Você está na página 1de 10

PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG

DISUSUN :

LAODE RIDWAN ARISANDY

MUIH. SULFIKAR ANAS A.

HAERIL

OKTAVIANA

NITA SAFITRI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM

KOTA KENDARI

2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
jualah kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya dengan judul “Perusahaan Anjak Piutang” dengan waktu yang agak telat.

Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya
dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun isi. Kami menerima dengan lapang dada kritikan maupun saran
yang sifatnya membangun dari pembaca agar penulis dapat membenahi diri.

Walaupun demikian, Kami berharap dengan disusunya makalah ini dapat membantu
dalam proses belajar maupun mengajar serta dapat bermanfaat bagi pembaca.

Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Kendari, 1 January 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anjak piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual
piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Bagi perusahaan yang bergerak
dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan utama yang dapat menjadi ancaman adalah
banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet
akan mengakibatkan terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan,apa lagi jika
sampai kredit tersebut tidak mamou lagi dibayar oleh nasabahnya. Apalagi masalah piutang
macet tidak dapat segera ditangani secara serius, tidak mungkin kerugian yang lebih besar tidak
dapat dihindari lagi. Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang
semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk melakukannya, yaitu
perusahaan anjak piuatang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang penagihan
piutang. Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank.: Pertama, penekanan anjak
piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.Kedua, anjak piutang
bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).Terakhir, pinjaman bank
melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Anjak Piutang
2. Kegiatan Anjak Piutang
3. Permodalan Anjak Piutang
4. Pelaku Anjak Piutang
5. Jenis-jenis Anjak Piutang
6. Keuntungan Anjak Piutang
BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH ANJAK PIUTANG


Factoring sudah dikenal sejak 2000 tahun lalu, pertama kali digunakan di Mesopotamia.
Pertamanya memank sangat sederhana, pihak factor biasanya bertindak sebagai agen penjual
yang sekaligus pemberi perlindungan kredit (general factoring). Pada masa kekuasaan romawi
warga roma yang kaya memperkerjakan orang-orang untuk mengurus rekening-rekeningnya
sehingga mereka dapat bebas melakukan kegiatan-kegiatanya. Kemudia berkembang dieropa
tepatnya di inggris, dimasa perusahaan factoring sangat membantu para pedagangdari Plymouth
yang memerlukan berbagai barang yang penting dari inggris.
Pada abad ke-17 industri inggris mengalami kemajuan yang luar biasa yang memerlukan
banyak bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Pada tahun 1620 para imigran
berdatangan ke amerika serikat untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik karena pada masa
itu terjadi prsaingan yang ketat dalam industry di inggris, hal ini sebagai awal terbentuknya
factoring. Usaha ini kemudian berkembang mulai dari amerika utara kemudian kebagian amerika
yang lain lalu berkembang di eropa dan ahirnya keseluruh dunia.
Bisnis anjak piutang modern ini berkembang ke eropa, terutama setelah berdirinya tiga
group anjak piutang internasional, yaitu sebagai berikut:
 Helles overseas corporation (heller group), dalam group ini berperan sebagai induk
perusahaan dari mayoritas angotanya dan bermarkas di Chicago.
 Internasional factor group (IFG), dalam group tidak dikenal adanya induk perusahaan, setiap
anggota bebas satu sama lain tanpa adanya kaitan permodalan.group ini hanya menerima
satu anggota dari setia Negara, bermarkas di brussel.
 Factors chain intenationa (FCI), dalam group nii hampir sama dengan IFG yakni tanpa
kaitan permodalan antara sesame anggotanya. Group ini dapat menerima lebih dari satu
anggota dari setiap Negara, bermarkas diamsterdam.
Ketiga group ini memiliki anggota yang tersebar diseluruh dunia, yaitu Negara seperti
eropa barat, amerika utara, jepang, korea selatan, Australia, selandia baru afrika selatan, asean
(termasuk indonesia), hongkong dan berbagai ngara lainya.
Usaha anjak piutang di Indonesia relative muda usianya, berawal dari keputusan RI
nomor 61 tahun 1988 tentag lembaga pembiayaan. Sejak tahun 1988, baru sedikit lembaga
pembiayaan yang bergerak dibisnis ini. Meskipun pemerinah telah memberika izin kepda 37
perusahaan, yang berorasi hanya 4 perusahaan, jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan
potensi yang ada. sedangkan perusahaan yang lain merupakan multi finance dengan salah satu
bidang usahanya adalah anjak piutang.
A. PENGERTIAN ANJAK PIUTANG
Factoring dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi anjak piutang. Menurut
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988,
perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.

