Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Hambatan :
- Alamiah
- Buatan
Setiap usaha, kalau untung pasti akan ada pelaku usaha yang masuk. Ga mungkin steril kalau gada
hambatan.
Informasi sudah menjadi kebendaan yang bernilai, pelaku usaha yang ga mampu bersaing pasti mati.
Etika bisnis : bersaing harga, kualitas, mudah didapat itu adalah pemenang.
Kalau dalam pasar persaingan sempurna, tidak ada barang yang mahal.
Harga semau penjual, produksi juga, perilaku monopolis yang bukan monopoli tidak ada dampaknya.
Hambatan : dibuat oleh pemerintah, pelaku usaha sendiri, ada yang alamiah juga.
Variable cost biaya yang dikeluarkan untuk menghidupkan, seperti gaji dosen, tinta, aqua dll.
Dengan tahu biaya produksinya maka kita akan tau dia melakukan persaingan usaha yang sehat atau
tidak.
Melalui cost juga kita bisa tahu adanya pelanggaran persaingan usaha
Yaitu kemampuan menyebabkan kaburnya production cost, orang jadi ga punya pembanding. Di US
disebut Antitrust.
RELEVANT MARKET:
Jika fluktuasi harga 1 brand mempengaruhi brand yang lain itu berarti membuktikan bahwa mereka di 1
pasar yang sama. Ini yang di cek oleh KPPU.
Jadi ada peraturan yang melarang pasar bersangkutan yang sama untuk membuat perjanjian penetapan
harga.
Kalau cocacola janjian sama pepsi maka ini persaingan usaha yang tidak sehat.
Kelemahan KPPU kadang ga research pasar, padahal memang harus mengambil sampling, penting
karena ini merupakan unsur persaingan. Setelah dibuktikan relevansi marketnya, pembuktian
berikutnya adalah market shares
MARKET SHARES
Jika cocacola dan RB berkolusi menjual produknya dengan penetapan harga, pasti berdampak.
Pelaku usaha kecil yang menjual harga dibawah harga produksinya tidak akan berdampak.
Tapi penguasa pasar yang sejenis pasarnya dan dibawah harga produksi, yang lain akan mati.
Pasal 17 UU 5 1999
STATE ACTION THEORY : selama kebutuhan rakyat memang kewenangan pemerintah dan tidak dapat di
challenge persaingan usaha
Tidak apa-apa asal ada yang mengontrol. Asal untungnya juga jangan melebihi 20-30%
Pasal 2 : asas
Persaingan ada indikatornya, kapan dia melanggar kapan dia tidak melanggar. Prinsip structure conduct
performance
Akhirnya perusahaan tidak apa apa besar, asal ada efisiensi (Chicago school academic)
Pola pendekatannya sebenarnya sosialis, ketika mau ngasih harga murah maka keuntungannya juga
dikurangi.
Lalu berubah, bahwa tidak harus seperti ini karena bisa dikompensasikan itulah titik efisiensi.
Pasal 3
a. Meningkatkan efisiensi ekonomi nasional , KPPU dalam hal ini tidak terlalu dianggap
b. Fairness
Kepastian kesempatan berusaha, tidak ditutup dan soal hambatan. Di Indonesia banyak yang
tertutup, karena pas kita merdeka, perekonomian hancur. Asal pribumi mau berusaha, dibantu
oleh pemerintah, pasar kita memang cenderung tertutup dari dulu karena ada hak esklusif
Tugas KPPU sebenarnya juga membangun tapi gada suaranya. Hanya penegakkan hukum saja.
KPPU jangan seperti pemadam kebakaran.
c. Mencegah praktik monopoli
d. Efektifitas dan efisiensi
Karena kalau efektif, efisiensi tercapai. KPPU harusnya memetakan ada beberapa banyak
industri sehingga kalau ada penegakkan hukum, datannya valid.
Rule of reason
Ada alasan yang membenarkan untuk menyatakan seseorang/pelaku usaha tidak melanggar persaingan
usaha
Contoh ada penetapan harga tetapi efisiensi tercapai, maka tidak bisa dihukum.
Rule of reason
Harus diartikan bukan muncul atau tidaknya akibat tetapi ada tidaknya dampak dari tindakkan pelaku
usaha.
Seperti misalnya pesaing mati tetapi pelaku usaha menjamin ketersediaan barang dengan harga
yangkompetitif.
Apabila para pelaku usaha melakukan tindakkan ayat 1 nya (produksi dan pemasaran)
Kalau sangat bersaing : informasi terbuka, apa yang dilakukan oleh pelaku usaha, pelaku usaha lainnya
tahu dan/atau ikutan. Bukan kolusi, tidak bisa bilang demikian karena harus dibuktikan.
KPPU sebagai otoritas penegak hukum pun mesti hati-hati melihat permasalahan ini.
KPPU pakai pembuktian untuk mengecek ada tidaknya perjanjian (indirect evidence misalnya)
1 pasar isinya 4 pelaku usaha itu melulu, nah KPPU bisa pakai indirect evidence itu.
