAJEMEN)"

Mata Kuliah Teknik Penulisan Ilmiah


Dosen Pengampuh :
Abbyzar. Aggasi., S.IP., MPA
NIDN. 0818019001

Oleh :
Muhammad Ibnu Siddik
NIM. 15.01.051.035

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
SUMBAWA
2018
Latar Belakang Masalah

Di era digital saat ini banyak orang yang semakin dimanjakan oleh adanya Teknologi. Hal
itu disebabkan karena adanya inovasi dan pesatnya perkembangan dan kemajuan di dunia
Teknologi dan Informasi. Adanya perkembangan Teknologi Informasi dan didukung oleh ruang
dan waktu tanpa batas, sehingga ini memudahkan bagi siapa saja dan dimana saja dapat
mengaksesnya demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan yang terjadi pada teknologi meliputi hal-hal
produksi, konsumsi, dan distribusi informasi memegang peranan yang sangat penting. Pesatnya
perkembangan yang terjadi dalam teknologi sebagai sebuah revolusi yang berlangsung dalam tiga
gelombang. Dimana tiga gelombang tersebut diawali dari munculnya teknologi dalam pertanian,
gelombang kedua munculnya teknologi industry dan gelombang tiga munculnya teknologi
informasi yang mendorong tumbuhnya komunikasi. Alvin Toffler dalam Munir (2011:29). Ketiga
perkembangan tersebut telah berhasil menguasai dan mempengaruhi perilaku kehidupan di
masyarakat. Jika ada yang gagap informasi maka otomatis akan tertinggal untuk memperoleh
kesempatan untuk melangkah lebih maju. Teknologi dan informasi memiliki peran yang sangat
penting saat ini.

Internet merupakan sebuah system komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-


jaringan komputer diseluruh dunia. Dengan adanya internet, sebuah komputer akan dapat
terhubung antara komputer satu dengan komputer lain dimana pun berada, selama masih terhubung
dengan internet. Selain itu internet juga memberikan beragam fasilitas yang memudahkan bagi
penggunanya untuk mengakses beragam informasi yang diinginkan. Hadirnya internet
memberikan kemudahan dalam bertukar informasi seperti file, berbincang-bincang dengan
mengirim email, dan lain sebagainya (Ramadhan, 2005).

Turban et al. (2004), Katawetawaraks dan Wang (2011) menjelaskan bahwa online shop
adalah kegiatan pembelian produk (baik barang ataupun jasa) melalui media internet. Kegiatan
online shop meliputi kegiatan Business to Business (B2B) maupun Business to Consumers (B2C).
Sementara pada penelitian ini online shop dikaitkan dengan B2C karena kegiatan pembelian yang
dimaksudkan adalah kegiatan pembelian yang digunakan oleh konsumen sendiri, tidak dijual
kembali. Kegiatan online shop di sini adalah transaksi yang bersifat ritel dengan pembeli individu,
sehingga online shop di sini adalah sebuah keputusan pembelian yang dilakukan oleh individu
secara online. Salah satu manfaat dalam belanja online adalah calon pembeli dapat melihat terlebih
dahulu (produk) yang akan dibelinya melalui web yang ditawarkan oleh penjual. Kegiatan ini
sering disebut dengan searching. Online shop merupakan sarana atau tokoh untuk menawarkan
barang dan jasa lewat internet sehingga pengunjung online shop dapat melihat barang-barang di
took online (Loekamto, 2012). Toko online atau online shop bisa dikatakan sebagai tempat
berjualan yang sebagian besar aktivitasnya berlangsung secara online di internet. Online shop
memberikan beragam kemudahan bagi konsumennya diantaranya adalah adanya penghematan
biaya, barang bisa langsung diantar ke rumah, pembayaran dilakukan secara transfer, dan harga
lebih bersaing (Juju & Maya, 2010).

Penelitian lain yang dilakukan (Sita,, 2017) mengatakan kegiatan berbisnis yang
memanfaatkan teknologi inilah yang disebut sebagai online shop / e-commerce. Lebih tepatnya,
online shop / e-commerce didefinisikan sebagai kegiatan jual beli barang atau jasa melalui jaringan
elektronik, umumnya melalui internet. Dalam konteks yang lebih luas, online shop / e-commerce
disebut sebagai bagian dari e-business. E-business mengacu pada semua kegiatan bisnis yang
dilakukan secara online dan tidak terbatas pada hanya kegiatan jual beli saja. Kegiatan yang
termasuk dalam e-business secara umum merupakan bagian dari value chain perusahaan atau
kegiatan yang mendukung proses jual-beli, yang penting dalam menunjang kesuksesan sebuah
online shop / e-commerce.

