Você está na página 1de 7

ANALISA DATA

No Tgl/Jam Data Problem Etiologi

1 23 April DS : Ketidakefektifan Keletihan otot


2014 / - Klien mengatakan mengalami pola napas (00032) pernapasan
08.00 napas pendek selama beberapa
WIB minggu.
- Klien mengatakan sesak napas
sangat terasa saat beraktivitas.
Klien mengaakan napasnya berbunyi
“ngik – ngik”
DO :
- Klien tampak letih
- Tampak adanya cuping hidung
- RR 32 x/menit
- Klien tampak terengah – engah saat
bernapas.
- Bunyi napas wheezing

2 23 April DS : Resiko Anoreksia


2014 / - Klien mengatakan napsu makan ketidakseimbangan
08.00 menurun nutrisi kurang dari
WIB kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan makan habis ½
porsi
DO :
- BB/TB 43 kg/155 cm
- IMT 17,8 (kurus)
- Klien tampak lemah
- Makan habis ½ porsi

3 23 April DS : Intoleransi Ketidakseimbangan


2014 / - Klien mengatakan sesak napas aktivitas (00092) antara suplai dan
08.00 setelah beraktivitas kebutuhan O2
WIB - Klien mengatakan aktivitasnya
terbatas
- Klien mengatakan cepat letih
DO :
- Klien tampak membatasi
aktivitasnya
- Klien tampak letih
- Dispnea setelah beraktivitas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan Oksigen

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tujuan Umum Kriteria Hasil Intervensi Rasional TTD


DX

1 Setelah dilakukan Respiratory Status : Airway Airway Management (3140)


tindakan asuhan Patency (0410)  Posisikan pasien semi fowler - Memaksimalkan ekspansi paru
 Menunjukan jalan napas paten  Identifikasi pasien perlunya
keperawatan selama - Untuk mengetahui alat bantu
3 x 24 jam pada (sesak (-), irama nnapas (-), pemasangan alat jalan napas buatan pernapasan yang sesuai dengan
pasien dengan frekuensi napas (24x/menit),  Auskultasi suara napas, catat adanya kebutuhan pasien
ketidakefektifan pola wheezing (-)). suara tambahan - Untuk mengetahui suara napas
napas dapat teratasi Vital Sign Status (0802)  Monitor respirasi dan status Oksigen abnormal paada pasien.
 TTV : RR 24x/menit, TD Oxygen Theraphy (33200) - Untuk mengetahui kebutuhan O2
110/70 mmhg. N 80x/menit, T - Atur peralatan oksigenasi yang dibutuhkan
36,50C
Vital Sign Monitoring ( 6680) - Untuk memastikan peralatan
- Monitor TTV (sebelum, selama dan oksigenasi berfungsi dengan baik
sesudah aktivitas)
- Untuk mengetahuai apakah ada
perubahan Ttv setelah melakukan
aktivitas.

2 Setelah dilakukan Nutritional Status Nutrition Theraphy (1120)


tindakan asuhan Adanya peningkatan berat  Berikan suplemen nutrisi  Suplemen nutrisi membantu pasien
keperawatan selama badan (45 kg) mendapatkan zat nutrien sesuai
3 x 24 jam pada Berat badan ideal sesuai dengan dengan kebutuhan tubuh
pasien dengan tinggi badan  Berikan makanan kesukaan pasien  menambah nafsu makan pasien
ketidakseimbangan  napsu makan meningkat ( habis dengan pertimbangan ahli gizi dengan tetap memenuhi kebutuhan
nutrisi kurang dari 1 porsi) nutrisi tubuh.
kebutuhan tubuh Nutritional status : energy  Berikan makanan dengan porsi sedikit Untuk memberikan asupan
dapat teratasi (1007) tapi sering makanan pasien sesering mungkin.
 Klien tampak segar  Untuk mengetahui pentingnya
 Berikan informasi tentang kebutuhan kebutuhan nutrisi bagi pasien
nutrisi untuk tubuh

