Você está na página 1de 10

Hukum Persaingan Usaha (Anti Monopoli)

Hambatan :

- Alamiah
- Buatan

Setiap usaha, kalau untung pasti akan ada pelaku usaha yang masuk. Ga mungkin steril kalau gada
hambatan.

Gojek  Big Data

Informasi sudah menjadi kebendaan yang bernilai, pelaku usaha yang ga mampu bersaing pasti mati.

Persaingan untuk dapat pemenang

Etika bisnis : bersaing harga, kualitas, mudah didapat itu adalah pemenang.

Persaingan usaha selalu ada inovasi pelaku usaha.

Do the best  tapi di persaingan belum tentu menang.

Kalau dalam pasar persaingan sempurna, tidak ada barang yang mahal.

Harga adalah pertemuan antara supply dan demand.

Penjual adalah price maker  ini dalam kondisi monopoli

Pembeli adalah price taker, kalau ini adalah prilaku monopolis,

Harga semau penjual, produksi juga, perilaku monopolis yang bukan monopoli tidak ada dampaknya.

Hambatan : dibuat oleh pemerintah, pelaku usaha sendiri, ada yang alamiah juga.

Monopoli itu ya menguasai pasar 100%

Fixed cost  biaya yang dikeluarkan untuk bangun sarana

Variable cost  biaya yang dikeluarkan untuk menghidupkan, seperti gaji dosen, tinta, aqua dll.

Rumusnya fixed cost + variable cost = production cost

Dengan tahu biaya produksinya maka kita akan tau dia melakukan persaingan usaha yang sehat atau
tidak.
Melalui cost juga kita bisa tahu adanya pelanggaran persaingan usaha

Kondisi integrasi vertical

Yaitu kemampuan menyebabkan kaburnya production cost, orang jadi ga punya pembanding. Di US
disebut Antitrust.

RELEVANT MARKET:

Bahasa UU “Pasar bersangkutan yang sama”

KPPU pemeriksaan kasus awal biasanya ini dulu.

Cocacola, Pepsi, Rootbeer, The Botol

Yang dimaksud dengan persaingan itu karena homogeny.

Jika fluktuasi harga 1 brand mempengaruhi brand yang lain itu berarti membuktikan bahwa mereka di 1
pasar yang sama. Ini yang di cek oleh KPPU.

Jadi ada peraturan yang melarang pasar bersangkutan yang sama untuk membuat perjanjian penetapan
harga.

Kalau cocacola janjian sama pepsi maka ini persaingan usaha yang tidak sehat.

Kelemahan KPPU kadang ga research pasar, padahal memang harus mengambil sampling, penting
karena ini merupakan unsur persaingan. Setelah dibuktikan relevansi marketnya, pembuktian
berikutnya adalah market shares

MARKET SHARES

Kita sekarang mau lihat berapa pangsa pasarnya.

TOTAL PEMBELIAN : TOTAL KESELURUHAN UNIT

Contoh ada 1000 unit.


Cocacola 400 unit, pepsi 200, rootbeer 150, the botol 250.

Jika cocacola dan RB berkolusi menjual produknya dengan penetapan harga, pasti berdampak.

Persaingan usaha jadi ga sehat bila yang melakukan si penguasa pasar.

Pelaku usaha kecil yang menjual harga dibawah harga produksinya tidak akan berdampak.

Tapi penguasa pasar yang sejenis pasarnya dan dibawah harga produksi, yang lain akan mati.

Pasal 17 UU 5 1999

Ayat (1) pelanggaran monopoli

(2) PATUT DIDUGA:

a. tidak ada substitusi (berarti monopoli)

pelaku usaha lain tidak dapat masuk

STATE ACTION THEORY : selama kebutuhan rakyat memang kewenangan pemerintah dan tidak dapat di
challenge persaingan usaha

Karena kita civil law jadi meski di stat di perUUan.

Konsensi pemerintah  harusnya diluar itu

Tidak apa-apa asal ada yang mengontrol. Asal untungnya juga jangan melebihi 20-30%

Pasal 2 : asas

Persaingan ada indikatornya, kapan dia melanggar kapan dia tidak melanggar. Prinsip structure conduct
performance

Antitrust law akhirnya dikembangkan.

Perusahaan besar pasti anti persaingan


Perusahaan besar pasti punya power untuk memberikan kesejahteraan konsumen (kata adam smith)

Akhirnya perusahaan tidak apa apa besar, asal ada efisiensi (Chicago school academic)

Efisiensi yang paling kita kenal adalah PARETO

Pola pendekatannya sebenarnya sosialis, ketika mau ngasih harga murah maka keuntungannya juga
dikurangi.

Lalu berubah, bahwa tidak harus seperti ini karena bisa dikompensasikan itulah titik efisiensi.

Pasal 3

a. Meningkatkan efisiensi ekonomi nasional , KPPU dalam hal ini tidak terlalu dianggap
b. Fairness
Kepastian kesempatan berusaha, tidak ditutup dan soal hambatan. Di Indonesia banyak yang
tertutup, karena pas kita merdeka, perekonomian hancur. Asal pribumi mau berusaha, dibantu
oleh pemerintah, pasar kita memang cenderung tertutup dari dulu karena ada hak esklusif
Tugas KPPU sebenarnya juga membangun tapi gada suaranya. Hanya penegakkan hukum saja.
KPPU jangan seperti pemadam kebakaran.
c. Mencegah praktik monopoli
d. Efektifitas dan efisiensi
Karena kalau efektif, efisiensi tercapai. KPPU harusnya memetakan ada beberapa banyak
industri sehingga kalau ada penegakkan hukum, datannya valid.

PASAL 4 dan PASAL 6 pendekatan dalam persaingan usaha.

Rule of reason

Ada alasan yang membenarkan untuk menyatakan seseorang/pelaku usaha tidak melanggar persaingan
usaha

Contoh ada penetapan harga tetapi efisiensi tercapai, maka tidak bisa dihukum.

Rule of reason
Harus diartikan bukan muncul atau tidaknya akibat tetapi ada tidaknya dampak dari tindakkan pelaku
usaha.

Seperti misalnya pesaing mati tetapi pelaku usaha menjamin ketersediaan barang dengan harga
yangkompetitif.

Dinilai dari tujuannya, ada pembuktian akibat dari manuver tersebut.

Ada yang tidak perlu dibuktikan akibatnya.

OLIGOPOLI pasal 4 butir 1 dan 2.

Apabila para pelaku usaha melakukan tindakkan ayat 1 nya (produksi dan pemasaran)

Dampaknya bisa 2 sisi : anti persaingan dan sangat bersaing

Kalau sangat bersaing : informasi terbuka, apa yang dilakukan oleh pelaku usaha, pelaku usaha lainnya
tahu dan/atau ikutan. Bukan kolusi, tidak bisa bilang demikian karena harus dibuktikan.

KPPU sebagai otoritas penegak hukum pun mesti hati-hati melihat permasalahan ini.

BAB III UU ini mengatur perjanjian yang dilarang.

KPPU pakai pembuktian untuk mengecek ada tidaknya perjanjian (indirect evidence misalnya)

1 pasar isinya 4 pelaku usaha itu melulu, nah KPPU bisa pakai indirect evidence itu.

Misalnya tiap pelaku lain mau masuk tidak bisa karena dibuat hambatan terus informasi hanya untuk
pelaku saja tetapi dia hambat untuk pelaku lain.

PASAL 5

Price Fixing

Kenapa penatapan harga dilarang ? tidak ada kata akibat, harga dianggap hal yang paling esensial dalam
bisnis.

Bisa tidak jadi beli karena mahal.

