Você está na página 1de 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang
yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan
hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik,
lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil
akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi
pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak
Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan
tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Untuk
mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,mengawasi,
dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat
berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada
orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak
adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreativitas,kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat
dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral
serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada masa periode
kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya
berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan
sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan
sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan
anak secara maksimal tentu kita perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan
dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya akan menjadi bekal yang sangat
berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan buah hati kita.

1
B. Rumusan Masalah
1. Defenisi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbang
3. Fase Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
4. Jenis – jenis stimulasi yang dibutuhkan oleh anak
5. Gangguan tumbuh kembang anak
6. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
7. Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur dan Aspek Kemampuan

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah Stimulasi Tumbuh Kembang pada bayi dan
balita adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala
upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik,
mental, sosial. Juga menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh
kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab
dan mencegah keadaan tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita


1. Defenisi Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua kata yang berbeda,
namun tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pertumbuhan (growth)
merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sel pada membelah diri dan
sintesis protein baru, menghasilkan peningkatan ukurandan berat seluruh
atau sebagian sel (Wong,2008, hlm.109).
2. Defenisi Perkembangan
Perkembangan (development) merupakan perubahan dan perluasan secara
bertahap, perkembangan tahap kompleksitas dari dari yang lebih rendah ke
yang lebih tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui
pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran (Wong,2008, hlm.109).

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbang


 Faktor Genetik
Faktor keturunan sangat menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Contoh : jenis kelamin, suku bangsa.
 Faktor Lingkungan
Sebelum Hamil (Prenatal)
Gizi ibu waktu hamil, obat-obatan yang dikonsumsi, penyakit yang
diderita saat hamil, trauma (cedera) yang pernah dialami ketika hamil,
contoh : terjatuh/kecelakaan stress, pekerjaan yang terlalu berat.
Post Natal (Setelah Lahir)
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis,
cuaca dan musim, sanitasi, kebersihan rumah, stimulasi, motivasi orang
tua, cara mendidik dan sosok keluarganya.

3
C. Fase Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
 Dari Lahir sampai 3 Bulan
- Belajar mengangkat kepala.
- Belajar mengikuti objek dengan matanya.
- Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
- Bereaksi terhadap suara/bunyi.
- Melihat ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan
komtak.
- Menahan barang yang dipengannya.
 Dari 3 sampai 6 Bulan
- Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan tangan.
- Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau
di luar jangkauannya.
- Menaruh benda-benda di mulut.
- Berusaha memperluas lapangan pandangan.
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
 Dari 6 sampai 9 Bulan
- Dapat duduk tanpa dibantu.
- Dapat tengkurep dan berbalik sendiri.
- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain.
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
 Dari 9 sampai 12 Bulan
- Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
- Dapat berjalan dengan dituntun.
- Menirukan suara.
- Mengulang bunyi yang didengarnya.
- Belajar mengatakan satu atau dua kata.
- Mengerti perintah sederhana larangan.
 Dari 12 sampai 18 bulan
- Berjalan dan mengeksplorasi rumah sekeliling rumah.

4
- Menyusun 2 atau 3 kotak.
- Dapat mengatakan 5-10 kata.
- Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.
 Dari 18 sampai 24 bulan
- Naik turun tangga.
- Menyusun 6 kotak.sss
- Menunjuk mata dan hidungnya.
- Menyusun dua kata.
- Belajar makan sendiri.
- Menggambar garis di kertas atau pasir.
 Dari 2 sampai 3 Tahun
- Belajar meloncat, memanjat, melompat, ddengan satu kaki.
- Membuat jembatan dengan 3 kotak.
- Mampu menyusun kalimat.
- Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang
ditujukan kepadanya.
 Dari 3 sampai 4 Tahun
- Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
- Berjalan pada jari kaki.
- Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.
- Menggambar garis silang.
- Menggambar orang hanya kepala dan badan.
- Mengenal 2 atau 3 warna.
- Bicara dengan baik.
- Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya.
- Banyak bertanya.
 Dari 4 sampai 5 Tahun
- Melompat dan menari.
- Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan.
- Menggambar segi tiga dan segi empat.
- Pandai bicara.
- Dapat menghitung jari-jarinya.

