Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan
atau kelemahan. Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan atau
kelemahan analisis rasio keuangan antara lain:
v Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila
perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
v Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya
perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.
v Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi olehcara penafsiran
yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
v Informasi rata == rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil manipulasi.
Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit membandingkan hasil
perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rata-rata industri. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002 : 495) Kritik terbesar atas analisis
rasio ada lah sulitnya mencapai ko mparabilitas (comparability) yang tinggi di antara
perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu.Untuk mencapai komparabilitas di antara
perusahaan-perusahaan mengharuskan analis untuk (1) mengidentifikasi perbedaan mendasar
yang terdapat dalam prinsip dan prosedur akuntansi yang digunakan dan (2) menyesuaikan
saldo untuk mencapai komparabilitas.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa
keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari
penfsiran dengan cara menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model
peramalan yang berarti yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan
ini menghasilkan suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam
satu kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur
prospek sutu perusahaan.
D. Pemakai Rasio Keuangan
Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa
yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa
pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :
1) Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun
posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.
2) Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi :
§ Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi :
krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang
atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau
yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih
menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya
atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga
keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang
dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan
pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas,
solvabilitas dan profitabilitas.
§ Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik
perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut di pasaran.
E. Penggunaan Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio
dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka-angka rasio yang pada
dasarnya dapat digolongkan menjadi dua kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :
1) Penggolonagn berdasarkan sumber data
§ Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang
bersumber atau yang berasal dari neraca.
§ Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang
berasal dari laporan laba rugi.
§ Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
2) Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis adalah: Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas,
Rasio rentabilitas, Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis.
Menurut Mahmud M.Hanadie Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan
antara unsur laporan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Analisis
ratio merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan
dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan
atau kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan adalah analisis ratio keuangan
(Financial Ratio Analysis). Dalam Keown dkk tujuan dari analisis ratio adalah untuk
membantu manager finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan,
berdasarkan informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas.
Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan
saja melainkan juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau
pihak yang berkepentingan.Analisis ratio berguna bagi para analisis intern untuk membantu
manajemen membuat evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya, memperbaiki kesalahan-
kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesultan keuangan.
Ratio lancar 200% kadang-kadang sudah memuaskan bagi perusahaan, tetapi ratio
200% hanya merupakan kebiasaan (rule of thumb) dan akan digunakan sbg titik tolak untuk
mengadakan analia lebih lanjut. Rasio lancar yang tinggi belum teentu menjamin akan dapat
dibayarnya hutang perusahaan, misalnya : Jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan
taksiran tingkat penjualan sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukan
adanya over investment dalam persediaan tersebut. Saldo piutang yang besar yang mungkin
sulit untuk ditagih. Rasio lancar yang terlalu tinggi kemungkinan menunjukan kelebihan uang
kas atau aktiva lancar lainnya dibanding dengan yang dibutuhkan Sekarang.
Analisa sebelum membuat kesimpulan yang akhir dari analisa rasio lancar harus
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai beerikut:
v Distribusi atau proporsi daripada aktiva lancar;
v Data trend daripada aktiva lancar dan hutang lancar, untuk jangka waktu 5 tahun atau lebih
dari waktu yang lalu.
v Syarat yang diberikan oleh kreditor ke perusahaan dalam mengadakan pembelian maupun
syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dalam menjual barangnya.
v Present value (nilai sesungguhnya) dari aktiva lancar, sebab ada kemungkinan perusahaan
mempunyai saldo piutang yang cukup besar tetapi piutang tersebut sudah lama teerjadi dan
sulit ditagih sehingga nilai realisasinya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan yang
dulaporkan.
v Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar yang besar (terutama diitunjukan dalam
persediaan) maka tidak menjamin likuid perusahaan.
v Perubahan persediaan dalan hubungannya dengan volime penjualan sekarang atau di masa
yang akan datang, yang mungkin adanya over investment dalam persediaan;
v Kebutuhan jumlah modal kerja di masa mendatang semakin besar, kebutuhan modal kerja di
masa yang akan datang maka dibutuhkan.
v Type atau jenis perusahaan ( Memproduksi sendiri barang yang dijual perdagangan atau
perushaan jasa )
Contoh Soal :
TAVI SPORT
Neraca Saldo
31-Des-08
KETERANGAN NO BUKTI D K
Kas 24.010.170
Piutang dagang 162.500.000
Piutang lain-lain 5.500.000
Persediaan barang dagang 27.500.000
Perlengkapan Usaha 1.500.000
Tanah 150.000.000
Peralatan 5.250.000
Kendaraan 140.000.000
Ak. Penyusutan Kendaraan 4.200.000
Bangunan 275.000.000
Ak. Penyusutan bangunan 8.300.000
Hutang dagang 78.000.000
Hutang sewa 500.000
Hutang bank 30.000.000
Hutang lain-lain 53.166.000
Modal 563.500.000
Penjualan 242.000.000
Retur penjualan 2.000.000
Potongan penjualan 315.000
Pembelian 53.300.000
By Angkut Pembelian 250.000
Retur Pembelian
Potongan Pembelian 750.000
Biaya Promosi 14.000.000 150.000
Biaya Gaji 104.500.000
Biaya Listrik & telp 11.600.000
Biaya Bunga 3.340.830
TAVI SPORT
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2008
LAPORAN LABA RUGI
Penjualan 242.000.000
Retur Penjualan 2.000.000
Pot.Penjualan 315.000 +
2.315.000 _
Penjualan Bersih 239.685.000
HPP
PBD awal 27.500.000
Pembelian 53.300.000
BAP 250.000 +
53.550.000
a. Current Ratio
Aktiva lancar
Hutang X 100%
Lancar
b. Quick Ratio
Aktiva Lancar – Persediaan X 100
Kewajiban Lancar %
= 119,69 % = 120 %
= 1,20 X
(Artinya kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva
adalah setiap Rp 1 hutang lancar dengan Rp 1,20 aktiva lancar yang likuid)
