Você está na página 1de 4

1.

HIPOTIROIDISME
Hipotiroidisme adalah keadaan dimana terjadinya penurunan fungsi kelenjar tiroid yang
menyebabkan berkurangnya efek pada sel target. Hipotiroidisme dapat disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain kerusakan pada hipotalamus atau hipofisis (hipotiroidisme sentral), kerusakan pada
kelenjar tiroid (hipotiroidisme primer), dan hipotiroidisme yang disebabkan oleh penyebab lain
(kekurangan yodium, resitensi perifer, farmakologis, dan lain-lain).
Di dunia, penyebab utama hipotiroidisme saat ini adalah kekurangan iodium. Sedangkan
pada daerah dengan kebutuhan yodium yang tercukupi, penyebab hipotiroidisme yang terbanyak
adalah penyakit autoimun (Hashimoto’s thyroiditis) dan penyebab iatrogenik (setelah
penatalaksanaan hipertiroidisme).

MANIFESTASI KLINIK
DEFISIENSI YODIUM
Yodium merupakan salah satu bahan baku utama dalam proses pembuatan hormon tiroid.
Kekurangan yodium (terutama dari makanan) tentunya akan menyebabkan penurunan fungsi
kelenjar tiroid dalam pembuatan hormon tiroid.
WHO dan Unicef menganjurkan kebutuhan yodium perhari sebagai berikut:
 90 mg untuk anak pra sekolah (0-59 bulan)
 120 mg untuk anak sekolah dasar (6-12 tahun)
 150 mg untuk dewasa (diatas 12 tahun)
 200 mg untuk wanita hamil dan wanita menyusui

AUTOIMMUNE HYPOTHYROIDISM
Hipotiroidisme yang disebabkan oleh autoimun (Hashimoto thyroiditis atau goitrous
thyroitis) akan menyebabkan atrofi tiroiditis apabila tidak diobati dengan tepat. Proses autoimun
secara gradual terus menurunkan fungsi kelejar tiroid sehingga menurunkan sekresi hormon tiroid
(T4) dan meningkatkan TSH. Pada awalnya, pasien tidak menunjukkan gejala atau hanya
menunjukkan gejala minimal yang disebut subclinical hypothyroidism. Namun, peningkatan TSH
dan penurunan T4 yang berlebihan akan mengakibatkan munculnya gejala secara jelas (umumnya
bila kadar TSH >10 mIU/L), yang disebut sebagai clinical atau overt hypothyroidism.
Penyakit ini lebih banyak dijumpai pada wanita dan orang Jepang, mungkin karena faktor
genetik dan kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi yodium. Usia juga merupakan faktor resiko
dari penyakit ini.
Pada Hashimoto tiroiditis, tampak infiltrasi dari limfosit dengan sentral germinativum,
atrofi folikel-folikel tifoid, metaplasia oksifil, berkurangnya koloid, dan fibrosis ringan sampai
sedang. Pada atrofi tiroiditis, tampak fibrosis yang semakin meluas, dan tidak terlalu banyak
infiltrasi limfosit. Folikel tiroid sudah hampir tidak terlihat. Atrofi tiroid merupakan tahap lanjut
dari Hashimoto tiroiditis.
Antibodi terhadap TG dan TPO merupakan penanda dari penyakit ini. Lebih dari 20% pasien
memiliki antibody terhadap TSHr, terutama pasien Asia.
HIPOTIROIDISME IATROGENIK
Umumnya terjadi setelah operasi pengangkatan tiroid (thyroidectomy) baik total maupun
parsial. Hipotiroidisme iatrogenik juga dapat terjadi pada 3-4 bulan pertama pengobatan dengan
radioiodine, penggunaan dosis obat anti tiroid yang berlebihan, pemberian litium karbonat pada
pasien psikosis, konsumsi obat kolestiramin dan kolestipol yang dapat mengikat hormone tiroid di
saluran pencernaan (usus), fenitoin dan fenobarbital yang meningkatkan metabolism tiroksin di
hati.

HIPOTIROIDISME SEKUNDER (HIPOTIROIDISME SENTRAL)


Diagnosis dapat ditegakan dengan penurunan kadar T4 bebas dengan adanya penurunan
hormon pituitari anterior lainnya. Defisiensi TSH saja terjadi sangatlah jarang.

PREVALENSI
Prevalensi Hipotiroid kongenital diperkirakan 1 dari 4000 kelahiran, 1 dari 2000 orang pada ras
Timur, 1 dari 5500 pada ras eropa dan 1 dari 32000 pada ras afrika, insiden meningkat pada
sindrom down 1:140. 95 % kelainan ini bersifat sporadik dan 5% nya terkait genetik, yang
biasanya pada dishormonogenesis. Perbandingan perempuan dan laki-laki adalah 2:1 dan terkait
tipe HLA spesifik

INSIDEN
a. Frekuensi
- Amerika Serikat
Survei Kesehatan dan Penguji Gizi Nasional (NHANES 1999-2002) dari 4.392
individu/penduduk AS dilaporkan hipotiroidisme (didefinisikan sebagai tingkat TSH> 4.5 mIU /
L) dalam 3,7% dari population hipotiroid. Lebih sering terjadi pada wanita dengan tubuh kecil
ukuran saat lahir dan indeks massa tubuh rendah selama masa kanak-kanak.
- Internasional
Di seluruh dunia, Kekurangan yodium sebagai penyebab hipotiroidisme pada umumnya. pada
penelitian, prevalensi yang dilaporkan yaitu 2-5% dan terus meningkat menjadi 15% pada usia 75
tahun.

b. Mortalitas / Morbiditas
Di negara maju, kematian yang disebabkan oleh hipotiroidisme jarang terjadi.
c. Ras
NHANES 1999-2002 melaporkan bahwa prevalensi hipotiroidisme (termasuk subklinis)
lebihbanyak pada ras kulit putih (5,1%) dan cenderung memiliki nilai THS yang rendah.

d. Jenis kelamin
Komunitas studi menggunakan kriteria yang sedikit berbeda untuk menentukan
hipotiroidisme, karena itu, rasio perempuan dan laki-laki bervariasi. Umumnya, penyakit tiroid
jauh lebih umum pada wanita dari pada laki-laki, dengan laporan prevalensi 2-8 kali lebih tinggi
pada wanita.

e. Usia
Frekuensi hipotiroidisme, gondok, dan nodul tiroid meningkat berdasarkan usia.
Hypothyroidism adalah yang paling umum pada populasi lanjut usia, dengan 2% sampai sebanyak
20% dari kelompok umur yang lebih tua memiliki beberapa bentuk hipotiroidisme. Pada Studi
Framingham ditemukan hipotiroidisme (TSH> 10 mIU / L) pada 5,9% wanita dan 2,4% pria lebih
tua dari 60 years. Dalam NHANES 1999-2002, kemungkinan mendapatkan hypothyroidism
adalah 5 kali lebih besar pada orang berusia 80 tahun dan lebih tua dari pada orang berusia 12-
49 tahun.

Você também pode gostar