Proses transaksi jual beli yang ada di online shop dilakukan dengan memberikan berbagai
syarat kepada calon konsumen. Di antaranya adalah memberikan syarat kepada calon konsumen
untuk registrasi sebagai anggota. Konsumen yang sudah menjadi anggota, selanjutnya dapat
memesan produk. Setelah itu, konsumen membayar produk yang dibeli menggunakan kartu kredit
atau melalui transfer bank. Pemilik toko online selanjutnya mengirimkan produk tersebut ke
konsumen (Wicaksono, 2010).

(Sita dan Cintya, 2017) mengatakan Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi
terbesar keempat di dunia. Jumlah populasi yang besar ini menjadi potensi ekonomi, tidak hanya
untuk sumber daya produksi, tetapi juga potensi pasar.Perkembangan teknologi telah merubah
perilaku bisnis. Transaksi jual beli barang dan jasa tidak lagi harus terjadi secara fisik, tetapi juga
bisa terjadi di dunia maya. Perkembangan teknologi, khususnya smartphone, telah membuka
peluang bisnis via internet, atau yang dikenal sebagai online shop / ecommerce. Menurut statista,
antara 2015 hingga 2021, secara rata-rata pertumbuhan nilai transaksi melalui ecommerce di
Indonesia mencapai 21% per tahunnya. Nilai penjualan ritel e-commerce Indonesia di tahun 2016
mencapai 5,65 milyar USD, meningkat dari 4,61milyar USD di tahun 2015.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kompas menunjukkan pada tahun 2012
mahasiswa memiliki minat untuk berbelanja online dengan angka sebesar 19,9%. Umumnya
mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan semata, melainkan demi
kesenangan dan gaya hidup sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros atau yang yang lebih
dikenal dengan istilah perilaku konsumtif atau perilaku konsumerisme (Hasugian, 2005).

Mahasiswi sebagai sasaran utama atau yang dijadikan sebagai objek karena sebagian
pembeli online di Indonesia adalah wanita. Hal tersebut didukung dengan adanya data terbaru yang
dirilis oleh Tokopedia pada tahun 2014. Dari total 5,3 juta barang yang terjual di Tokopedia selama
bulan Januari hingga Maret 2014, wanita mendominasi jumlah pembelian, jumlah penjualan,
jumlah pengeluaran uang belanja, serta jumlah pemasukan di Tokopedia. 66,28% jumlah produk
di atas dibeli oleh wanita id.techinasia.com (Diakses tanggal 23 Oktober 2014 pada pukul 13.30
WIB). Sumber lain juga menjelaskan hal yang sama yaitu konsumen wanita pada toko online rata-
rata membeli produk kecantikan dan kesehatan, pakaian, fashion dan aksesoris dan gadget.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tokopedia, menunjukkan bahwa wanita
merupakan konsumen yang paling banyak berbelanja di Tokopedia dengan presentase 66,28%,
sedangkan jumlah pria hanya berjumlah 33,72% StartupBisnis.com (Diakses tanggal 23 Oktober
2014 pada pukul 14.00 WIB).

Pemenuhan kebutuhan memang sangat penting artinya untuk mengantarkan individu pada
kehidupan yang selaras dengan lingkungannya. Pada umumnya setiap orang khususnya mahasiswa
akan melakukan kegiatan konsumsi dan suka terhadap hal-hal yang berbau konsumtif seperti suka
berbelanja. Chumidatus Sa’dyah (2007: 61) menyatakan bahwa dalam ilmu ekonomi, yang
dimaksud dengan konsumsi adalah kegiatan manusia yang mengurangi atau menghabiskan guna
barang atau jasa yang ditunjukkan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendapat ini
didukung oleh Alam S. (2008: 37) yang menyatakan bahwa kegiatan konsumsi adalah
pembelanjaan barang dan jasa yang dipakai langsung untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Membeli sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sebenarnya tidak menjadi masalah bahkan sudah
menjadi hal yang biasa atau lumrah pada kehidupan seharihari, selama membeli itu benar-benar ditunjukkan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang pokok atau benar-benar dibutuhkan atau kebutuhan primer.
Seperti contoh membeli handphone untuk alat komunikasi. Namun yang akan menjadi permasalahan ketika
dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut seseorang atau lebih khusus pada mahasiswa mengembangkan
perilaku yang mengarah ke pola konsumtif. Anggasari (dalam Hotpascaman 2010:2) “Perilaku konsumtif
adalah tindakan membeli barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi
berlebihan.” Pola perilaku konsumtif yang dimaksud yakni adalah pola pembelian dan pemenuhan
kebutuhan yang lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan dan cenderung dikuasai oleh
hasrat keduniawian dan kesenangan semata. Apabila dikaitkan dengan contoh sebelumnya, membeli
hanphone untuk komunikasi adalah wajar, namun berberbeda halnya apabila membeli handphone dengan
mengikuti trend, trend berganti handphone selalu berganti pula, bahakan memiliki handphone lebih dari
dua buah. Sebagai mahasiswa sebaikanya memanfaatkan uang tersebut untuk keperluan yang lebih seperti
membeli buku penunjang perkuliahan, mencari bahan referensi dan lain sebagainya.