5
- Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu.
- Dapat mencuci tangan tanpa bantuan.

D. Jenis – jenis stimulasi yang dibutuhkan oleh anak


1. Stimulasi aspek fisik
Rangsangan untuk fisik bayi dan balita amat diperlukan, karena pada usia
mereka perkembangan syaraf-syaraf motorik sangat pesat. Melakukan
gerakan-gerakan sederhana seperti berlari, berjalan, menari akan sangat
membantu perkembangan mereka.
2. Stimulasi aspek emosi
Kenalkan mereka dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih. Dengan
menghiburnya pada saat menangis karena mainannya rusak akan
membantu. Ajari pula mereka untuk berbagi dengan teman sebayanya,
misalnya dengan bernagi mainan, sehingga dapat menimbulkan kepekaan
untuk bertoleransi dan berperilaku menyenangkan.
3. Stimulasi aspek spiritual
Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang
sederhana, mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas makanan, hari
yang indah, dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan hari itu.
Akan membuat anak semakin peka. Ajak juga mereka ke tempat ibadah,
dan membacakan dongeng dan kisah-kisah para nabi juga akan membantu
meningkatkan moral.
4. Stimulasi aspek intelektual
Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan sering memberikan buku
bacaan, mengajak anak melakukan permainan, dan rekreasi bersama, dan
juga dengan rajin menjawab keingintahuan anak. Jadi sebagai orangtua
juga harus rajin belajar agar sanggup memenuhi dan menjawab
keingintahuan anak dengan baik dan benar.
5. Stimulasi aspek social
Anak pun harus diajari untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Membantu menjaga adik, membantu orangtua yang sedang sibuk, akan
merangsang kepekaan alaminya. Agar stimulasi ini dapat menunjukkan

6
hasil yang baik, kita tidak boleh melupakan istirahat yang cukup dan
asupan nutrisinya. Gizi yang baik amat sangat dibutuhkan oleh anak,
karena mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan. Jadi asupan
nutrisi tentunya amat dibutuhkan untuk perkembangan fisik, daya tahan
tubuh, pencernaan, dan juga tentunya untuk perkembangan otak mereka.

E. Gangguan tumbuh kembang anak


Ada 7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu diketahui :
1. Gangguan bicara dan bahasa,
2. Cerebral palsy, merupkan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang
tidak progresif, yang disebabkan oleh kerusakan pada sel – sel motorik
pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh.
3. Sindrom down, individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan
mempunyai kecerdasan yang terbatas,
4. Parawakan pendek, penyebabnya dapat dikarenkan variasi normal,
ganggua gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik, atau karena kelainan
endokrin.
5. Gangguan social, marupakan gangguan perkembangan pada anak yang
gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun
6. Retardasi mental, merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia
yang rendah ( IQ < 70 ) yang masyarakat atas kemampuan yang dianggap
normal.
7. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas ( GPPH ), merupakan
gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk pemusatan perhatian
yang seringkali disertai hiperaktivitas.

F. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


 Proses Pertumbuhan yang Dialami
Pertumbuhan paling cepat terjadi pada masa bayi adalah sejak ia lahir
sampai berumur 1 tahun. Hal ini terlihat dari pertumbuhan BB saat bayi
umur 6 bulan BB nya 2x lipat dari BB saat lahir dan usia 12 bulan BB nya
+ 3x lipat dari BB waktu lahir.

7
 Proses Perkembangan yang Dialami
Perkembangan Motorik
Perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan duduk, berjalan,
melompat, menulis, mengambil sesuatu.
Perkembangan Bahasa
Berhubungan dengan kemampuan mendengar, mengerti dan
menggunakan bahasa.
Perkembangan Sosial
Untuk berhubungan dengan orang lain, contoh : bermain dengan teman.

G. Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur dan Aspek Kemampuan


Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkorelasi dengan
pertumbuhan. Perkembangan kemampuan dasar mempunyain pola yang tetap
dan berlangsung secara berurutan. Oleh karenanya stimulasi yang diberikan
kepada anak balita dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat dilakukan sesuai dengan pembagian kelompok umur anak berikut
ini:
No. Periode Tumbuh Kembang Kelompok Umur
Masa prenatal, janin dalam
1. Masa Prenatal
kandungan
2. Masa bayi Umur 0-12 bulan
Umur 12-60 bulan (2-5
3. Masa anak balita
tahun)
Umur 60-72 bulan (5-6
4. Masa pra sekolah
tahun)

1. Kemampuan Bayi (0 –12 bulan)


Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi
organ-organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi proses
pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang berlangsung secara
terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.

8
Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi;
a) Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk
menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun
gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan
bagian tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai
keseimbangan yang menunjang motorik halus. Motorik halus merupakan
keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera.
Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh,
sehingga latihan untuk aspek motorik ini perlu perhatian.

Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:


Usia Motorik kasar Motorik halus
0-3 bulan mengangkat kepala, melihat, meraih dan menendang
guling-guling, mainan gantung,
menahan kepala tetap memperhatikan benda bergerak,
tegak, melihat benda-benda kecil,
memegang benda,
meraba dan merasakan bentuk
permukaan,
3-6 bulan menyangga berat, memegang benda dengan kuat,
mengembangkan Memegang benda dengan kedua
kontrol kepala. tangan,
Duduk. makan sendiri,
mengambil benda-benda kecil.
6-9 bulan merangkak Memasukkan benda kedalam wadah,
menarik ke posisi Bermain 'genderang'
berdiri Memegang alat tulis dan mencoret-
berjalan berpegangan coret
berjalan dengan Bermain mainan yang mengapung di
bantuan. air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
9-12 bulan bermain bola Menyusun balok/kotak
membungkuk Menggambar
berjalan sendiri Bermain di dapur.
naik tangga.

9
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang
diekspresikan dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan
ekspresi wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih sering
muncul senyum sosial sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar .
Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai
cara untuk mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain.
Bayi akan bereaksi pada ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya
orangtua membaca ekspresi bayi dan merespon jika ekspresi bayi
menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait dengan ekspresi emosi bayi,
yang mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi bayi mudah dikondisikan.
Jika orangtua lebih banyak menunjukkan suasana hati yang positif seperti
selalu gembira, santai dan menyenangkan, akan mempengaruhi
pemahaman bayi terhadap sesuatu dan cenderung menimbulkansuasana
hati yang menyenangkan. Sebaliknya jika orang dewasa mengkondisikan
dengan situasi yang tidak menyenangkan maka suasana emosi bayi
cenderung buruk. Kemampuan bicara pada bayi sebenarnya ada
hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi
menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang ada
dalam pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum dan
mengerutkan dahi, sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak.
Meski keterkaitan sel-sel syaraf (neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat
lemah, namun akan sangat mempengaruhi pada perkembangan sel syaraf
pada tahap selanjutnya. Bayi mengerti dan memahami sesuatu yang berada
disekelilingnya, tidak terbatas dengan melihat serta memanipulasi namun
sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan untuk memberi perhatian,
menciptakan simbolisasi, meniru dan menangkap suatu konsep melalui
gerakan sudah lebih berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan
kemampuan otaknya maka bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi

10
untuk mengenal benda-benda sekelilingnya sambil terus mengajak
berbicara.
Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:
Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa
prabicara,
0-3 bulan meniru suara-suara,
mengenali berbagai suara.
mencari sumber suara,
3-6 bulan
menirukan kata-kata..
menyebutkan nama gambar di buku majalah,
6-9 bulan
menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar.
menirukan kata-kata
9-12 bulan berbicara dengan boneka
bersenandung dan bernyanyi.

c) Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan
sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam
keluarga terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau
orangtua. Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka
pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi
karena keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi
untuk bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang
diperoleh dengan cara mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu,
misalnya mencontoh perilaku sosial dari kakak atau orang tuanya, yang
akhirnya akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosialnya
dikemudian hari. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi
sbb:

Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


memberi rasa aman dan kasih sayang,
mengajak bayi tersenyum,
mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di
0-3 bulan sekitarnya,
meniru ocehan dan mimik muka bayi,
mengayun bayi,
menina bobokan.

11
bermain "ciluk ba',
3-6 bulan melihat dirinya di kaca,
berusaha meraih mainan.
mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain.
6-9 bulan Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi.
Mulai membalas lambaian tangan orang lain.
Minum sendiri dari sebuah cangkir,
9-12 bulan Makan bersama-sama
Menarik mainan yang letaknya agak jauh.