2. Rasio Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya.
Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan
yang baik juga dalam jangka panjang. Hal-hal yang menguntungkan dalam jangka pendek
dengan mudah dapat digoyahkan dengan pos-pos jangka panjang, Misalnya :
a. Adanya Understated ( dicatat terlau kecil ) atas penyusutan mengakibatkan laba dalam tahun
pertama besar, karena biaya depresiasi yang kecil, income overstated, tetapi dalam jangka
panjang perusahaan tidak dapat memperoleh kembali aktiva tetapnya, kondisi ini merupakan
penurunan kapasitas yang sangat membahyakan kelangsungan usaha, karena aktiva belum
habis disusut tetpai sudah tidak dapat digunakan .
b. Jatuh tempo hutang jangka panjang tidak direncanakan dengan baik, sehingga pada saat jatuh
tempo perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
c. Struktur modal yang tidak baik, misalnya jumlah hutang lebih besar daripada modal sendiri.
d. Pada waktu terjadi tendensi inflasi perusahaan menggunakan perhitungan harga pokok
historis ( dengan metode FIFO ), sehingga harga pokok penjualan kelihatan sangat rendah,
padahal harga jual meningkat sehingga mengakibatkan profit margin kelihatan tinggi. Hal ini
menyebabkan aktiv alancar ( terutama persediaan ) semakin turun karena dengan jumlah uang
yang sama tidak dapat memperoleh jumlah kuantitas persediaan yang sama seperti jumlah
sebelumnya
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Bila membandingkan ratio ini dari tahun ke
tahun atau antara perusahaan yang sejenis dalam waktu yang sama mungkin terjadi berbagai
perbedaan yang disebabkan :
§ Perbedaan kebijkasanaa di dalam metode penyusutan.Misalnya dua perusahaan yang
emmpunyai modal dengan komponen yang sama, tetapi antara perusahaan tersebut
menggunakan metode penyusutan yang berbeda.
§ Perbedaan dalam penggantian / penghentian aktiva tetap. Misalnya suatu perusahaan
mempertahankan suatu aktiva yang sudah out of date, sednag lainnya segera mengganti
aktiva, maka penyusutan aktiva akan berbeda dan kemungkinan ada rugi-laba karena
prnggantian.
§ Perubahan tingkat harga. Dalam keadaan inflasi maka harga riil lebih besar dari nilai buku.
Kalau yang satu menyesuakin dengan kenaikan harga atau mengadakan revaluasi dan yang
lain tetap mencatat at coast
§ Kebijaksanaan dalam hubungannya dengan devidend. Dua perusahaan dengan struktur nodal
yang sama dan tingkat keuntungan yang sama, tetapi yang satu likuid untuk membayar
deviden yang besar sedang lainnya likuid sehingga deviden yang dibagi kecil atau bahkan
dengan stobk devidend, maka ini akan berakibat pada proprietory ratio yang berbeda.
§ Perbedaan dalam kebijaksanaan pembiayaan aktiva dan sebagainya.
Kalau rasio ini >100 % berarti aktiva tetap seluruhnya dibiayai modal sendiri. Kalau rasio ini <100 %
Jumlah Modal
X 100 %
Saham Beredar ( Lbr )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio
keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang
terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
Rasio keuangan dibedakan beberapa jenis antara lain :
§ Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas perusahaan
(Current ratio, Acid test ratio dan lain sebagainya ).
§ Rasio Leverage / solvabilitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai
berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets ratio, net worth to
debt ratio dan lain sebaginya).
§ Rasio-rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa
besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Inventory
turnover, average collection period dan lain sebagainya).
§ Rasio-rasio Profitabilitas / Rentabilitas , yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari
sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales, Return on total
assets, Return on net worth dan lain sebagainya).
Dari jenis-jenis rasio tersebut kita dapat menggunakan Rasio keuangan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Analisis Keuangan juga
mempunyai beberapa keunggulan salah satunya adalah rasio sebagai pengganti yang
sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.dan
Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. Kelemahan Analisis keuangan
salah satunya adalah Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.
DAFTAR PUSTAKA
· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html#ixzz2ajGfJanJ
· http://www.kajianpustaka.com/2013/05/jenis-jenis-rasio-keuangan.html#ixzz2ajEIqRqS
· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-likuiditas.html#ixzz2ajHgWOh1
· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html#ixzz2ajIb6o9S
· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-solvabilitas.html#ixzz2ajHXLu7p
· Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE,Yogyakarta.
· Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan
Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
· Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
· Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja