Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FRAUD PRINCIPLES
ANALISIS KASUS MALINDA DEE
Disusun oleh:
Kelompok I
1. Citrawati Baby Litone (12030117420080)
2. Desy Wulandari (12030117420094)
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan Makalah............................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan Makalah.......................................................................................... 5
1.5 Metode Pengumpulan Data........................................................................................... 6
BAB II Pembahasan
2.1 Unsur – Unsur Fraud..................................................................................................... 7
2.2 Skema Fraud Triangle................................................................................................... 7
2.3 Ciri – Ciri Pelaku Kecurangan...................................................................................... 8
2.4 Pihak yang Dirugikan oleh Pelaku Kecurangan............................................................ 10
2.5 Pengklasifikasian Fraud................................................................................................. 10
2.6 Skema Fraud Tree.......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 15
ii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “Analisis Kasus Malinda Dee”, suatu permasalahan
mengenai pembobolan dana nasabah Citibank oleh Malinda Dee yang menjabat Relationship
Manager Citigold.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam prinsip – prinsip kecurangan (fraud
prnciples) dalam kasus Malinda Dee dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Akuntansi Forensik.”
Dalam proses pendalaman materi Fraud Principles ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu, rasa terima kasih kami sampaikan kepada
Bapak Anis Chariri, Se, M.Com. Akt, Ph.D, selaku dosen mata kuliah “Akuntansi Forensik”
yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
iii
ANALISA KASUS MELINDA DEE
MANTAN SENIOR RELATION MANAGER CITIBANK
BAB I
PENDAHULUAN
1
Anton Bachrul Alam, terdapat dua orang head teller bank tersebut yang diketahui menyetujui
transfer dana nasabah, mereka secara prosedural telah membantu kejahatan tersangka utama
kasus ini, kedua karyawan tersebut mentransfer dana nasabah tanpa mempertimbangkan
prosedur yang ada. Sehingga kasus ini terdapat penyimpangan terhadap SOP yang ada. Selain
pembobolan dana nasabah, tersangka juga melakukan pencucian uang. Dana nasabah di
transfer ke sejumlah rekening perusahaan yang sifatnya fiktif, hal ini dilakukan agar tidak
terlihat mencurigakan.
Pembobolan simpanan nasabah oleh Melinda Dee selama kurang lebih tiga tahun
berakhir di 23 Maret 2011. Setelah delapan bulan penyidik dari Direktorat Ekonomi dan
Badan Kriminal Markas Besar Polri menangkap Melinda di Apartemennya. Dalam
keterangan saksi di pengadilan modus yang digunakan Melinda yakni dengan menyalah
gunakan kepercayaan para nasabah terhadap dirinya. Oleh Melinda para nasabah dikelabui
dengan pemberian blangko kosong untuk ditandatangani agar mudah bertransaksi. Namun
ternyata Melinda mencuri uang itu sedikit demi sedikit tanpa disadari pemilik rekening
melalui persekongkolan jahat dengan bawahannya, Dwi Herawati, Novianty Iriane dan
Betharia Panjaitan selaku Head Teller Citibank. Melinda juga menggunakan surat kuasa dari
nasabah, sehingga nasabah seolah-olah datang ke bank untuk melakukan transaksi.
Jaksa penunutut umum mendakwa Melinda melakukan pencucian uang dan
penggelapan dalam kurun waktu 22 Januari 2007 hingga Februari 2011 melalui 117 transaksi,
dimana 64 transaksi di antaranya dalam bentuk pecahan rupiah senilai Rp27,36 miliar dan 53
transaksi senilai 2,08 juta dolar AS. Berdasarkan kesaksian mantan citigold Executive Head
di Citibank Indonesia, Reniawati Hamid, Melinda mengalirkan dana nasabah ke empat
perusahaan miliknya yaitu PT Sarwahita Global Manajemen, PT Porta Axel Amitte, PT
Qodeeera Agilo Resouses dan PT.Axom Intoteco Centro. Hal tersebut dilakukan Melinda
untuk mengaburkan bukti kejahatan. Melinda membuat perusahaan pribadinya yang dialiri
dana nasabah Citibank atas nama orang lain. Dari keempat perusahaan ini Melinda kembali
menarik uangnya untuk kepentingan pribadinya.
