Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kontak Person :
Muhammad Lutfi, Nurul Chayati, Moch. Marwan
e-mail: mlutfi@uika-bogor.ac.id*1, nurulais@ymail.com2, moch. marwan@ymail.com3
Abstrak
Kota Palabuhanratu sebagai ibukota Pemerintahan Kabupaten Sukabumi dan salah satu
kawasan strategis pariwisata Jawa Barat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah terutama
mengenai masalah pengelolaan persampahan. Data yang ada menunjukan setiap tahun volume
sampah terus bertambah. Tahun 2013 jumlah timbulan sampah mencapai 74 ton/hari. Tingkat layanan
persampahan saat ini baru mencapai 18%, masih jauh dari layanan ideal yaitu 80% untuk wilayah
perkotaan. Perlu terobosan baru untuk menangani persoalan pengelolaan, peningkatan kebersihan dan
layanan sampah di Kota Palabuhanratu, salah satunya dengan pembangunan TPST 3R Palabuhanratu
yang sangat mendesak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan terbaik terutama pada
tata letak dan analisis struktur bangunan TPST. Pada proses pembangunan TPST haruslah
memperhatikan beberapa aspek teknis guna untuk menentukan tata letak bangunan dan kekuatan
konstruksi bangunan TPST tersebut agar dapat berfungsi maksimal. Metode yang dipakai
menggunakan perhitungan analisis struktur, sedangkan pemeriksaaan balok dan kolom dengan
menggunakan perangkat lunak STAAD 2004. Hasil kajian anstruk tersebut didapat desain bangunan
dan tata letak TPST yaitu 10 (sepuluh) bangunan utama dan pelengkapnya yang terdiri dari bangunan
(1) Pos; (2) Kantor Timbangan; (3) Gudang Kompositing; (4) Terminal; (5) Gudang Residu; (6) Gudang
Daur Ulang; (7) Kantor Karyawan; (8) Mushola; (9) Torn; (10) Genset, sedangkan sistem struktur secara
keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame) balok-kolom dengan penutup atap
menggunakan metal sheet. Dimensi yang diperoleh untuk kolom adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi
tipikal pembalokan 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan pondasi dangkal yaitu pondasi telapak
dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof
menggunakan dimensi 30x25.
1. Pendahuluan
Kota Palabuhanratu sebagai ibukota Pemerintahan Kabupaten Sukabumi dan salah satu
kawasan strategis pariwisata Jawa Barat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah terutama
mengenai masalah pengelolaan persampahan. Data yang ada menunjukan setiap tahun volume
sampah terus bertambah. Tahun 2013 jumlah timbulan sampah mencapai 74 ton/hari. Tingkat layanan
persampahan saat ini baru mencapai 18%, masih jauh dari layanan ideal yaitu 80% untuk wilayah
perkotaan. Perlu terobosan baru untuk menangani persoalan pengelolaan, peningkatan kebersihan dan
layanan sampah di Kota Palabuhanratu, salah satunya dengan pembangunan TPST 3R Palabuhanratu
yang sangat mendesak. Pengurangan sampah dari sumber (rumah tangga), pengelolaan sementara
hingga pemrosesan akhir dibuat secara terpadu dan berkesinambungan. Berdasarkan PP No 81 Tahun
2012, Pemerintah Kabupaten wajib menyediakan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST) dalam rangka mendukung program Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang menjadi amanat
peraturan pemerintah tersebut.
Hasil penelitian yang ingin dicapai, yaitu: (1) mendapatkan hasil tata letak (layout) bangunan
TPST 3R Palabuhanratu yang sesuai dengan Permen PU No. 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga
dan Sejenis Sampah Rumah Tangga; (2) mendapatkan hasil analisis struktur bangunan TPST 3R
SENTRA 2017 II - 1
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
Palabuhanratu meliputi analisis kolom dan balok. Pemeriksaaan balok dan kolom dengan
menggunakan perangkat lunak STAAD (Structural Analysis And Design) tahun 2004.
2. Metode Penelitian
Diagram alir penelitian disampaikan pada Gambar 1 berikut ini.
Secara garis besar, tahapan penelitian yang akan dilaksanakan terbagi 4 (empat) tahap sebagai
berikut:
1) Kegiatan pertama adalah survei pendahuluan adalah melakukan observasi ke lokasi rencana
dimana akan dibangun TPST 3R untuk mendapatkan pengamatan visual dan kondisi situasi lokasi
rencana.