Misalnya tiap pelaku lain mau masuk tidak bisa karena dibuat hambatan terus informasi hanya untuk
pelaku saja tetapi dia hambat untuk pelaku lain.
PASAL 5
Price Fixing
Kenapa penatapan harga dilarang ? tidak ada kata akibat, harga dianggap hal yang paling esensial dalam
bisnis.
Kalau sampai orang berkolusi untuk menetapkan harga pasti salah!. Itu jahat sekali katanya.
Padahal Negara membangun kesejahteraan.
Liberalisme akan menghasilkan pemenang. Sedangkan kolusi penetapan harga tidak ada juara, adanya
juara bersama.
Dirasa memprotect (supaya tidak abusive ke konsumen) dilarang menjual produk diatas harga blab la bla
Tapi mesti dilihat by context seperti biaya produksinya (dilihat juga kondisi pasarnya)
Minimum : untuk memprotect sesame pelaku usahanya supaya tidak ada yang jual murah dibawah
minimal.
Tapi mekanisme harga/ transaksionalnya diletakkan ke pasar. Jadi persaingan minimal yang bagus, bisa
dipakai taktik jual dibawah harga produksi dulu.
PENGECUALIAN.
Pasal 5 ayat 2
a. Kayak joint ventura, dia bukan penetapan harga tapi jadi entitas tersendiri.
b. Kalau orang amerika menyebut state action.
Negara menetapkan harga sekian, harga ongkos sekian dll.
Ini tidak boleh diperdebatkan Negara salah.
Penetapan harga yang dimaksud adalah antar para pelaku usaha faktor penetapan harga
PRICE FIXING :
- Price Fixing (Pasal 5)
- Price Discrimination (Pasal 6)
- Predatory Pricing (Pasal 7)
- Price Maintenance (Pasal 8)
Peraturan
Karena diatur oleh Negara. Jadi bukan persaingan. Ini yang dinamakan state action.
Seperti jeruk china masuk ke Indonesia, pemerintah tidak suka karena maunya meningkatkan
perekonomian, bukan jadi konsumen tetapi lebih produktif. Bisa saja dia melarang jeruk china itu
masuk.
Price Discrimination,
Penjual menetapkan harga yang berbeda ke dua konsumennya. Kenapa ? karena dia bisa lihat isi
kantong setiap konsumen
Beli air di warung sama digrand Indonesia tidak mungkin ke warung depok demi yang lebih murah.
Seperti ibu bu belanja menjaga PD ini. Sekarang tidak efektif dalam pasar umum karena ada online
shopping.
Seperti trivago, dia membandingkan aplikasi mana yang ngasih harga termurah.
Harga pasar diturunkan, tidak masuk price discrimination. Itu masuk special price.
Predatory Pricing
Menjual dengan harga yang membuatnya rugi dibawah harga produksinya. Berharap matinya peaku
usaha lain. Pesaingnya.
Kalau pasal 7 kita belum predatory pricing. Misalnya kuantitas banyak, harga diturunin, tetep untung.
Tapi ini kan temporary, tidak selalu cuci gudang, beda dengan sale cuci gudang.
Ekspektasi semua konsumen pindah ke dia :
Jadi PP ini menduga berapa modal pesaingnya, seberapa lama akan bertahan merugi.
Tetapi kalau pesaingnya seperti hotman paris ya jangan dilawan. Tidak akan pengaruh.
PRICE MAINTENANCE
Menjual
Harga jual di level akhir/konsumen, ditetapkan oleh produsen. Jadi yang rugi distributornya : mereka
tidak bisa bersaing
Padahal misalnya bisa, harga pabrik 1300 harga pasar 1500 ada gap. Distributor bisa naikin di harga 1325
juga.
PEMBAGIAN WILAYAH
Tujuan membagi wilayah adalah menjadi monopolis. Daripada bersaing diwilayah besaar, lebih baik
menguasai diwilayah yang lebih keci.
Ada 1 hal yang membuat pembagian wilayah yang efektif. Kalau tidak ada penetapan harga oleh para
pelaku usaha.
Dia baru efektif kalau konsumen tidak bisa berpindah (sama seperti price discrimination)
INTEGRASI VERTIKAL
Kalau efisien tidak apa-apa harga murah dan konsumen terjamin. Kalau tidak yan dia dilarang.
EXCLUSIVE DEALING
Ada yang kehilangn haknya untuk menawarkan barang yang harganya lebih baik bagi konsumen.
Pihak lain disini lebih luas dari PU. Bahkan pihak lain ini bisa diartikan sebagai PU itu sendiri.
TYING AGREEMENT
1. Tying product
Product yang mengikatkan contoh : Telkom, buat teleom harus sekalian internet dan indihome
Terkadang beberapa kasus PU yang pakai tying product ini beralasannya masalah harga.
Sunsilk + iring : 16.000 kalau satuan lebih mahal.
Tetapi tetap tidak bisa begitu. Orang dipaksa, kalau tidak ada paksaan tidak jadi masalah., ada
pilihan.
2. Tyed Product
Produk yang diikatkan.
Mau kick PU lain dengan potongan harga kalaupun ada, sifatnya diam. Konsumen tidak punya
pilihan.