Agama Islam adalah agama universal, yang sesuai dengan
segala kebenaran-Nya di seluruh alam semesta ini.
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang)
Segala puji bagi Allah, Tuhannya keseluruhan alam semesta, atas segala nikmat dan karunia-Mu, terutama segala hikmah dan hidayah-Mu, agar kami hamba-hamba-Mu bisa terus-menerus mengingat dan memuji kebesaran-Mu. Juga shalawat bagi utusan-Mu nabi Muhammad saw, beserta seluruh keluarganya, para sahabatnya, para pembantu setianya di jamannya, dan para khalifah sepeninggalnya. Semoga Engkau senantiasa selalu menganugerahkan bagi kami hamba-hamba-Mu, segala pengetahuan yang baik-baik, yang makin mendalam dan sempurna, agar juga makin meningkat pemahaman kami (keimanan batiniah), atas tiap ajaran agama Islam, serta sekaligus untuk makin mendukung dan memperkuat pengamalannya (keimanan lahiriah). Semoga Engkau senantiasa selalu memelihara agama Islam, bahkan sampai akhir jaman nantinya. Apalagi agama Islam, adalah agama yang telah Engkau pilih dan redhai bagi kami, untuk mengikutinya, dalam berusaha meraih segala kemuliaan dan keagungan dari-Mu, di dunia dan terutama lagi di akhirat Teori Satu Sebelum membahas agama Islam jauh, ada baiknya menegtahui dahulu makna dari Islam itu sendiri. Melihat tidak jarang umat Islam sendiri kurang memahami makna dari agamanya sendiri. Islam memiliki arti yang sangat luas. Islam membawa arti : “ Damai kepada Pencipta dengan tunduk, patuh, berserah diri hanya kepada Allah SWT”. Atau bisa juga diartikan sebagai damai, selamat, sentosa ditengah kehidupan dengan sesama manusia dan dalam hubungannya baik dengan sesama manusia, lingkungan, dan terhadap Tuhan. Tidak saling mengganggu dan aktif menyebarkan manfaat bagi sesama dan lingkungannya. Islam juga memiliki hukum, yaitu hukum Islam yang bersumber pada Al Quran. Selain itu, Islam adalah satu-satunya agama yang diturunkan Allah kepada umat manusia (QS: Ali Imran, 3:19, 3:83-85, 2:130-133) secara estafet melalui para Nabi dan Rasul-Nya hingga sampai pada Nabi terakhir sebagai penyempurna ajaran Islam sebelumnya. Islam sebagai agama universal disini, universal artinya bersifat menyeluruh, umum, berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia. Islam seringkali diartikan sebagai agama universal karena Islam bersifat menyeluruh, yang diturunkan Allah untuk segenap manusia di seluruh dunia. Dalam kitab suci disebutkan : “Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS 21:107) Teori Dua Dahulu, sebelum masa kepemimpinan Nabi Muhammad, Islam masih bersifat lokal. Namun, dimasa kepemimpinan Nabi Muhammad, Islam menjadi agama yang luas dan menyeluruh untuk segenap manusia. Ada beberapa alasan mengapa Islam pada zaman sebelum Nabi Muhammad hanya bersifat regional, yaitu karena faktor transportasi dan komunikasi yang pada saat itu masih belum mendukunga untuk menyampaikan ajaran agama Islam secara menyeluruh. Pada masa itu, Islam disebarkan oleh banyak Nabi untuk beberapa tempat. Semua Nabi berperan penting dalam penyebaran agama Islam. Al Quran menyebutkan bahwa tidak ada satu umat pun yang tidak dikirim Nabi sebagai pemberi peringatan. “Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan dan tidak ada satu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” (QS Fathir, 35:24) Allah SWT telah mengirimkan banyak Nabi dan Rasul kepada semua umat manusia sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhamad SAW dengan membawa misi yang berupa tauhid dan syari’ah. Menurut catatan demografi, dimuka bumi ini telah pernah hidup sekitar lima hingga sepuluh milyar manusia, dan untuk manusia sebanyak itu, menurut Hamka telah datang kurang lebih 124.000 Nabi yang telah diutus oleh Allah SWT sebagai penebar kebaikan. Inti agama yang sebenarnya adalah sikap pasrah kepada Allah, Pencipta seluruh langit dan bumi. Tanpa sifat yang demikian itu, suatu keyakinan keagamaan akan tidak memiliki kesejatian. Maka, agama yang benar disisi Tuhan Yang Maha Esa adalah sikap pasrah yang tulus hanya kepada-Nya, yaitu Islam. Disebutkan dalam Al Quran surat 3, ayat 19, bahwa “Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” Teori Tiga Para Nabi dan Rasul disegala tempat dan zaman telah membawa Islam dengan ajaran intinya tauhid dan syari’ah untuk menyeru kepada kebaikan dan mecegah keburukan. Meskipun inti ajarannya tauhid dan syari’ah, namun melihat situasi dan kondisinya, ruang lingkup, dimungkinkan teknis pelaksanaannya akan berbeda-beda. Allah SWT tidak menurunkan aturan (syari’ah) yang tidak mungkin dilaksanakan, karena sejak semula Islam mempunyai prinsip “membebaskan manusia dari kesulitan”. Sebagai contoh, kewajiban shalat dengan syarat menutup aurat, maka ketika sang pemberi peringatan (Nabi atau Rasul) datang kepada suatu umat yang belum dapat membuat pakaian, tentulah cara yang dianjukan untuk menutup aurat tidak sama dengan yang sekarang ini. Begitupun dengan syarat menikah pada zaman Nabi Muhammad dibatasi laki-laki hanya boleh sebanyak-banyaknya memiliki empat istri. Berbeda dengan masa sebelumnya, seperti Nabi Daud, istrinya mencapai 100 dan Nabi Ya’qub menikah dengan dua adik -kakak dalam waktu yang bersamaan (sekarang tidak diperbolehkan). Kurang lebih seperti itulah Agama Islam sebagai Agama Universal. Ia tidak akan pernah lekang oleh waktu. Semakin maju peradaban, benteng dengan Agama menjadi sangat penting, terlebih untuk melakukan hal-hal yang lain. Islam sangat dibutuhkan untuk membentengi diri dari godaan-godaan yang dilarang oleh Allah SWT. Setiap perbuatan yang kita lakukan sudah ada petunjuknya, baik itu dari Al-Quran maupun dari tindakan yang telah dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul. Isla akan selalu menjadi agama yang universal, yang selalu mempunyai tempat hingga akhir zaman. “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al -An’am, 6:62)