2. Kemampuan Anak di Bawah Usia Lima Tahun (12 – 59 bulan)


Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta
fungsi eksresi/pembuangan. Periode penting dalam tumbuh kembang masa
usia ini akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada usia 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel
otak masih berlangsung; dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan
cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang
kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini
akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf hingga bersosialisasi.
a) Kemampuan Motorik
Masa ini disebut sebagai masa sangat aktif dari seluruh masa
kehidupannya, karena tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot besar
mereka sedang tumbuh. Demikian halnya dengan kemampuan motorik
halus anak, sudah mulai meningkat dan menjadi lebih tepat pada saat
berusia 5 tahun. Koordinasi tangan, lengan dan tubuh dapat bergerak
bersama dibawah koordinasi yang lebih baik daripada mata.
Dengan demikian masa ini disebut juga sebagai masa belajar berbagai
kemampuan dan keterampilan, dengan berbekal rasa ingin tahu yang
cukup kuat dengan seringnya anak mencoba hal-hal baru dan seringnya
pengulangan menyebabkan masa ini menjadi masa yang tepat untuk
mempelajari keterampilan baru.

12
Kemampuan motorik yang dimiliki anak sbb;

Usia Gerak Kasar Gerak Halus


12-15 Berjalan tanpa pegangan Bermainan balok dan menyusun
bulan sambil menarik mainan balok.
yang bersuara, Memasukkan dan mengeluarkan
Berjalan mundur, benda kedalam wadah.
Berjalan naik dan turun Memasukkan benda yang satu ke
tangga, benda lainnya.
Berjalan sambil berjinjit
Menangkap dan
melempar bola
15-18 Bermain di luar rumah. Meniup,
bulan Bermain air Membuat untaian.
Menendang bola.
18-24 Melompat, Mengenal berbagai ukuran dan
bulan Melatih keseimbangan bentuk,
tubuh, Bermain puzzle,
Mendorong mainan Menggambar wajah atau bentuk,
dengan kaki. embuat berbagai bentuk dari adonan
kue/lilin mainan.
24-36 Latihan menghadapi Membuat gambar tempelan,
bulan rintangan, Memilih dan mengelompokkan
Melompat jauh, benda-benda menurut jenisnya,
Melempar dan Mencocokan gambar dan benda,
menangkap bola besar. Konsep jumlah,
Bermain/menyusun balok-balok.
36-48 Menangkap bola kecil Memotong dengan menggunakan
bulan dan melemparkan gunting,
kembali. Menempel guntingan gambar sesuai
Berjalan mengikuti garis dengan cerita.
lurus, Menempel gambar pada karton.
Melompat dengan satu Belajar 'menjahit' dengan tali rafia.
kaki, Menggambar/menulis garis lurus,
Melempar benda-benda bulatan,segi empat, huruf dan angka.
kecil ke atas, Menghitung lebih dari 2 atau 3
Menirukan binatang angka.
berjalan, Menggambar dengan jari, memakai
Berjalan jinjit secara cat,
bergantian. Mengenal campuran warna dengan
cat air,
Mengenal bentuk dengan menempel
potongan bentuk.

48-60 Lomba karung Mengenal konsep "separuh atau satu"