2) Kegiatan kedua adalah melakukan studi literatur meliputi pekerjaan persiapan, pengumpulan data
sekunder baik dari perpustakaan maupun instansi terkait.
3) Kegiatan ketiga adalah melakukan survei lapangan meliputi pengumpulan data, pengukuran
topografi, inventarisasi lapangan, dan pengumpulan data lingkungan yang diperlukan.
4) Kegiatan keempat adalah meliputi pengolahan data meliputi analisis topografi, analisis data
penyelidikan tanah, dan analisis struktur serta penggambaran detail desain.
5) Kegiatan kelima adalah meliputi seminar dan pelaporan meliputi kegiatan seminar dan penyusunan
laporan akhir penelitian.
Total jumlah Penduduk Palabuhanratu (BPS,2013) sebanyak 175.000 jiwa, tingkat layanan
direncanakan sebesar 60%. Sehingga jumlah penduduk terlayani adalah 105.000 jiwa atau setara
dengan 21.000 rumah. Berdasarkan standar Direktorat PLP jumlah timbulan sampah yang terlayani
adalah sebesar:
Jumlah Timbulan = Faktor Kota Sedang x jumlah penduduk (1)
Jumlah Timbulan = 0,7 kg/hari/jiwa x 105.000 jiwa
Jumlah Timbulan = 73,5 ton/hari 74 ton/hari
SENTRA 2017 II - 3
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
Berdasarkan Tabel 1, diharapkan sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah berupa
kertas, plastik, mainan, kardus, besi dan logam, dengan asumsi yang dipakai kembali adalah sebesar
80% atau sebanyak 28,4 ton/hari. Sedangkan untuk sampah organik, diasumsikan sebanyak 60%
dimanfaatkan untuk pembuatan kompos, sehingga sampah yang tereduksi sebesar 17,2 ton/hari. Total
residu sampah yang tidak dimanfaatkan sebesar 29 ton/hari, melalui proses pemadatan diharapkan
bisa menjadi 7-8 ton/hari atau sekitar 18 m3.
Proyeksi penduduk = 175.000 jiwa x 0,7 x 60% = 74 ton/hari. Jumlah target yang akan dilayani
pada TPST ini adalah sekitar 60% sehingga di dapat angka pembulatan 74 ton/hari (prediksi sampah
yang akan dikelola). Jadi lahan yang akan di gunakan, dapat diasumsikan sebagai berikut:
SENTRA 2017 II - 5
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
Gambar 4 Foto situasi, 3D kontur lahan dan batas rencana lahan yang akan digunakan
Nilai-nilai yang digunakan dalam perhitungan struktur dengan menggunakan aplikasi STAAD
2004 adalah sebagai berikut:
Fcmain = Kuat tekan beton, direncanakan K-225 225 kg/cm2.
Fymain = Kuat tarik baja untuk tulangan utama, direncanakan menggunakan mutu baja U-30
3000 kg/cm2.
Fysec = Kuat tarik baja untuk tulangan sengkang, menggunakan mutu baja U-24 2400 kg/cm2.
Maxmain = ukuran maksimum besi tulangan utama yg digunakan (batasan dimensi tulangan utama
maksimum yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan maksimum
yang diperbolehkan adalah Ø16.
Minmain = ukuran minimum besi tulangan utama yg digunakan (batasan dimensi tulangan utama
minimum yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan minimum yang
diperbolehkan adalah Ø12.
Minsec = ukuran minimum besi tulangan sengkang yg digunakan (batasan dimensi tulangan
minimum sengkang yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan
minimum sengkang yang diperbolehkan adalah Ø8.
Clb, Cls, Clt = Jarak decking atau selimut beton pada bagian samping, atas dan bawah adalah
diambil = 4 cm.
Analisa Teknis: SK-SNI 1993 dan PBI 1971
a) Preliminiary Desain
Perencanaan awal dimensi balok dan kolom struktur Gedung Terminal TPST 3R, Desa Cidadap
Kecamatan Simpenan Kabupaten Pelabuhan Ratu Provinsi Jawa Barat ini didasarkan pada ketentuan
SKSNI T-15-1991-03.