Kalau sampai orang berkolusi untuk menetapkan harga pasti salah!. Itu jahat sekali katanya.
Padahal Negara membangun kesejahteraan.

Penetapan harga ini merusak sekali jika kita paham kebebasan.

Liberalisme akan menghasilkan pemenang. Sedangkan kolusi penetapan harga tidak ada juara, adanya
juara bersama.

Penetapan Harga ada 2, atas dan bawah maksimum or minimum

Semua mesti dilihat by context,

Dirasa memprotect (supaya tidak abusive ke konsumen) dilarang menjual produk diatas harga blab la bla

Tapi mesti dilihat by context seperti biaya produksinya (dilihat juga kondisi pasarnya)

Minimum : untuk memprotect sesame pelaku usahanya supaya tidak ada yang jual murah dibawah
minimal.

Tapi mekanisme harga/ transaksionalnya diletakkan ke pasar. Jadi persaingan minimal yang bagus, bisa
dipakai taktik jual dibawah harga produksi dulu.

PENGECUALIAN.

Pasal 5 ayat 2

a. Kayak joint ventura, dia bukan penetapan harga tapi jadi entitas tersendiri.
b. Kalau orang amerika menyebut state action.
Negara menetapkan harga sekian, harga ongkos sekian dll.
Ini tidak boleh diperdebatkan Negara salah.

Paasal 50 (A) perbandingan UU-UU runtut amanatnya.

Penetapan harga yang dimaksud adalah antar para pelaku usaha faktor penetapan harga

Walau harga naik, kecenderungan orang tetap beli.

Pertamina, blue bird, ada

PRICE FIXING :
- Price Fixing (Pasal 5)
- Price Discrimination (Pasal 6)
- Predatory Pricing (Pasal 7)
- Price Maintenance (Pasal 8)

Peraturan

Tariff bawah, jasa marga, GMNP : kenapa harga sama ?

Karena diatur oleh Negara. Jadi bukan persaingan. Ini yang dinamakan state action.

Seperti jeruk china masuk ke Indonesia, pemerintah tidak suka karena maunya meningkatkan
perekonomian, bukan jadi konsumen tetapi lebih produktif. Bisa saja dia melarang jeruk china itu
masuk.

Tarif Transportasi penetapan harga.

Price Discrimination,

Penjual menetapkan harga yang berbeda ke dua konsumennya. Kenapa ? karena dia bisa lihat isi
kantong setiap konsumen

Beli air di warung sama digrand Indonesia tidak mungkin ke warung depok demi yang lebih murah.

Seperti ibu bu belanja menjaga PD ini. Sekarang tidak efektif dalam pasar umum karena ada online
shopping.

Seperti trivago, dia membandingkan aplikasi mana yang ngasih harga termurah.

Kalau price discrimination diluar harga pasar silahkan saja.

Harga pasar diturunkan, tidak masuk price discrimination. Itu masuk special price.

Teteapi kalau harga pasar dinaikan : baru price discrimination.

Predatory Pricing

Menjual dengan harga yang membuatnya rugi dibawah harga produksinya. Berharap matinya peaku
usaha lain. Pesaingnya.

Ekspektasinya semua konsumen pindah ke dia.

Kalau pasal 7 kita belum predatory pricing. Misalnya kuantitas banyak, harga diturunin, tetep untung.

Tapi ini kan temporary, tidak selalu cuci gudang, beda dengan sale cuci gudang.
Ekspektasi semua konsumen pindah ke dia :

a. Durasinya kapan, tidak tahu teteapi cukup lama.

Jadi PP ini menduga berapa modal pesaingnya, seberapa lama akan bertahan merugi.

Tetapi kalau pesaingnya seperti hotman paris ya jangan dilawan. Tidak akan pengaruh.

b. Pelaku usaha pesaing akan mati


c. Mengeksploitasi konsumen
Dihukum dia menaikan harga bukan sesuai harga pasar, tetapi kalau dapat keuntungan normal.

PRICE MAINTENANCE

Menjual

Distributor juga harus berkompetisi

Harga jual di level akhir/konsumen, ditetapkan oleh produsen. Jadi yang rugi distributornya : mereka
tidak bisa bersaing

Padahal misalnya bisa, harga pabrik 1300 harga pasar 1500 ada gap. Distributor bisa naikin di harga 1325
juga.

Tujuan persaingan usaha adalah efisiensi.

PEMBAGIAN WILAYAH

Dilarang. Karena membuat konsumen di wilayah tertentu tidak mempunyai pilihan.

Tujuan membagi wilayah adalah menjadi monopolis. Daripada bersaing diwilayah besaar, lebih baik
menguasai diwilayah yang lebih keci.

Jadi monopolis diwilayah kecil dan mengeksploitasi.

Ada 1 hal yang membuat pembagian wilayah yang efektif. Kalau tidak ada penetapan harga oleh para
pelaku usaha.

Dia baru efektif kalau konsumen tidak bisa berpindah (sama seperti price discrimination)

AKAN SUKSES KALAU ?


a. Jarak lokasi 1 ke lainnya jauh.
b. Penetapan Harga. Tetapi kalau jarak dekat, penetapan harga dibutuhkan. Karena kalau tidak ya
percuma, karena konsumen punya pilihan.
c. Wilayah terbagi dan disepakati semua pelaku usaha di wilayahsama. Harus disepakati para
pelaku usaha. Kalau ada yang tidak setuju, bisa ngacak nanti, nmpuk disatu wilayah.

INTEGRASI VERTIKAL

Kalau efisien tidak apa-apa harga murah dan konsumen terjamin. Kalau tidak yan dia dilarang.

Distributor tunggal belum tentu tidak boleh

EXCLUSIVE DEALING

Pelaku usaha dihulu memberikan keistimewaan ke pelaku usaha dibawahnya.

Pasal 15 ayat 1 : suatu hal yang diperjanjikan

Membatasi penerima barang untuk memasok atau tidak memasok.

Keistimewaan harga diberikan ke satu pelaku usaha.

Dia menjadi satu-satunya dan tidak perlu bersaing.

Dia tidak mensyaratkan adanya akibat.

Produsen memberika hak kepada 1 saja, tidak ada yang lain.

Dia bisa kontrol harga dari atas sampai bawah.

Ada yang kehilangn haknya untuk menawarkan barang yang harganya lebih baik bagi konsumen.

Hampir dipastikan konsumen tereksploitasi konsumen tidak mempunyai pilihan.

Cth : kasus semen gresik.

Pasal 15 ayat (2)

UU mengatur bahwa PU dilarang buat perjanjian dengan pihak lain.

Pihak lain disini lebih luas dari PU. Bahkan pihak lain ini bisa diartikan sebagai PU itu sendiri.

Tidak harus PU 1 denganPD lainnya atau pihak lainnya.


Cth : beli sabun gratis piring.

TYING AGREEMENT

1. Tying product
Product yang mengikatkan contoh : Telkom, buat teleom harus sekalian internet dan indihome
Terkadang beberapa kasus PU yang pakai tying product ini beralasannya masalah harga.
Sunsilk + iring : 16.000 kalau satuan lebih mahal.
Tetapi tetap tidak bisa begitu. Orang dipaksa, kalau tidak ada paksaan tidak jadi masalah., ada
pilihan.

2. Tyed Product
Produk yang diikatkan.

VERTICAL AGREEMENT ON DISCOUNT

Pasal 15 ayat 3 perjanjian tertutup.


Mau larang orang menyepakati harganya atau kasih discount.discount ini jadi indikasi.
Contoh kasusu ABC dengan Panasonic.

Mau kick PU lain dengan potongan harga kalaupun ada, sifatnya diam. Konsumen tidak punya
pilihan.

Você também pode gostar