Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KARDIOVASKULAR : KARDIOMIOPATI
BAB 1
PEMBUKAAN
1.1.Latar Belakang
Penyakit ini tergolong khusus karena kelainan-kelainan yang ditimbulkan bukan terjadi
akibat penyakit perikardium,hipertensi, koroner, kelainan kongenital atau kelainan katub.
Walaupun sampai saat ini penyebab kardiomiopati masih belum dapat dijelaskan secara
pasti, tetapi kardiomiopati diduga kuat mempengaruhi oleh faktor genetik.
Kebanyakan disebabkan oleh penyakit arteri koroner, tetapi sekitar 30% disebabkan
faktor genetis. Kelainan ini cukup jarang dijumpai pada sekitar 0.2% penduduk Amerika
Serikat (USA) atau terdapat pada 2 dalam 1000 orang dan dapat mengenai laki-laki maupun
perembpuan semua umur. Beberapa pasien tetap stabil setelah diagnosis dan beberapa
lainnya membaik. Tetapi beberapa pasien menunjukkan gejala memburuk dan menyebabkan
usia pendek.
1.2 Tujuan Penulisan
2.1.1 Defenisi
Kardiomiopati adalah Penyakit pada otot jantung dan dapat diklasifikasikan atas primer
dan sekunder (Brunner Suddart, 2001).
Kardiomiopati adalah penyakit yang menyerang otot jantung yang tidak diketahui
penyebabnya, namun beberapa penelitian mengatakan Kardiomiopati merupakan penyakit
genetik( Wong, 1997).
2.1.2 Etiologi
Sebagian besar penyebab kardiomiopati tidak diketahui. Ada beberapa sebab yang
diketahui antara lain: Infeksi berbagai mikroorganisme toksik seperti etanol, metabolik,
buruknya gizi dan dapat diturunkan. Tapi kemungkinan ada hubungannya dengan Alkohol
yang berlebihan kardiomiopati dilasi.
2.1.3 Klasifikasi
Lapisan dinding jantung pada letak pertengahan miokardium menjadi lemah dan dan
tidak elastis, karena jantung kehilangan fungsi memompa dengan kuat dan menjadi
meluas. Pada fungsi jantung:bagaimanapun juga kontraksi menurun, akibatnya terjadi
pengeluaran cardiac output. Sangat idiopatik dan tidak ada hubungan eratnya pada penyakit
jantung. Ada 3 tipe pada kardiomiopatik:
1. Kardiomiopati dilatasi (umum ): otot jantung yang tipis dan meluas memiliki tanda-tnda
miniml gagal jantung semakin hipertensi dan dilatasi maka akan terjadi masalah pada
reaksi pemompaan ke ventrikel .
2. Kardiomiopati hipertropi :peningkatan masa oto ventrikel jantung mampu berkontraksi,
tapi tidak mampu relaksasi dan kaku in I membuat hanya beberapa aliran darah yang
mengalir .
3. Kardiomiopati Restriptif :otot jantung menjadi kaku dan terbatasnya darah dari
ventrikel biasanya dari angiolosis, radiasi, tau fibrosis miokardium setelah bedah
jantunng terbuka.
2.1.4 Patofisiologi
Kardiomiopati dilasi atau kongistif adalah bentuk kardiomiopati yang paling sering
terjadi. Ditandai dengan adanya dilasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama
dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri, dan stasis darah dalam
ventrikel. Pada pemeriksaan mikroskopis otot memperlihatkan berkurangnya jumlah
elemen kontraktil serat otot. Komsumsi alkohol yang berlebihan sering berakibat
berakibat kardiomiopati jenis ini.
Kardiomiopati restritif adalah jenis terakhir dan kategori paling sering terjadi. Bentuk
ini ditandai dengan gangguan regangan ventrikel dan tentu saja volumenya.
Kardiomiopati restriktif dapat dihubungkan dengan amiloidosis (dimana amiloid, suatu
protein, tertimbun dalam sel) dan penyakit infiltrasi lain.
Dyspnea, batuk
Syok kering,
Perifer Serebral
kardiogenik
DX: gangg.