Andhika Gumilang yang merupakan suami muda Melinda pun ikut terseret ke muka
pengadilan, Andhika didakwa melanggar pasal 6 ayat (1) huruf a,b,d, f UU Tindak Pencucian
Uang Juncto pasal 65 ayat (1) KUHP dan pasal 5 ayat (1) UU pencegahan dan
Pemeberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Juncto pasal 263 dengan ancaman maksimal
hukuman penjara selama 15 tahun. Sementara itu, jaksa menjerat Melinda dengan pasal
berlapis yaitu pasal pencucian uang. Pertama dia dijerat pasal 49 ayat 1 dan 2 UU no 7 tahun
1992 sebagaimana diubah dengan UU no.10 tahun 1998 tentang Perbankan juncto pasal 55
2
ayat 1 dan 65 KUHP. Kedua, pasal 3 ayat 1 UU no.15 2002 sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang no 25 tahun 2003 tentang pidana pencucian uang juncto pasal 63 KUHP.
Ketiga pasal 3, Undang-Undang no 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang juncto pasal 65 ayat 1 KUHP.
Fakta lain yang cukup menarik adalah keterlibatan wakil Gubernur Lembaga
Ketahanan Nasional (LemHaNas) Marsekal Madya TNI Rio Mendung Thalieb. Dia menjadi
komisaris utama PT.Sarwita Group Manajemen. Terkait kasus ini Bank Indonesia
menyatakan menghentikan untuk sementara (Suspend) penghimpunan nasabah baru di
segmen prioritas Citibank Indonesia ( Citi Indonesia), yaitu Citigold Wealth Management
Banking (Citigold). Hal itu dilakukan sebagai sanksi administrative atas kasus pembobolan
nasabah. Pihak Citi Indonesia pun telah mengakuinya, pihaknya memang sudah
menghentikan penghimpunan nasabah baru citigold sesuai permintaan BI. Selain karena
adanya praktek kolusi untuk membobol dana nasabah, sanksi tersebut juga diberikan atas
kelalaian Citi Indonesia melakukan rotasi secara berkala untuk menghindarkan potensi fravol.
Saat ditangkap polisi, Malinda menduduki jabatan Relationship Manager Citibank di
Kantor Cabang Citibank Landmark, Jakarta Selatan, dengan pangkat Vice President. Ini
pangkat tertinggi untuk karyawan Citibank.
3
kerugian yang dialami oleh nasabah yang hilang melalui transaksi tidak sah di dalam
rekening mereka secara adil dan tepat waktu.
5) Sejak 29 Maret 2011, nama Malinda Dee ramai dibicarakan masyarakat. Terutama di
dunia maya. Tidak saja terkait aksinya, namun juga lebih kepada penampilannya yang
cukup seksi. Bahkan kemudian beredar sejumlah foto-foto pribadi miliknya. Serta
juga hubungannya dengan artis muda Andhika Gumilang.
6) 14 April 2011, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
menyatakan ada dugaan 50 orang pejabat negara yang menjadi nasabah Malinda dan
diduga berasal dari pencucian uang hasil korupsi. Indonesian Corruption Watch
(ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan
terhadap para pejabat negara tersebut.
7) 7 Juli 2011, Malinda jalani operasi payudara tahap kedua di Rumah Sakit Siloam.
Operasi tahap pertama dilakukan sekitar 14 Juni 2011
8) 18 Agustus 2011, Malinda kembali meringkuk dalam Rumah Tahanan Bareskrim
Mabes Polri setelah menjalani perawatan selama tiga bulan di rumah sakit. - 26
Agustus 2011, Jaksa Penuntut Umum menyatakan berkas perkara Malinda Dee
lengkap (P21).
9) 19 September 2011, Andhika yang disebut sebagai suami siri Malinda, menjalani
siding perdana. JPU mengungkapkan, setidaknya Andhika menerima setoran tunai
dari Malinda Dee dalam 24 kali transaksi.
10) 8 Nopember 2011, Terdakwa pembobol dana nasabah Citibank Inong Malinda Dee
menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Agenda sidang
pembacaan dakwaan oleh jaksa.
11) 7 Maret 2012, Malinda dijatuhi hukuman pidana kepada terdakwa Inong Malinda
Dee binti Siswo Wiratmo hukuman penjara selama delapan tahun dan denda sebesar
10 miliar rupiah.
12) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan apresiasi
terhadap Jaksa dan Hakim dalam kasus penggelapan dana nasabah Citibank yang
dilakukan Malinda Dee. Hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar diharapkan
bisa menjadi efek jera bagi masyarakat.
