Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
Surface Area Analyser (SAA) merupakan alat yang digunakan untuk mengkarakterisasi luas
permukaan, distribusi pori, dan desorpsi suatu material. Prinsip dasar alat ini menggunakan
mekanisme adsorpsi gas (nitrogen, argon, dan helium) pada permukaan suatu bahan padat
yang akan dikarakterisasi pada suhu konstan biasanya suhu didih dari gas tersebut, pada
praktikum ini digunakan Nitrogen. Terdapat dua tahapan yang dilakukan dalam analisis
menggunakan SAA yaitu adsorpsi dan desorpsi. Adsorpsi adalah proses penyerapan gas N2
pada permukaan padatan standart raw material. Sedangkan desorpsi adalah proses
pengeluaran gas N2 yang berada pada permukaan standart raw material. Sampel yang
digunakan adalah arang aktif dengan tekstur yang kasar (bukan serbuk). Sampel didegassing
dengan gas N2 pada suhu 300oC selama 1,5 jam. Degassing bertujuan untuk menghilangkan
pengotor pada pori padatan sehingga hasil analisis yang didapatkan lebih akurat. Setelah
dilakukan analisis adsorpsi dengan metode perhitungn BET diperoleh luas permukaan total
sebesar 171,2437 dan luas permukaan spesifik sebesar ⁄
bersih, kemudian menusun sel sampel dalam membutuhkan sampel dalam jumlah yang
tempat degassing. Menyalakan heating kecil. Biasanya berkisar 0.1 sampai 0.01
mantle, atur temperaturnya hingga 300oC. gram saja. Persiapan utama dari sampel
Setelah load menu degass tekan tombol ESC. sebelum dianalisa adalah dengan
Atur kecepatan keluarnya gelembung gas N2, menghilangkan gas – gas yang terserap
2 gelembung/detik. masukkan metal flow (degassing). Alat surface area analyzer ini
tube dalam sample, dan tunggu hingga tidak terdiri dari dua bagian utama yaitu Degasser
ada uap yang keluar kemudian putar valve dan Analyzer.
dan matikan heating mantle. Degasser berfungsi untuk memberikan
Analisa sampel perlakuan awal pada bahan uji sebelum
Sampel dalam sel sampel yang telah dianalisa. Fungsinya adalah untuk
didegassing sebanyak 0,1862 gram menghilangkan gas – gas yang terserap pada
Gambar 2. Grafik Hasil Analisis SAA
permukaan padatan dengan cara yang terjadi termasuk jenis adsorpsi fisik dan
memanaskan dalam kondisi vakum. merupakan jenis adsorpsi system gas padat.
Biasanya degassing dilakukan selama 2 jam Adsorpsi gas dengan zat padat berlangsung
dengan suhu berkisar antara 200 – 300C pada temperatur nitrogen cair (-197oC). Zat
tergantung dari karakteristik bahan uji. yang menyerap disebut adsorben dan zat
Luas permukaan merupakan luasan yang yang terserap disebut adsorbat.
ditempati satu molekul adsorbat/zat terlarut Proses adsorpsi dipengaruhi oleh lima
yang merupakan fungsi langsung dari luas faktor yaitu (Jankwoska dkk, 1991) :
permukaan sample. Dengan demikian dapat karakteristik fisik dan kimiawi adsorben
dikatakan bahwa luas permukaan merupakan (luas permukaan dan ukuran pori)
jumlah pori disetiap satuan luas dari sample karakteristik fisik dan kimiawi adsorbat
dan luas permukaan spesifiknya merupakan (ukuran molekul dan polaritas molekul)
luas permukaan per gram. Luas permukaan konsentrasi adsorbat dalam larutan
dipengaruhi oleh ukuran partikel/pori, bentuk karakteristik larutan (pH dan temperatur)
pori dan susunan pori dalam partikel. lama adsorpsi
Pengukuran luas permukaan zat padat Dalam percobaan ini diukur luas
dengan alat Surface Area Analyser permukaan dari SRM (Standart Raw
merupakan metode adsorpsi gas. Adsorpsi Material). Digunakan CuO/ac GSA seberat
0,1862 gram. Berdasarkan grafik didapatkan DAFTAR PUSTAKA
7 titik dengan persamaan regresi Y = Gregg, S.J. and Sing, K.S.W., 1982.
Adsorpsi, Surface and Porosity, 2 ed,
13,461x + 6,869 dengan R² = 0,996425.
Academic Press, London
Dari hasil diperoleh luas permukaan sebesar
Heru Sasongko, “ Petunjuk Pelaksanaan
m2/g. Sedangkan dari perhitungan Sorptomatic Seri 1800 “, Pusat Elemen Bakar
Nuklir,BATAN. 1988
didapatkan luas permukaan sebesar
m2/g, sehingga %kesalahannya yaitu = http://smk3ae.wordpress.com, diakses pada
24 Juni 2014
0,031721 %. Kesalahan tersebut mungkin
Jankwoska, H., Swiatkowski, A., and
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- Choma, J., 1991. Activated Carbon, Ellis
faktor tersebut kita catat seperti diagram Howood Limited, England
fishbone sebagai berikut. , 2 ed, Academic Press, London
Dari hasil diperoleh luas permukaan
sebesar m2/g. Sedangkan dari
perhitungan didapatkan luas permukaan
sebesar m2/g, sehingga
%kesalahannya yaitu = 0,031721 %.
Kesalahan tersebut munggkin dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
kita catat seperti diagram fishbone sebagai
berikut :
SIMPULAN
1. BET merupakan alat yang digunakan
untuk menghitung luas permukaan
material
2. Digunakan standar materi berupa SRM
(Standar Raw Material).
3. Luas permukaan SRM yang diperoleh
adalah m2/g.
LAMPIRAN
1. Analisis Data
Wm =
Wm = 0,049188 m2/ g
Luas Permukaan Total ( St )
St =
St =
St = ⁄
St = 171,2437 ⁄
% kesalahan =
% kesalahan =
% kesalahan = 0,031721 %
2. Grafik Hasil Analisis SAA
3. Dokumentasi Praktikum