3 Setelah dilakukan Aktivity Tolerance (0005) Activity Theraphy (4310)


tindakan asuhan Berpartisipasi dalam aktivitas  bantu pasien untuk mengidentifikasi  untuk mnegetahui aktivitas yang
keperawatan selama fisik tanpa disertai peningkatan aktivitas yang mampu dilakukan dapat dilakukan pasien sesuai
3 x 24 jam pada TTV kondisi sekarang
pasien dengan  bantu pasien memilih aktivitas yang  untuk menghindari derajat
intoleransi sesuai dengan kemampuan fisiknya. keparahan kelelahan pasien
aktivitas dapat  TTV : RR 24x/menit, TD Vital Sign Monitoring(6680)
teratasi 110/70 mmhg. N 80x/menit, T  kaji TTV ( sebelum. Selama, dan  untuk mengetahui apakah ada
36,50C sestelah beraktivitas) perubahan TTV setelah melakukan
 Pasien tampak tampak tidak aktivitas
lemah

E. CATATA PERKEMBANGAN
Nama : Hari/Tanggal :
Jam :

IMPLEMENTASI EVALUASI

DS : S:
1. 1. klien mengatakan masih
Klien mengatakan mengalami napas pendek selama beberapa minggu, terasa sesak ketika
sesak napas sangat terasa saat beraktivitas, dan napasnya berbunyi berbaring
“ngik-ngik” 2. klien mengatakan napsu makan mulai meningkat
2. klien mengatakan napsu makan menurun dan makan habis ½ porsi dan bisa menghabiskan ¾ porsi
3. 3. klien mengatakan tidak sesak ketika beraktivitas
klien mengatakan sesak napas setelah beraktivitas, aktivitasnya
terbatas dan cepat letih. dan tidak cepat lelah.
DO: O:
1. tampak adanya cuping hidung ketika berbaring, RR
1. klien tampak letih, tampak cuping hidung, tampak terengah – engah saat
bernapas, bunyi napas wheezing, RR 32x/menit. 24x/menit
2. BB 44 kg, Tb 155 cm, IMT 18,3, klien makan habis ¾
2. BB 43 kg, Tb 155 cm, IMT 17,8, Klien tampak lemah dan makan habis
½ porsi. porsi
3. klien tampak membatasi aktivitasnya, terlihat letih, dan ada dispnea 3. klien tampak lebih segar dan mampu
setelah beraktivitas. beraktivitas
A:
DIAGNOSA : 1. ketidakefektifan pola napas (+)
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot 2. ketidakseimbangan nutrisi kurang dati kebutuhan
pernapasaN tubuh (+)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan 3. Intoleransi aktivitas (-)
dengan anoreksia P:
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara1. posisikan tidur pasien semi fowler jika pasien
suplai dan kebutuhan Oksigen merasa sesak, anjurkan pasien untuk membatasi
aktivitasnya.
TINDAKAN: 2. anjurkan pasien makan sedikit tapi sering, anjurkan
1.1 mengidentiffikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan paien untuk
1.2 mengauskultasi suara napas , mencatat adanya suara tambahan
1.3 mengatur peralatan oksigenasi
1.4 memposisikan pasien semi fowler

2.1 memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh


memberikan makanan kesukaan pasien dengan pertimbangan ahli gizi
2.3 memberikan makanan dengan porsi sedikit tapi sering
2.4 memberikan suplemen nutrisi
3.1 memonitor TTV ( sebelum, selama dan setelah aktvitas)
3.2 membantu klien mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
3.3 membantu klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
fisiknya.

RTL :
1. monitor TTV sebelum dan setelah pasien beraktivitas
2. monitor respirasi dan status O2
3. auskultasi suara napas , catat adanya suara tambahan
4. berikan suplemen nutrisi yang bisa menambah napsu makan pasien

Você também pode gostar