Você está na página 1de 12

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82


Jakarta Selatan ( 12070 )
B M KG
Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Tromol Pos. 7019 / Jks KL
Website : http://www.staklimpondoketung.net email : staklim.pondok.betung@gmail.com

TANGERANG, 11 JANUARI 2013


ANALISIS KEJADIAN BANJIR PROPINSI BANTEN
TANGGAL 08-10 JANUARI 2013

Oleh :
Stasiun Klimatologi Pondok Betung – Tangerang

1 PENDAHULUAN

Memasuki awal tahun 2013 pada bulan Januari 2013, telah terjadi banjir di wilayah
Propinsi Banten yang terjadi pada tanggal 08-10 Januari 2013. Menurut Sumber media
online www.tempo.com bahwa Banjir yang terjadi sejak beberapa hari terahir di Provinsi
Banten telah menyebabkan ribuan rumah terendam dan empat orang dikabarkan
meninggal. Banjir dan tanah longsor ini terjadi karena meluapnya Sungai Ciujung, Ciliman
dan Cilemer. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten
Suyadi Wiraatmadja mengatakan, bencana banjir dan longsor yang terjadi di Banten telah
mengakibatkan empat orang meninggal dunia, yaitu tiga orang di Lebak dan satu orang di
Pandeglang. Jalan tol Merak-Jakarta lumpuh akibat banjir di sekitar Ciujung, Serang,
Banten kilometer 57, Kamis 10 Januari 2013 pukul 05.00. Antrian mobil terhenti menuju
Jakarta diperkirakan lebih dari satu kilometer. Berdasarkan laporan TMCPolda Metro imbas
banjir di KM 57, Tol Merak arah ke Jakarta sementara dialihkan ke Arteri di KM 60 Tol
Ciujung. Namun, akses jalan ke Jakarta hampir semua tertutup dan lalu lintas macet tak
bergerak.

Gambar 1. Peta Lokasi Kejadian Banjir Wilayah Propinsi Banten

1
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Banten semakin meluas dan
menyebabkan 46 kecamatan di lima kabupaten terendam banjir yaitu di Kabupaten Lebak,
Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang. Di Kabupaten Serang banjir merendam
11 kecamatan, yakni Kecamatan Kopo, Binuang, Kibin, Kragilan, Cikande, Tunjungteja,
Padarincang, Pamarayan, Bandung, dan Jawilan. Kabupaten Pandeglang terjadi di 12
kecamatan terendam, yakni Kecamatan Munjul, Pagelaran, Patia, Sukaresmi, Cisata,
Saketi, Picung, Bojong, Sorong, Panimbang, Labuan, dan Mandalawangi. Banjir juga terjadi
di wilayah Kabupaten Tangerang. Di Kabupaten Tangerang terjadi di lima kecamatan yakni
Kecamatan Jayanti, Kresek, Gunung Kaler, Tiga Raksa, dan Solear.
Pada laporan ini kami coba untuk menganalisis terjadinya banjir di wilayah Propinsi
Banten berdasarkan sebaran data-data curah hujan dan satelit cuaca serta analisis
berdasarkan kondisi dinamika atmosfernya.

2 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer


Berdasarkan gambar satelit cuaca pada tanggal 08 Januari 2013 yang diambil
mulai 00.00 sampai 23.00 WIB memperlihatkan kejadian banyaknya awan-awan hujan
banyak terjadi pada siang dan malam hari. Awan-awan hujan pada tanggal tersebut pada
umumnya memiliki sebaran di sekitar wilayah Banten mulai pukul 12.00 s.d 16.00 WIB,
kemudian pada malam hari mulai pukul 21.00 s.d 02.00 WIB. Jenis dari awan-awan tersebut
terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan Cumulunimbus pada
pukul 13.00 WIB mulai dari wilayah Banten bagian selatan dan pada pukul 24.00 WIB mulai
di wilayah Banten bagian barat.

Gambar 2. Gambar Jenis Awan dari Satelit Cuaca Tanggal 08 Januari 2013
Sumber : BMKG Jakarta

2
B. Analisis Angin (Stream Line)
Berdasarkan gambar analisis pergerakan angin (stream line) yang didapatkan dari
BoM Australia terlihat dalam gambar berikut :

Gambar 3. Analisis Angin (Strema Line) Tanggal 8 dan 9 Januari 2013


Sumber : www.bom.gov.au
Dari gambar analisis angin diatas terlihat adanya daerah pusat tekanan rendah
diwilayah Indonesia dan yang paling rendah yaitu di wilayah Selatan Nusa Tenggara
mencapai 998 Hpa pada tanggal 8 Januari jam 00.00 UTC. Hal ini merupakan bentuk bibit-
bibit pertumbuhan badai tropis, terlihat pada tanggal 9 Januari jam 00.00 UTC daerah pusat
tekanan rendah tersebut menjadi Badai Tropis “NARELLE”. Hal ini memberikan dampak
yang cukup besar terhadap pergerakan angin dan awan hujan di wilayah Jawa, khususnya
di wilayah Banten. Di sepanjang pulau Jawa terjadi area Konvergensi (Penumpukan massa
udara) sehingga awan-awan hujan banyak terkumpul di wilayah tersebut, memberikan
dampak banyaknya hujan diwilayah Banten.

C. Outgoing Longwave Radiation (OLR)


Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) mulai tanggal 1 s.d 8 Januari
2013 dibandingakan dengan tahun 1981-2010 terlihat bahwa di sekitar wilayah Banten
bernilai OLR -10 s.d -30 W/m2. Nilai ini menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah
tersebut lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.

3
Gambar 4. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 1–8 Januari 2013
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

D. Suhu Muka Laut (SST)


Nilai anomali SST di sekitar wilayah Laut jawa yang berdekatan dengan wilayah
sekitar perairan selatan Banten 0.2 s.d 1.2oC. Nilai positif ini menunjukkan kondisi Laut lebih
hangat dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di
sekitar Banten.

Gambar 5. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 1–7 Desember 2012


Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

4
E. Angin Zonal Lapisan 850 Mb
Nilai anomali SST di sekitar wilayah Laut jawa yang berdekatan dengan wilayah
sekitar perairan selatan Banten 0.2 s.d 1.2oC. Nilai positif ini menunjukkan kondisi Laut lebih
hangat dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di
sekitar Banten.

Gambar 6. Anomali Angin Suhu Muka Laut tanggal 1–7 Desember 2012
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

F. Data Curah Hujan


E.1 Intensitas Curah Hujan
Berdasarkan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan obs yang
tersebar di wilayah Banten berupa sebaran pos hujan dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai
berikut :

Tabel 1. Data Curah Hujan Banten Tanggal 08-10 Januari 2013 yang diukur
pada pukul 07.00 WIB (dalam mm)

Tanggal
No Kabupaten Pos Hujan 8 Jan 9 Jan 10 Jan
2013 2013 2013
1 Tangerang Balaraja 32 35 0
2 TelukNaga 16.5 10 38.0
3 Tegal Kunir 25.0 25.0 11.0
4 Bobojong 0 30 20
5 BendaSukamulya 3 31 32
6 Bendung Ciputat 0.0 64.0 26.0
7 Kresek 0 50 28

5
8 Kronjo 0 48 34
9 Mauk 21 56 27
10 Sepatan 2 25 27
11 Serpong 17 28 42
12 Tegal Kemiri 2 20 22
13 Rajeg 5 25 37
14 Anyer 24.0 45.0 85.0
15 Carenang 9.0 60.0 38.0
16 Ciomas 67.2 79.5 40.0
17 Ciruas 2.0 46.0 39.0
18 Pamarayan 2.7 74.0 58.0
19 Pegadigan 2.0 41.0 35.0
20 Serang Ragas Hilir 4.0 40.0 40.0
21 Pontang 0.0 35.0 43.0
22 Singamerta ttu 52.0 41.5
23 Kragilan ttu 51.0 39.0
24 Keramat watu 1.5 39.0 41.5
25 SDN Cigeblang 78.0 55.0 49.0
26 Cipari 0.0 35.0 84.0
27 Pandeglang 10 151 95
28 Cimanuk 23 231 104
29 Menes 51 207 33
30 Labuhan 45 115 60
31 Munjul 19 105 60
32 Cibaliung 25 98 121
33 Bd Cilemer 21 193 116
34 Pandeglang Bd Ciliman 28 60 56
35 Cikeusik 9 12 25
36 Mandalawangi 53 197 35
37 Jiput 103 117 115
38 Bojong 30 40 48
39 Pagelaran 4 141 40
40 Cimanggu 23 35 40
41 Pulosari 52 52 56
42 Cilaki 21 131 91
43 Sampang Peundeuy 40 115.5 92
44 Lebak Parahiang 41 109 86
45 Lebak Cisangu Atas 12 169 70
46 Bendung Bunut 7 166 95
47 BPP Leuwidamar 35 97 105
48 Warung Gunung 17 137.5 70.5
Sumber : Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Berdasarkan data diatas maka curah hujan yang terukur mengalami peningkatan
mulai tanggal 08 s.d 09 Januari 2013 dan mengalami penuruan pada tanggal 10 Januari
2013 dengan wilayah yang paling lebat (>100 mm/hari) mencapai > 200 mm/hari pada
tanggal 09 Januari 2013 yaitu di wilayah Cimanuk (231 mm) dan Menes (207 mm).

6
Sedangkan wilayah yang hujan sangat lebat (>100 mm/hari) berada diwilayah Kabupaten
Pandeglang dan Lebak.

Curah hujan Kabupaten Tangerang 08-10 Januari 2013


Balaraja
200 TelukNaga
Tegal Kunir
Bobojong
150
BendaSukamulya
Bendung Ciputat
100 Kresek
Kronjo
Mauk
50
Sepatan
Serpong
0 Tegal Kemiri
8 Jan 2013 9 Jan 2013 10 Jan 2013 Rajeg

Curah Hujan Kabupaten Serang 08-10 Januari 2013

Anyer
200 Carenang
Ciomas
Ciruas
150
Pamarayan
Pegadigan
100 Ragas Hilir
Pontang
Singamerta
50
Kragilan
Keramat w atu
0 SDN Cigeblang

8 Jan 2013 9 Jan 2013 10 Jan 2013 Cipari

Curah hujan Kabupaten Pandeglang 08-10 Januari 2013 Pandeglang


Cimanuk
Menes
200 Labuhan
Munjul
Cibaliung
150
Bd Cilemer
Bd Ciliman
100 Cikeusik
Mandalaw angi
50 Jiput
Bojong

0 Pagelaran
Cimanggu
8 Jan 2013 9 Jan 2013 10 Jan 2013
Pulosari

Curah Hujan Kabupaten Lebak 08-10 Januari 2013

200
Cilaki

150 Sampang Peundeuy


Lebak Parahiang
Cisangu Atas
100 Bendung Bunut
BPP Leuw idamar
50 Warung Gunung

0
8 Jan 2013 9 Jan 2013 10 Jan 2013

Gambar 7. Grafik Curah Hujan wilayah Banten Tanggal 08-10 Januari 2013
yang terukur pada pukul 07.00 WIB

7
Berdasarkan gambar grafik diatas, terlihat curah hujan mulai tanggal 08-10 Januari
2013 yang terukur pada pukul 07.00 WIB yang paling signifikan diseluruh Kabupaten di
wilayah Banten yaitu pada tanggal 09 Januari 2013, kategori hujan sangat lebat (>100
mm/hari) terjadi pada wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak, sedangkan Kabupaten
Serang pada kategori hujan sedang (51-100 mm/hari) dan Kabupaten Tangerang pada
kategori hujan ringan (0-50 mm/hari).

G. Distribusi Curah Hujan


Berikut distribusi curah hujan yang terukur mulai tanggal 07-09 Januari 2013 yang
tersebar di wilayah Propinsi Banten sebagai berikut :

Gambar 8.a. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Banten 07 Januari 2013

Gambar 8.b. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Banten 08 Januari 2013

8
Gambar 8.c. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Banten 09 Januari 2013

Berdasarkan gambar distribusi curah hujan tanggal 7-9 Januari 2013 diatas dapat
terlihat pada tanggal 7 Januari 2013 pada umumnya wilayah Banten Hujan Ringan (0-20
mm/hari) hingga Hujan Sedang (21-50 mm/hari). Kemudian pada tanggal 8 Januari 2013
meningkat distribusinya menjadi hujan Lebat dan sangat Lebat (> 100 mm/hari) khususnya
wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang bagian utara, untuk wilayah
Tangerang didominasi hujan sedang. Sedangkan pada tanggal 9 Januari 2013 Hujan Sangat
Lebat masih terdapat di wilayah Lebak bagian utara dan untuk wilayah Tangerang mulai
menurun menjadi kategori hujan ringan (0-20 mm/hari).

9
3 POTENSI BANJIR WILAYAH BANTEN
Pada bulan Januari 2013 BMKG telah membuat peta prakiraan potensi banjir wilayah
Banten sebagai berikut:

Gambar 8. Potensi banjir wilayah Banten bulan Januari 2012


Sumber : www.bmkg.go.id

- Daerah potensi banjir tinggi :-


- Daerah potensi banjir menengah : Balaraja, Banjarsari, Baros, Bayah, Bojonegara,
Bojong, Cigeulis, Cikande, Cikeusal, Cikeusik, Ciledug, Cileles, Cimarga, Cinangka,
Ciputat, Ciruas, Kasemen, Kopo, Kragilan, Kresek, Kronjo, Labuan, Leuwidamar,
Malingping, Munjul, Pagelaran, Pamarayan, Pandeglang, Pasarkemis, Petir, Pondok
Aren, Pontang, Rangkasbitung, Sajira, Serang, Tangerang, Walantaka
- Daerah potensi banjir rendah :-

4 KESIMPULAN DAN PENUTUP


Pada saat kejadian banjir di wilayah Banten, khususnya di wilayah Kabupaten
Pandeglang, Serang dan Tangerang pada tanggal 08-10 Januari 2013 Hujan yang terjadi
paling tinggi terjadi pada tanggal 08 dan 09 Desember 2012, dimana terjadi hujan mencapai
> 100 mm/hari di wilayah Kabupaten Lebak dan pandeglang sangat mendominasi, bahkan di
wilayah Pandeglang ada yang tercatat hingga >200 mm/hari yaitu pos hujan Cimanuk dan
Menes. Sedangkan untuk wilayah Serang hujan berada pada kisaran 51-100 mm/hari dan
Tangerang berada pada kisaran 0-50 mm/hari. Hal tersebut menunjukkan hujan sangat
signifikan terjadi hanya di wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

10
Berdasarkan pantauan citra satelit MTSAT dan Dinamika Atmosfer diwilayah Banten,
pada saat kejadian banjir tersebut terlihat pantauan awan-awan hujan yang terjadi di wilayah
Jawa khususnya Banten akibat adanya konvergensi angin yang menuju Badai Tropis Narella
yang tumbuh mulai tanggal 8 Januari 2013. Badai Tropis Narella ini berada di wilayah
Selatan Bali dan Nusa Tenggara diprakirakan akan bergerak menuju ke selatan dan
menjauhi wilayah Indonesia.
Demikianlah laporan analisis kejadian banjir di wilayah Propinsi Banten ini kami buat
berdasarkan data-data sebaran curah hujan dan analisis dinamika atmosfer yang terjadi
pada tanggal 8-10 Januari 2013

Tangerang, 11 Januari 2013

Kepala Stasiun Klimatologi


Pondok Betung - Tangerang

TTD

Ir. Zubaidah Sri Handayani


NIP.195710191979102001

11

Você também pode gostar