4
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
permasalahan dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja unsur-unsur fraud dalam kasus pembobolan dana nasabah Citibank?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Melinda Dee dalam melakukan
kecurangan bila dihubungkan dengan teori fraud triangle?
3. Apa saja ciri-ciri pelaku kecurangan dalam fenomena kasus Melinda Dee?
4. Siapa saja pihak yang dirugikan oleh pelaku kecurangan dalam kasus pembobolan
dana nassabah Citibank oleh Melinda Dee?
5. Sebutkan jenis kecurangan yang terjadi pada fenomenan kasus Melinda Dee?
6. Bagaimana skema fraud tree pada fenoemena kasus Melinda Dee?
6
ANALISA KASUS MELINDA DEE
MANTAN SENIOR RELATION MANAGER CITIBANK
BAB II
PEMBAHASAN KASUS
2.1 Fraud
Perbuatan Melinda Dee termasuk kategori fraud karena memenuhi unsur-unsur fraud
sebagai berikut:
- Terdapat salah saji (misrepresentation)
- Masa lampau (past) atau sekarang (present)
- Fakta bersifat material (material fact)
- Kesengajaan atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly)
- Dengan maksud (intent) menimbulkan reaksi dari suatu pihak.
- Adanya pihak yang dirugikan terhadap salah saji tersebut
- Menimbulkan kerugian
7
Sistem keamanan bank masih terlau lemah. Karena kasus seperti ini biasanya banyak
melibatkan pihak internal yang mengetahui celah-celah keamanan bank, tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya pihak eksternal. Tiga standar operasional yang tidak
diterapkan oleh Citibank yaitu:
1. Tidak ada supervisi oleh atas terhadap Malinda Dee
2. Ada dugaan penyalagunaan blanko yang seharusnya tidak boleh
ditandatangani dulu oleh nasabah
3. Adanya penyetoran uang yang dilakukan nasabah melalui Malinda yang
seharusnya dilakukan melalui Teller
Selain itu, adanya layanan private banking dimana karyawan bank memberikan
pelayanan berlebihan kepada nasabah kelas atas sehingga menimbulkan kepercayaan
berlebihan pula kepada karyawan bank. Telah memberikan kesempatan yang besar
kepada karyawan bank untuk melakukan fraud serta lemahnya pengawasan
manajemen dalam memantau kinerja para anggotanya hal ini dibuktikan dengan baru
terungkapnya kasus tersebut yang telah berjalan 3 tahun.
10
Melinda Dee memanfaatkan kepercayaan nasabahnya untuk melakukan fraud.
Para nasabah dikelabui dengan pemberian blangko kosong untuk ditandatangani
agar mudah bertransaksi.
3. Money Laundry
Dalam aksinya melakukan pencucian uang, Melinda Dee bekerja sama dengan
bagian Teller. Hasil uang yang didapatkannya ini kemudian ditransfer ke
beberapa perusahaan yang dimilikinya dengan partner-nya yang lain.
12
ANALISA KASUS MELINDA DEE
MANTAN SENIOR RELATION MANAGER CITIBANK
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kasus Citibank merupakan salah satu kasus penyelewangan dana dan
penggelapan dana yang menghebohkan Indonesia. Gaya hidup mewah sserta sistem
pengawasan yang rendah menjadi pemicu tindakan tersebut. Akibat dari kasus
penggelapan dana ini. Citibank kehilangan sebagian besar nasabahnya sehingga
menurunkan pendapatan perusahaan. Hal ini diakibatkan menurunkannya
kepercayaaan nasabah akan kinerja Citibank. Oleh karena itu, kecurangan (fraud)
bukan saja berakibat berkurangnya aset organisasi tetapi dapat juga mengurangi
reputasi. Tindakan fraud dapat dikurangi melalui langkah-langkah pencegahan atau
penangkalan, pendeteksian, dan investigasi. Langkah pencegahan terhadap fraud
tidaklah mudah. Fraud sulit terdeteksi karena pada hakekatnya fraud tersembunyi dan
pelakunya pada umumnya cerdas, pekerja keras, dan mempunyai profil seperi orang
jujur.