Jasa jasa anjak piutang dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :

1. jasa pembiayaan (financing services) dan


2. jasa non-pembiayaan (non financing services).

1. Jasa Pembiayaan
Perusahaan anjak piutang memberikan pembiayaan yang besarnya berkisar antara 60%- 80%
dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang dan penyerahan bukti-bukti penjualan
barang. Kontrak atau transaksi ini dapat dilakukan atas dasar with recourse atau without
recourse. Dalam pengambilan keputusan mengenai dasar transaksi anjak piutang yang mana
yang akan dilakukan, perusahaan anjak piutang akan memperhatikan dan mempertimbangkan
besarnya risiko terjadinya kemacetan yang mungkin dihadapi oleh pihak nasabah (customer).

2. Jasa Non-pembiayaan
Penyediaan jasa nonpembiayaan oleh perusahaan anjak piutang pada dasarnya merupakan jasa
untuk melayani kepentingan pengelolaan kredit klien (supplier). Produk jasa jasa nonpembiayaan
yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang antara lain sebagai berikut:
 Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit.
 Sales ledger administration atatt sales accounting.
 Pengawasan kredit dan penagihannya. Perusahaan anjak piutang dapat memberikan jasa
pengawasan atau monitoring terhadap penjualan yang dilakukan klien termasuk pula
menetapkan prosedur penagihannya.
 Perlindungan terhadap risiko kredit. Perusahaan anjak piutang dapat mengusahakan cara-cara
pengamanan terhadap risiko piutang khususnya dalam hal export financing. Untuk tujuan ini
perusahaan dapat pula memberikan jasa perlindungan terhadap risiko terjadinya fluktuasi
kurs valuta asing.
Jasa jasa nonpembiayaan yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang sebagaimana dijelaskan
di atas pada prinsipnya merupakan fungsi credit department bagi perusahaan klien. Perusahaan
anjak piutang menyampaikan laporan kepada kliennya yang menyangkut antara lain hal-hal
sebagai berikut:
 Credit standing para nasabah (customer).
 Posisi piutang klien termasuk tanggal jatuh temponya yang bagi klien berguna untuk
perencanaan penjualan kredit pada periode berikutnya.
 Statement of account kepada nasabah. Dokumen ini sangat perlu bagi pihak nasabah yang
bersangkutan dalam melakukan rekonsiliasi atas pembayaran-pembayaran yang telah
dilakukannya, di samping sebagai informasi mengenai posisi utang dan tanggal jatuh
temponya.
 Kegiatan penagihan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Dalam
proses penagihan ini, perusahaan factoring berusaha sebaik-baiknya untuk tidak merusak
hubungan klien dengan nasabah.

B. KEGIATAN ANJAK PIUTANG


Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang suatu
perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditor
(pihak yang punya piutang). Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988.
Berdasarkan KMK tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang meliputi:
1. Pengambil alihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.
2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai
dengan kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak piutang dapat
mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.

C. PERMODALAN ANJAK PIUTANG


Sesuai dengan PMK No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2009 tentang Perusahaan
Pembiayaan, jumlah modal di setor atau di simpanan pokok dan simpanan wajib dalam rangka
pendirian perusahaan pembiayaan adalah :
a. Perusahaan swasta nasional atau perusahaan patungan sekurang-kurangnya
sebesar Rp.100milyar.
b. Koprasi sekurang-kurangnya Rp.50 milyar.
D. PELAKU ANJAK PIUTANG
Dalam kegiatan anjak piutang terdapat 3 pelaku utama yamg terlibat yaitu

 Perusahaan anjak piutang (factor), Factor adalah perusahaan atau pihak yang
menawarkanjasa anjak pitang

 Klien (supplier), klien adalah pihak yang menggunakan jasa anjak piutang.

 Nasabah (customer) atau di sebut debitor, adalah pihak-pihak yang mengadakan


transaksi dengan klien.

E. JENIS-JENIS ANJAK PIUTANG

a. Berdasarkan pemberitahuan :
Disclosed Factoring atau juga di sebut dengan Negofication factoring Adalah pengalihan
piutang pada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitor (customer).