bulan Main engklek Menggambar dan atau melengkapi
Melompat tali. gambar,

13
Menghitung benda-benda kecil dan
mencocokkan dengan angka.
Menggunting kertas (sudah dilipat)
dengan gunting tumpul,
Membandingkan besar/kecil,
banyak/sedikit, berat/ringan.
Belajar 'percobaan ilmiah'
Berkebun.
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Bertambahnya kematangan otak dikombinasikan dengan peluang-
peluang untuk menjelajahi dunia sekelilingnya dan sebagai penyumbang
terbesar untuk lahirnya kemampuan kognitif anak. Sejumlah kemampuan
anak, seperti belajar membaca adalah berkaitan dengan masukan dari mata
anak yang ditransmisikan ke otak anak, kemudian melalui sistem yang ada
di otak, menterjemahkannya kedalam kode huruf-huruf, kata-kata dan
asosiasinya. Akhirnya akan dikeluarkan dalam bentuk bicara. Bakat bicara
anak karena sistem otak diorganisasikan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan anak memproses sebagai bahasa.
Anak mulai pandai berbicara, sejalan dengan perkembangannya
memahami sesuatu. Biasanya anak mulai berbicara sendiri, kemudian
berkembang menjadi kemampuan untuk bertindak tanpa harus
mengucapkannya. Dalam hal ini anak telah menginternalisasikan
pembicaraan yang egocentris dalam bentuk berbicara sendiri menjadi
pemikiran anak. Hal ini merupakan suatu transisi awal untuk dapat lebih
berkomunikasi secara sosial.
Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa
Membuat suara dari dari barang2 yang dipilihnya,
12-15
Menyebut nama bagian tubuh,
bulan
Melakukan pembicaraan.,
Bercerita tentang gambar di buku/majalah,
15-18
Permainan telepon-teleponan,
bulan
Menyebut berbagai nama barang.
Melihat acara televisi,
18-24
Mengerjakan perintah sederhana,
bulan
Bercerita tentang apa yang dilihatnya.
Menyebut nama lengkap anak,
24-36 Bercerita tentang diri anak,
bulan Menyebut berbagi jenis pakaian.
Menyatakan keadaan suatu benda.

14
Berbicara dengan anak,
Bercerita mengenai dirinya,
36-48
Bercerita melalui album foto,
bulan
Mengenal huruf besar menurut alfabet di
koran/majalah.
Belajar mengingat-ingat,
Mengenal huruf dan simbol,
Mengenal angka,
Membaca majalah,
48-60 Mengenal musim,
bulan Mengumpulkan foto kegiatan keluarga,
Mengenal dan mencintai buku,
Melengkapi dan menyelesaikan kalimat,
Menceritakan masa kecil anak,
Membantu pekerjaan di dapur.

c) Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian


Dasar-dasar sosialisasi yang sudah diletakkan pada masa bayi, maka
pada masa ini mulai berkembang. Dalam hal ini hubungan keluarga,
orangtua-anak, antar saudara dan hubungan dengan sanak keluarga cukup
berperan. Pengasuhan pada tahun pertama berpusat pada perawatan,
berubah ke arah kegiatan-kegiatan seperti permainan, pembicaraan dan
pemberian disiplin, akhirnya mengajak anak untuk menalar terhadap
sesuatu. Pada masa ini sebagai masa bermain, anak mulai melibatkan
teman sebayanya, melalui bermain, meski interaksi yang dibangun dalam
permainan bukan bersifat sosial, namun sebagai kegiatan untuk
menyenangkan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Jenis
permainan yang dilakukan bisa berbentuk konstruktif, permainan pura-
pura, permainan sensori motorik, permainan sosial atau melibatkan orang
lain, games atau berkompetisi.

Usia Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian


Menirukan pekerjaan rumah tangga,
Melepas pakaian,
12-15
Makan sendiri,
bulan
Merawat mainan,
Pergi ke tempat-tempat umum.
15-18 Belajar memeluk dan mencium,
bulan Membereskan mainan/membantu kegiatan di rumah,

15
Bermain dengan teman sebaya,
Permainan baru,
Bermain petak umpet.
Mengancingkan kancing baju,
Permainan yang memerlukan interkasi dengan teman
18-24 bermain.
bulan Membuat rumah-rumahan,
Berpakaian,
Memisahkan diri dengan anak.
Melatih buang air kecil dan buang air besar di WC/kamar
24-36 mandi.
bulan Berdandan/memilih pakaian sendiri.
Berpakaian sendiri.
Mengancingkan kancing tarik,
Makan pakai sendok garpu,
36-48
Membantu memasak,
bulan
Mencuci tangan dan kaki,
Mengenal aturan/batasan.
Membentuk kemandirian dengan memberi kesempatan
mengunjungi temannya tanpa ditemani.
Membuat atau menempel foto keluarga,
48-60 Membuat mainan/boneka dari kertas.
bulan Menggambar orang,
Mengikuti aturan permainan/petunjuk,
Bermain kreatif dengan teman-temannya,
Bermain 'berjualan dan berbelanja di toko"

3. Masa Anak Pra Sekolah (usia 60-72 bulan atau 5-6 tahun);
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil, aktivitas jasmani
semakin bertambah dan meiningkatnya keterampilan dan proses berpikir.
Anak mulai menunjukkan keinginannya seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Pada masa ini, anak mulai diperkenalkan dengan
lingkungan luar selain lingkungan dalam rumah, sehingga anak mulai senang
bermain di luar rumah. Anak mulai berteman bahkan anak banyak keluarga
menghabiskan waktunya bermain di luar rumah, seperti bermain di taman atau
ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas bermain anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, oleh karenanya panca
indera dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus
sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Proses belajar yang
tepat bagi usia ini adalah dengan cara bermain.

