Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Operasi bisa berjalan dengan baik bila didukung oleh persiapan yang
baik termasuk persiapan fisik, mental dan ganggguan konsep diri pasien
Site Infection) sangat berkaitan dengan pasien, tipe prosedur operasi, dan
sebelum operasi, pencukuran pra operasi, dari tim medis yang berasal dari
daerah insisi adalah tradisi operasi lainnya yang ditinjau ulang (Sabiston’s,
1995).
2
Daerah Operasi (IDO) terjadi 2-5% dari 27 juta pasien yang dioperasi
sekitar 2,3-18,3% (Putra Hrp & Asrizal, 2002). Persentase kejadian IDO di
jenis operasi adalah sebagai berikut: RSUP dr. Pringadi Medan tahun 2006
(12%), RSUP dr. Sardjito tahun 2007 (5,9%), dan RSUP Adam Malik
RSCM juga melaporkan bahwa sekitar 10% dari total pasien pasca bedah
seluruh dunia (Agustina & Syahrul, 2017). Kejadian SSI di rumah sakit
seluruh dunia mengalami peningkatan dari 1,2 kasus per 100 prosedur
bedah menjadi 23,6 kasus per 100 prosedur bedah (World Health
Organization, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Satyanarayana et.al pada sebuah rumah
sebesar 16%, dan operasi kotor sebesar 56.7%.11 Selain itu di Indonesia,
Haryanti dkk meneliti mengenai ILO pasca bedah abdomen pada anak di
3
SSI yaitu sebesar 59,42% (Putri, Artanti, & Mudjianto, 2017) . Besaran
peningkatan, hal ini akan menjadi beban rumah sakit dan pasien.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO, 2013)
sekitar 5-15 % per 1000 kelahiran di dunia. Rumah Sakit pemerintah kira-
kira 11 % sementara Rumah Sakit swasta bisa lebih dari 30 %.7 Menurut
selama tahun 2007- 2008 yaitu 110.000 per kelahiran di seluruh Asia
sectio caesarea 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar
47,13%, tahun 2003 sebesar 46,87%, tahun 2004 sebesar 53,2%, tahun
2005 sebesar 51,59%, dan tahun 2006 sebesar 53,68% dan tahun 2007
belum terdapat data yang signifikan. Survai Nasional pada tahun 2009,
beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pem bedahan dimulai (Forum,
2017). Faktor risiko terjadinya IDO antara lain kondisi pasien, prosedur
RI, 2008). Bedah cesar (juga disebut seksio-C atau melahirkan caesar)
melalui sayatan yang dibuat pada perut dan rahim (Simkin, Janet whallet,
yang cepat dan mudah, akan tetapi tindakan SC juga memiliki beberapa
Operasi (IDO). IDO juga sering disebut Surgical Site Infection (SSI)
nosokomial yang paling sering terjadi dan sulit untuk diketahui penyebab
operasi, cuci dan bersihkan daerah sekitar tempat insisi dengan antiseptik
pada kulit secara sirkuler ke arah perifer yang harus cukup luas (Hidayat
pembedahan dan beberapa faktor risiko lain yang berasal dari pasien.
(Agustina & Syahrul, 2017). Operasi bersih yaitu luka operasi yang tidak
terinfeksi dan tidak ada inflamasi yang ditemukan serta luka tidak
yang terkendali dan tanpa kontaminasi yang bermakna. Operasi kotor yaitu
luka akibat kecelakaan dan luka terbuka. Kondisi pada operasi ini dengan
6
cairan yang terlihat jelas dari traktus gastrointestinalis dan insisional yang
akut. Operasi kotor terkontaminasi yaitu terdapat luka trauma yang sudah
pasien RSU Haji Surabaya pada Januari 2016 - Maret 2017. Berdasarkan
2017) .
Berdasarkan hasil survey studi pendahuluan yang dilakukan pada
pasien post operasi ceasere pada tahun 2017 dengan infeksi daerah operasi
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh prosedur pre operasi (scheren) terhadap kejadian
infeksi daerah operasi (IDO) pada pasien seksio cesarea di RSU. dr. H.
Koesnadi Bondowoso?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Mengidentifikasi pengaruh prosedur pre operasi (scheren) terhadap
kejadian infeksi daerah operasi (IDO) pada pasien seksio cesarea RSU.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan
(IDO).
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini bisa dijadikan bahan acuan oleh peneliti sebagai
kesehatan.