Untuk mencegah, mendeteksi, dan mengivestigasi fraud harus meningkatkan
pemahaman dan mempelajari terlebih dahulu tentang teori dan pengertian fraud antara
lain mengenai jenis, bentuk faktor-faktor pendorong dan penyebab fraud. Disamping
itu, perlu pemahaman tentang ciri-ciri tipikal dan karakteristik pelaku potensial dan
tanda-tanda fraud seperti yang terjadi pada kasus Citibank Melinda Dee sehingga dari
sini kita bisa mengidentifikasi poin-poin apa saja yang perlu dipahami dalam upaya
pencegahan, pendeteksian dan investigasi fraud.
3.2 SARAN
Menciptakan sistem whistle blower dimana manajemen mendorong karyawan
Citibank untuk mengungkapkan kecurangan-kecurangan yang terjadi dilingkungan
internal bank. Salah satu cara yang dapat dipakai dengan membuat website khusus
untuk menunjang sistem whistle blower tersebut dimana identitas karyawan yang
melaporkan fraud akan dirahasikan. Kemudian beranjak dari informasi yang
diberikan oleh whistle blower tersebut, SKAI dapat melakukan penelurusan lebih
13
lanjut. Tentunya terdapat kriteria-kriteria pelaporan yang akan ditindaklanjuti agar
dapat dipertanggungjawabkan. Meningkatkan pengendalian inernal dengan
mengadakan rotasi secara rutin, memperketat pengawasan, dan menciptkan
komunikasi yang efektif antar bagian internal Citibank. Namun, yang perlu
ditekankan disini adalah tidak ada kontrol internal yang kebal terhadap fraud. Sistem
kontrol internal hanyalah suatu program pencegahan yang komprehensif. Selanjutnya,
menciptakan ekspektasi atas hukuman. Hukuman untuk pelaku fraud harus tegas dan
membuat pelaku fraud yang lain ketakutan. Sering kali, investigasi terhadap fraud
dilakukan setelah ada korban, yang artinya bersifat reaktif. Audit yang bersifat
proaktif diharapkan akan membangun kesadaran para personel bahwa apa yang
mereka lakukan setiap saat bisa saja “di-review”. Sehingga pelaku ketakutan untuk
melakukan fraud.
Selain cara-cara di atas, fraud di perbankan kita diharapkan bisa dikurangi dan
dicegah melalui penciptaan budaya kejujuran, keterbukaan, program bantuan kepada
personel, dan usaha-usaha menghilangkan kesempatan para personel melakukan
fraud. Tahap pencegahan menjadi tanggung jawab manajemen. Pimpinan
bertanggung jawab membangun sistem dan nilai-nilai budaya yang diperlukan, dan
bersama dengan jajaran pejabar sampai tingkat terbawah bertanggung jawab
memelihara, menjaga dan menerapkannyadi lingkungan masing-masing. Audior
internal senantiasa mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal dan
memberikan rekomendasi perbaikan jika ditemukan kelemahan-kelemahan. Namun
demikian, sebagai aparat pengawasan fungsional, auditor internal dituntut juga untuk
dapat mendeteksi fraud dan melakukan investigasi bilamana fraud diyakini sedang
atau telah terjadi.
Kita semua berharap, fraud pada sistem perbankan kita setidaknya berkurang.
Sebab, tidak mungkin fraud bisa hilang. Namun, harapan berkurangnya fraud ini
sangat bergantung pada kesiapan masing-masing bank untuk mencegahnya. Untuk itu,
jelas, perlu aksi bukan hanya bicara saja.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://ikatanbankir.com/ibi/content.php?id=4&top=3
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/1224/1/Si.Cantik.Pembobol.Bank
http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1381232/aksi-tipu-tipu-melinda-dee
http://tv.okezone.com/play/10160/kasus-melinda-dee-mulai-menyeret-citibank
http://www.bamsoetnews.com/berita/berita9063-Kronologis-Kasus-Malinda-Dee.html
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/kode-etik-pegawai/Contents/Default.aspx
https://www.lintas.me/article/id.berita.yahoo.com/inilah-kronologi-inong-alias-melinda-dee-
si-pembobol-citibank/1
http://www.tempo.co/read/news/2011/11/16/063366926/Kasus-Citibank-Malinda-Suka-
Tebar-Uang-ke-Teller
http://www.tempo.co/topik/tokoh/585/Inong-Malinda-Dee
http://www.tribunnews.com/topics/si-seksi-pembobol-citibank
Singleton, Tommie dan Aaron J. Singleton.2010. Fraud Auditing and Forensic Accounting 4th ed.
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
15