Bagong Suyanto (2013: 139) menyatakan bahwa gaya hidup mengandung pengertian sebagai cara
hidup mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan dan pola-pola respon terhadap hidup, serta terutama
perlengkapan hidup. Gambaran gaya hidup mahasiwa yang diharapkan yakni mahasiswa merupakan
sekelompok pemuda yang mengisi waktunya dengan belajar untuk menambah pengetahuan, ketrampilan,
keahlian, serta mengisi kegiatan mereka dengan berbagai macam kegiatan yang positif sehingga akan
memiliki orientasi ke masa depan sebagai manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Dengan
mengikuti berbagai aktivitas kampus, aktif di kelas, maupun dalam hal organisasi, dan lain sebagainya.
Berpikir secara rasional dengan perkembangan yang ada, tidak memilih serta merta akan kepuasan tapi
kebutuhan. Tidak tergoda akan pengaruh yang berkembang diluar sana karena tetap fokus pada masa
perkuliahannya.

Maksuknya perilaku konsumtif tersebut membawa perubahan pada gaya hidup mahasiswa.
Perilaku konsumtif mahasiswa yang yang mulai terbiasa lama kelamaan mulai menjadi kebiasaan yang
menjadikan sebuah gaya hidup. Hal ini membawa mahasiswa ke dalam tindakan yang mementingkan
penampilan luar mereka, harga diri mereka, serta bagaimana mengikuti perkembangan dilingkungan sekitar
supaya setara, kebiasaan ini menjadikan mereka sulit untuk ersikap rasional yang pada mulanya mahasiswa
diharapkan mampu bertindak rasional dalam menyikapi perkembangna ynag ada. Menjadikan mahasiswa
tidak lagi berorientasi pad amasa depan, justru berorientasi pada gaya hidup yang mereka jalani pada masa
sekarang.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, yang seharusnya kampus merupakan tempat mahasiswa
memperoleh ilmu pengetahuan, bertukar pikiran, bersosialisasi sesama mahasiswa, dan lain sebagainya.
Namun yang terlihat kampus dijadikan ajang pamer penampilan dan gaya hidup mereka. Sehingga ketika
banyak mahasiswa menerapkan gaya hidup konsumtif, kehidupan kampus semakin tidak jelas. Mahasiswa
yang memiliki kemampuan dalam hal finansial menjadi mudah terpengaruh untuk memenuhi gaya hidup
yang konsumtif tersebut. Mahasiswa akan dianggap mengikuti perkembangan zaman apabila telah membeli
dan memakai barang-barang dengan merek terkenal, bukan lagi melalui prestasi. Sebagian mahasiswa lain
yang berada dalam tingkat ekonomi menengah juga mengikuti gaya hidup konsumtif akibat tuntutan
pergaulan. Sehingga sebagian mahasiswa kini hanya mementingkan penampilan, gengsi, dan mengikuti
lingkungan sekitar. Uang saku mahasiswa lebih dipentingkan untuk membeli sesuatu yang menjadi
keinginan mereka dibanding dengan membeli perlengkapan kampus yang lebih penting sebagai pendukung
kuliah. Terkait dengan gaya hidup mahasiswa sebagai pelaku ekonomi hal yang tepat adalah mengutamakan
kebutuhan yang prioritas bukan pada eksistensi di lingkungan perkuliahan.

Rumusan Masalah

Banyaknya mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa, maka agar penelitian ini terarah,
penulis hanya berfokus meneliti mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen.
Mengacu pada pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
mengetahui tingkat konsumtif mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen melalui Online Shop / E Commerce.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tingkat konsumtif mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen melalui Online Shop / E Commerce.
Daftar Pustaka

Anisa, Q. T (2015). Perilaku Konsumtif Melalui Online Shopping Fashionpada Mahasiswi


Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Surakarta, Jurnal Online

Chacha, A. S. (2015). Perilaku Berbelanja Online Di Kalangan Mahasiswi Antropologi Universitas


Airlangga, Jurnal Online Vol.IV No.2

Ibnu, W. (2015). Perilaku Pembelian Melalui Internet, Jurnal Online Vol 17

Adi, R. N. (2013). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian dengan system
pre order secara online (Studi kasus pada online shop Chopper Jersey), Jurnal Online

Sita, W. (2016). Perkembangan E-commerce di Indonesia (1), Artikel online,


http://validnews.co/Perkembangan -E-commerce-di-Indonesia--1--YXAiJ
Sita, W. (2016). Perkembangan E-commerce di Indonesia (2), Artikel online,
http://www.validnews.co/Perkembangan -E-commerce-di-Indonesia--2--GOrYt

Você também pode gostar