Undisclosed atau juga di sebut dengan non-notafikation factoring.Adalah transaksi


penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang oleh klien tanpa
pemberitahuan kepada debitor kecuali bila ada pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien
atau secara sepihak perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi resiko.

b. Berdasarkan penanggulangan resiko

Recourse Factoring Anjak piutang dengan cara recourse atau disebut juga with recourse factoring
berkaitan dengan resiko debitor yang tidak mampu memenuhi kewajibannya.

Without recorse factoringAnjak piutang ini juga disebut non-recourse factoring yaitu perusahaan
anjak piutang menanggung resiko atas tidak tertagihnya piutang yang telah di alihkan oleh klien.

c. Berdasarkan pelayanan
Full Service Factoring Yaitu perjanjian anjak piutang yang meliputi semua jenis jasa
anjak piutang baik dalam bentuk jasa pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan. Misalnya,
urusan administrasi penjualan (sale ladger administration), tagihan dan penagihan piutang
termasuk menanggung resiko terhadap piutang yang macet.
Finance Factoring Yaitu perusahaan anjak piutang hanya menyediakan fasilitas
pembiayaan saja tanpa ikut menanggung resiko atas piutang tak tertagih.

Bulk Factoring Jasa factoring ini juga disebut dengan agency factoring yaitu transaksi
yang mengaitkan perusahaan factoring sebagai agen dari klien. Bentuk fasilitas factoring ini pada
dasarnya hampir sama dengan full service factoring, namun penagihan piutang tetap di lakukan
oleh klien dan proteksi kredit tidak dijamin perusahaan factoring.

Maturity factoring Berbeda dengan jenis factoring yang telah di jelaskan di atas, di mana
perusahaan factoring memberikan pembiayaan dengan pembayaran di muka.dalam maturity
factoring, pembiayaan pada dasarnya tidak di perlukan oleh klien tetapi oleh pengurusan
penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas tagihan. Fasilitas anjak piutang maturity
memberikan kredit perdagangan kepada customer atau nasabah dengan pembayaran segera.

d. Berdasarkan pembayaran kepada klien


Advanced payment Yaitu transaksi anjak piutang dengan memberikan pembayaran di
muka (prepayment financing) oleh perusahaan anjak piutang kepada klien berdasarkan
penyerahan faktur yang besarnya 80% dari nilai factur.

Maturity Yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya dilakukan perusahaan


anjak piutang pada saat piutang tersebut jatuh tempo. Pembayaran tagihan tersebut biasanya
dilakukan berdasarkan rata-rata jatuh tempo tagihan (faktur). Untuk lebih jelasnya lihat kembali
maturity factoring yang telah dibahas di atas

F. KEUNTUNGAN ANJAK PIUTANG


Keuntungan yang diperoleh oleh semua pihak adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan Anjak piutang


a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi.
b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditor dan debitur.
c. Membantu manajemen pihak kredotor dalam penyelenggaraan kredit.

2. Bagi Kreditor (klien)


a. Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya.
b. Memperbaiki system administrasi yang semrawut
c. Memperlancar kegiatan usaha dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang,
kreditor dapat berkonsentrasi keusaha lainnya
3. Bagi debitur
Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa malu
sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar dengan beragai cara.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Anjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.
Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah penjual, debitur, dan pihak yang membiayai
(factor). Penjual adalah pihak yang memiliki piutang (biasanya untuk layanan yang diberikan
atau barang yang dijual) dari pihak kedua, debitur. Penjual selanjutnya menjual satu atau lebih
tagihannya dengan potongan atau diskon ke pihak ketiga, suatu lembaga keuangan khusus untuk
mendapatkan uang dalam bentuk kas. Debitur akan membayar langsung ke perusahaan
pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan. Manfaat Anjak Piutang adalah :
Menurunkan biaya produksi, Memberikan fasilitas pembayaran dimuka, Meningkatkan daya
saing perusahaan klien, Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba,
Menghindari kerugian karena kredit macet, Mempercepat proses ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. (2006). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Kasmir. (2010). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
LAIN. Jakarta: Rajawali Pers.

http://umi-sj.blogspot.co.id/2012/06/umis-umis-adalah-alamat-jl.html

Você também pode gostar