1. Balok Induk
L terpanjang = 600 cm
1
h min= L (2)
16
1
h min = 600 = 37,50 cm ≈ 40 cm
16
1 1
b= h = 40 = 20 cm, jadi digunakan balok induk dengan dimensi 20x40cm
2 2
2. Kolom
Perencanaan Dimensi Kolom harus dibuat lebih kaku dari dimensi balok dan dibuat seragam
dengan syarat:
K kolom > K balok (3)
E .I E .I
( ) kolom > ( ) balok
L L
1 bk .hk 3 1 bb.hb 3
( 12 ) > ( 12 )
Lk Lb
bk.hk 3 25.253
( )>( )
378 600
bk.hk3 > 343781025 cm4. Jadi direncanakan kolom dengan dimensi 25x25cm
Penulangan Lentur
Mut = - 2,595 kg-m = - 25950 Nmm
Mul = 2,26 kg-m= 22600 Nmm
B = 20 cm = 200 mm
H = 40 cm = 400 mm
Direncanakan menggunakan tulangan D12 mm, deking = 3 cm
d = H – Deking - Ø Sengkang - ½ Ø Tulangan Utama
d = 400 – 40 – 8 – 12/2 = 346 mm
d’ = Deking + Ø Sengkang + ½ Ø Tulangan Utama
d’ = 40 + 8 + 12/2 = 26 mm
SENTRA 2017 II - 9
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
Pada tumpuan:
Mut = - 25950 Nmm
Mu 25950
Rn 0,00135 Mpa
.b.d 2
0,8.200.3462
1,4 1,4
min = = = 0,0047
fy 300
Tulangan Tarik:
1 2.m.Rn
perlu = 1 1 (4)
m fy
1 2.20,92.0,00135
1 1
20,92 300
= 0,0000045 ≤ min
pakai = 0,0047
Asperlu = .b.d = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm2
Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm2)
Pada Lapangan:
Mul = 22600 Nmm
Mu 22600
Rn 0,408 Mpa
.b.d 2
0,8.200.3462
Tulangan Tarik
1 2.m.Rn 1 2.20,92.0,408
perlu= 1 1 1 1
m fy 20,92 300
= 0,003799 ≤ min
pakai = 0,0047
Asperlu = .b.d = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm2
Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm2)
Penulangan Geser
Penulangan Geser pada Tepi ¼ Bentang Balok:
2163,54 3024,37 3024,37 * 600
,x = = 349,779 cm
600 x x 2163,54 3024,37
3024,37 Vuk 3024,37 * ( x d ) 3024,37 * (349,779 34,6)
, Vuk = =
x xd x 349,779
Vuk = 2725,200 kg = 27252 N
SENTRA 2017 II - 13
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050
4. Kesimpulan
Hasil kajian didapat desain bangunan dan tata letak TPST yaitu 10 (sepuluh) bangunan utama
dan pelengkapnya yang terdiri dari bangunan (1) Pos; (2) Kantor Timbangan; (3) Gudang Kompositing;
(4) Terminal; (5) Gudang Residu; (6) Gudang Daur Ulang; (7) Kantor Karyawan; (8) Mushola; (9) Torn;
(10) Genset, sedangkan sistem stuktur secara keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame)
balok-kolom dengan penutup atap menggunakan metal sheet. Dimensi yang diperoleh untuk kolom
adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi tipikal pembalokan 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan
pondasi dangkal yaitu pondasi telapak dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang
dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof menggunakan dimensi 30x25.
Referensi
[1] M. Firdaus Alkaff, STAAD 2004 untuk Orang Awam, Palembang: Maxikom, 2005
[2] Badan Standardisasi Nasional, SNI 19-3964-1995 Metoda Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, LPMB Bandung, 1995
[3] Badan Standardisasi Nasional, SNI 3242:2008 Pengelolaan Sampah di Permukiman, Kementerian
Pekerjaan Umum, 2008
[4] Badan Standardisasi Nasional, SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013
[5] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa,
Kementerian Pekerjaan Umum, 2006
[6] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Materi Bidang Sampah I, Kementerian Pekerjaan Umum, 2012
[7] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Materi Bidang Sampah II, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013
[8] W.C. Vis dan Gideon H.K., Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, edisi kedua, Jakarta:
Erlangga, 1993.
[9] W.C. Vis dan Gideon H.K., Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang, Jakarta: Erlangga,
1993.
[10] Iden Wildensyah, Rangka Atap Baja Ringan untuk Semua, Bandung: Alfabeta, 2010
[11] Julistyana Tistogondo, “Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton”, NEUTRON, Vol.6, No.2,
Agustus 2006: 155-184, 2006