16
Kemampuan yang dimiliki pada anak pra sekolah adalah sbb:

Kemampuan Keterangan
bermain bola dengan teman sebayanya
Gerak kasar
naik sepeda, bermain sepatu roda.
mengerti urutan kegiatan,
berlatih mengingat-ingat,
membuat sesuatu dari tanah liat/lilin,
bermain "berjualan",
belajar bertukang, memakai pali, gergaji dan paku,
Gerak halus mengumpulkan benda-benda,
belajar memasak,
mengenal kalender
mengenal waktu,
menggambar dari berbagai sudut pandang,
belajar mengukur.
mengenal benda yang serupa dan berbeda,
bermain tebak-tebakan,
berlatih mengingat-ingat,
Bicara dan
menjawab pertanyaan "mengapa ?"
bahasa
menganal rambut/tanda lalu lintas,
mengenal uang logam,
mengamati/meneliti keadaan sekitar.
Bersosialisasi Berkomunikasi dengan anak,
dan Berteman dan bergaul,
kemandirian. Mematuhi peraturan keluarga

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian bayi yaitu masa dimana usia bayi dimulai dari 0 – 12 bulan
yang ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai
dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi ( Notoatmodjo, 2007 ).Pengertian
balita yaitu anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih
popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun ( Muaris. H, 2006 ).
Kemampuan motorik bayi dan balita meliputi kemampuan motorik halus
dan kasar, dan perubahan pada bayi dan balita meliputi ukuran tubuh, tinggi
tubuh, dan berat tubuh. Selain itu pada bayi dan balita yang tidak diperhatikan
dengan benar tumbuh kembangnya maka akan menimbulkan gangguan –
gangguan fisik maupun mental bayi dan balita.

B. Saran
1. Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga
kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat
mencapai kesehatan yang optimal.
2. Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan
seimbang kepada bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan
gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika
Feiby, D.A. (2001). Tahap Perkembangan Anak Bayi Hingga Pra Sekolah.
Jakarta: Dian Rakyat
Hurlock, E. B. (2000). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
1998.Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-muksing2a2-5767-2-
babii.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27110/4/Chapter%20II.pdf
http://lieliyen.blogspot.com/2012/10/makalah-stimulasi-tumbuh-kembang-
bayi.html

19
MAKALAH

KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK


MULAI NEONATUS SAMPAI REMAJA

Disusun Oleh :
1. Beti Nurjanah
2. Eliny Dodi Purba
3. Imam Saputra
4. Wiwik Hidayati
5. Dedi Saputra

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2018

20
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha penyayang, shalawat dan salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,dan pengikutnya.kami bersyukur
kepada Allah SWT,karena berkat limpahan taufik dan hidayah-Nya,kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terimakasih kepada dosen yang telah membimbing kami sehingga
penyusunan tugas ini dapat kami siapkan dengan baik.
Melalui tulisan ini, kami berharap semoga makalah tersusun dengan baik
dan bermanfaat bagi individu maupun teman-teman semua.kami berterima kasih
kepada teman-teman yang telah membantu membuat makalah ini dan semua pihak
agar dapat memberikan saran dan masukannya demi kesempurnaan makalah.

Pringsewu, Februari 2018

Penyusun

21
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i


KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan masalah .............................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita ..................................3


B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbang .................................3
C. Fase Perkembangan dan Pertumbuhan Anak ..................................4
D. Jenis – jenis stimulasi yang dibutuhkan oleh anak .........................6
E. Gangguan tumbuh kembang anak ...................................................7
F. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak .....................7
G. Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur dan Aspek
Kemampuan ....................................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................18
B. Saran .................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

22

Você também pode gostar