Akral dingin, Penurunn Pertukaran gas
kelemahan, Kematian kesadaran
mendadak
DX: DX:ketidakefek
ketidakefektifan tifan perfusi
perfusi jaringan jaringan
perifer serebral
Hipoksia jaringan
miokardium
1. Asimtomatik
Beberapa pasien dengan HCM ( hipertropik Cardiomiopat) merupakan asimtomatik. Ada
beberapa tanda yng tidak ditunjukkan hingga mereka berusia pertengahan 20 tahun
2. Dispnea
Tanda yang paling simtom adalah pernpasan pendek untuk menambah tekanan pad paru-
paru. Jantung tidak dapat beristirahat dengan cukup pada tekanan yang tinggi dan
membawa darah ke paru.
3. Angina
Klien yang mengalami nyeri dada berhubungan dengan bertambahnya masukan oksigen
oleh kerja yang berlebih dari otot jantung dan menebalan, penyempitan pembuluh darah
koroner pada dinding jantung
4. Sinkop
Penurunan kesadarn yang disebabkan oleh aritmia jantung berhubungan dengan
ketidakmampuan otot jantung untuk mengkonduksi impuls listrik
5. Kematian mendadak
Pada dewasa muda mempunyai resiko mati mendadak selama latihan fisik akibat dari
fibrasi ventrikular, yang mana merupakan aritmia jantung
6. Suara jantung abnormal
a. Murmur, merupakan suara hasil turbulansi dari aliran darah abnormal
b. S3, merupakan bunyi ketiga yang biasanya didengar pada gagal jantung. S3
adalah suara lembut oleh getaran dari dinding ventikel ketika pengisian ventrikel
terlalu deras. S3 didengar setelah bunyi S2 dan paling baik ditemukan pada apeks
dari ventrikel kiri , yang mana pada interkostal ke empat sepanjang garis
midklavikula
c. S4 yang merupakan bunyi jantung yang terdengar sebelum S1 yang merupakan
hasil dari jantung yang terlalu kaku. Ini adalah getaran dari katup-katup dan
dinding ventrikel ketika kontraksi dari atrium dan pengisian ventrikel.
2.1.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kardiomiopati antara lain( Wong, 1997) :
1. Infeksi
2. CHF
3. Hipertensi
4. Disritmia
5. Hemolisis dan hambatan mekanis
Terapi pada dasarnya memperhatikan penyebab yang spesifik. Penggunaan tindakan obat-obatan
tu terapi lanjut . mengatur terjadinya serangan dan memberi kekuatan jantung di mana beberapa
terapi dapat menghentikan proses cardiomipatik.
2.2.1 Pengkajian
Kardiomiopati kongestif pada fase lanjut terjadi gagal jantung akibat kegagalan ventrikel
kiri dengan manifestasi penurunan curah jantung, penurunan perfusi jaringan, dan pada
kompensasi akhir bisa mengganggu ventrikel kanan dengan manifestasi emboli sistemik
dan paru. Sering didapat adanya keluhan dispnea, nyeri dada, cepat lelah, palpitasi dan
sinkop.
Mandiri :
Penyuluhan :
Kolaborasi :
Dengan dilakukan tindakan keperawatan selama: 2x24 jam diharapkan orientasi dalam batas
normal dengan inikator :
Dengan dilakukan tindakan keperawatan selama: 2x24 jam diharapkan status pernapasan
pasien dalam batas normal dengan inikator
Mandiri :
Kolaborasi :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kardiomiopati adalah penyakit yang menyerang otot jantung yang tidak diketahui
penyebabnya, namun beberapa penelitian mengatakan Kardiomiopati merupakan penyakit
genetik( Wong, 1997). Klasifikasi Kardiomiopatii digolongkan berdasarkan patologi, fisiologi
dan tanda klinisnya: Kardiomiopati dilasi atau kongestif, Kardiomiopati hipertrofi,
Kardiomiopati restriktif ( Brunner suddarth, 2001).
Manifestasi Klinis Kardiomiopati: dapat terjadi pada setiap usia dan menyerang pria
maupun wanita, Dispnu saat beraktifitas, parosikmal nokturnal dispnu (PND), batuk, dan mudah
lelah, nyeri dada, pusing, pitting edema pada bagian ekrtremitas, pembesaran hepar, tachycardia,
distensi vena jugularis.
3.2. Saran
Sylvia Price. 2005. Patofisiologi: Konsep klinis Proses penyakit. Volume:1. Jakarta : EGC
Suddarth Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC