Você está na página 1de 7

Profil Skala Klinis dan Subklinis Minnesota Multiphasic Personality Inventory-

2 (MMPI-2) Adaptasi Indonesia pada Mahasiswa Semester-1 TA 2013-2014


Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

1
Andre Simanjuntak
2
Barnabas H. R. Kairupan
3
Neni Ekawardani
2
Christofel Elim

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
3
Bagian Psikiatri RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Abstract: New students usually have to deal with many problems, either social interaction or in the
process of study to gain optimal academic outcomes. These problems belong to the adaptation process
that can influence the development of one’s personality and be a trigger to mental health disturbances.
This study aimed to obtain the MMPI-2 clinical and subclinical scale profile of the Medical college
students 2013/2014 at the Medical Faculty Unsrat Manado. This was a descriptive study with a cross
sectional design. A univarian analysis using Microsoft Excel software was used for the data analysis.
There were 101 from 126 students that participated in this study. The results showed percentages of
the 3 highest clinical scales: Si (28,71%), D (15,84%), and Sc (8,91%). In each clinical scale, the
highest percentage belonged to female students of North Sulawesi. In the Si and D clinical scales, the
highest percentages were those with moderate national exam results, and in Sc the highest percentage
were those with average moderate national exam results. Dominant outcomes from the subclinical
scale based on the clinical scale’s scores were Si1: 27 people, Si2: 15 people, D1 and D4: 14 people.
Conclusion: The MMPI-2 profile of the medical students of the Medical Faculty University of Sam
Ratulangi Manado 2013-2014 showed that the most dominant clinical scale was Si, and the most
dominant subclinical scale was Si1.
Keywords: College students, profile, clinical scale, subclinical, MMPI-2.

Abstrak: Mahasiswa yang memasuki perguruan tinggi biasanya diperhadapkan dengan masalah-
masalah baik dalam interaksi sosial maupun dalam tanggung jawab untuk memperoleh hasil akademis
yang optimal. Masalah-masalah tersebut merupakan salah satu bagian dari proses penyesuaian yang
dapat memengaruhi pembentukan kepribadian bahkan bisa memicu timbulnya masalah kesehatan
mental jika mahasiswa tidak mampu beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil
skala klinis dan subklinis Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 pada mahasiswa Semester 1
TA 2013-2014 Fakultas Kedokteran Unsrat Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain
penelitian cross sectional. Analisis data berupa analisis univariat dengan menggunakan microsoft
excel. Hasil penelitian memperlihatkan 101 dari 126 responden yang berpartisipasi memiliki hasil
valid dan menghasilkan persentase 3 skala klinis yang tertinggi yaitu: Si (28,71%), D (15,84%) dan
Sc (8,91%). Pada masing masing skala didapatkan persentase terbanyak pada perempuan yang berasal
dari Sulawesi Utara. Untuk skala klinis Si dan D, didapatkan persentase terbanyak pada yang
memiliki nilai ujian nasional (UN) sedang; dan pada skala klinis Sc didapatkan persentase terbanyak
pada yang memiliki nilai UN cukup. Hasil yang menonjol pada skala subklinis berdasarkan skor
tinggi skala klinis secara berturut ialah Si1: 27 orang, Si2: 15 orang, D1 dan D4 masing masing: 14
orang. Simpulan: Profil MMPI mahasiswa TA 2013-2014 Fakultas Kedokteran Unsrat Manado
memperlihatkan skala klinis terbanyak ialah Si dan skala subklinis terbanyak ialah Si1.
Kata kunci: mahasiswa, profil, skala klinis, subklinis, MMPI-2.
Kepribadian merupakan suatu ciri yang Metode Penelitian
membedakan seorang individu dengan Penelitian ini adalah penelitian studi
individu lainnya.1 Mahasiswa yang baru cross sectional yang bersifat deskriptif
memasuki perguruan tinggi, biasanya untuk mengetahui status mental mahasiswa
diperhadapkan dengan berbagai semester 1 dengan menggunakan skala
permasalahan yang ada, baik itu dalam klinis dan subklinis MMPI-2.5
proses penyesuaian diri terhadap hubungan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
antar pribadi (sumber eksternal) maupun mahasiswa semester 1 angkatan 2013 TA
akademis (sumber internal).2 Selain itu 2013/2014 yang berjumlah 259.
peralihan dari pendidikan SMA Responden dalam penelitian ini yaitu
mengharuskan mahasiswa kedokteran seluruh populasi yang memenuhi kriteria
untuk menjalani metode pembelajaran inklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini
yang berbeda dari sebelumnya. yakni mahasiswa yang berumur diatas 18
Permasalahan tersebut merupakan salah tahun sesuai dengan ketentuan dari MMPI-
satu contoh dalam proses penyesuaian 2, memiliki hasil valid berdasarkan skala
yang dapat mempengaruhi pembentukan validitas MMPI-2, tidak gagal semester
kepribadian. Jika mahasiswa tidak dapat dan bersedia menejadi subjek penelitian.
menyesuaikan diri terhadap permasalahan- Dari kriteria tersebut diperoleh 101
permasalahan yang berasal dari sumber responden yang memiliki hasil valid. Data
sumber tersebut maka bisa saja dapat disajikan secara deskriptif dan
menimbulkan gangguan kepribadian menggunakan analisis univariat. Data yang
bahkan memicu timbulnya masalah diperoleh kemudian diolah dalam
kesehatan mental. microsoft excel dan ditampilkan dalam
Penelitian yang dilakukan pada tahun bentuk tabel dan narasi.
2012 oleh Reni C ibrahim dengan
menggunakan skala klinis dan subklinis Hasil Penelitian
MMPI-2 ditemukan adanya 2 skala yang Responden yang memiliki hasil valid
menonjol yaitu Si (28%) dan D (27%) sebanyak 101 dan semua skala
MMPI-2 adalah tes kepribadian menunjukkan hasil tinggi pada skala klinis
psikologis yang secara luas paling banyak dengan menggunakan cut off score <50
digunakan untuk mendiagnosis kesehatan rendah, 50-65 normal/rata-rata dan >65
mental, karena hasil pengukurannya tinggi. Jika skala klinis memberikan
bersifat lebih objektif. Objektif artinya intrepretasi tinggi, maka skala subklinis
hasilnya sesuai dengan penilaian yang juga perlu untuk diintrepretasikan. Data
dilaporkan oleh klien sendiri (self report). yang di tampilkan berikut merupakan hasil
Dengan menggunakan instrumen ini dapat 3 skala tertinggi skala klinis dan subklinis
diketahui pula kumpulan respons yang di MMPI-2 pada mahasiswa semester 1
inginkan seseorang secara sosial, sehingga angkatan 2013/2014 FK UNSRAT.
dapat terlihat seseorang yang berusaha
untuk menampilkan dirinya dalam
pandangan yang menyenangkan, ataupun
sebaliknya berpura pura sedih atau
menyatakan kumpulan respon yang
berlawanan. Dengan demikian penelitian
ini dilakukan dengan tujuan mengetahui
profil skala klinis dan subklinis pada
mahasiswa semester 1 angkatan 2013/2014
di Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi.3,4
Tabel 1 Data skala Klinis dan Tabel 1.1 Persentase Skala
Subklinis Social Introversion (Si) Subklinis Social Introversion
Tinggi (T)
Skala Klinis &
Nama/
Asal Nilai subklinis
No Jenis
UN Si Si Si Skala Subklinis Jumlah Persentase
Kelamin Si
1 2 3
Si1 27 49,1
Y.E/
1. Sulut Baik T T N T Si2 15 27,26
Pria
2.
Y.E/
Sulut Baik T T N T
Si3 13 23,64
Pria Total Skala Subklinis Si 55 100
U.L/
3. Sulut Sedang T N T N
Pria
G.N/ Sangat
4
Pria
Sulut
baik
T T T T Keterangan:
O.P/ - T: Tinggi - N: Normal
5. Sulut Cukup T T N T
Pria - Pria: 10 orang - Wanita: 19 Orang
6.
G.U/ Luar
Baik T T T N - Sulut: 22 orang - Luar sulut: 7 Orang
Pria Sulut - Nilai UN:
E.N/ Sangat
7.
Pria
Sulut
baik
T T T N • Cukup (<39,00): 7 Orang
8.
F.A/ Luar Sangat
T T N N
• Sedang (39,00-44,99):11 Orang
Pria Sulut baik • Baik (45,00-50,99): 6 Orang
9.
R.U/
Pria
Luar
Sulut
sedang T T T N • Sangat baik (≥51,00): 5 Orang
I.U/
10. Sulut Sedang T T N T
Pria/ Data tersebut menunjukkan sebagian
N.O/
11. Wanita/ Sulut
Sedang
T T T T besar responden yang memiliki skor tinggi
pada skala klinis Si adalah wanita
E.T/
12.
Wanita
Sulut Sedang T T T T dibandingkan pria, dan berasal dari daerah
13.
N.D/
Sulut Sedang T T T T sulut serta yang memiliki nilai UN sedang.
Wanita
R.M/
Dari 28,71% skala klinis Si tinggi,
14. Sulut Cukup T T N T
Wanita didapatkan skala subklinisnya adalah; Si1:
L.M/
15.
Wanita
Sulut Sedang T T T N 49,1%, Si2: 27,26%, Si3: 23,64%
A.T/
16 Sulut Sedang T T T N
Wanita
S.A/
Tabel 2 Data Skala Klinis dan
17. Sulut Cukup T T N T
Wanita Subklinis Depression
N.S/ Luar Sangat
18. T N T N
Wanita Sulut baik
S.L/ Luar
19. Cukup T T T N
Wannita Sulut Skala klinis &
A.N/ Luar Sangat Nama/ subklinis D
20. T T T N Nilai
Wanita Sulut baik No Jenis Asal
UN D D D D D
K.R/ kelamin D
21. Sulut Sedang T T T N 1 2 3 4 5
Wanita
E.O/
22. P.U/ 1 Sulut Cukup T T T T T T
Sulut Sedang T T N T Wanita
Wanita
R.S/
I.L/ Luar 2 Sulut Baik T T T N N T
23. Baik T T N N WaNita
Wanita Sulut
E.T/
C.A/ 3 Sulut Sedang T T N N T T
24. Sulut Sedang T T T N Wanita
Wanita
N.D/
A.P/ 4 Sulut Sedang T T T N T T
25. Sulut Baik T T N T Wanita
Wanita
U.L/
N.U/ 5 Sulut Sedang T N T N T N
26. Sulut Baik T T N N Pria
Wanita
G.N/ Sangat
I.H/ 6 Sulut T T N N T N
27. Sulut Cukup T T N T Pria baik
Wanita
M.A/
M.U/ 7 Sulut Sedang T T N N T T
28. Sulut Baik T T N N Wanita
Wanita
O.P/
L.S/ 8 Sulut Cukup T T N N T T
29. Sulut Cukup T T N N Pria
Wanita
A.T/
9 Sulut Sedang T T N N T N
Wanita
S.A/
10 Sulut Cukup T T T N T T
Wanita
N.S/ Luar Sangat
11 T T T N T N
Wanita Sulut baik
Skala klinis &
Tabel 3. Data Skala klinis dan
No
Nama/
Jenis Asal
Nilai subklinis D Subklinis Schizophrenia.
UN D D D D D
kelamin D
1 2 3 4 5
A.N/ Luar Sangat
12 T T T N T T Nama,
Wanita Sulut baik Subklinis D
I.L/ Luar Jenis Nilai
No
13 Baik T T N N T T kelamin UN
Wanita Sulut
Asal
H.I/ Luar Sc Sc Sc Sc Sc Sc
14 Baik T T N N T N Sc
Pria Sulut 1 2 3 4 5 6
W.U/ V.P/
15 Sulut Baik T N T N N N 1
Wanita Pria/ Cukup T T T T T N T
L.S/ Sulut
16 Sulut Cukup T T N T T T E.O/
Wanita 2
Wanita/ Cukup T T T T T N N
Sulut
N.O/
Tabel 2.1 Persentase Skala 3 Wanita Sedang T T N T T N N
Sulut/
Subklinis Depression Tinggi (T) V.U/
4 Wanita/ Sedang T T N T N T T
Sulut
Skala Subklinis Jumlah Persentase O.P/
D1 14 29,17 5 Pria/ Cukup T T T T T T T
Sulut
D2 8 16,67
S.A/
D3 2 4,16 6 Wanita/ Cukup T T N T T T T
D4 14 29,17 Sulut
D5 10 20,83 N.S/
Total Skala Subklinis D 48 100 Wanita/ Sangat
7 T N N T T N T
Luar baik
Sulut
Y.E/
Keterangan : 8 Pria/ Sedang T T T T T T T
- T: Tinggi - N: Normal Sulut
- Pria: 4 orang - Wanita: 12 orang I.M/
9 Wanita/ Cukup T N N T T T T
- Sulut: 22 Orang - Luar Sulut: 7 Orang Sulut

- Nilai UN :
• Cukup (<39,00): 4 Orang
• Sedang (39,00-44,99): 5 Orang Tabel 3.1 Persentase Skala Subklinis
• Baik (45,00-50,99): 4 Orang Schizophrenia Tinggi (T)
• Sangat baik (≥51,00): 3 Orang
Skala Subklinis Jumlah Persentase
Sc1 7 17,5
Data tersebut menunjukkan sebagian Sc2 4 10
besar responden yang memiliki hasil tinggi Sc3 9 22,5
Sc4 8 20
pada skala klinis D adalah wanita Sc5 5 12,5
dibandingkan pria dan berasal dari daerah Sc6 7 17,5
Sulut. Pada skala klinis D didapatkan Total Skala Subklinis Sc 40 100

persentase sebesar 15,84% dengan skala Keterangan :


subklinisnya adalah; D1: 29,17%, D2: - T: Tinggi - N: Normal
16,67%, D3: 4,16%, D4: 29,17%, D5: - Pria: 3 orang - Wanita: 6 orang
20,83% - Sulut: 8 Orang - Luar sulut: 1 Orang
- Nilai UN :
• Cukup (<39,00): 5 Orang
• Sedang (39,00-44,99): 3 Orang
• Sangat baik (≥51,00): 1 Orang

Data tersebut menunjukkan sebagian besar


responden yang memiliki hasil tinggi pada
skala klinis Sc adalah wanita dibandingkan
pria dan berasal dari daerah sulut serta
lebih banyak memiliki nilai UN cukup.
Pada skala klinis Sc didapatkan persentase
sebesar 8,91% dengan skala subklinisnya Depression (D)
adalah; Sc1: 17,5%, Sc2: 10%, Sc3:
22,5%, Sc4: 20%, Sc5: 12,5%, Sc6: 17,5%. Depresi mengacu pada adanya berbagai
masalah kesehatan mental. Masalah
BAHASAN kesehatan tersebut ditandai dengan tidak
Pada penelitian ini, keseluruhan skala adanya pengaruh positif seperti kehilangan
klinis memberikan intrepretasi yang tinggi. keahlian, minat dan kesenangan terhadap
Berikut adalah pembahasan mengenai 3 hal hal yang biasa dilakukan serta adanya
skala klinis yang memiliki hasil paling berbagai gejala emosional, kognitif, fisik
tinggi: dan perilaku yang terkait.7
Pada penelitian ini didapatkan sebanyak
Social Introversion (Si) 16 orang (15,84%) yang memiliki skor
Pada penelitian ini di dapatkan tinggi pada skala depresi. Skor tinggi
sebanyak 29 orang (28,71%) memiliki skor menunjukkan responden tampak sedih,
Si tinggi dimana skor tinggi menunjukkan tidak bahagia, dan pesimis tentang masa
kurangnya percaya diri, cenderung pemalu, depan, sedangkan skor rendah di peroleh
merasa tidak nyaman dalam situasi sosial, hasil sebanyak 31,68% yang menunjukkan
lebih suka menyendiri atau hanya bersama tidak adanya depresi, ceria dan
4,8
dengan beberapa teman dekat. Sedangkan kompetitif.
pada skor Si rendah didapatkan hasil Dari 16 orang (15,84%) yang memiliki
sebanyak 15,84% yang menunjukkan skor tinggi pada skala klinis depression,
seseorang yang pandai membawa diri, dapat diketahui hasil skala subklinis D
ramah, ekspresif, dan cerewet.4 adalah:6
Dari Skala klinis Si yang memiliki a. Sejumlah 14 orang (29,17%) memiliki
intrepretasi tinggi dapat diketahui skala skor tinggi pada skala subklinis D1.
subklinisnya yaitu:6 Skor tinggi menunjukkan responden
a. Terdapat sebanyak 27 orang (49,1%) tampak kurang berantusias dalam
yang memiliki skor tinggi pada skala melaksanakan aktivitas sehari hari, dan
subklinis Si1. Skor tinggi merasa tak berdaya.
menunujukkan tampak merasa minder b. Skala subklinis D2 memberikan hasil
dan mudah malu. dengan skor tinggi sebanyak 8 orang
b. Sejumlah 15 Orang (27,26%) memiliki (16,67%) yang menunjukkan responden
skor tinggi pada skala subklinis Si2 tampak pasif, lesu, dan menarik diri dari
yang menunjukkan responden tampak lingkunan sosial.
tidak suka dengan kegiatan c. Ada 2 orang (4,16%) yang memperoleh
berkelompok, menghindari berada di hasil tinggi pada skala subklinis D3.
keramaian dan kontak dengan orang Skor tinggi menunjukkan responden
lain. khawatir akan kesehatan dan mengeluh
c. Ada 13 orang (23,64%) yang memiliki memiliki beragam keluhan fisik.
skor tinggi pada skala subklinis Si3. d. Terdapat 14 orang (29,17%) yang
Skor tinggi menunjukkan responden memiliki skor tinggi pada skala
tampak rendah diri dan tidak mampu subklinis D4. Skor tinggi menunjukkan
dalam mengambil suatu keptutusan. responden tampak kurang bersemangat
dalam mengatasi masalah kehidupan
sehari hari, apatis, dan memiliki
kesulitan dalam berkonsentrasi.
e. Skala subklinis D5 memberikan hasil
skor tinggi sebanyak 10 orang
(20,83%). Skor tinggi menunjukkan
merasa kehilangan kendali terhadap
pemikrannya, sering merenung, tinggi menunjukkan responden merasa
menangis, rendah diri dan hipersensitif. tidak dapat mengontrol emosi,
hiperaktif dan labil.
Schizophrenia (Sc) f. Sejumlah 7 orang (17,5%) memiliki
hasil tinggi pada skala subklinis Sc6.
Istilah Skizofrenia diperkenalkan ke
Skor tinggi apabila responden merasa
dalam bahasa medis di awal abad ke 20
memiliki halusinasi, delusi, dan adanya
oleh Psikiater dari Swiss yang bernama
sensasi sensorik dan motorik yang aneh.
Blueler. Skizofrenia terutama mengacu
pada gangguan mental atau sekelompok SIMPULAN
gangguan yang penyebabnya masih belum
di ketahui dan yang melibatkan kumpulan Dari penelitiaan ini dapat diketahui 3
kompleks gangguan berpikir dan perilaku skala klinis yang memiliki hasil paling
sehingga mempengaruhi perilaku sosial. tinggi dari kesepuluh skala klinis yang ada
Pada Penelitian ini didapatkan persentase pada MMPI-2. Skala skala tersebut adalah
skizofrenia tinggi sebanyak 8,91% dimana Si (28,71%) dengan persentase skala
skor tinggi menunjukkan kemungkinan subklinisnya Si1 (49,1%), Si2 (27,26%)
skizofrenia, bingung dan memiliki masalah dan Si3 (23,64%). Kemudian D (15,87%)
kekerasan. Sedangkan skor rendah Sc di dengan persentase skala subklinisnya D1
dapatkan hasil sebanyak 48,51% yang dan D4 masing masing (29,17%), D5
memperlihatkan sikap lazim, ramah, giat (20,83%), D2 (16,67%), D3(4,16%) dan
dan tidak ada fantasi 8,9 skala Sc (8,91%) dengan persentase skala
Skala Schizophrenia memberikan hasil subklinisnya Sc3 (22,5%), Sc4 (20%), Sc1
tinggi sebanyak 8,91% pada skala klinis, dan Sc6 dengan persentase masing masing
dari hasil tersebut diperoleh skala subklinis (17,5%), Sc5 (12,5%) dan Sc4 (20%). Pada
schizophrenia yaitu:6 penelitian ini pula dapat diketahui
a. Skala subklinis Sc1 memberikan hasil persentase terbanyak dari responden yang
tinggi berjumlah 7 orang (17,5%). Skor memiliki hasil tinggi pada ketiga skala
tinggi menunjukkan merasa dianiaya, klinis ini adalah yang berjenis kelamin
tidak dicintai, dan merasa orang lain perempuan, berasal dari daerah Sulut.
berusaha untuk menyakiti mereka. Untuk skala klinis Si dan D didapatkan
b. Ada 4 orang (10%) yang memiliki skor jumlah terbanyak yaitu mereka yang
tinggi pada skala subklinis Sc2 yang memiliki nilai UN sedang (39,00-34,99)
menunjukkan responden merasa takut, sedangkan untuk skala klinis Sc didapatkan
depresi, dan memiliki keinginan untuk jumlah terbanyak pada mereka yang
bunuh diri. memiliki nilain UN cukup.
c. Sebanyak 9 orang (22,5%) memiliki
hasil tinggi pada skala subklinis Sc3. SARAN
Skor tinggi tampak memiliki perasaan 1. Pemeriksaan status mental serupa
yang aneh, sulit dalam mengingat dan sebaiknya dapat dilakukan baik di
berkonsentrasi, sewaktu waktu merasa fakultas maupun universitas lainnya
kehilangan kendali pikiran. untuk mendeteksi gangguan kepribadian
d. Terdapat 8 orang (20%) yang memiliki ataupun gangguan kejiwaan sejak dini.
hasil tinggi pada skala Sc4. Skor tinggi 2. MMPI-2 merupakan salah satu
menunjukkan responden tampak tegang, pengukuran status mental yang paling
merasa tertekan, khawatir yang banyak digunakam oleh klinisi
berlebihan, mengatasi stres dengan khususnya Psikiater, namun bukan
melamun dan berfantasi. merupakan alat pasti diagnosis
e. Skala subklinis Sc5 yang memiliki hasil gangguan mental sehingga setiap hasil
tinggi sebanyak 5 Orang (12,5%). Skor kuisioner yang memiliki kecenderungan
psikopatologis sebaiknya dapat 4. Graham JR. MMPI-2 Assessing
ditindaklanjuti melalui wawancara yang Personality and Psychopathology
lebih mendalam terhadap yang (Fourth Edition). New York: Oxford
bersangkutan untuk memastikan ada University Press, 2006.
tidaknya suatu gangguan kepribadian 5. Sastroasmoro, Prof, Dr, dr, SpA(K).
atau kejiwaan oleh Psikiater. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian
Klinis. Jakarta: Sagung Seto. 2011
Ucapan Terima Kasih 6. Groth G, Marnat. Handbook of
Ucapan terima kasih ditujukan kepada pshycological assessment. Fourth
dr Joice L. Kandou, SpKJ dan Drs. H. edition. Hoboken, New jersey: John
Opod, MSi selaku penguji skripsi serta wiley & Sons Inc, 2003. c2013[cited
semua pihak yang telah turut membantu 2013 sept 26]. Available
menumbuhkan ide, gagasan, dan saran atttp://marijag.home.mruni.eu/wp
dalam penulisan. content/uploads/2009/02/handbook-of-
psychological-assessment-fourth-
DAFTAR PUSTAKA edition.pdf
7. Anderson I, Pilling S, Barnes A,
1. Suryabrata S. Psikologi kepribadian.
Baylis L, Bird V, Burbeck R et.al
Cetakan ke 19. Jakarta: PT raja
Depression. The Treatment and
Grafindo persada, 2012.p.309
Management of Depression in Adults.
2. Hidayat DR. Permasalahan
National Institute for Health and
Mahasiswa. Jakarta: Universitas
Clinical Excellence. London 2009
Negeri Jakarta; c2011 [cited 2013 Sep
8. Gordon RM. Definitions of
30].
MMPI/MMPI-2: Basic Scales and
Avaliablefrom:http:///www.kopertis3.
Sub-scales - 1 – 5. [cited 2013 Oct
or.id/html/wpcontent/uploads/2011/04
10]. Availabel from
permasalahan mahasiswa-2.pdf
http://www.mmpi-info.com/mmpi-2-
3. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA.
index
Sinopsis Psikiatri; Ilmu pengetahuan
9. Barbato A, National for Mental
Psikiatri Klinis. Jilid I. Jakarta:
Health: Schizofrenia and Public
Binarupa Aksara, 2010
Health. Geneva: WHO; 1998. p1

Você também pode gostar